Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KONSEP PENYELENGGARAAN SKN PADA SYSTEM PEMBERIAN

PELAYANAN KESEHATAN DAN KEPERAWATAN”

Disusun oleh: Nurul Mi’raj

Dosen pembimbing: Ana Triana Wulandari S.Kep.Ns.M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “KONSEP
PENYELENGGARAAN SKN PADA SYSTEM PEMBERIAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN KEPERAWATAN “ pada mata kuliah konsep dasar keperawatan.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt. atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google
yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bima, november 2020


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
1.1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………....
1.2. TUJUAN……………………………………………………………………………...
1.3. MANFAAT……………………………………………………………………………

BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................
A. PENGERTIAN SKN………………………….................................................................
1.1 KARAKTERISTIK SISTEM..........................................................................................
1.2 KLASIFIKASI SISTEM..................................................................................................
B. PERKEMBANGAN DAN MASALAH SISTEM KESEHATAN NASIONAL.............
C. ASAS SISTEM KESEHATAN NASIONAL .................................................................
D. BENTUK POKOK SKN...............................................................................................
E. CARA PENYELENGGARAAN SKN.............................................................................
F. DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SKN...............................................................
G. RINGKASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL....................................................

BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................
3.2 SARAN........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur
keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001).
Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan
orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta
negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun
dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup
sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996).
Sistem kesehatan di Indonesia telah mulai dikembangkan sejak tahun 1982 yaitu ketika
Departemen Kesehatan RI menyusun dokumen system kesehatan di Indonesia yang disebut
Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Penyusunan dokumen tersebut didasarkan pada tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibentuklah
program pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan
kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya
seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Dewasa ini, pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi
berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Sehingga diperlukan pemantapan
dan percepatan melalui SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai terobosan
penting, antara lain program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dapat diwujudkan melalui Jampersal.
Terjadinya perubahan lingkungan strategis seperti adanya regulasi penyelenggaraan
kepemerintahan dan di tingkat global telah terjadi perubahan iklim serta dan upaya
percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), sehingga diperlukan
penyempurnaan dalam pengelolaan kesehatan.

1.2 Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Untuk mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Untuk mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Untuk mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Untuk mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Untuk mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional

1.3 Manfaat

Berdasarkan latar belakang di atas maka keluaran yang diharapkan dari pembuatan makalah
ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Dapat mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Dapat mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Dapat mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Dapat mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Dapat mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN
Menurut Henry Prat Fairchid dan Eric Kohler, pengertian sistem adalah sebuah
rangkaian yang saling kait mengkait antar beberapa bagian sampai kepada bagian yang paling
kecil, bila suatu bagian atau sub bagian terganggu maka bagian yang lain juga ikut merasakan
ketergantungan tersebut.
Menurut Pamudji, sistem ialah kebulatan dan keseluruhan yang komplek atau terorganisir,
dimana suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh.
Menurut Prajudi, pengertian sistem merupakan suatu jaringan daripada prosedur-prosedur
yang berhubunga satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan
suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan.
Dari kumpulan pengertian para ahli hukum mengenai sistem tersebut, maka kami
menyimpulkan bahwa sistem merupakan suatu rangkaian yang saling mengkait satu dengan
yang lain.
Sistem terbagi menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka dimana
sebuah sistem mengalami proses interaksi dengan lingkungannya. Sistem tertutup dimana
sebuah sistem yang terbentuk tanpa terjadi interaksi dengan lingkungannya. Dalam teori
sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari sub sistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik
dan lingkunngan yang semuanya saling berhubungan, saling mempengaruhi sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut:
1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-
komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments),
penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran
(objectives) atau tujuan (goal).

a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
e. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input
adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-
bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem.

1.2 Klasifikasi sistem


Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

a) Sistem abstrak dan sistem fisik.


Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya
sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.
b) Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human
machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem
tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi.
d) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.
SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan
melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat.R. Perpres SKN 9 Januari 2012 – Verbal Final bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

SKN perlu dilaksanakan dalam konteks pembangunan kesehatan secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan determinan sosial, antara lain kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat
pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran
masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
SKN disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar
(primary health care) yang meliputi cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,
pemberian pelayanan kesehatan berkualitas yang berpihak kepada kepentingan dan harapan
rakyat, kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan
masyarakat, kepemimpinan, serta profesionalisme dalam pembangunan kesehatan.
SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi atau terobosan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.
Pendekatan pelayanan kesehatan dasar secara global telah diakui sebagai pendekatan yang
tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan
yang responsif gender.
B. Perkembangan dan Masalah Sistem Kesehatan Nasional

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil


meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan
peningkatan, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan status kesehatan, yaitu: penurunan
Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) juga
mengalami penurunan dari 318 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Sejalan dengan penurunan angka
kematian bayi, Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004
menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007. Demikian pula telah terjadi penurunan prevalensi
kekurangan gizi pada balita dari 29,5% pada akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada
tahun 2007 (Riskesdas, 2007).
1. Upaya Kesehatan
2. Pembiayaan Kesehatan
3. Sumber Daya Manusia Kesehatan
4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
5. Manajemen dan Informasi Kesehatan
6. Pemberdayaan Masyarakat
a. Perubahan Lingkungan Strategis
Perkembangan global, regional, dan nasional yang dinamis akan mempengaruhi
pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan kesehatannya. Hal ini merupakan faktor
eksternal utama yang mempengaruhi proses pembangunan kesehatan.
Faktor lingkungan strategis dapat dibedakan atas tatanan global, regional, nasional, dan lokal,
serta dapat dijadikan peluang atau kendala bagi sistem kesehatan di Indonesia.
1. Tingkat Global dan Regional
2. Tingkat Nasional dan Lokal

C. Asas Sistem Kesehatan Nasional


1.Dasar Pembangunan Kesehatan
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang
Pembangunan Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Dalam Undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan mendasarkan pada:
1. Perikemanusian
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan Merata
4. Pengutamaan dan Manfaat

2. Dasar Sistem Kesehatan Nasional


Dalam penyelenggaraan, SKN perlu mengacu pada dasar-dasar sebagai berikut:
a. perikemanusiaan
b. keseimbangan
c. manfaat
d. perlindungan
e. keadilan
f. penghormatan hak asasi manusia
g. sinergisme dan kemitraan yang dinamis
h. komitmen dan tata pemerintahan yang baik (good governance)
i. legalitas
j. antisipatif dan proaktif
k. gender dan nondiskriminatif dan
l. kearifan lokal.

D.BENTUK POKOK SKN


A. Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan
lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
B. Kedudukan SKN
1. Suprasistem SKN
2. Kedudukan SKN dan Sistem nasional lainya

C. Subsistem SKN
1. subsistem upaya kesehatan
2. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
3. subsistem pembiayaan kesehatan;
4. subsistem sumber daya manusia kesehatan;
5. subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
6. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan;
7. subsistem pemberdayaan masyarakat

D. Tata hubungan antara subsistem dan lingkungan


a. Subsistem upaya kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
b. Subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
diselenggarakan untuk memberikan data dan informasi di bidang
kesehatan yang berbasis bukti.
c. Subsistem pembiayaan kesehatan diselenggarakan guna
menghasilkan ketersediaan pembiayaan kesehatan dengan jumlah
yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk terselenggaranya upaya
kesehatan secara merata, terjangkau, dan bermutu bagi seluruh
masyarakat.

d. Subsistem sumber daya manusia kesehatan diselenggarakan guna


menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah dan
jenis yang mencukupi, terdistribusi secara adil, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna serta
dikembangkan, sehingga upaya kesehatan dapat diselenggarakan
sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

e. Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan


diselenggarakan guna menjamin keamanan, khasiat, manfaat, dan
mutu semua produk sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan yang beredar; menjamin ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat, terutama obat esensial, perlindungan

F.Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan


diselenggarakan guna menghasmasyarakat dari penggunaan yan dan penyalahgunaan
obailkan fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan,
hukum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna.

g. Subsistem pemberdayaan masyarakat diselenggarakan guna


menghasilkan individu, kelompok, dan masyarakat umum yang
mampu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
E.CARA PENYELENGGARAAN SKN
Pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilakukan :
1. Masyarakat
2. Pemerintah
3. Badan legislatif
4. Badan yudikatif
dengan memperhatikan nilai-nilai:
a. prorakyat;
b. inklusif;
c. responsif;
d. efektif;
e. bersih.

Penyelenggaraan SKN mempertimbangkan komitmen global dan


komponennya yang relevan dan berpengaruh secara mendasar dan
bermakna terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
1.subsistem upaya kesehatan
2.subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
3.subsistem pembiayaan kesehatan
4. Subsistem sumber daya manusia kesehatan
5.subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
6.subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7.subsistem pemberdayaan masyarakat

F. DUKUNGAN PENYELENGGARAAN SKN

SKN diupayakan agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan


dan dinamika pembangunan kesehatan yang dihadapi dalam
penyelenggaraannya yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Bila terjadi perubahan paradigma dan lingkungan strategis, SKN
dapat disesuaikan dan disempurnakan dengan kondisi dan situasi
yang berkembang
1. Proses penyelengaraan SKN
2. Tata Penyelegaraan SKN
3. Penyelengaan SKN
4. Sumber daya penyelengaran SKN

G.RINGKASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Mengingat luas dan kompleksnya substansi tata nilai, proses, dan struktur dalam SKN,
berikut ini dikemukakan gambaran ringkas mengenai SKN tersebut dalam Gambar-1 dan
Gambar-2. Dengan mengacu terutama pada kedudukan SKN dan pencapaian tujuan nasional,
dalam Gambar-1 dikemukakan alur pikir dari Rencana Pembangunan Kesehatan dan SKN
dimaksud. Pada Gambar 1 tersebut dijelaskan bahwa dalam gambaran RPJPK dan SKN berisi
“arah, dasar pembangunan kesehatan, dan pengelolaan kesehatan”.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan


pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar
1945.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa,
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan
usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka
pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai
dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-
2025 (RPJP-K), memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif,
melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu, meningkatkan
investasi kesehatan untuk keberhasilan pembangunan nasional.
3.2 Saran

· Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS)


baik antar pelaku maupun subsistem SKN agar tercapainya tujuan SKN itu sendiri.
· Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat
kesehatan masyarakat semakin tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta


Indrajit, 2001, Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
Rancangan Final Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan RI Jakarta, 2009

Anda mungkin juga menyukai