Anda di halaman 1dari 13

LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN SUB

SISTEM

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengorganisasi Pendidikan yang diampu


oleh:
Bapak Dr. H. Agus Timan, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 18

Icha Sabillah Anjani NIM 230131602244


Ifa Aprilia Nur’aini NIM 230131606376
Khairunnisa Zahro Andini NIM 230131606222

TOPIK KE 18

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengorganisasian
Pendidikan. Penulis menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Agus Timan,
M.Pd yang telah memberikan arahan sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah yang berjudul “Lembaga Pendidikan sebagai Sistem dan Sub
sistem” ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Malang, 12 Februari
2024 Tertanda,

Tim Penyusun Makalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Lembaga, Pendidikan, dan Lembaga Pendidikan..........................3
2.1.1 Pengertian Lembaga..............................................................................3
2.1.2 Pengertian Pendidikan...........................................................................3
2.1.3 Pengertian Lembaga Pendidikan...........................................................4
2.2 Pengertian Sistem dan Sub Sistem.................................................................5
2.2.1 Pengertian Sistem..................................................................................5
2.2.2 Pengertian Sub Sistem...........................................................................6
2.3 Lembaga Pendidikan sebagai Sistem..............................................................6
2.4 Lembaga Pendidikan sebagai Sub Sistem........................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan muncul sejak zaman kuno, namun lembaga pendidikan formal pertama kali munc
ul di Mesopotamia dan Mesir kuno. Institusi pendidikan dijadikan untuk memenuhi kebutuha
n masyarakat. Seperti mesin cetak yang memungkinkan pengetahuan tersebar lebih luas. Tekn
ologi digital menawarkan peluang bar u untuk pendidikan dan pembelajaran. Karena globalis
asi, lebih banyak orang berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain. Hal ini mendorong pem
bentukan sistem pendidikan yang lebih kompatibel dan terintegrasi.
Sub sistem lembaga pendidikan saling mempengaruhi dan saling terkait. Proses pembelajaran
akan menjadi lebih efektif jika ada sarana dan prasarana yang memadai. Sistem pendidikan y
ang baik berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara dengan menciptakan tenaga ke
rja terampil yang siap bersaing di pasar global. Masyarakat yang berpendidikan mempunyai p
eluang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memberikan kontribusi terhad
ap pertumbuhan ekonomi riil. Pendidikan berperan dalam membentuk visi sosial, mengurangi
perbedaan sosial dan mengatasi diskriminasi. Menyediakan pendidikan di seluruh lapisan ma
syarakatdapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, sehingga mengarah pada masyar
akat yang lebih inklusif.
Keberadaan kegiatan dan lembaga pendidikan merupakan jawaban manusia terhadap permasa
lahan pembangunan manusia sendiri. Jika pendidikan mendorong bentuk-bentuk perilaku tert
entu dalam keadaan tertentu, maka lembaga pendidikan juga memerlukan perlakuan tertentu.
Jika pendidikan dikatakan suatu profesi, maka anggota pimpinan pendidikan mengamalkanny
a karena motivasi tertentu, sama seperti profesi lainnya. Masalah pendidikan (termasuk lemba
ga pendidikan) adalah tindakan kehormatan. Karena merupakan suatu usaha yang bermanfaat
bagi pembangunan masyarakat.
Dalam latar belakang ini, lembaga pendidikan sebagai sistem dan sub sistem membuka pelua
ng untuk menggali secara mendalam berbagai aspek pendidikan. Pemahaman nasional yang k
omprehensif terhadap sistem dan sub sistem pendidikan sangat penting bagi upaya peningkat
an mutu pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lembaga, pendidikan, dan lembaga pendidikan?


2. Apa pengertian sistem dan sub sistem?
3. Apa pengertian sistem dan sub sistem pendidikan?
4. Bagaimana lembaga pendidikan sebagai sistem?
5. Bagaimana lembaga pendidikan sebagai sub sistem?
1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pengertian lembaga, pendidikan, dan lembaga pendi


dikan.
2. Untuk memahami pengertian sistem dan sub sistem.
3. Untuk memahami sistem dan sub sistem pendidikan.
4. Untuk memahami lembaga pendidikan sebagai sistem.
5. Untuk memahami lembaga pendidikan sebagai sub sistem.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga, Pendidikan, dan Lembaga Pendidikan

2.1.1 Pengertian Lembaga


Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) lembaga didefinisikan sebagai suatu
sistem badan sosial atau organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada umumnya lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal
dan lembaga non-formal.
Menurut Widiono dan Wahyu (2013) lembaga merupakan wadah atau tempat orang-orang
berkumpul, bekerja sama secara berencana terorganisasi, terkendali, terpimpin dengan
memanfaatkan sumber daya untuk satu tujuan yang sudah ditetapkan. Lembaga terdiri dari
dua aspek, yaitu aspek kelembagaan dan aspek keorganisasian, dalam aspek kelembagaan
lebih menekankan pada tatanan nilai-nilai morlal dan peraturan-peraturan yang berada dalam
masyarakat. Sedangkan dalam sudut pandang organisasi lebih menekankan pada aspek
struktural dan mekanismenya dalam mencapai tujuan.

2.1.2 Pengertian Pendidikan


Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan
atau bantuan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi fisik dan mental or
ang dewasa menuju kedewasaan dan pencapaian tujuan sehingga peserta didik dapat
mandiri menunaikan tugas hidupnya.
Pendidikan seringkali dijelaskan melalui sudut pandang yang berbeda. Ahli sosiologi
mengartikan pendidikan sebagai “usaha pewarisan dari generasi ke generasi”, pakar a
ntropologi mengartikan pendidikan sebagai “usaha pemindahan pengetahuan dan nila
i-nilai kepada generasi berikutnya. Ahli ekonomi akan mengartikan pendidikan sebaga
i “suatu usaha penanaman modal sumber daya manusia untuk membentuk tenaga kerj
a dalam pembangunan bangsa”.
Pengertian pendidikan seperti tersurat dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Siste
m Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa : "Pendidikan adalah usaha sadar dan teren
cana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik s
ecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaga
maan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan ya
ng diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut pendapat Muhibbinsyah (dalam Uyun dan Warsah, 2021) Pendidikan adalah
seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manu
sia, juga proses penggunaan hamper seluuruh pengalaman kehidupan.
Rahmat (2021) mendefinisikan pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata l
aku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upa
ya pengajaran dan pelatihan, serta proses, cara, dan perbuatan mendidik.

3
Menurut Arikunto dan Jabar (2008) lembaga pendidikan adalah sistem yang ada diba
wah naungannya paling berkaitan dan bekerjasama menuju pencapaian suprasistem, d
imaksud sebagai contoh kaitan antara suprasistem, sistem, dan sub sistem dalam dunia
pendidikan adalah Departemen Pendidikan Nasional, sekolah, dan pembelajaran dikel
as.
Berdasarkan sejumlah definisi diatas dapat dipahami bahwa pendidikan adalah proses
bimbingan dan pengubahan perilaku manusia melalui pengajaran, pelatihan, dan peng
alaman hidup untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan ses
uai dengan kebutuhan.
2.1.3 Pengertian Lembaga Pendidikan
Sementara itu, menurut Tirtarahardja dan Sula (2005) pengertian lembaga pendidikan
adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama yai
tu keluarga, sekolah, dan masyarakat, sedangkan pendapat dari Hasbullah (2013) lemb
aga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendi
dikan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dwi (2023) mendefinisikan lembaga pendidikan sebagai suatu institusi atau tempat di
mana terjadi proses pendidikan atau belajar-mengajar. Lembaga pendidikan dapat jug
a diartikan sebagai suatu organisasi yang dibuat untuk mencapai tujuan yaitu menyam
paikan ilmu pengetahuan dan budaya kepada individu agar dapat mengubah tingkah la
ku seseorang menjadi lebih baik.
Adapun beberapa jenis lembaga pendidikan diantaranya:

1. Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktur, memili
ki jenjang atau tingkatan, berada di dalam periode waktu-waktu tertentu, dilangsungka
n dari sekolah dasar sampai dengan jenjang universitas.
2. Pendidikan non formal
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang pada umumnya diselenggarakan
di luar pendidikan sekolah yang secara potensial dapat membantu dan menggantikan
pendidikan formal dalam aspek-aspek tertentu, seperti pendidikan dasar atau keteramp
ilan kejuruan khusus.
2.2 Pengertian Sistem dan Sub Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem


Sistem berasal dari kata Yunani “systema” artinya sehimpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Secara umum, sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-bagi
an yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling berkerjasa
ma dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana at
au plane yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang kom
pleks.
Menurut Yulasri (2019) sistem merupakan suatu komponen yang terstruktur dan
saling berkaitan satu sama lain secara fungsional agar mampu mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Amirin (dalam Mawardi, 2022) sistem adalah bentuk

4
keseluruhan yang saling berkaitan dan terorganisir agar membentuk kebulatan
yang utuh.
Menurut Amirin (dalam Tirtaraharja, 2008) menjelaskan pengertian sistem adalah seb
agai berikut:
1. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang komplek atau terorganisir,
suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang memben
tuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
2. Sistem merupakan himpuan komponen yang saling berkaitan yang bersam
a-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
3. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau sub sistem yang terorganis
asikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertent
u.

2.2.2 Pengertian Sub Sistem


Menurut Santoso, dkk (2018) sub sistem adalah komponen yang koheren dan indepen
den dari sistem yang lebih besar. Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari su
atu sistem, sub sistem ini bisa fisik ataupun abstrak. Secara umum, sub sistem adalah
sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem.
2.3 Lembaga Pendidikan sebagai Sistem
Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya di sekolah yang bekerja langsu
ng atau tidak langsung mencapai tujuan pendidikan. Proses ini merupakan interaksi fungsiona
l antara komponen-komponen pengambil kebijakan pendidikan di tingkat pemerintah pusat, p
rovinsi, kota/kabupaten serta penyelenggara pendidikan di sekolah yang merupakan penjabar
an tujuan nasional. Menurut Harahap, dkk (2023) sistem pendidikan merupakan proses
membudayakan nilai-nilai yang ada di masyarakat yang nantinya akan menjadi sebuah
pola yang sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat dan dapat mencapai cita-cita
yang sejahtera
Menurut Koerniantono (2019) pendidikan dikatakan sebagai sistem juga memiliki beberapa c
iri yang juga dimiliki oleh suatu sistem. Adapun cirinya adalah sebagai berikut: (a) Tujuan pe
ndidikan. (b) Fungsi-fungsi: adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terl
aksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut.
(c) Komponen-komponen: bagian sistem yang melaksanakan usaha mencapai tujuan sistem d
isebut komponen. Jadi sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan masing-masing komp
onen punya fungsi khusus. Misalnya komponen sistem instruksional meliputimanusia (guru,
konselor, administrator, dan lain sebagainya). (d) Interaksi atau saling berhubungan: semua k
omponen dalam satu sistem saling berhubungan satu dengan yang lain, saling mempengaruhi
dan saling membutuhkan. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan. (e) Proses tra
nsformasi: semua sistem punya misi untuk mencapai tujuan; untuk itu diperlukan suatu prose

5
s yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output). (f) Umpan balik dan koreksi untuk
mengetahui masing-masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang me
ncakup monitoring dan koreksi/evaluasi. Hasil monitoring dijadikan pertimbangan untuk suat
u perubahan, perbaikan dsb. (g) Daerah batasan dan lingkungan; antara suatu sistem dengan li
ngkungan sekitar akan terjadi interaksi. Namun antara satu sistem dan sistem yang lain memp
unyai batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan bagian dari sistem yang lebih besa
r.
Menurut Ermayanti, dkk (2023) sistem pendidikan dengan sistem lainnya mempunyai hubun
gan erat. Pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi sistem sosial, ekonomi, kebudayaan, ag
ama, politik, dan lain-lain. Hubungan pendidikan dengan sistem sosial berkaitan erat, pendidi
kan terlibat dalam semua jenis dan jenjang proses perkembangan sosial, baik dalam mobilitas
sosial, mobilitas geografis, penduduk, partisipasi politik, dan sistem sosial lainnya. Pendidika
n memiliki kontribusi yang sangat banyak dan luas dalam meningkatkan kemampuan intelekt
ualitas manusia, yang pada akhirnya berakibat pula terhadap kualitas kehidupan masyarakat.
2.4 Lembaga Pendidikan sebagai Sub Sistem
Menurut Santoso, dkk (2018) lembaga pendidikan sebagai sistem terdiri dari beberapa sub sis
tem antara lain: tujuan, pelajar/mahasiswa, manajemen, struktur dan jadwal waktu, materi, te
naga pengajar dan pelaksana, alat bantu belajar, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian,
dan biaya pendidikan.
Menurut Purwaningsih, dkk (2022) lembaga pendidikan sebagai sistem terdiri dari beberapa s
ub sistem antara lain:
1. Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan bisa diartikan sebagai sesuatu yang menjadi titik tolak untuk memikirkan m
asalah-masalah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan. D
alam pendidikan, yang menjadi dasar pendidikan adalah dasar filosofis, dasar historis, dasar p
sikologis, dasar sosiologis, dan dasar yuridis.
2. Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar. Sehingga bisa diketahui bahwa tujuan dari pendidikan ad
alah segala hal yang dicita-citakan setiap kegiatan mendidik.

3. Isi Pendidikan
Isi pendidikan merupakan bahan-bahan atau materi pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik. Dengan begitu tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
4. Metode Pendidikan
Metode atau cara bagaimana dalam mendidik, supaya nantinya bisa memilih dan mem
akai metode yang tepat sesuai dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung. Proses p

6
endidikan memungkinkan terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik. D
engan begitu metode pendidikan bisa didasarkan pada pola hubungan kedua belah pih
ak.
5. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala kondisi dan situasi, tindakan dan perilaku, tingkah laku
dan perbuatan maupun semua hal yang diadakan dengan sengaja dan terencana yang l
angsung dan tidak langsung. Alat pendidikan bisa dibagi menjadi dua macam, yakni:
a. Alat pendidikan kebendaan. Fungsinya untuk mewujudkan pendidikan yang
efektif.
b. Alat pendidikan bukan kebendaan, misalnya perintah, peringkat, teguran, tela
dan, nasehat, hadiah, pujian dan hukuman.
6. Terdidik
Terdidik merupakan individu yang dijadikan sasaran kegiatan pendidikan supaya tuju
an yang diharapkan bisa tercapai dengan baik.
7. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan supaya men
garah pada tujuan pendidikan.
8. Tujuan Perencanaan
Sistem pendidikan selalu berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan. Sistem pendi
dikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadia
n yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaa
n.

BAB III

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Tirtarahardja dan Sula (2005) pengertian lembaga pendidikan adalah tempat b
erlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Dalam lembaga pendidikan terdapat dua jenis pendidikan, yaitu
pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dilaksanakan sesuai dengan aturan
kementerian pendidikan, jenis pendidikan formail yaitu sekolah yang memiliki tiga
jenjang yakni sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah tinggi. Sedangkan pendidikan
non formal yaitu sekolah yang mendukung minat yang dimiliki peserta didik.

Dalam lembaga pendidikan sistem berperan dalam proses pendidikan yaitu sebagai
interaksi fungsional antara komponen-komponen pengambilan kebijakan pendidikan di tin
gkat pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten serta penyelenggara pendidikan di sekola
h yang merupakan penjabaran tujuan nasional. Sedangkan lembaga pendidikan sebagai
sub sistem terdiri dari dasar pendidikan, tujuan pendidikan, isi pendidikan, metode
pendidkan, alat pendidikan. Sub sistem tersebut tentunya memiliki peran yang berbeda
dalam menunjang keberhasilan pendidikan untuk mencapai tujuan.

8
DAFTAR RUJUKAN

Dwi, A. 2023. Pengertian dan Fungsi Lembaga Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen
didikan: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Online), ( HYPERLINK "https://fki
p.umsu.ac.id/pengertian-dan-fungsi-lembaga-pendidikan/)%20diakses" https://fkip.u
msu.ac.id/pengertian-dan-fungsi-lembaga-pendidikan/) diakses 11 Februari 2024.

Ermayanti., Asti, H, F., Ani, L, W., Aulia, P., Mahrani, Y., dan Efendi, E. 2023. Lembaga
Pendidikan sebagai Suatu Sistem Sosial . Prodi Manajemen Pendidikan Islam: Sekola
h Tinggi Ilmu Tarbiyah Kabupaten Batu Bara, Sematera Utara, Indonesia. (Online), (h
ttps://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pgsd/article/view/581/441), diakses 12 Febru
ari 2024.

Harahap, M. R., Suryadi, A., & Khalila Daulay, N. (2023). Institusi Pendidikan sebagai
Suatu Sub Sistem Global. In Universitas Dharmawangsa (Vol. 342).

Hidayat, R., & Abdillah. 2019. Lembaga Peduli Pengembangan. Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan.

Koerniantono, K. 2019. Pendidikan sebagai suatu Sistsem. E-Journal STP-IPI Malang.


(Online), (https://journal.sipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/69/63),
diakses 10 Februari 2024.

Mawardi.(2022. Lemabaga Pendidikan sebagai suatu Sistem Sosial. 8(1).

Purwaningsih, I., Oktariani., Hernawati, L., Wardarita, L., Utami, P. Pendidikan sebagai
Suatu Sistem. Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi
Pendidikan Volume 10 Nomor 1 2022, (Online),
(https://ejournal.undikma.ac.id/index.php/visionary), diakses 12 Februari 2023.

Rahmat, P. S. 2021. Psikologi pendidikan. Jakarta Timur. Bumi Aksara.

Santoso, I. H., Parji, & Asyik, N. F. 2018. Pendidikan Sebagai Sistem. Jakarta: Kementrian
riset teknologi dan pendidikan tinggi.

Sulianti, A., Efendi, Y., & Sa’diyah, H. 2020. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Lembaga Pendidikan. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 57, (Online),

9
(https://www.researchgate.net/publication/340219395_Penerapan_Nilai-
Nilai_Pancasila_dalam_Lembaga_Pendidikan). diakses 12 Februasri 2024.

Tirtaraharja, Umar. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Uyun, M., & Warsah, I. 2021. Psikologi pendidikan. Sleman. Deepublish.

Widiono dan Wahyu, G. 201. "Acitya untuk Indonesia". (Online),


(https://web.archive.org/web/20180327212121/http://acitya-
fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-74972-ArtikelAN- Pengertian
%20Lembaga.html), diakses 11 Februari 2024.

Yulasri, R. E. 2019. Konsep Pendidikan sebagai Suatu Sistem dan Komponen Sistem
Pendidikan. Program Studi Administrasi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang. (Online), (https://osf.io/59e8y/download/?format=pdf),
diakses 25 Februari 2024.

10

Anda mungkin juga menyukai