Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Nama Kelompok : 1. Eniman Bawamenewi (Nim.212117021


2. Indah Natalia Harefa (Nim.212117032)
3. Suka Adil Zendrato (Nim.219902031)
4. Versily Mendrofa (Nim.212117081)
Kelas/Semester : B/V
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


OKNIEL ZEBUA, S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DAN
MATEMATIKA
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini . Makalah ini berjudul “SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM”.
Atas terselesainya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat, semoga memberikan informasi dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gunungsitoli, 24 Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II ISI ............................................................................................................ 2
A. Pendidikan Sistem ................................................................................... 2
B. Sekolah Sebagai Suatu Sistem ............................................................... 3
C. Input Sekolah ........................................................................................... 4
D. Proses Sekolah ......................................................................................... 4
E. Output Sekolah ........................................................................................ 6
F. Outcome Sekolah ..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7
A. Kesimpulan .............................................................................................. 7
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem menurut Oxford English Dictionary adalah sekumpulan hal yang
saling berhubungan atau saling tergantung sehingga membentuk suatu kesatuan yang
kompleks, suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang telah disusun
dengan taratur menurut skema atau rencana tertentu. Menurut Fattah, pandangan
pendidikan sebagai suatu system itu dapat dilihat secara mikro dan makro. Secara
mikro pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan
interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Sedangkan secara makro menjangkau
elemen-elemen yang lebih luas.
Sekolah sebagai suatu sistem mencakup beberapa kompenen, dimana diantara
komponen-komponen tersebut saling terdiri dari beberapa faktor dan komponen yang
satu dengan komponen yang lainnya saling terikat sehingga membentuk sebuah
sistem. Komponen-komponen dari sistem sekolah terdiri atas masukan (input), proses
(process), keluaran langsung (output), dan keluaran tidak langsung (outcome).
Menurut Irianto pendidikan pada dasarnya adalah hubungan erat antara siswa dan
guru atau dosen dengan mahasiswa, antar sekolah dengan perguruan tinggi di
lingkungan wilayah tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1) Apa pengertian dari pendidikan sistem?
2) Apa pengertian sekolah sebagai suatu sistem?
3) Apa pengertian dari input sekolah?
4) Apa pengertian dari proses sekolah?
5) Apa pengertian dari output sekolah?
6) Apa pengertian dari outcome sekolah?

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1) Untuk mengetahui apa pengertian dari pendidikan sistem.
2) Untuk mengetahui apa pengertian dari sekolah sebagai suatu sistem.
3) Untuk mengetahui apa pengertian dari input sekolah.
4) Untuk mengetahui apa pengertian dari proses sekolah.
5) Untuk mengetahui apa pengertian dari output sekolah.
6) Untuk mengetahui apa pengertian dari outcome sekolah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Sistem
Sistem menurut Oxford English Dictionary adalah sekumpulan hal yang
saling berhubungan atau saling tergantung sehingga membentuk suatu kesatuan yang
kompleks; suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang telah disusun
dengan teratur menurut skema atau rencana tertentu. Menurut The Random House
Dictionary of the English Language, sistem adalah suatu kumpulan fakta, prinsip,
doktrin dan lain-lain, semacamnya dalam bidang khusus mengenai pengetahuan atau
pemikiran. Kumpulan itu tersusun rapi dan bersifat komprehensif. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan yang utuh yang saling
berinteraksi, berkomunikasi, ketergantungan satu sama lain dengan maksud untuk
mencapai tujuan dari sistem tersebut.
Menurut Fattah (2006: 6-8) pandangan pendidikan sebagai suatu sistem itu
dapat dilihat secara mikro dan makro. Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari
hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha
pendidikan. Sedangkan secara makro menjangkau elemen-elemen yang lebih luas.
Berbagai elemen dalam sistem pendidikan itu perlu dikenali secara mendalam
sehingga dapat difungsikan dan dikembangkan. Di sinilah persoalan pentingnya
penguasaan pendekatan sistem untuk mengkaji masalah-masalah, kelemahan, dalam
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan demikian akan tampak peninjauan
secara mikro maupun secara makro berdasarkan pendekatan sistem dapat
menghasilkan keputusan yang berupaya perbaikan sistem, sebagian atau seluruhnya,
bertahap atau sekaligus. Keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan secara optimal, produktif, efektif, dan efisien.
Pandangan pendidikan sebagai suatu sistem menurut Coombs (1968) dapat
dilihat dalam dua hal yaitu :
 pendidikan secara mikro dilihat dari hubungan elemen peserta didik,
pendidik, dan interaksi keduanyan dalam usaha pendidikan; dan
 pendidikan secara makro menjangkau elemen-elemen yang
cakupannya lebih luas.

2
B. Sekolah Sebagai Suatu Sistem
Sekolah sebagai suatu sistem mencakup beberapa komponen, di mana di
antara komponen-komponen tersebut saling terdiri dari beberapa faktor dan
komponen yang satu dengan komponen yang lainnya saling terkait sehingga
membentuk sebuah sistem. Komponenkomponen dari sistem sekolah terdiri atas
masukan (input), proses (process), keluaran langsung (output), dan keluaran tidak
langsung (outcome).
Adapun ciri-ciri dari sebuah sistem adalah
 terdiri dari banyak unsur;
 masing-masing unsur memiliki peranan spesifik untuk mendukung fungsi
keseluruhan;
 tersusun dalam satu tatanan tertentu;
 antara masing-masing unsur saling memengaruhi, ketergantungan dan
berhubungan serta berkomunikasi;
 berproses melakukan transformasi dengan mekanisme tertentu;
 tidak tergiur dari pengaruh lingkungan;
 mempunyai maksud dan tujuan;
 memerlukan masukan dari luar atau lingkungan memiliki mekanisme kontrol;
dan
 mempunyai batas waktu.
Menurut Irianto (2011: 30-40) pendidikan pada dasarnya adalah hubungan
erat antara siswa dan guru atau dosen dengan mahasiswa, antar sekolah dengan
perguruan tinggi di lingkungan wilayah tertentu. Hubungan tersebut suatu ketika
dinamakan open system karena organisasi pendidikan merupakan subjek yang
melibatkan lingkungannya. Fungsi organisasi adalah menjalankan proses inputoutput
system yang berujung pada hasil produksi berupa output.
Ada tiga elemen penting dalam model proses input-output antara lain :
 siswa sebagai bahan dasar sekolah atau perguruan tinggi berasal dari
lingkungannnya, lingkungan eksternal juga merupakan sumber memperoleh
sumber daya;
 tempat proses dan organisasi yang dikenal dengan teknologi produksi; dan
 sistem hubungan kemanusiaan yang merupakan jembatan antara lingkungan
eksternal dan organisasi pendidikan yang merupakan efek dari produksi
pendidikan
yang bertanggungjawab.
Maka untuk mempertahankan kehidupan, suatu organisasi harus mengejar dan
menangkap apa yang dibutuhkan stakeholder. Hal ini disebabkan oleh karena mereka

3
dapat mengubah masukan dan sumber daya untuk kegiatan yang menciptakan
lulusan. Lingkungan pendidikan pada umumnya juga bersaing dengan kesehatan,
pertahanan dan tujuan lain yang mengamankan sumber-sumber pendanaan.

C. Input Sekolah
Masukan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh sistem sekolah untuk
menghasilkan keluaran yang diharapkan. Masukan terdiri atas 3 hal yaitu :
 masukan baku, merupakan siswa, termasuk karakteristiknya;
 masukan instrumental, merupakan guru, sarana dan prasarana, kurikulum,
dana
dan pengelolaan sekolah; dan
 masukan lingkungan, merupakan segala sesuatu yang berada di luar
lingkungan
sekolah. Untuk ketercapaian pendidikan bermutu, fungsional, produktif,
efektif, dan akuntabel, maka diperlukan beberapa hal yang terkait dengan
input antara lain peserta didik, ketenagaan, fasilitas, biaya, kurikulum,
perencanaaan dan evaluasi, serta hubungan dengan masyarakat.
D. Proses Sekolah
Menurut Sagala (2010) proses adalah perubahan dalam suatu objek atau
organisme khususnya tingkah laku atau perubahan psikologis. Proses juga merupakan
segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, termasuk segala proses yang terjadi di
dalam sekolah/kelas dalam rangka mengubah masukan untuk menghasilkan keluaran
yang ditargetkan, proses di sini mencakup kegiatan belajar mengajar, kegiatan
pengelolaan sekolah, serta kegiatan administrasi sekolah.
Proses pembelajaran (PBM) merupakan ujung tombak dari proses pendidikan,
yang mana suatu kegiatan dilakukan oleh guru, berkaitan dengan materi ajar yang
berlangsung dan dikemas secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi
serta merangsang peserta didik untuk berpikir, aktif, kreatif, dengan mengunakan
berbagai pendekatan rahman dan rahim (kasih sayang serta penuh cinta).
Suatu proses agar keberhasilannya sesuai harapan, maka harus diawali dengan
perencanaan (planning). Perencanaan yang baik akan mendorong terselenggaranya
proses yang ideal sehingga setiap pelaksanaan proses harus mengetahui unsur-unsur
perencanaan, misalnya bagi seorang guru yang akan melaksanakan proses
pembelajaran, maka guru tersebut harus menguasai unsur-unsur perencanaan proses
pembelajaran yang baik, seperti :
 kebutuhan peserta didik;

4
 kompetensi dasar;
 tujuan; dan
 strategi, dan lain-lain.
Dalam proses pendidikan, mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Keefektifan proses belajar mengajar
 Interalisasi apa yang dipelajari
 Mampu belajar cara belajar yang baik
2. Kepemimpinan sekolah yang kuat
 Kepala sekolah memiliki kelebihan dan wibawa
 Kepala sekolah harus mengkoordinasi, menggerakkan, menyerasikan sumber
daya.
3. Manajemen yang efektif
 Analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, kinerja,
pengembangan, dan hubungan kerja.
4. Memiliki budaya mutu
 Informasi kualitas untuk perbaikan
 Warga sekolah merasa aman dan nyaman bekerja.
 Suasana keadilan.
5. Memiliki teamworks kompak, cerdas, dinamis.
6. Memiliki kemandirian
 Sekolah memiliki kewenangan melakukan yang terbaik bagi sekolahnya.
 Memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja tanpa bergantung atasan
7. Partisipasi warga sekolah dan masyarakat, partisipasi rasa memiliki, rasa
tanggungjawab.
8. Memiliki keterbukaan manajemen
 Keterbukaan pemuatan keputusan, penggunaan uang, penyusunan program,
pelaksanaan, dan evaluasi program.
9. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
 Evaluasi program secara kontinyu
 Tiada hari tanpa perbaikan.

5
E. Output Sekolah
Output merupakan hasil dari proses, menghasilkan lulusan sesuai dengan
standar tertentu dan tentunya sesuai dengan harapan memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh masyarakat, orang tua dan pemerintah. Output pendidikan sebagai
suatu sistem dapat dicerminkan dari suatu prestasi mutu lulusan sekolah. Prestasi
belajar siswa ditentukan oleh peningkatan kemampuan dasar dan kemampuan
fungsional. Kemampuan dasar meliputi kemampuan olah pikir, olah rasa dan olah
krasa. Sedangkan kemampuan fungsional adalah kemampuan siswa dalam beradptasi
terhadap lingkungan yang berkembang pesat.
Output sekolah dapat dikatakan berkualitas dan bermutu tinggi apabila
prestasi pencapaian siswa menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam bidang :
 Prestasi akademik, berupa nilai ujian semester, ujian nasional, karya ilmiah,
dan lomba akademik.
 Prestasi non akademik, berupa kualitas iman dan takwa, kejujuran, kesopanan,
olaharaga, kesenian, keterampilan, dan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler
lainnya.

Berkenaan dengan output dalam pendidikan dapat disimpulkan bahwa output


pendidikan adalah hasil atau tolak ukur dari sebuah proses pendidikan yang akan
menentukan baik, buruk atau berhasil atau tidak berhasil dari pelaksanaan program
pendidikan itu sendiri.
F. Outcome Sekolah
Outcome merupakan keluaran tidak langsung yang menentukan berhasil atau
tidaknya sistem sekolah. Outcome pendidikan sebagai suatu sistem dapat
dicerminkan dari mutu lulusan sekolah dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi atau dapat bekerja. Selain itu sekolah yang baik juga membekali siswanya
kemampuan untuk mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Misalnya meningkatkan partisipasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran
berbasis teknologi. Guru dalam hal ini adalah pihak lain dari kawasan intervensi
perubahan perilaku dari menggunakan metode konvensional kepada metode berbasis
teknologi. Keberhasilan program dapat dinilai apabila guru-guru dengan kesadaran
sendiri melakukan pembelajaran dengan metode berbasis teknologi. Penilaian
tersebut akan berhasil dilakukan apabila indicator dan target pada tingkat outcome
terumuskan dengan baik.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah sebagai suati sistem mencakup beberapa komponen, dimaan di
antaranya komponen-komponen tersebut saling terdiri dari beberapa faktor dan
komponen yang satu dengan komponen yang lainnya saling terkait sehingga
membentuk sebuah sistem. Komponen-komponen dari sistem sekolah terdiri atas
masukan (input), proses (process), keluaran langsung (output), dan keluaran tidak
langsung (outcome).
Input sekolah adalah segala sesuat yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, proses adalah perubahan dalam
suatu objek atau organisme khususnya tingkah laku atau perubahan psikologis.
Proses juga merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah,
termasuk segala proses yang terjadi di dalam sekolah/kelas dalam rangka mengubah
masukan untuk menghasilkan keluaran yang ditargetkan, proses di sini mencakup
kegiatan belajar mengajar, kegiatan pengelolaan sekolah, serta kegiatan administrasi
sekolah.
Output merupakan hasil dari proses, menghasilkan lulusan sesuai dengan
standar tertentu dan tentunya sesuai dengan harapan memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh masyarakat, orangtua dan pemerintah.
Outcome merupakan keluaran tidak langsung yang menentukan berhasil atau
tidaknya sistem sekolah.
Adapun ciri-ciri dari sebuah sistem adalah
 terdiri dari banyak unsur;
 masing-masing unsur memiliki peranan spesifik untuk mendukung fungsi
keseluruhan;
 tersusun dalam satu tatanan tertentu;
 antara masing-masing unsur saling memengaruhi, ketergantungan dan
berhubungan serta berkomunikasi;
 berproses melakukan transformasi dengan mekanisme tertentu;
 tidak tergiur dari pengaruh lingkungan;
 mempunyai maksud dan tujuan;
 memerlukan masukan dari luar atau lingkungan memiliki mekanisme kontrol;
dan
 mempunyai batas waktu.

7
Ada tiga elemen penting dalam model proses input-output antara lain :
 siswa sebagai bahan dasar sekolah atau perguruan tinggi berasal dari
lingkungannnya, lingkungan eksternal juga merupakan sumber memperoleh
sumber daya;
 tempat proses dan organisasi yang dikenal dengan teknologi produksi; dan
 sistem hubungan kemanusiaan yang merupakan jembatan antara lingkungan
eksternal dan organisasi pendidikan yang merupakan efek dari produksi
pendidikan
yang bertanggungjawab.

8
DAFTAR ISI

Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R. (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta
: Depublish

Anda mungkin juga menyukai