Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Dosen Pengampu:
Winanda Amalia, S.pd., M.Pd.T

Disusun Oleh:

Silvia Arnas : 22020038


Subhan Nuredi Hariman : 22020039
Tasya Adesaputri : 22020040
Yana Arliana : 22020041

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
KaruniaNya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat tersusun dengan baik dan lancar.Tak lupa
pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.

Makalah ini berjudul : “PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM”

Dengan bahasa dan penguasaan pengetahuan saya sendiri.Saya menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan TuhanYang Maha Esa. Saya menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak dan terutama Allah SWT dalam
pengerjaan makalah ini.

Dengan ini saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, saya dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usulguna penyempurnaan
makalah ini.

Akhirnya kata saya berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Padang, 15 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... I

DAFTAR ISI............................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ................................................................................... 2


B. Komponen Sistem Pendidikan ........................................................................................ 4
1. Tujuan ....................................................................................................................... 4
2. Pendidik .................................................................................................................... 5
3. Peserta didik .............................................................................................................. 5
4. Materi ........................................................................................................................ 6
5. Metode, Media Dan Alat Didik ................................................................................ 7
6. Lingkungan pendidikan .......................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11

A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
B. SARAN ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan seorang manusia. Hal ini
dikarenakan dengan adanya pendidikan, seorang manusia dapat menjadi pribadi yang terarah. Melalui
pendidikan juga manusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan mengontrol serta
menentukan dirinya sendiri. Pendidikan adalah kebutuhan pokok seorang manusia. Tanpa adanya
pendidikan, seorang manusia akan menjadi pribadi yang hilang arah tanpa tujuan hidup.
Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sistem merupakan satu kesatuan komponen-komponen
atau unsur-unsur sebagai sumber yang memiliki hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak
yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu hasil ataupun tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem
merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang saling berkaitan antara komponen satu dengan
yang lainnya yang tentunya mempengaruhi perkembangan peserta didik untuk menuju ke hal yang
lebih baik. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan
Di dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan dasar yang
melekat pada setiap masing masing individu. Pendidikan juga dipandang sebagai suatu fungsi yang
melekat pada kehidupan sehari hari kita. Fungsi pendidikan sebenarnya adalah menyediakan fasilitas
yang dapat memungkinkan suatu proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar tentunya.
Mendapatkan suatu pendidikan merupakan keharusan dan kebutuhan dalam berbangsa dan bernegara.
Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang
amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pendidikan Sebagai Suatu Sistem


2. Apa Saja Komponen Sistem Pendidikan

C. Tujuan

Untuk Memahami Tentang Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan sebagai suatu sistem


Seperti yang sudah kita ketahui selama ini, pendidikan memiliki beberapa macam pengertian.
Diantaranya yaitu, pendidikan merupakan sebuah pengajaran tentang sebuah ilmu pengetahuan,
kemampuan ataupun keterampilan yang diajarkan turun temurun dari warisan yang sebelumnya.
Yang dimaksud disini adalah pendidikan sudah ada sejak zaman dahulu yang diwariskan melalui
pengajaran dari nenek moyang kita terdahulu. Beberapa pendapat mengatakan, bahwa pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan potensi dari peserta didik yang dilakukan
secara sitematis dan dinamis.
Secara etimologis pendidikan berasal dari bahasa latinnya yaitu education, Dengan artian kata
“E” yaitu sebuah proses perkembangan dari dalam keluar kemudian kata “Duco” dengan artian
yang sedang berkembang. Dapat disimpulkan disini, bahwa pendidikan adalah proses
perkembangan seorang individu menuju pendewasaannya. Hal ini juga berarti bahwa, pendidikan
tidak akan berhenti dan akan terus berkembang atau tidak ada habisnya.
Menurut Ki Hajat Dewantara pendidikan merupakan sbuah proses pengkodratan sebagai
seorang manusia dalam memahami suatu ilmu pengetahuan . Ki Hajar Dewantara menganggap
bahwa pendidikan merupakan media untuk menaikkan derajat seorang manusia.
Pendidikan sendiri memilik tujuan , diantaranya yaitu membantu seorang manusia agar
menjadi seorang individu yang terarah, dan juga melalui pendidikan seorang manusia dapt
mengembangkann pola pikirnya, tentunya pendidikan juga bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Di dalam pendidikan sebagai sebuah sistem, maka kita harus mengetahui apa sih Sistem itu?
Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen komponen yang menyusunnya,
komponen komponen atau unsur unsur yang ada di dalam sistem ini akan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Beberapa orang juga berpendapat bahwa sistem merupakan paduan dari
berbagai elemen untuk memudahkan aliran informasi atau energi untuk mewujudkan suatu tujuan
tertentu. Secara etimologi sistem merupakan sesuatu yang sering digunakan untuk memudahkan
dalam penggambaran interaksi. Jadi dari beberapa pengertian sistem diatas dapar dirumuskan
bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan.
Sistem terbagi menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem tertutup
dalam sebuah prosesnya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka
prosesnya menerima kegiatan dari lingkungan luarnya. Pada sistem terbuka ini prosesnya
berlangsung secara dinamis. Suatu sistem di dalamnya mengandung ciri sebagau berikut
1. Adanya satu kesatuan yang teratur
2. Adanya komponen komponen yang membentuk kesatuan secara teratur
3. Adanya hubungan antara komponen satu dengan yang lainnya

2
4. Adanya proses transformasi
5. Adanya tujuan yang harus dicapai
Sistem merupakan suatu hal yang bergerak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa sistem memiliki cita cita yang ada di dalamnya dan pada suatu sistem terdapat
sebuah konsep dasar yang mendasari suatu tujuan. sebagai sesuatu yang aktif bergerak untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu, maka secara berkelanjutan suatu sistem pendidikan akan selalu
bersifat dinamis kontekstual, oleh karena itu, sistem pendidikan haruslah dapat menerima tuntutan
atas kualitas.
Pendidikan sebagai sistem disini dapat diartikan bahwa komponen komponen penyusun
pendidikan atau unsur unsur yang ada didalam suatu pendidikan saling bekerja sama atau
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan suatu bangsa.
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk memberikan sebuah ilmu atau
pengajaran kepada seorang individu yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Menurut UU nomor 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar mengajar
berlangsung dengan peserta didik yang aktif dalam mengembangkan potensi dalam
dirinya untuk mengembangkan nilai nilai yang ada dalam masyarakat dan negara.

2. Pengertian sistem
Sistem diambil dari istilah yunani yang berarti Keseluruhan yang terdiri atas Bagian bagian
yang terorganisasi atau suatu kontruksi bagian bagian yang membentuk suatu keseluruhan
yang kompleks.Sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan unsur-unsur dan komponen-
komponen yang ada yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
Sistem menurut seorang ahli contohnya yang telah diungkspkan oleh Zahara Idris,1987
mengungkapkan bahwa sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas elemen-elemen atau
komponen-komponen atau unsur-unsur yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur
dan tidak secara acak.
Sistem mencakup hal yang sangat luas. Contohnya sistem dalam sebuah keorganisasian.
Sekolah juga merupakah sebuah sistem. Suautu organisme yang berkumpul menjdi satu
contohnya hewan, tumbuhan dan manusia termasuk ke dalam sebuah sistem. Sistem dalam
suatu kendaraan bermotor juga merupakan sebuah sistem. Dalam hal hal yang telah disebutkan
membuktikan bahwa didalam sebuah sistem memiliki komponen-komponen dan unsur-unsur
yang saling bekerja sama dan memiliki tujuan. Semua sistem tersebut memiliki batasan sendiri
yang berbeda beda. Namun semuanya ada di dalam lingkungan yang saling
3
mempengaruhi. Apabila hal hal yang telah disebutkan tadi merupakan sebuah sitem, maka
tentunya mereka memiliki kesamaan. Kesamaaan tersebut meliputi Ciri- ciri sebuah sistem
yaitu tujuan, fungsi, komponen, interaksi, penggabungan yang menimbulkan keterpaduan,
proses transformasi, umpan balik

B. Komponen Sistem Pendidikan


1. Tujuan
Tingkah laku manusia secara sadar atau tidak akan mengarah pada tujuan. Tujuan
pendidikan didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis. Sebagai ilmu
pengetahuan normative, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan
ukuran tingkah laku manusia. Sebagai ilmu pengetahuan prkatis, tugas pendidikan dalam hal
ini adalah pendidik adalah menanamkan sistem norma tingkah laku yang dijunjung oleh
lembaga pendidikan dalam masyarakat.

Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari
: tujuan nasional (UUD 1945), tujuan pembangunan nasional dalam sistem pendidikan
nasional, tujuan institusional (dalam lembaga pendidikan), tujuan kurikuler (tiap bidang studi
pelajaran/ kuliah), tujuan instrukisonal (standar kompetensi dan kompetensi dasar). Dengan
demikian terlihat bahwa tujuan pendidikan itu semuanya bersumber pada Pancasila dan UUD
1945.

2. Pendidik

Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan
tingkahlaku peserta didik.Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik menurut kodrat
(orang tua) dan pendidik menurut jabatan (guru).

Abudin Nata menjelaskan bahwa “dari komponen-komponen pendidikan, guru


merupakan komponen pendidikan terpenting, terutama dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan.

Sedangkan tugas guru (pendidik) yang utama, menurut Imam al Ghazali adalah
“menyempurnakan, membersihkan dan menyucikan serta membawa hati manusia untuk
mendekatkan diri pada Allah Swt.

4
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu
orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar
kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
perkembangan siswa.

Dalam lembaga pendidikan formal seorang pendidik dikatakan baik jika memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Menurut Mustaqim dalam Psikologi pendidikan, ada tiga bagian utama kompetensi
yang harus dikuasai seorang guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi penguasaan materi ajar, dan kompetensi cara mengajar.

Penguasaan materi pelajaran diperlukan agar peserta didik dibimbing untuk mampu
menguasai penyampaian informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan
baik. Kompetensi cara mengajar sangat dibutuhkan agar guru terampil dalam perencanaan
pembelajaran, merancang strategi pembelajaran yang tepat, mampu melaksanakan dengan
baik, dan mengevaluasinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, menurut peraturan Pemerintah No 19/2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan Pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa guru wajib memiliki empat kompetensi, yaitu
1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi profesional, 3) kompetensi kepribadian, 4)
kompetensi sosial. Kometensi kepribadian penting dikuasai seorang guru karena dengan
kompetensi kepribadian inilah memungkinkan guru meramu berbagai potensi yang dimilikinya
sehingga pembelajaran menjadi efektif.

3. Peserta Didik

Siswa/ peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada pada fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan
ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.

5
Syamsul Nizar mendeskripsikan enam kriteria peserta didik:

1) Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri.
2) Peserta didik memiliki periodisasi perkembangan dan pertumbuhan.
3) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik
disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
4) Peserta didik merupakan unsur utama jasmani dan rohani.
5) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan
berkembang secara dinamis.
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari
segala kegiatan.
Dalam proses pendidikan peserta didik di samping sebagai objek juga sebagai
subjek. Oleh karena itu agar seorang pendidik berhasil dalam proses pendidikan, maka
ia harus memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya.

4. Materi

Salah satu konsep yang harus dikuasai oleh guru untuk menunjang kompetensi adalah
kurikulum. Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia
olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang
harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.

Membicarakan masalah kurikulum pendidikan yang dikaitkan dengan madrasah diniyah


sebenarnya merupakan sesuatu hal yang tabu dikalangan ini terutama madrasah diniyah yang
berada dikawasan pondok pesantren salaf/tradisional.

Kata kurikulum tidak begitu populer, kalaupun yang dimaksud dengan kurikulum adalah
kegiatan baik yang berorientasi pada pengembangan intelektual, keterampilan, maupun
kegiatan-kegiatan lain. Terlepas dari hal tersebut madrasah diniyah yang berada di pesantren
salaf menyebutnya dengan materi pelajaran.

6
Dalam dunia pendidikan kurikulum bisa diartikan secara sempit maupun secara luas.
Secara sempit kurikulum diartikan hanya sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan peserta didik di madrasah atau perguruan tinggi.

Dari pengertian kurikulum secara sempit menurut Supiana adalah sejumlah materi/isi
pelajaran. Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh pendidik
kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan, ketrampilan dan sikap.


Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan dalam pikiran siswa, dengan demikian
pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan dikuasai oleh
siswa. Keterampilan menunjuk pada tindakan-tindakan yang dilakukan seseorang dengan cara
yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan
seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini kebenaranya oleh
siswa.

5. Metode, Media dan Alat Pendidikan

Komponen pendidikan selanjutnya adalah metode pendidikan. Metode sendiri memiliki


pengertian cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Banyak cara atau
metode yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik, yang tentunya metode metode ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Oleh karena itu, seorang pendidik harus
bisa memilih metode yang sesuai dengan karakteristik masing masing.
Ada beberapa Metode pendidikan yang ada, diantaranya yaitu :
a) Metode Diktatorial
b) Metode Liberal
c) Metode Demokratis
d) Sentimentil dan Persuasif

Media dalam dunia pendidikan memiliki pengertian tersendiri. Menurut Arsyad


(2011:3), media pendidikan adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Briggs (dalam Sadiman, 2009:
6) menyatakan bahwa media pendidikan adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

7
Gagne (dalam Sadiman, 2009: 3) juga menyebutkan media pendidikan adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu Sanjaya (2012: 61) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan
untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan.

Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah segala
sesuatu yang dalam komponen sekolah baik itu guru, buku, dan sebagainya yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Media tidak hanya benda mati yang dapat dimanfaatkan
dalam penyampaian materi ajar, karena guru juga bisa dikatakan sebagai media
pendidikan.

Jenis-jenis Media Pendidikan


Media pendidikan dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan
format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer,
dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Karakteristik
karakteristik atau ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud
pengelompokannya.

Televisi merupakan salah satu contoh dari media. Dalam lingkungan sekolah,
terdapat berbagai macam media. Seperti yang diungkapkan oleh Sadiman (2009: 28-81)
bahwa media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.

1) Media grafis
Media grafis merupakan media visual yang sangat sederhana dan mudah
pembuatannya. Media grafis sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu: a) Gambar/ foto, b)
Sketsa, c) Diagram, d) Bagan/ chart, e) Grafik (graphs), f) Kartun, g) Poster, h) Peta dan
globe, i) Papan flanel/ flannel board, dan j) Papan buletin (buletin board)
2) Media audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Ada beberapa jenis media yang dikelompokkan dalam jenis media audio. Yaitu sebagai
berikut: a) Radio, b) Alat perekam pita magnetik, dan c) Laboratorium bahasa

8
3) Media proyeksi diam
Media proyeksi diam mempunyai kesamaan dengan media grafis dalam arti
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaan yang paling jelas antara keduanya
adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan media yang
bersangkutan, sedangkan media proyeksi pesan tersebut harus diproyeksikan dengan
proyektor terlebih dahulu agar dapat dilihat oleh sasaran. Media proyeksi diam ini terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu: a) Film bingkai, b) Film rangkai, c) Media transparansi, d)
Proyektor tak tembus pandang (opaque projector), e) Mikrofis, f) Film, g) Film gelang, h)
Televisi, i) Video, dan j) Permainan dan simulasi
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang
berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik
kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.
Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi dapat
berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan
pemilihan bahan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat
pula.Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam prakteknya ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan dalam arti
metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang digunakan seperti media
pembelajaran dan sarana pembelajaran.Media pembelajaran memiliki peranan yang
penting sebagai salah satu komponen pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara maksimal.
Menurut Omar Hamalik dalam bukunya Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem, “media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting:
1) media sebagai alat bantu mengajar, 2) media sebagai sumber belajar yang digunakan
sendiri oleh peserta didik secara mandiri.

6. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung kegiatan
pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik lingkungan keluaga,
lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat.

9
Lingkungan ada dua macam, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik
yakni suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan. Lingkungan sosial yakni iklim dan
suasana kependidikan.
Siswa dengan berbagai potensinya akan berkembang maksimal jika berada dalam sebuah
lingkungan yang kondusif. Iklim yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan adalah
merupakan kurikulum tersembunyi bagi pencapaian tujuan pendidikan. Iklim lingkungan kelas
yang kondusif merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik bagi proses
pembelajaran.
Iklim belajar yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan
aktivitas serta kreativitas peserta didik. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman,
menyenangkan, bersih, dan rapi berperan penting dalam menunjang efektifitas pembelajaran.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa,


sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen atau unsur unsur yang saling belerja
sama satu sama lain menurut fungsinya masing masing untuk mencapai suatu tujuan.
Pendidikann juga merupakan sebuah sistem yang dinamis kontekstual atau sistem yang terus
menerus bergerak tanpa henti. Tentunya pendidikan sebagai sistem harus terbuka untuk
menerima tuntutan tuntutan akan kualitas. Pendidikan sebagai suatu sitem merupakan
gabunagn dari komponen atau unsur unsur yang ada dalam pendidikan yang saling berinteraksi
satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembahasan
mengenai pendidikan sebagai sistem sangat penting.

Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai komponen penyusunnya.


Komponen komponen ini saling berhubungan dan berkaitan tentunya juga bekerja sama untuk
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang
mendasarinya, pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya.
Sistem juga bermacam macam jenisnya. Sistem dikelompokkan menurut proses kerjanya
ataupun sufat dari sistem itu sendiri. Pengklasifikasian sistem ini sangat penting dilakukan,
karena jika kita tidak mengetahui jenis dari sistem maka kita akan sukit juga memahami
pendidikan sebagai sistem.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dapat disarankan bahwa seharusnya
pendidikan sebagai sistem perencanaannya harus terbuka atau mau menerima saran dan ajakan
untuk memperbaiki kualitasnya. Sistem pendidikan juga harus efektif dan peka akan suatu
kemajuan.
Dengan berbagai sistem yang ada diharapkan kegiatan yang ada dapat berjalan dengan
semestinya dan tentunya lancar. Berbagai jenis sistem yang ada tentunya memiliki fungsi yang
berbeda pula, oleh karena itu, pendidikan sebagai sistem haruslah dapt melaksanakan fungsinya
dengan baik agar tercapainya tujuan yang dicita cita kan.
Komponen komponen yang ada juga harus terpenuhi agar terciptanya ke efektifan
pembelajaran agar berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu kendala.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://etheses.iainkediri.ac.id/317/3/BAB%20II.pdf

https://www.ilmiahku.com/2019/12/makalah-pendidikan-sebagai-sistem.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-malang/pengantar-pendidikan/makalah-

pendidikan-sebagai-suatu-sistem/14176114

https://www.academia.edu/34498292/Makalah_Pendidikan_Sebagai_Sistem

https://thedhini.blogspot.com/2012/11/makalah-dasar-dasar-kependidikan.html

12

Anda mungkin juga menyukai