Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Rakimahwati.
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya kepada kita. Shalawat dan salam dimohonkan
kepada Allah SWT kiranya disampaikan kepada Nabi kita yakninya Muhammad
SAW, sehingga kami dapat menyusun makalah ini untuk tugas mata kuliah Dasar-
Dasar Ilmu Pendidikan yang berjudul “Pendidikan Sebagai Suatu Sistem dan
Komponen Sistem Pendidikan”. Dalam kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman karna telah memberikan dorongan, dukungan dan bantuan demi
tersusunnya makalah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................................................10
B. Saran .............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Jelaskan pengertian pendidikan sebagai suatu sistem ?
2. Apa saja komponen-komponen yang menyusun suatu sistem
pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pendidikan sebagai
suatu sistem.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen dalam suatu
sistem pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti cara,
strategi.Dalam bahasa Inggris system berarti sistim, susunan, jaringan, cara. Sistem
juga diartikan sebagai suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir.
3
1) Mengambil energi atau (masukan) dari lingkungan.
2) Mentransformasikan energi yang tersedia.
3) Memberikan hasil kepada lingkungan.
4) Sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung.
5) Untuk dapat hidup terus, sistem harus bergerak melawan proses
catastrophy/kehancuran.
6) Masukan sistem tidak hanya hal-hal yang bersifat material tetapi juga berupa
informasi yang pengambilannya bersifat selektif dan balikannya berupa
balikan negative.
7) Dalam sistem terdapat dalam keadaan statis dan keseimbangan internal
(homoestatis) yang dinamis.
8) Sistem bergerak menuju kepada melakukan peranan-peranan yang makin
berdiferensiasi.
9) Sistem dapat mencapai kedaan akhir yang sama dengan kondisi awal yang
berbeda dengan cara-cara pencapaian yang tidak sama.
Semua aspek dari kehidupan bangsa merupakan lingkungan kehidupan dan supra
sistem dari sistem pendidikan yang bekerja bersama-sama dengan sitem lainnya,
seperti ekonomi, politik, hukum, dan agama, dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperan dalam proses pendidikan
disebut masukan pendidikan. P. H. Coombs dan W. J. Platt mengemukakan tiga
sumber masukan Pendidikan yaitu :
B. Komponen-Komponen Pendidikan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem.
4
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang
menentukan berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses pendidikan.
1. Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam akifitas
pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen
pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan,
sehingga efektifitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat mencapai
tujuan atau tidak.Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam
pendidikan.Sebab tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan,perbuatan
menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan bisa sesat atau salah langkah. Oleh karena
itu perumusan tujuan dengan jelas dan tegas, menjadi inti dari seluruh pemikiran
pedagogis dan perenungan filosofis.
Dalam perspektif Islam, sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf Amir Faisal,
tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya sama dengan tujuan diturunkannya agama
Islam yaitu untuk membentuk manusia yang bertakwa (muttaqin).
Urain tentang tujuan di atas menunjukkan bahwa tanpa adanya tujuan yang jelas
maka hasil yang didapat tentu tidak akan baik.
5
2. Komponen Pendidik
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga
pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua
diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan Pendidikan
dan pengajaran sesuai dengan perkembangan siswa.Dalam lembaga pendidikan
formal seorang pendidik dikatakan baik jika memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Penguasaan materi
pelajaran diperlukan agar peserta didik dibimbing untuk mampu menguasai
penyampaian informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan baik.
Kompetensi cara mengajar sangat dibutuhkan agar guru terampil dalam perencanaan
pembelajaran, merancang strategi pembelajaran yang tepat, mampu melaksanakan
dengan baik, dan mengevaluasinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Komponen Siswa
6
3) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu
baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia
berada.
4) Peserta didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani.
5) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.
Salah satu konsep yang harus dikuasai oleh guru untuk menunjang kompetensi
adalah kurikulum.Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start
sampai garis finish. Konsep kurikulum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional tahun 2003 pasal 1 ayat 11 menyatakan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.Dalam usaha
pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah dan di masyarakat, terdapat
syarat utama dalam pemilihan bahan/materi pendidikan yaitu: 1) materi harus sesuai
dengan tujuan pendidikan, 2) materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
7
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan
yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh
pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.Peristiwa pendidikan
ditandai dengan adanya interaksi edukatif.Agar interaksi dapat berlangsung secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan
bahan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Dalam prakteknya ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat
pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.Media pembelajaran
memiliki peranan yang penting sebagai salah satu komponen pembelajaran. Tanpa
media pembelajaran, proses pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak dapat
berlangsung secara maksimal.Menurut Omar Hamalik dalam bukunya Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, “media dalam proses belajar mengajar
memiliki dua peranan penting: 1) media sebagai alat bantu mengajar, 2) media
sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.”
8
membentuk suatu sistem, sebagai suatu sistem tentunya setiap komponen
memberikan sumbangan bagi keberhasilan pengajaran sesuai dengan fungsi masing-
masing.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa, sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen
atau unsur unsur yang saling belerja sama satu sama lain menurut fungsinya
masing masing untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikann juga merupakan
sebuah sistem yang dinamis kontekstual atau sistem yang terus menerus
bergerak tanpa henti. Tentunya pendidikan sebagai sistem harus terbuka
untuk menerima tuntutan tuntutan akan kualitas. Pendidikan sebagai suatu
sitem merupakan gabunagn dari komponen atau unsur unsur yang ada dalam
pendidikan yang saling berinteraksi satu sama lain agar tercapainya suatu
tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai pendidikan sebagai
sistem sangat penting.Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai
komponen penyusunnya. Komponen komponen ini saling berhubungan dan
berkaitan tentunya juga bekerja sama untuk tercapainya suatu tujuan
pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang mendasarinya,
pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya.Sistem juga
bermacam macam jenisnya. Sistem dikelompokkan menurut proses kerjanya
ataupun sufat dari sistem itu sendiri. Pengklasifikasian sistem ini sangat
penting dilakukan, karena jika kita tidak mengetahui jenis dari sistem maka
kita akan sukit juga memahami pendidikan sebagai sistem.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan saran yang dapat
disampaikan yaitu bahwa seharusnya pendidikan sebagai sistem
perencanaannya harus terbuka atau mau menerima saran dan ajakan untuk
memperbaiki kualitasnya. Sistem pendidikan juga harus efektif dan peka akan
suatu kemajuan.Dengan berbagai sistem yang ada diharapkan kegiatan yang
ada dapat berjalan dengan semestinya dan tentunya lancar. Berbagai jenis
sistem yang ada tentunya memiliki fungsi yang berbeda pula, oleh karena itu,
pendidikan sebagai sistem haruslah dapt melaksanakan fungsinya dengan baik
agar tercapainya tujuan yang dicita cita kan.Komponen komponen yang ada
juga harus terpenuhi agar terciptanya ke efektifan pembelajaran agar berjalan
dengan lancar tanpa adanya suatu kendala.
10
DAFTAR PUSTAKA