KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “KONSEP
PENYELENGGARAAN SKN PADA SYSTEM PEMBERIAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN KEPERAWATAN “ pada mata kuliah konsep dasar keperawatan.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt. atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google
yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................
A. PENGERTIAN SKN………………………….................................................................
1.1 KARAKTERISTIK SISTEM..........................................................................................
1.2 KLASIFIKASI SISTEM..................................................................................................
B. PERKEMBANGAN DAN MASALAH SISTEM KESEHATAN NASIONAL.............
C. ASAS SISTEM KESEHATAN NASIONAL .................................................................
D. BENTUK POKOK SKN...............................................................................................
E. CARA PENYELENGGARAAN SKN.............................................................................
F. DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SKN...............................................................
G. RINGKASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL....................................................
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................
3.2 SARAN........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur
keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001).
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta
negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun
dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup
sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996).
Sistem kesehatan di Indonesia telah mulai dikembangkan sejak tahun 1982 yaitu ketika
Departemen Kesehatan RI menyusun dokumen system kesehatan di Indonesia yang disebut
Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Penyusunan dokumen tersebut didasarkan pada tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibentuklah
program pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan
kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya
seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Dewasa ini, pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi
berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Sehingga diperlukan pemantapan
dan percepatan melalui SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai terobosan
penting, antara lain program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dapat diwujudkan melalui Jampersal.
Terjadinya perubahan lingkungan strategis seperti adanya regulasi penyelenggaraan
kepemerintahan dan di tingkat global telah terjadi perubahan iklim serta dan upaya
percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), sehingga diperlukan
penyempurnaan dalam pengelolaan kesehatan.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Untuk mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Untuk mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Untuk mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Untuk mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Untuk mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional
1.3 Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas maka keluaran yang diharapkan dari pembuatan makalah
ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Dapat mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Dapat mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Dapat mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Dapat mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Dapat mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Menurut Henry Prat Fairchid dan Eric Kohler, pengertian sistem adalah sebuah
rangkaian yang saling kait mengkait antar beberapa bagian sampai kepada bagian yang paling
kecil, bila suatu bagian atau sub bagian terganggu maka bagian yang lain juga ikut merasakan
ketergantungan tersebut.
Menurut Pamudji, sistem ialah kebulatan dan keseluruhan yang komplek atau terorganisir,
dimana suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh.
Menurut Prajudi, pengertian sistem merupakan suatu jaringan daripada prosedur-prosedur
yang berhubunga satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan
suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan.
Dari kumpulan pengertian para ahli hukum mengenai sistem tersebut, maka kami
menyimpulkan bahwa sistem merupakan suatu rangkaian yang saling mengkait satu dengan
yang lain.
Sistem terbagi menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka dimana
sebuah sistem mengalami proses interaksi dengan lingkungannya. Sistem tertutup dimana
sebuah sistem yang terbentuk tanpa terjadi interaksi dengan lingkungannya. Dalam teori
sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari sub sistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik
dan lingkunngan yang semuanya saling berhubungan, saling mempengaruhi sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut:
1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-
komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments),
penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran
(objectives) atau tujuan (goal).
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
e. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input
adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-
bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem.
Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan
melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat.R. Perpres SKN 9 Januari 2012 – Verbal Final bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
SKN perlu dilaksanakan dalam konteks pembangunan kesehatan secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan determinan sosial, antara lain kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat
pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran
masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
SKN disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
(primary health care) yang meliputi cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
pemberian pelayanan kesehatan berkualitas yang berpihak kepada kepentingan dan harapan
rakyat, kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
masyarakat, kepemimpinan, serta profesionalisme dalam pembangunan kesehatan.
SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi atau terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.
Pendekatan pelayanan kesehatan dasar secara global telah diakui sebagai pendekatan yang
tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan
yang responsif gender.
B. Perkembangan dan Masalah Sistem Kesehatan Nasional
C. Subsistem SKN
1. subsistem upaya kesehatan
2. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
3. subsistem pembiayaan kesehatan;
4. subsistem sumber daya manusia kesehatan;
5. subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
6. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan;
7. subsistem pemberdayaan masyarakat
Mengingat luas dan kompleksnya substansi tata nilai, proses, dan struktur dalam SKN,
berikut ini dikemukakan gambaran ringkas mengenai SKN tersebut dalam Gambar-1 dan
Gambar-2. Dengan mengacu terutama pada kedudukan SKN dan pencapaian tujuan nasional,
dalam Gambar-1 dikemukakan alur pikir dari Rencana Pembangunan Kesehatan dan SKN
dimaksud. Pada Gambar 1 tersebut dijelaskan bahwa dalam gambaran RPJPK dan SKN berisi
“arah, dasar pembangunan kesehatan, dan pengelolaan kesehatan”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA