Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMPONEN LINGKUNGAN SEBAGAI BAHAN


PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MUATAN
LOKAL DI SD
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Dosen Pengampu Drs Purnomo, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Nur Husna Irbah Barokah (1 4 0 1 4 1 8 1 0 1)

Semester Antara Rombel A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “Komponen Lingkungan sebagai
Bahan Pembelajaran Muatan Lokal di SD” ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua,
pada khususnya mahasiswa/mahasiswi PGSD UNNES, khususnya pada mata
kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal. Semoga dengan makalah ini dapat
menambah dan meningkatkan kualitas pendidikan kita semua.
Dengan selesainya makalah ini, penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar- besarnya terhadap semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya :
1. Drs. Isa Ansori, M.Pd. selaku ketua jurusan PGSD FIP Universitas
Negeri Semarang.
2. Drs Purnomo, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal yang telah memberi saran
dan pengarahan sehingga makalah ini dapat selesai.
3. Semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharap saran dan kritik pembaca
demi sempurnanya makalah ini.
Atas perhatian dari para pembaca, penulis ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 24 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………................... ii
DAFTAR ISI………….....…………................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ….…………........................................… 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN………………………............................... 2
2.1 Sekolah sebagai Suatu Sistem............................................... 2
2.2 Pengertian Sekolah Efektif................................................... 3
2.3 Konsep Sekolah Efektif........................................................ 4
2.4 Ciri- Ciri dan Karakteristik Sekolah Efektif......................... 6
2.5 Kepemimpinan Sekolah Efektif............................................ 8
BAB III PENUTUP………........…………………....……….......… 12
1. Kesimpulan............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sekolah sebagai institusi tidaklah berdiri sendiri. Ia terkait erat
dengan nilai, budaya, dan kebiasaan yang hadir di masyarakat. Sekolah
merupakan ujung tombak dari proses modernisasi (agent of change) yang
diupayakan melalui kebijakan pemerintah. Produk dari sebuah sekolah
harus berupa lulusan yang memiliki kompetensi unggul agar mampu
menghadapi kompetisi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau “di
pasar” tenaga kerja. Sekolah efektif dapat dibentuk melalui manajemen
dengan kepemimpinan visioner (visioner leadership) karena kepemimpinan
ini berfokus pada masa depan. Hal tersebut merupakan suatu kondisi yang
penting untuk terbentuknya iklim sekolah yang kondusiif sehingga terwujud
budaya sekolah yang mampu menghadapi berbagai tantangan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud sekolah sebagai sebuah sistem?
2. Apa pengertian sekolah efektif?
3. Bagaimana konsep sekolah efektif?
4. Apa ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif?
5. Bagaimana kepemimpinan sekolah efektif?

1.3. TUJUAN
1. Menjelaskan sekolah sebagai sebuah sistem.
2. Menjelaskan pengertian sekolah efektif.
3. Menjelaskan konsep sekolah efektif.
4. Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif.
5. Menjelaskan kepemimpinan sekolah efektif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM


Sebagai sebuah sistem, sekolah memiliki komponen inti yang terdiri
dari input, proses, dan output. Ketiga komponen tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling
terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan. Input
sekolah adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya
pemrosesan guna mendapatkan output yang diharapkan. Input merupakan
bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu generasi yang disebut
sebagai manusia seutuhnya. Input sekolah antara lain manusia (man), uang
(money), material/bahan-bahan (materials), metode- metode (methods), dan
mesin-mesin (mechine).
Manusia yang dibutuhkan sebagai masukan bagi proses pendidikan
adalah siswa sebaga bahan utama atau bahan mentah (raw input). Uang
(money) merupakan masukan yang melancarkan pemrosesan raw input.
Bahan- bahan (materials) adalah bahan fisik yang diperlukan untuk
menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah guna membentuk
siswa seutuhnya. Metode (methods) yaitu metode pembelajaran atau cara-
cara, teknik, dan strategi yang dikembangkan sekolah dalam melaksanakan
proses pendidikan. Sedangkan mesin-mesin (machines) adalah seperangkat
alat yang mendukung terjadinya proses pembelajaran, dapat berupa
teknologi computer, radio, televise, mobil, atau media-media yang
menggunakan teknologi.
Slamet (2003:3) menyatakan bahwa proses adalah berubahnya
“sesuatu” menjadi “sesuatu yang lain”. Sesuatu yang berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil proses
disebut output. Daya dukung satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi
proses belajar mengajar, yaitu:

2
a. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan
kelembagaan, pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
b. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian
kegiatan, memonitoring, dan evaluasi.

Proses kepemimpinan yaitu menghasilkan keputusan kelembagaan


yang terjadi sebagai keputusan partisipatif atau keputusan bersama antara
kepla sekolah, guru, siswa, orang tua siswa/wali murid, para ahli, dan orang-
orang yang berkepentingan terhadap pendidikan (stakeholders). Langakh
lain yang penting dalam proses penyelenggaraan sekolah adalah monitoring
dan evaluasi sebagai langkah untuk memperoleh kejelasan tentang output
yang akan dicapai.
Sekolah sebagai sistem, seharusnya menghasilkan output yang dapat
dijamin kepastiannya. Output dari aktivitas sekolah adalah segala sesuatu
yang kita pelajari di sekolah, yaitu seberpa banyak yang dipelajari dan
seberapa baik kita mempelajarinya. Output sekolah berfokus pada siswa,
tetapi siswa yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Jika ditinjau
dari sudut lulusan, output sekolahadalah lulusan yang berguna bagi
kehidupan, yaitu lulusan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan
lingkungannya.

2.2 PENGERTIAN SEKOLAH EFEKTIF


Efektivitas sekolah merupakan fenomena yang mengandung banyak
segi, sedikit sekali orang yang dapat memaksimalkan kefektivan sesuai
dengan kefektivan itu sendiri (Cameron dalam Komariah, 2004:7).
Efektivitas menunjukkan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.
Efektivitas sekolah terdiri dari dimensi manajemen dan
kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, personel lainnya, siswa,
kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan

3
masyarakatnya, pengelolaan bidang khusus lainnya, hasil nyatanya merujuk
pada hasil yang diharapkan bahkan menunjukkan kedekatan atau kemiripan
antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan (Komariah, 2004:8). Lebih
lanjut, Komariah (2004:28) menyebutkan sekolah efektif sebagai sekolah
yang menetapkan keberhasilan pada input, proses, output, dan outcomeyang
ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen sistem tersebut.
Dengan demikian efektivitas sekolah bukan sekedar pencapaian sasaran
atau terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi erat
terkait dengan syaratnya komponen-komponen sistem dengan mutu, dengan
kata lain ditetapkannya pengembangan mutu sekolah. Sedangkan sekolah
efektif adalah sekolah yang menunjukkan tingkat kesesuian antara hasil
yang dicapai (achievement atau observed output) dengan hasil yang
diharapakan (objectives, targets, intended output) sebagaimana telah
ditetapkan dimana kemampuan siswanya pada keterampilan dasar yang
diukur dengan tes kemampuan dan dalam proses penyelenggaraannya
terdapat dimensi manajemen, pengajaran, dan kepemimpinan.

2.3 KONSEP SEKOLAH EFEKTIF


Di era globalisasi ini kemajuan sekolah merupakan esensi dari
pengelolaan sekolah melalui pemeliharaan mutu. Globalisasi memberikan
warna tersendiri bagi arah pencapaian tujuan pendidikan. Dunia
sekarang ini menjadi satu yang di satukan oleh media komunikasi dan
informasi sehingga menuntut dunia pendidikan bersinergi dengan berbagai
perubahan melalui rekayasa manajemen pendidikan dengan tatap
memegang citra diri bangsa.Adanya globalisasi sangat mempengaruh
perkembangan sekolah.Mutu sudah menjadi satu keharusan dan menjadi
konsep yang paling manjur untuk menjawab tantangan global sebagai upaya
peningkatan mutu pendidikan.
Salah satu konsep perbaikan input, proses dan output yang
berkualitas adalah TQM. TQM diartikan sebagai manajemen berkualitas
secara total dimana suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis

4
bagi pendidikan yang mengutamakan mutu. TQM merupakan proses
berlanjut pada peningkatan berkualitas dimana tujuan akhirnya adalah untuk
merubah proses dengan peningkatan kepuasan pelanggan. TQM menuntut
orang tua untuk bekerja sebaik mungkin dan memeberikan fasilitas.
Pencapaian tingkat kualitas bukan merupakan hasil penerapan cara instan
jangka pendek untuk meningkat kan daya saing. Tujuan dari adanya
kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah untuk memperbaiki
kinerja sumber daya manusia. Peranan pemimpin bukan untuk mendikte
bawahan tapi memberikan kemudahan, pemimpin harus mengubah diri
sendiri baik aspek nilai, keyakinan, asumsi, maupun organisasi.Pendidikan
lebih di apresiasikan sebagai sekolah efektif, efektifitas sekolah tidak dapat
di pisahkan dengan mutu pendidikan.Mutu pendidikan adalah mutu semua
komponen yang ada dalam sistem pendidikan.
Sekolah merupakan institusi yang di dalamnya terdapat komponen
guru, siswa dan staf administrasi yang masing- masing mempunyai tugas
tertentu dalam melancarkan program. Sebagai pendidikan formal sekolah
harus menghasilkan lulusan memepunyai kemampuan akademis
tertentu, ketrampilan, sikap, mental dan kepribadian. Keberhasilan
sekolah merupakan tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat
nasional. Berdasarkan sekolah efektif dan tidak efektif mengacu pada
sejauh mana sekolah mencapai tujuan dan sasaran yang di tetapkan. Sekolah
di sebut efektif apabila sekolah mencapai yang di rencanakan, sehingga
sekolah yang di sebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat anatara
anatara apa yang di rumuskan untuk di kerjakan dengan hasil yang di capai
sekolah. Efektifitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran
atau tujuan yang telah di capai.Sekolah efektif adalah sekolah yang
memebuat prestasi, tidak saja pada siswa tetapi pada komponen yang
melingkupinya.

2.4 CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK SEKOLAH EFEKTIF


 Ciri-ciri sekolah efektif yaitu:

5
1. adanya standar disiplin yang berlaku bagi kepala sekolah, guru, siswa,
dan karyawan di sekolah
2. memiliki suatu keteraturan dalam rutinitas kegiatan di kelas
3. mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi
4. siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan
5. siswa diharapkan lulus dengan menguasai pengetahuan akademik
6. adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi
7. siswa berpendapat kerja keras lebih penting dari pada faktor
keberuntungan dalam meraih prestasi
8. para siswa diharapkan mempunyai tanggungjawab yang diakui secara
umum
9. kepala sekolah mempunyai program inservice, pengawasan,
supervisi, serta menyediakan waktu untuk membuat rencana bersama-
sama dengan para guru dan memungkinkan adanya umpan balik demi
keberhasilan prestasi akademiknya.
Metode lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan sekolah yang
efektif adalah : penggunaan standar tes, pendekatan reputasi, dan
penggunaan evaluasi sekolah serta pengembangan berbagai aktifitas.
Sekolah efektif memandang sekolah sebagai suatu sistem yang mencakup
banyak aspek baik input, proses, output maupun outcome serta tatanan
yang ada dalam sekolah tersebut. Dimana berbagai aspek yang ada dapat
memberikan dukungan satu sama lain untuk mencapai visi, misi dan
tujuan, dari sekolah yang dikelola secara efektif dan efisien.
 Karakteristik Sekolah Efektif
Sekolah harus memiliki visi dan misi yang jelas sehingga sekolah
memiliki tuajuan untuk di capainya maka dari itu sekolah harus
mempunyai ciri-ciri dan karakteristik sekolah yang efektif. Berikut adalah
karakteristik sekolah yang efektif.pertama Adanya visi dan misi yang
dipahami bersama oleh komunitas sekolah, yang dari sini dapat dirinci lagi
menjadi tiga. yaitu adanya system nilai dan keyakinan yang saling di
mengerti oleh komunitas sekolah, adanaya tujuan sekolah yang jelas dan

6
adanya kepemimpinan intruksional. Kedua iklim belajar yang kondusif di
sekolah yang meliputi.Adanya keterlibatan dan tanggung jawab siswa,
lingkungan fisik yang mendukung, perilaku siswa yang positif, adanya
dukungan keluarga dan masyarakat terhadap sekolah.Dan yang ketiga.
Ada penekanan pada proses belajar, yang terdiri dari memusatkan diri pada
kurikulum dan instruksional,ada pengembangan dan kolegialitas para
guru, adanya harapan yang tinggi dari komunitas sekolah, danadanya
pemantauan yang berulang-ulang terhadap kemajuan belajar siswa.
Beberapa identifikasi karakteristik sekolah efektif terbagi menjadi
tiga kelompok yaitu input, proses dan output. Seperti dalam sistem
informasi manajemen yang menekankan pada proses, dalam kelompok
karakteristik sekolah efektif juga menekan pada proses pendidikan. Input
pendidikan yaitu karakteristik pertama sekolah yang efekfif harus
memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas seperti pada
paragraph pertama yaitu memiliki visi dan misi yang jelas. Kemudian
sumber daya yang tersedia harus siap dari kepala sekolah, guru, dan
karyawan.Lalu memiliki fasilitas yang memadai seperti buku, dan sarana
yang lainya. Dan yang ter akhir dalam karakteristik input adalah fokus
pada siswa agar memiliki harapan prestasi yang tinggi.
Kemudian kelompok karakteristik sekolah efektif yang kedua
adalah proses yang paling di tekankan dalam pendidikan. Sekolah yang
efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses sebagai
berikut. Yang petama mempunyai proses belajar mengajar yang
efektivitasnya tinggi yang menekankan pemberdayaan peserta didik. Lalu
memiliki kepemimpinan sokolah yang kuat, lingkungan sekolah yang
aman dan tertib, kemuadian karakteristik proses harus memiliki
pengelolaan tenaga pendidikan yang efektif.
Tidak hanya itu dalam karakteristik proses sokolah yang efektif
harus memiliki kerjasama yang kompak, cerdas dan dinamis. Kemudian
sekolah bersifat terbuka atau transparan dalam proses manajemen, sekolah
juga memiliki kemauan untuk berubah dalam hal ini menjadi lebih baik

7
lagi. Sekolah juga memiliki komunikasi yang baik dan akuntabilitas atau
pertanggung jawaban terhadap program yang di jalankan. Dan
karakteristik proses yang terakhir adalah sekolah harus melakukan
evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dalam kelompok karakterisik sekolah efekif yang terakhir adalah
karakteristik output seperti yang di harapkan pada karakteristik
input. Output yang diharapkan sekolah adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di sekolah. Pada
umumnya, output dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa
prestasi akademik dan output berupa prestasi non-akademik.Output
prestasi akademik misalnya, nilai/ indek prestasi, lomba karya ilmiah
remaja, dan lomba berbagai bidang mata pelajaran. Output non-akademik,
misalnya keingintahuan yang tinggi, harga diri, kejujuran, kerjasama yang
baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama.solidaritas yang
tinggi, toleransi, kedisiplinan, kerajinan, prestasi olahraga, kesenian, dan
kepramukaan.

2.5 KEPEMIMPINAN SEKOLAH EFEKTIF


Para ahli umumnya mengakui kepemimpinan sebagai seni
mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,
kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai
tujuan bersama para pemraktik biasanya mendefinisikan pemimpin sebagai
orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi,
disiplin dan produktivitas jika bekerjasama dengan orang,tugas dan situasi
agar dapat mencapai tujuan organisasi, supaya dapat mengerti sifat
kepemimpinan, terlebih dahulu seseorang harus mengerti sifat kekuasaan
yang melibatkan hubungan dengan orang kepemimpinan dalam masyarakat
dewasa ini, masyarakat kemampuan untuk mengendalikan kekuasaan yang
tersebar dan memberikan kekuasaan pada oarang lain untuk mengubah
impian menjadi kenyataan.

8
Kepemimpinan tidak hanya tergantung dari ciri pribadi
seseorang,tetapi situasi dimana individu itu berada.kepemimpinan harus
dipisahkan dari bidang yang luas dan kabur dari interaksi sosial yang
dipadukan dengan performa kerja dan hubungan kerja.kepemimpinan
adalah fungsi baik dari susunan kepribadian maupun situasional.
kepemimpinan merupakan aspek penting dalam sistem
sekolah,kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui
penanganan perubahan dan manajemen yng dilakukannya sehingga
keberadaan kepemimpinan bukan hanya sebagai simbol yang ada atau
tidaknya tidak menjadi masalah tetapi keberadaannya memberi dampak
positif bagi perkembangan organisasi, terdapat tiga jenis kepemimpinan
yang dipandang reprensetatif bagi penyeleggaraan sekolah efektif yaitu

a. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang
menekankan pada tugas yang diemban bawahan, pemimpin adalah
seseorang yang men-design pekerjaan besar beserta mekanismenya, dan staf
adalah seseorang yng melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan
keahlian. Kepemimpinan transaksional lebih difokuskan pada peranannya
sebagai manajer karena itu sangat terlibat dalam aspek-aspek prosedural
manajerial yang metodologis dan fisik. Kepemimpinan transaksional tidak
mengembangkan pola hubungan laissez fair atau membiarkan personal
yang perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi
pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakanya. Pola hubungan yang
dikembangkan adalah berdasarkan suatu sistem timbal balik (transaksi)
yang sangat menguntungkan (mutual system of reinforcement), yaitu
pemimpin menemukan penyelesaikan atas cara kerja dari pada pengikutnya
tersebut. Pemimpin transaksional merancang pekerjaan sedemikian rupa
yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang jabatannya dan melakukan
interaksi atau hubungan mutualistis.

9
b. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah suatu proses yang pada
dasarnya para pemimpin dan pengikut saling menaikan diri ke
tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi (burns,1978)
para pemimpin adalah orang yang sadar akan prinsip perkembangan
organisasi dan kinerja manusia sehingga ia berupaya
mengembangakan segi kepemimpinannya ecara utuh melalui
pemotivasian terhadap staf dan menyerukan cita-cita yang lebih
tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan dan
kemanusian, kecemburuan, atau kebencian. Pemimpin
transformasional adalah agen peubahan dan bertindak sebagai
katalisator,yaitu yang memberi peran mengubah sistem ke arah yang
lebih baik.katalisator adalah sebutan lain untuk pemimpin
transformasional karena itu berperan meningkatkan segala sumber
daya manusia yang ada.

c. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam
menciptakan,merumuskan,mengkomunikasikan/mensosialisasikan/
mentransformasikan,dan mengimplemntasikan pemikiran-
pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi
sosial di antara organisasi stakeholders yang diyakini sebagai cita-
cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan
melalui komitmen sema personil. Kepemimpinannya visioner akan
menunjukan ciri-ciri kepemimpinannya yang berkualitas dimana
adair dalam komariah, 2004:82 mengemukkan ciri-ciri pemimpin
yang berkualitas yaitu:

1) memiliki integritasi pribadi.


2) memiliki antualisme terhadap perkembangan lembaga yang
dipimpinnya.

10
3) mengembangkan kehangatan,budaya dan iklim organisasi.
4) memiliki ketenangan dalam manajeme organisasi.
5) tegas dan adil dalam mengambil tindakan/ kebijakan
kelembagaan.

Visioner leadership melakukan langkah- langkah strategis


mentransformasikan berbagai inovasi kepada stakeholders melalui
pemberdayaan staf dan menciptakan suatu sistem kepemimpinan
demokratis yang memiliki visi organisasi sebagai rumusan yang
dimiliki bersama.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sekolah memiliki misi mendidik siswanya agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjeng yang lebih tinggi,meningkatkan pengetahuan dan
hubungan timbal balik dengan masyarakat.pada sekolah tergantung pada
tugas untuk mengoptimalkan kemampuan siswa secara teoritis maupun
praktik agar mereka dapat survive di era globalisasi dengan menfaatkan
peluang dan usaha atau keterampilan praktis yang dimilikinya sebagai hasil
pembelajaran di sekolah.
Efektifitas sekolah dapat tercemin dari profil sekolah yang memiliki
keteraturan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan .aspek –aspek
tersebut antara lain siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya,
kurikulum, sarana prasarana, kegiatan belajar, ekstrakurikuler, bimbingan
dan konseling, kemitraan sekolah dengan masyarakat sampai pada kegiatan-
kegiatan khusus yang berkembang atas kebutuhan dan inspirasi sekolah.
Intinya adalah terjadinya senergi mencapai target-target yang telah
ditetapkan .
Orang yang bertanggungjawab atas manajemen sekolah adalah
seorang kepala sekolah yang memiliki karakteristik kepemimpinan karena
untuk menggerakan orang-orang diperlukan pengaruh pimpinan yang
memiliki kapabilitas sebagai pemimpin yang berkualitas.kepemimpinan
meruapakan aspek penting dalam sistem sekolah. Kepemimpinan
merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan perubahan dan
manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan pempin bukan hanya
sebagai simbol yang ada atau tidakanya tidak menjadi masalah tetapi
keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan organisasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sutomo, Titi Prihatin. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: Pusat


Pengembangan MKU/ MKDK- LP3 Universitas Negeri Semarang

Blogspot. Sekolah Efektif. http://nur-afifah-


nugraheni.blogspot.co.id/2013/11/sekolah-efektif.html. 1 Maret 2016

13

Anda mungkin juga menyukai