Anda di halaman 1dari 2

KEGIATAN 1

15 / Fivenella Gunarti S. / XI MIPA 1

1. Latar Belakang pelaksanaan kongre pemuda 1 ?


 Kongres Pemuda 1 yang dilaksanakan pada tahun 1926 untuk mencapai
perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu membentuk suatu badan sentral.
Keberadaan badan sentral ini dimaksudkan untuk memantapkan paham
persatuan kebangsaan dan mempererat hubungan antara semua perkumpulan
pemuda kebangsaan.Dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang mendesak untuk
melancarkan pergerakan bersifat nasional untuk menekan Pemerintah Kolonial
Hindia Belanda.

2.Latar Belakang pelaksanaan kongres pemuda 2 !


 Kongres Pemuda 2 yang menghasilkan Sumpah Pemuda, dilatarbelakangi oleh
semangat pergerakan nasional sebagai tindak lanjut Kongres 1 yang belum
mencapai tujuan, juga sebagai bentuk pembahasan lanjut akan keputusan
kebangsaan seperti penetapan bahasa nasional yg belum rampung pada kongres
1. Masih dengan semangat dan cita” yang sama yaitu menyatukan seluruh
organisasi kepemudaan di Indonesia.

3.Tulislah hasil kongres pemuda 1 dan 2

Hasil kongres pemuda 1 Hasil kongres pemuda 2


Mengakui dan menerima tentang Lagu "Indonesia Raya" diterima sebagai
cita-cita persatuan Indonesia dan lagu Kebangsaan Indonesia
bahasa Indonesia disepakati sebagai
perekatnya.
Adanya upaya untuk menghilangkan Sang "Merah Putih" diterima sebagai
pandangan adat, sifat kedaerahan yang Bendera Indonesia
kolot, dan sebagainya.
Mengusulkan agar semua organisasi Peleburan menjadi satu semua
pemuda bersatu dalam perkumpulan organisasi pemuda dengan nama
pemuda Indonesia. "Indonesia Muda"
Melakukan persiapan dilaksanakannya Diikrarkannya "Sumpah Pemuda".
Kongres Pemuda ke II.

4. Latar belakang lahirnya sumpah pemuda


 Politik Etis: Pintu Pembuka Pendidikan Modern
Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda justru mengakibatkan
kemiskinan dan penderitaan rakyat di nusantara. Kebijakan pemerintah kolonial
Belanda mendapatkan kritik keras dari politikus dan intelektual Belanda, salah
satunya adalah CH Van Deventer.
Kritik dari politikus dan kaum intelektual Belanda mendapatkan perhatian dari
pemerintah Belanda. Kemudian dikeluarkan kebijakan balas budi yang disebut
Politik Etis.
Politik Etis ini menyasar balas budi dalam tiga bidang yaitu pendidikan (edukasi),
pertanian (irigasi) dan perpindahan penduduk (transmigrasi atau emigrasi).
 Pers Membawa Kemajuan
Berkembangnya pers atau media cetak telah menggerakkan ide-ide kemajuan.
Sehingga lebih memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan.
Adanya surat kabar-surat kabar yang sudah terbit saat itu mempercapat
berkembangnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
Beberapa surat kabar pada awal abad ke-20 itu antara lain Pemberitaan Betawi,
Pewarta Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja Timoer,
Pewarta Hindia dan lainnya.

 Bangkitnya Nasionalisme
Pada perkembangan fase kebangkita nasional ditandai dengan mulai
berkembangnya berbagai organisasi pergerakan yang mengusung ideologi
kemajuan dan kebangsaan bahkan juga politik untuk pembebasan rakyat dari
penjajahan.

 ;Berbagai organisasi yang berkembang di era kebangkitan nasional baik yang


bercorak keagamaan atau yang sekuler, bercorak kedaerahan ataupun yang
bersifat nasional, yang kooperatif ataupun yang non-kooperatif, yang pemuda
maupun yang wanita, tampaknya belum mampu menciptakan persatuan yang
kokoh untuk sama-sama melawan penjajah. Mereka masih memikirkan
bagaimana organisasinya berkembang. Hal ini menjadi pemikiran serius dari
kalangan pemuda untuk mewujudkan gerakan persatuan dan kesatuan di antara
berbagai organisasi.

Anda mungkin juga menyukai