Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami
masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini
merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan yaitu tentang Pendidikan Sebagai
Suatu Sistem. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Drs. Muh. Chotim, S.PD., M.PD selaku
dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin.

Yogyakarta, 12 Oktober 2014

Daftar Isi

Sampul dan judul makalah..

Kata pengantar...

isi....

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

B. Rumusan Masalah..

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Sistem.

B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem......

8
10

12

14

14

14

C. Tujuan Dari Sistem Pendidikan......

D. Komponen Komponen yang Terdapat pada Pendidikan Sebagai Sistem

E. Tantangan-tantangan dalam sistem pendidikan..........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...

B. Saran

C. Daftar Pustaka..

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


Dewasa ini pendidikan yang layak dipandang sebagai suatu kebutuhan pokok yang wajib diperoleh
seluruh lapisan masyarakat. Memperoleh pendidikan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi
kebutuhan pribadi, masyarakat dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu investasi dalam
pembangunan sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam pembangunan sosial
danekonomi.

Dalam ilmu pendidikan juga memperhatikan perubahan tata nilai yang terjadi dalam masyarakat.
Selain itu ilmu pendidikan harus memahami peristiwa-peristiwa peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan, dalam ekonomi dan politik. Sehingga pendidikan mempunyai kewajiban untuk
menyampaikan para peserta didik masuk masyarakat yang sedang mengalami perubahan-perubahan
mendasar dalamkehidupan ekonomi dan kehidupan politik. Karena para pendidik bukan hanya
menyampaikan paham pelajaran pada siswa saja melalui proses kegiatan belajar mengajar, tetapi
merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan menfasilitasi siswa supaya dapat belajar
secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru tergantung
bagaimana guru memberi pemahaman terhadap siswa. Kebijakan kurikulum dan kebijakan dari
sekolahpun turut menyumbang sejauh mana keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan itu
sendiri. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih, mengembangkan dan
menerapakan berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Suatu kenyataan
yang tampak jelas dalam dunia pendidikan dimana pendidikan tersebut diharapkan bisa diterima
oleh semua pihak. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen antara lain, sistem
baru (raw input), tamatan (output), instrumental input (guru kurikulum). Maka dari itu dalam
makalah ini akan membahas tentang pendidikan sebagai sebuah sistem

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari pendidikan dan sistem ?

2. Apa maksud dari pendidikan sebagai sistem?

3. Apa tujuan dari sistem pendidikan '?

4. Komponen komponen apa saja yang terdapat pada upaya pendidikan?

5. Tantangan apa yang dihadapi sistem pendidikan saat ini?

ВАВ ІІ

Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan dan Sisterm

1. Pengertian pendidikan

Secara historis pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada di bumi ini. Dimana ada
kehidupan disitulah ada pendidikan, dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula
isi dan bentuk termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan.

Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian. Pendidikan (pedagogi) secara etimologis
adalah bersala dari bahasa Yunani, terdiri dari kata "PAIS", artinya anak, dan "AGAIN", diartikan
membimbing. Jadi sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara
Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan secara sadar
ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang yang belum dewasa (baca: anak)
sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya.

Berdasarkan (UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

2. Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa yunani "systema" yang berarti schimpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris
(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponenkomponen atau elemen-elemen atau
unsur-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak
yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (Product). Juga menurut Totong M. Amirin 1984,
system adalah suatu kebulatan keseluruhan yang komplek atau utuh.

Berdasakan kajian terhadap sifat-sifat sistem dapat didentifikasikan cirri-ciri pokok sistem sebagai
berikut:

a) Mempunyai tujuan, sehingga proses kerja sistem mengarah pada tujuan.

b) Mempunyai batas, sehingga dapat dibedakan batas sistem yang satu dengan batas sistem yang
lain
c) Bersifat terbuka, artinya suatu sistem dapat dihubungkan dengan siste yang lain, sehingga
terbentuk sistem baru yang lebih besar.

d) Terdiri dari beberapa bagian yang di sebut sub sistem atau komponen

e) Bagian-bagian dari suatu sistem merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu sehingga bersifat
"wholiam" yang dala bidang psikologi disebut suatu "getalt".

f) Terdapat saling berhubungan dan saling ketergantungan baik did ala sistem (intern sistem)
maupun antara sistem dengan lingkungannya.

g) Melakukan proses kegiatan transformasi, yaitu merubah masukan (input) menjadi suatu hasil (out
put), maka dari itu sistem pada hakikatnya merupakan transformator atau prosessor

h). Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme control dengan memanfaatkan terjadinya umpan
balik, maka dari itu sistem mepunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya

Sedangkan pengertian sistem menurut Roger A. Kaufman (1972:1) adalah jumlah secara keseluruhan
dari bagian-bagian yang bekerja secara mandiri dan bekerja sama untuk mencapai hasil hasil yang
dikehendaki berdasarkan atas kebutuhan kebutuhan. Sedangkan menurut notoagoro (1973), yang
dimaksud dengan sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan.

Suatu sistem di dalamnya mengandung hal hal sebagai berikut

1. Adanya kesatuan organis

2. Adanya komponen komponen yang anggotantuk menyatukan organis

3. Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan komponen lainnya maupun antara
komponen dengan keseluruhan.

4. Adanya gerak dan dinamika

5. Adanya tujuan yang ingin dicapai


Oleh karena itu sistem itu merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, kipas menuju ke arah atau
produk tertentu. Maka perlu disadari bahwa sistem itu diciptakan, dan dibalik sistem itu terdapat
suatu kosep dasar dan cita-cita Sebagai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, secara
terus menerus terus menerus suatu sistem selalu bersifat dinamis kontekstual. Sehingga hasil dari
sistem tersebut bisa sejalan dengan perkembangan jaman.

Dari beberapa uraian diatas disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan yang
saling berinteraksi dan saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.

B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan mencakup tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itukamusendiri,
dan tidak yakin hasil usaha. Menurut UU republikIndonesiano.2 tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui imbingan,
pengajaran, atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Menurut Zahar Idris (1987)
pendidikan nasional sebagai suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen -
komponen yang mempunyai

hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan
tingkah laku seseorang.

Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979)
menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan
sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang kurikulum dan
fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi PH Combs (1982) mengemukakan dua
belas komponen pendidikan sebagai berikut:

1. Tujuan dan Prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi apa yang
hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaanya

2. Peserta didik adalah fungsinya belajar diharapkan peserta didik mengalami prorises perubahan
tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan

3. Manajemen atau pengelolan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan

menilai sistem pendidikan


4. Struktur dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan

5. Isi dan bahan pengajaran adalah mengambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik.

6. Guru dan pelaksanaan adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelengarakan proses belajar
untuk peserta didik.

7. Alat bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan bervariasi.

8. Fasilitas adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran.

9. Teknologi adalah fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.

10. Pengawasan mutu adalah fungsi membina peraturan dan standar pendidikan. 11. Penelitian
adalah fungsi memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

12. Biaya adalah fungsinya memperlancar proses pendidkan

Dari duabelas komponen diatas dijelaskan bahwa pendidikan memerlukan keterbukaan sistem
pendidikan disertai dengan perencanaan yang baik. Hal ini menegaskan bahwa perencanaan sistem
pendidikan sebagai salah satu fungsi yang strategis dalam manajemen sistem pendidikan. Sehingga
dalam pelaksanaanya dapat

dievaluasi dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai suatu sistem adalah
pendidikan yang diposisikan sebagai subjek harus melewati suatu proses yang baik atau sistem
sehingga menghasilkan output yang baik

C. Tujuan Dari Sistem Pendidikan

Tujuan sistem pendidikan adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena
tujuan merupakan arah yang ingin dicapai atau yang hendak dituju oleh pendidikan. Begitu juga
dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak bisa lepas dari sebuah tujuan yang ingin dicapainya.
Hal ini terbukti dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan
pendidikan yang berlaku pada masa Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak
Orde Baru hingga Sekarang, rumusan tujuanpendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke
pelita sesuai dengan tuntutan p pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan
negara Indonesia.

Suatu sistem selau berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam cakupannya sistem pendidikan
nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan fisik dan rohani. kepribadian yang mantap dan mendiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem,
penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenal, dipahami
dan dikembangkan secara mendalam, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan tepat Disinilah
letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaran pendidikan. Dengan pendekatan sistem
sapat dikenali kelemahan masing-masing komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan
terhadap kelemahan-kelemahan itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif
dan efisien.

Atas dasar uraian diatas, terlihat bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat
menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau
sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

D. Komponen Komponen yang Terdapat pada Pendidikan Sebagai Sistem

Komponen sentral dalam pendidikan adalah peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Dalam
proses pendidikan terjadi interaksi antar peserta didik dan pendidik dalam mencapai tujuan
pendidikan. Secara sederhana interaksi itudapat diartikan sebagai berikut:

Dilihat lebih lanjut, di dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Di
samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen- komponen lain yang berperan
tertentu dalam upaya pendidikan.

Dalam interaksi pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencangkup disamping
apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik, juga isi dalam interaksi
(isi pendidikan), alat-alat yang dipakai dala interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu
lingkungan pendidikan. mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.

Proses pendidikan terjadi apabila antar komponen pendidikan yang ada di dalam upaya pendidikan
itu saling berhubungan secara fungsional dalam suatu kestuan yang terpadu. Ibarat sebuah mobil
akan dapat berjalan dengan baik apabila komponen mobil itu sendiri, sopir, dan jalan sebagai tempat
bergerak dalam kondisi baik dan masing masing berperan secara fungsional, yang mendukung mobil
itu dapat berjalan dengan baik. Dalam proses pendidikan, seorang pendidik yang sidah siap
melaksanakan upaya pendidikan terhasap seorang peserta didik. Tetapi peserta didik otu tidak
menyukai

pendidiknya sehingga maksudnya acih tak aciuh, bahkan menolah untuk berinteraksi dengan
pendidik. Dalam hal ini peserta didik tersebut belum siap memesuki proses pendidikan dengan pena
didikan itu.

Dari pernyataan diatas pada dasarnya telah laki-laki yinggung kompon dan pendidikan yang pada
hakikatnya mengacu pada interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam mendapai tujuan
pendidikan. Peserta didik pendidik dan tujuanpendidikan merupakan komponen sentral dalam
pendidikan. Dalam suatu proses pendidikan, pendidik dan juga peserta didik memiliki tujuan
pendidikn tertentu yang dendaknua dicapai untuk peserta didik. Untuk mencapai tujuan itu selain
ada berbagai sumber yang dapat simanfaatkanoleh pendidik dan peserta didik untuk memperkaya isi
pendidikan. Pendidik juha menggunakan metode dan alat pendidikan, yang kesemuanua menunjang
tercapainya tujuan pendidikan yang dimaksud

E. Tantangan dalam sistem pendidikan

Dalam dekade akhir-akhir ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosio budaya yang
demikian akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler. Setiap bangsa atau masyarakat
yang ingin mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya hendaknya senantiasa berupaya
untuk menjadikan sistem pendidikan yang dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap
perubahan-perubahan serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Hal ini berarti,
kita sedang berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat. Sistem pendidikan kita
dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu:

1. Kemampuan mengetahui pola-pola perubahan

2. Keemampuan untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan

oleh kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tudi

3. Kemampuan untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam
jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.

Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas akan mengakibatkan


terperangkapnya suatu sistem pendidikan dalam rutinosme, suatu sistem menjadi beku Ini akan
menimbulkan dampak yang merugikan bagi diri bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya
sebagai penerus perjuangan dan kemajuan bangsa.
Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem pendidikan di atas, daerah cakupan
penelitian hendaknya diperluas tidak hanya mengurus masalah- masalah belajar mengajar saja,
melainkan juga membahas masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-
perubahan ekonomi,sosial,kultural, dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional, maupun
global. Penelitian pendidikan juga tidak hanya terpaku pada masalah-masalah pendidikan masa kini,
tetapi juga mampu menelusuriakar-akar historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu pula
melakukan penjajagan mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan.

Penelitian pendidikan perlu diupayakan agar lebih terkoordinir secara baik. Agar permasalahan
permasalahan dalam sistem pendidikan yang terlihat dari luar maupun dalamnya dapat divelauasi
dengan baik, sehingga akan lebih besar manfaatnya untuk pengambilan kebijakan-kebijakan
pendidikan baik dari dalam lingkungan lembaga pendidikan maupun dalam lingkungan yang lebih
luas.

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen yang saling
berinteraksi atau inerdepndensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan akan selalu bersifat
dinamis kontekstusal dan terbuka tehadap tuntutan kualitas dan relevansi. Oleh karena itu
pengkajian upaya pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai makna yang penting.

Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen pendidikan, artinya saling
berhubunga secara fungsional dalam kestauan yang terpadu. Tiga komponen tersebut adalah
pendidik.peserta didik, dan tujuan pendidikan.

Setiap bangsa atau masyarakat pasti ingin mempertahankan serta mengembangkankan


eksistensinya dalam pengembangan pendidikan. Maka dari itu dengan adanya kemajuan zaman yang
pesat hendaknya berupaya menjadikan sistem pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap
prubahan-perubahan dan kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Sehingga dalam
pencapaian tujuan sistem pedidikan dapat tercapai secara maksimal.

B. Saran

Pendidikan sebagai suatu sistem hendaknya harus melalui pernecanaan-perncanaan yang tepat
dalam menghadapai tuntutan zaman. Selain itu sistem pendidikan juga harus lebih dinamis dan
responsif. Penelitian terhadap kebijakan-kebijakan serta evaulsi berkala sangatlah diperlukan agar
menghasilkan kebijakan dan sistem yang efektif. efisien dan tentunya berkualitas.

C. Daftar Pustaka

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem

pendidikan.html

http://edukasi kompasiana.com/2014/05/01/sistem-pendidikan-652788.html

Ahmadi.Abu 1991.Ilmu Pendidikan Jakarta Rincka Cipta

Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY press

Anda mungkin juga menyukai