Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN TENTANG

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM DAN KOMPONEN SISTEM


PENDIDIKAN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Salma Shafira 22002144

Riyan Irdi Ockamto 22086112

Rahma Sari Siregar 22086099

Riski Anggi Putri 22086109

Anjeli Aidul Fitri 22086166

Ariq Al Ghifary 22086169

Muhammad Padil Rambe 22086081

Dosen Pengampu :

Prof.Dr.Rakimahwati.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya kepada kita. Shalawat dan salam dimohonkan
kepada Allah SWT kiranya disampaikan kepada Nabi kita yakninya Muhammad
SAW, sehingga kami dapat menyusun makalah ini untuk tugas mata kuliah Dasar-
Dasar Ilmu Pendidikan yang berjudul “Pendidikan Sebagai Suatu Sistem dan
Komponen Sistem Pendidikan”. Dalam kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman karna telah memberikan dorongan, dukungan dan bantuan demi
tersusunnya makalah ini.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan


makalah ini. Untuk itu,saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 12 Maret 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ............................................................3


B. Komponen-Komponen Sistem Pendidikan .................................................................4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................10

A. Kesimpulan ...................................................................................................................10
B. Saran .............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang


manusia. Hal ini dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat
menjadi pribadi yang terarah. Melalui pendidikan juga manusia dapat mempunyai
kemampuan-kemampuan mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri.
Pendidikan adalah kebutuhan pokok seorang manusia. Tanpa adanya pendidikan,
seorang manusia akan menjadi pribadi yang hilang arah tanpa tujuan hidup.

Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sistem merupakan satu kesatuan


komponen-komponen atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan
fungsional yang teratur, tidak secara acak yang saling bekerja sama untuk mencapai
suatu hasil ataupun tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari
berbagai komponen yang saling berkaitan antara komponen satu dengan yang
lainnya yang tentunya mempengaruhi perkembangan peserta didik untuk menuju ke
hal yang lebih baik. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan

Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu


kebutuhan dasar yang melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga
dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi
pendidikan sebenarnya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan suatu
proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar tentunya. Mendapatkan
suatu pendidikan merupakan keharusan dan kebutuhan dalam berbangsa dan
bernegara. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan
sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Jelaskan pengertian pendidikan sebagai suatu sistem ?
2. Apa saja komponen-komponen yang menyusun suatu sistem
pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan

1
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pendidikan sebagai
suatu sistem.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen dalam suatu
sistem pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan sebagai suatu sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti cara,
strategi.Dalam bahasa Inggris system berarti sistim, susunan, jaringan, cara. Sistem
juga diartikan sebagai suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir.

Pengertian Sistem menurut para ahli :

 Menurut Wina Sanjaya, “sistem adalah satu kesatuan komponen yang


satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai
suatu hasil yang diterapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.”
 Omar Hamalik menyatakan bahwa “sistem adalah seperangkat
komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk suatu
tujuan.”
 Imam Barnadib dalam bukunya Ramayulis, “sistem adalah suatu
gagasan atau prinsip yang bertautan, yang tergabung menjadi satu
keseluruhan.”

Sistem adalah suatu totalitas yang terbentuk dari elemen-elemen yang


mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang
diharapkan. Hubungan fungsional dari setiap elemen menyebabkan setiap sistem
berjalan serta bersifat adaptif terhadap lingkungannya sesuai dengan arah yang jelas
dan berkesinambungan yang disebut supra sistem. Pendidikan adalah suatu kesuluhan
kerja manusia yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dalam membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah
laku seseorang sehingga menjadi manusia berkualitas.

Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola


kehidupan masyarakat tertentu. Dengan demikian, Pendidikan nasioal suatu bangsa
merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa.
Sebagai sistem sosial, Pendidikan merupakan sistem terbuka, yang oleh Katz dan Kan
yang dikutip oleh Mudyahardjo (1992), dibatasi sebagai sistem yang memperoleh
masukan dari lingkungan dan memberi hasil transformasinya kepada lingkungan.

Ciri-ciri umum sistem terbuka yaitu :

3
1) Mengambil energi atau (masukan) dari lingkungan.
2) Mentransformasikan energi yang tersedia.
3) Memberikan hasil kepada lingkungan.
4) Sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung.
5) Untuk dapat hidup terus, sistem harus bergerak melawan proses
catastrophy/kehancuran.
6) Masukan sistem tidak hanya hal-hal yang bersifat material tetapi juga berupa
informasi yang pengambilannya bersifat selektif dan balikannya berupa
balikan negative.
7) Dalam sistem terdapat dalam keadaan statis dan keseimbangan internal
(homoestatis) yang dinamis.
8) Sistem bergerak menuju kepada melakukan peranan-peranan yang makin
berdiferensiasi.
9) Sistem dapat mencapai kedaan akhir yang sama dengan kondisi awal yang
berbeda dengan cara-cara pencapaian yang tidak sama.

Semua aspek dari kehidupan bangsa merupakan lingkungan kehidupan dan supra
sistem dari sistem pendidikan yang bekerja bersama-sama dengan sitem lainnya,
seperti ekonomi, politik, hukum, dan agama, dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperan dalam proses pendidikan
disebut masukan pendidikan. P. H. Coombs dan W. J. Platt mengemukakan tiga
sumber masukan Pendidikan yaitu :

1) Pengetahuan, nilai-nilai, dan cita-cita yang terdapat dalam masyarakat.


2) Sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan.
3) Hasil produksi dan penghasilan.

Semua masukan Pendidikan kemudian disusun menurut pola tertentu, menjadi


bagian-bagian atau elemen-elemen yang satu sama lain mempunyai hubungan
fungsional di dalam mencapai suatu tujuan. Penyusunan semua masukan menurut
pola tertentu tersebut menghasilkan sistem pendidikan. Bagian-bagian yang
mempunyai fungsi tertentu dalam mencapai tujuan sistem Pendidikan disebut
komponen Pendidikan.

B. Komponen-Komponen Pendidikan

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.

4
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang
menentukan berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses pendidikan.

Dalam aktifitas pendidikan terdapat enam komponen pendidikan yang dapat


membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi namun komponen
integrasinya terutama terletak pada pendidik dengan segala kemampuan dan
keterbatasannya.

Komponen-komponen pendidikan tersebut meliputi :

1. Komponen Tujuan

Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam akifitas
pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen
pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan,
sehingga efektifitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat mencapai
tujuan atau tidak.Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam
pendidikan.Sebab tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan,perbuatan
menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan bisa sesat atau salah langkah. Oleh karena
itu perumusan tujuan dengan jelas dan tegas, menjadi inti dari seluruh pemikiran
pedagogis dan perenungan filosofis.

Dalam perspektif Islam, sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf Amir Faisal,
tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya sama dengan tujuan diturunkannya agama
Islam yaitu untuk membentuk manusia yang bertakwa (muttaqin).

Adapun manusia yang bertakwa itu adalah yang:

1) Dapat melaksanakan ibadah mahdah dan ghairu mahdah.


2) Membentuk warga negara yang bertanggung jawab kepada
masyarakat, bangsanya, dalam rangka bertanggung jawab kepada
Allah.
3) Membentuk dan mengembangkan tenaga profesional yang siap dan
terampil untuk memasuki teknostruktur masyarakatnya.
4) Mengembangkan tenaga ahli dibidang ilmu agama Islam.

Urain tentang tujuan di atas menunjukkan bahwa tanpa adanya tujuan yang jelas
maka hasil yang didapat tentu tidak akan baik.

5
2. Komponen Pendidik

Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan,


sikap dan tingkah laku peserta didik.Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik
menurut kodrat (orang tua) dan pendidik menurut jabatan (guru). Abudin Nata
menjelaskan bahwa “dari komponen-komponen pendidikan, guru merupakan
komponen pendidikan terpenting, terutama dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan.” Sedangkan
tugas guru (pendidik) yang utama, menurut Imam Al-Ghazali adalah
“menyempurnakan, membersihkan dan menyucikan serta membawa hati manusia
untuk mendekatkan diri pada Allah Swt.”

Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga
pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua
diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan Pendidikan
dan pengajaran sesuai dengan perkembangan siswa.Dalam lembaga pendidikan
formal seorang pendidik dikatakan baik jika memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Penguasaan materi
pelajaran diperlukan agar peserta didik dibimbing untuk mampu menguasai
penyampaian informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan baik.
Kompetensi cara mengajar sangat dibutuhkan agar guru terampil dalam perencanaan
pembelajaran, merancang strategi pembelajaran yang tepat, mampu melaksanakan
dengan baik, dan mengevaluasinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Komponen Siswa

Siswa/ peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada pada
fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis,pertumbuhan
dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan
dari seorang pendidik.

Syamsul Nizar mendeskripsikan enam kriteria peserta didik:

1) Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki


dunianya sendiri.
2) Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.

6
3) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu
baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia
berada.
4) Peserta didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani.
5) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa


agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat
dari segala kegiatan.Dalam proses pendidikan peserta didik di samping sebagai objek
juga sebagai subjek. Oleh karena itu agar seorang pendidik berhasil dalam proses
pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya.

4. Komponen Materi/Isi Pendidikan (Kurikulum)

Salah satu konsep yang harus dikuasai oleh guru untuk menunjang kompetensi
adalah kurikulum.Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start
sampai garis finish. Konsep kurikulum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional tahun 2003 pasal 1 ayat 11 menyatakan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.Dalam usaha
pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah dan di masyarakat, terdapat
syarat utama dalam pemilihan bahan/materi pendidikan yaitu: 1) materi harus sesuai
dengan tujuan pendidikan, 2) materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan ketrampilan dan


sikap. Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan dalam pikiran siswa,
dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi yang harus
dihafal dan dikuasai oleh siswa. Keterampilan menunjuk pada tindakan-tindakan
yang dilakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan
tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai
dengan nilai dan norma yang diyakini kebenaranya oleh siswa.

5. Komponen Alat Pendidikan

7
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan
yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh
pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.Peristiwa pendidikan
ditandai dengan adanya interaksi edukatif.Agar interaksi dapat berlangsung secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan
bahan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula.

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Dalam prakteknya ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat
pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.Media pembelajaran
memiliki peranan yang penting sebagai salah satu komponen pembelajaran. Tanpa
media pembelajaran, proses pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak dapat
berlangsung secara maksimal.Menurut Omar Hamalik dalam bukunya Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, “media dalam proses belajar mengajar
memiliki dua peranan penting: 1) media sebagai alat bantu mengajar, 2) media
sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.”

6. Komponen Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung


kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik
lingkungan keluaga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat. Lingkungan
ada dua macam, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yakni
suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan. Lingkungan sosial yakni iklim dan
suasana kependidikan.Siswa dengan berbagai potensinya akan berkembang maksimal
jika berada dalam sebuah lingkungan yang kondusif. Iklim yang kondusif bagi
pencapaian tujuan pendidikan adalah merupakan kurikulum tersembunyi bagi
pencapaian tujuan pendidikan.

Iklim lingkungan kelas yang kondusif merupakan faktor pendorong yang


dapat memberikan daya tarik bagi proses pembelajaran. Iklim belajar yang
menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta
kreativitas peserta didik. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, menyenangkan,
bersih, dan rapi berperan penting dalam menunjang efektifitas pembelajaran.

Dengan adanya uraian komponen-komponen pendidikan di atas, maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa memerhatikan komponenkomponen dalam pendidikan adalah
sangat penting dilakukan karena adanya hubungan antara satu dengan yang lain dan

8
membentuk suatu sistem, sebagai suatu sistem tentunya setiap komponen
memberikan sumbangan bagi keberhasilan pengajaran sesuai dengan fungsi masing-
masing.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa, sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen
atau unsur unsur yang saling belerja sama satu sama lain menurut fungsinya
masing masing untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikann juga merupakan
sebuah sistem yang dinamis kontekstual atau sistem yang terus menerus
bergerak tanpa henti. Tentunya pendidikan sebagai sistem harus terbuka
untuk menerima tuntutan tuntutan akan kualitas. Pendidikan sebagai suatu
sitem merupakan gabunagn dari komponen atau unsur unsur yang ada dalam
pendidikan yang saling berinteraksi satu sama lain agar tercapainya suatu
tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai pendidikan sebagai
sistem sangat penting.Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai
komponen penyusunnya. Komponen komponen ini saling berhubungan dan
berkaitan tentunya juga bekerja sama untuk tercapainya suatu tujuan
pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang mendasarinya,
pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya.Sistem juga
bermacam macam jenisnya. Sistem dikelompokkan menurut proses kerjanya
ataupun sufat dari sistem itu sendiri. Pengklasifikasian sistem ini sangat
penting dilakukan, karena jika kita tidak mengetahui jenis dari sistem maka
kita akan sukit juga memahami pendidikan sebagai sistem.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan saran yang dapat
disampaikan yaitu bahwa seharusnya pendidikan sebagai sistem
perencanaannya harus terbuka atau mau menerima saran dan ajakan untuk
memperbaiki kualitasnya. Sistem pendidikan juga harus efektif dan peka akan
suatu kemajuan.Dengan berbagai sistem yang ada diharapkan kegiatan yang
ada dapat berjalan dengan semestinya dan tentunya lancar. Berbagai jenis
sistem yang ada tentunya memiliki fungsi yang berbeda pula, oleh karena itu,
pendidikan sebagai sistem haruslah dapt melaksanakan fungsinya dengan baik
agar tercapainya tujuan yang dicita cita kan.Komponen komponen yang ada
juga harus terpenuhi agar terciptanya ke efektifan pembelajaran agar berjalan
dengan lancar tanpa adanya suatu kendala.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Omar. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.


Jakarta: Bumi Aksara.

Hardiyanti, Yati. (2011). Komponen-Komponen Pendidikan. Makassar: Universitas


Hasanuddin.

Ramayulis. (2002). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Syafril, Zelhendri Zen. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Prenada


Media Group.

Anda mungkin juga menyukai