DI SUSUN OLEH :
ASTRIA
NIM. 202201049
KEPERAWATAN TINGKAT 1 B
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat,
nikmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Konsep
Sistem dan Pendekatan Sistem. Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Kiranya makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Astria
NIM.202201049
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika ditinjau dari sejarah perkembangan Ilmu Administrasi, teori sistem
memang dapat dikatakan relatif baru. Teori ini muncul sebagai rekasi positif
terhadap administrasi klasik yang terlalu menekankan pembagian tugas dalam
melaksanakan suatu program. Menyadari bahwa suatu organisasi pada dasarnya
dibentuk oleh sekelompok manusia yang berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya, maka muncullah teori hubungan manusia serta teori perilaku yang
merupakan dasar dari Teori Sistem.
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dala teori
sistem ini kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungannya
dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi,
serta perubahan hubungan internal dan lingkungan di sekitarnya.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat,
dokter atau tim kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap
saling menunjang dalam melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai
yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan, keperawatan merupakan
bagian penting dalam pelayanan kesehatan.
Para perawat diharapkan juga dapat memberikan pelayanan secara
berkualitas sehingga masyarakat akan merasa didukung dan diperhatikan dalam
meningkatkan kesehatan, sehingga tidak ada perbedaan pendapat yang akan
terjadi antara perawat dan pasien. Di samping itu dalam menerapkan prinsip-
prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara bersama-sama tidak
membeda-bedakan, harus menyeluruh (Holistik). Salah satu kemajuan yang
dicapai saat ini adalah kemajuan dalam pengembangan sistem informasi pada
umumnya dan khususnya dalam bidang kesehatan yang dikenal dengan istilah
Sistem Informasi Kesehatan yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan
1
informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan
keputusan dalam organisasi kesehatan. Sistem informasi menerima masukan data
dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
Model dasar sistem berupa masukan, pengolahan dan keluaran adalah cocok bagi
suatu kasus informasi yang paling sederhana. Oleh karena itu pengetahuan sistem
dan pendekatan sistem dasar untuk mempelajari sistem informasi kesehatan
adalah mutlak diperlukan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa bisa mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan
dengan keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah
organisasi, serta perubahan hubungan internal dan lingkungan di sekitarnya.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui pengertian tentang Sistem.
b) Mengetahui Sistem dalam Keperawatan.
c) Mengetahui proses Sistem Keperawatan.
d) Memahami keluaran dan batasan suatu sistem dalam Keperawatan.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
3
Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup, antara lain :
a. Type sistem terbuka.
1. Terjadi proses interaksi
2. Terdapat masukan dari lingkungan
3. Terdapat proses trasnformasi
4. Keluaran (hasil) dikembalikan ke lingkungan
5. Bersifat dinamis
6. Terdapat proses terus menerus dalam mengadaka penyesuaian
7. Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan
8. Mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan dan dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan
9. Masukan terus berubah dengan akibat proses terus berubah
10. Menggunakan umpan balik
b. Type sistem tertutup.
1. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan
2. Tidak ada masukan dari dan ke lingkungan
3. Proses tidak mengadakan penyesuaian
4. Tidak ada alur umpan balik
5. Tidak ada adaptasi terhadap lingkungan
4
dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana
mestinya.
1. Input
Input ini merupakan subsistem yang memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukannya berupa potensi
masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain sebagainya.
2. Proses
Proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan . Kegiatan yang
berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yan
diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan
kesehatan, maka yang dimaksud dengan proses adalah berbagai kagiatan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Output
Output merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem
pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak
Akibat yang dihasilkan dari sebuah hasil dari system disebut dampak, yang
terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil tercapai, maka dampaknya akan
menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian
karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan
ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi .Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa
5
kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu
meningkat.
6. Lingkungan
Semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan
sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan disebut dengan Lingkungan,
lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi
kondisi sosial yang ada dimasyarakat seperti institusi diluar pelayanan
kesehatan .
6
2) Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya
yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk
perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertenu, ancaman kesehatan, yang
masuk dalam tingkat perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi
BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah TB (Tuberkulosis), DPT
(Difteri Pertusis Tetanus), Hepatitis, Campak, dan lain-lain.
3) Early Diagnosis and Promp Treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera).
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya
atau timbulnya gejala dari suatu penyakit.
4) Disabilty Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan.
5) Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan kesehatan ini dilaksanakan setelah pasien diagnosis
sembuh
7
kesehatan tingkat kedua), dan tertiary health services (pelayanan kesehatan
tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan
dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di
rumah sakit.
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) Pelayanan
kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang
memilki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi
ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan
sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah kesehatan dasar.
2. Secundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua) Bentuk
pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak
dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.
3. Tertiary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga) Pelayanan
kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat
pertama dan kedua.
8
BAB 3 KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10