BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Sistem
Menurut Udin Syaefudin Sa'ud, M.Ed,. Ph.D (2009:48) Pendidikan terdiri atas
sekumpulan aktivitas yang merupakan suatu proses dan membentuk suatu sistem, yaitu
sistem aktivitas pendidikan. Sistem aktivitas pendidikan mencakup aktivitas-aktivitas
perencanaan kurikulum, perencanaan sumber daya, strategi program pembelajaran,
interprogramming komunikasi sekolah, pelatihan pelayanan guru dan evaluasi
Pendekatan sistem adalah prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam
memecahkan masalah bisnis atau upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis
secara sistem.
Jadi Pendekatan sistem adalah cara pandang atau cara berfikir menggunakan
konsep-konsep sistem dalam memecahkan suatu masalah. Ini memberikan suatu
kerangka untuk menggambarkan faktor lingkungan internal yang digabungkan secara
keseluruhan.
tahun 1950 dan awal 1960-an, pendekatan sistem mulai diaplikasikan dalam bidang
pendidikan seperti merumuskan masalah, analisis kebutuhan, analisis masalah, desain
metode, dan materi instruksional pelaksanaan secara eksperimental, menilai dan
merevisi dan sebagainya.
B. Teori Sistem
Landasan Teori adalah hal-hal yang berupa teori-teori itu sendiri dalam hal ini
landasan teori sistem dan pendekatan sistem. Menurut Immegart dalam Pidharta (2009:
27)” sistem merupakan suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun
secara sistematis, bagian-bagian itu terelasasi satu dengan yang lain, serta peduli
terhadap konteks lingkungannya”. Sedangkan Menurut Hall dalam Mardi
(2012:1)“Sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”. Dan Sistem menurut Miarso
(2012)”adalah perpaduan antara sejumlah komponen yang masing-masing mempunyai
fungsi sendiri, namun saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
lingkungan yang komplek, dengan ciri-ciri: adanya tujuan yang telah ditentukan, adanya
komponen, adanya keterpaduan antara semua komponen, adanya keterbukaan,
terjadinya transformasi, adanya mekanisme kendali yang mengatur kekompakan fungsi
masing-masing-masing komponen”. Sedangkan menurut Mulyadi (1993)”Sistem adalah
sekelompok unsur yang berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama
mencapai tujuan tertentu”.
Dari pendapat – Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu-
kesatuan yang memiliki komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling
berhubungan dan memiliki fungsi masing-masing guna mencapai tujuan sistem.
C. Karakteristik Sistem
Karakteristik berasal dari kata "characteristic" yang berarti sifat yang khas. Atau
bisa diambil pengertian bahwa karakteristik adalah suatu sifat khas yang membedakan
dengan yang lain.
3. Karakteristik tujuan
siswa ), pengelolaan, struktur dan jadwal, isi kurikulum, pendidik (guru alat bantu
belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian dan biaya.
Pola motivasi sebagian besar peserta didik lebih bersifat maladaptif daripada
adaptif.
Kualitas proses dan hasil pendidikan belum merata di seluruh tanah air.
Pendidikan kita sekarang, juga masih dihadapkan pada berbagai kendala, khususnya
kendala yang berkaitan dengan sarana/prasarana, sumber dana dan sumber daya.
Usaha untuk mendemokratiskan serta memeratakan kesempatan memperoleh
pendidikan yang berkualitas antara lain dapat dilakukan dengan menstandardisasikan
fasilitas lembaga penyelenggara pendidikan dan menye1enggarakan kewajiban belajar.
Semua lembaga pendidikan yang sejenis perlu diusahakan agar memiliki fasilitas
pendidikan yang setara dan seimbang: antara lain dalam bentuk gedung yang memadai,
perlengkapan serta peralatan belajar yang mencukupi, kualifikasi guru dan satuan
pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nyata. Standarisasi fasilitas dan kondisi
pendidikan diharapkan dapat menghasilkan standarisasi mutu. Dengan cara ini pada
saatnya nanti , anak-anak yang berdomisili di luar Jawa tidak banyak lagi yang
menginginkan bersekolah di Jawa, karena mutu pendidikan di daerah mereka setara atau
malahan lebih tinggi dibandingkan dengan mutu pendidikan di Jawa.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reference
Udin Syaefudin Sa'ud, M.Ed,. Ph.D. Prof. Dr. Abin Syamsuddin Makmun, M.A,
Perencanaan. Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya Bandung, Cetakan keempat Oktober
2009
Mudyahardjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidkan. Suatu Studi Awal Tentang Dasar
Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rajawalki Pers.