Anda di halaman 1dari 21

i

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen pengampu: Khodijah, M.Pd.I

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. Annisa Anggerayni 1901060002


2. Dewi Munadhiroh 1901060006
3. Ike Novita 1901060013

Kelas A

TADRIS PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

2020/2021

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “Organisasi Lembaga Pendidikan” dengan baik.Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan serta arahan dari orang-
orang terdekat. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Khodijah, M.Pd.I, dosen pengampu mata kuliah Administrasi Pendidikan
2. Teman sekelompok yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan yang telah memberikan
bantuan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dalam rangka
penyempurnaan makalah yang selanjutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca.

Metro, 26 Oktober 2020

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Organisasi Lembaga Pendidikan ......................... 3
B. Struktur Organisasi Pendidikan ................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 16
B. Saran .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... .... 18

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam era globalisasi terdapat gegar budaya yang terus menjadi
perbincangan banyak kalangan di berbagai belahan dunia.Globalisasi menuntut
masyarakat dunia untuk terus berkembang dalam meningkatkan kreativitasnya
dalam kehidupan. Salah satu aspek yang mendapat sorotan akibat globalisasi
adalah aspek pendidikan, hal ini timbul karena pada dasarnya manusia
berkembang melalui proses dari tidak tahu menjadi tahu, dan proses tersebut
terjadi dalam kegiatan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, perlu
adanya keteraturan peran serta pemerintah lewat Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan serta pihak sekolah dalam menyokong dan mendukung setiap
kegiatan pendidikan.Peran serta tersebut salah satunya diwujudkan dalam
pembentukan organisasi pendidikan.
Organisasi dipandang sebagai satuan sosial yang dikoordinasi secara sadar,
yang tersusun atas dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang
relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat bersama
(Robbins, 1996:5). Berbagai jenis organisasi tersebar di seluruh
Indonesia.Mungkin ada hingga ribuan.Keseluruhan organisasi itu sebenarnya
memiliki struktur, jenis, dan dinamika yang khas.
Lembaga pendidikan adalah suatu lembaga yang bertujuan
mengambangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu
menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, naik secara individual
maupun sebagai anggota masyarakat.Kegiatan untuk mengembangkan potensi
itu harus dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai
tujuan tertentu.Untuk mencapai tujuan di atas diperlukan suatu organisasi
lembaga pendidikan.Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dapat ditentukan
berdasarkan suatu kriteria-kriteria tertentu. Pengorganisasian suatu lembaga
pendidikan tergantung beberapa aspek di antaranya adalah jalur, jenjang, dan
jenis organisasi lembaga pendidikan yang bersangkutan
Dalam dunia kependidikan, kita tidak akan terlepas dari organisasi. Maka,
dalam menguasai manajemen pendidikan sangat perlu untuk mengetahui seluk
beluk organisasi terlebih organisasi lembaga pendidikan.Oleh karena itu, penulis
membahas tentang organisasi kependidikan (sekolah) dalam makalah ini.

1
2

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep dasar organisasi lembaga pendidikan?


2. Bagaimana struktur organisasi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui konsep dasar organisasi lembaga pendidikan
2. Untuk mengetahui struktur organisasi pendidikan

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Organisasi Lembaga Pendidikan

Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin“organum” yang


berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti
“mengorganisasikan” yang menunjukkan sebuah proses untuk mencapai
sesuatu. Organisasi sendiri adalah koordinasi secara rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama yang di rumuskan secara
eksplisit, melalui peraturan dan pembagian kerja, serta melalui hierarki
kekuasaan dan tanggung jawab.1

Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsusngnya prosess


pendiddikan dengan tujuan mengubah tingkah laku individu kea rah yang lebih
baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.Lembaga pendidikan adalah
lembaga yang menawarkan pendidikan formal dari jenjang persekolahan
sampai perguruan tinggi, bersifat umum atau khusus.Lembaga pendidikan juga
merupakan institusi social yang menjadi agen social lanjutan setelah lembaga
keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak akan dikenalkan tentang
kehidupan bermasyarakat lebih luas.2

Komponen-komponen lembaga pendidikanantara lain:

1. Komponen siswa
Siswa di sini merupakan subjek dari belajar yang menurut jenis dan sifatnya
disebut sebagai siswa, mahasiswa dan peserta kursus
2. Komponen guru
Guru sendiri merupakan subjek yang memberikan pelajaran, yang dapat
disebut ssebagai guru, dosen maupun penyaji atau penatar.
3. Komponen kurikulum
Kurikulum merupakan materi yang diajarkan yang memberikan ciri pada
lembaga pendidikan tersebut dan mencerminkan kualitas lulusan.

1
Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing,2016), 27-28
2
KOMPAS.com “Lembaga Pendidikan: Pengertian, Peran dan Fungsi” dikutip
dalamhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/200000169/lembaga-pendidikan-
pengertian-peran-dan-fungsi diunduh pada 21 Oktober 2020

3
4

4. Komponen sarana dan prasarana


Untuk menunjang proses pembelajaran diperlukan sarana dan prasarana
yang mendukung.
5. Komponen pengelola
Pengelolan merupakan orang-orang yang mengurus penyelenggaraan
lembaga pendidikan yang menyangkut pengelolaan dalam memimpin,
mengorganisasikan, mengarahkan, membina dan mengurus tatalaksana
lembaga.3
Dari pengertian masing-masing kata tersebut dapat diketahui definisi
Organisasi Lembaga Pendidikanadalah koordinasi secara rasional sejumlah
orang dalam membentuk institusi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.4

Fungsi organisasi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang


dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Terciptanya efektivitas dan efisisensi organisasi dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
3. Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang
dimiliki.
4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.5

Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah.Fungsi sekolah sebagai


lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki
anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidiupan sebagai manusia,
baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.Kegiatan itu harus

3
Seruni Purbaningtyaset al., “Organisasi Lembaga pendidikan” 2017, 5
4
nurochim, Administrasi., 29
5
Ibid.,31

4
5

dilakukan secara berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan


tertentu.6

B. Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan

Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah struktur yang mendasari


keputusan para Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses
perencanaan sekolah yang strategis. Struktur organisasi lembaga pendidikan
juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum yang mengatur formasi dan
administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi pendidikan di Indonesia.
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan. Pendidikan dapat diselenggarakan dengan sistem
terbuka melalui tatap muka ataupun melalui jarak jauh.Pendidikan jarak jauh
berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular.Pendidikan
jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang
didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang
menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.7

Struktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu


sentralisasi dan desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat
beberapa struktur campuran yakni yang lebih cenderung ke arah sentralisasi
mutlak dan yang lebih mendekati disentralisasi tetapi beberapa bagian masih
diselenggarakan secara sentral. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang
berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran bagi bangsanya
1. Struktur Sentralisasi
Di negara-negara yang organisasi pendidikannya dijalankan secara
sentral, yakni yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada

6
Fahmi Nur Alfiyan, “Fungsi Sekolah Sebagai Lembaga pendidikan” dalam
https://id.scribd.com/presentation/166967331/Fungsi-Sekolah-Sebagai-Lembaga-Pendidikan
diunduh pada 21 Oktober 2020
7
Fransius Mamangkei, “Pengertian dan Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan, Jalur,
Jenjang dan Jenis Lembaga Pendidikan dan Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan” Dalam
http://frmamangkei.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-struktur-organisasi.html?m=1diunduh
pada 20 oktober 2020.

5
6

suatu badan di pusat pemerintahan maka pemerintah daerah kurang sekali


atau sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apapun.
Segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan, dari
menentukan kebijakan dan syarat-syarat personal, urusan kepegawaian,
sampai kepada penyelenggaraan bangunan-bangunan sekolah, penentuan
kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan penyelenggaraan ujian-ujian,
dan sebagainya.Semuanya ditentukan dan ditetapkan oleh dan dari pusat.
Sedangkan bawahan dan sekolah-sekolah hanya merupakan pelaksana-
pelaksana pasif dan tradisional semata-mata
Sesuai dengan sistem sentralisasi dalam organisasi pendidikan ini, kepala
sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung jawabnya, serta
dalam prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya sangat dibatasi oleh
peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi dari pusat yang diterimanya
melalui hierarchi atasannya.
Dalam sistem sentralisasi semacam ini, ciri-ciri pokok yang sangat
menonjol adalah keharusan adanya uniformitas (keseragaman) yang
sempurna bagi seluruh daerah di lingkungan negara itu.Keseragaman itu
meliputi hampir semua kegiatan pendidikan, teutama di sekolah-sekolah
yang setingkat dan sejenis.
2. Struktur Desentralisasi
Di negara-negara yang organisasi pendidikannya di-desentralisasi,
pendidikan bukan urusan pemerintah pusat, melainkan menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat. Penyelenggaraan dan
pengawasan sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam tangan
penguasa daerah
Kemudian pemerintah daerah membagi-bagikan lagi kekuasaannya
kepada daerah yang lebih kecil lagi, seperti kabupaten/kotapraja, distrik,
kecamatan dan seterusnya dalam penyelengaraan dan pembangunan
sekolah, sesuai dengan kemampuan, kondisi-kondisi, dan kebutuhan
masing-msing. Tiap daerah atau wilayah diberi otonomi yang sangat luas
yang meliputi penentuan anggaran biaya, rencana-rencana pendidikan,
penentuan personel/guru, gaji guru-guru pegawai sekolah, buku-buku
pelajaran, juga tentang pembangunan, pemakaian serta pemeliharaan
gedung sekolah

6
7

Dengan struktur organisasi pendidikan yang dijalankan secara desentralisasi


seperti ini, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang guru
kepala, tetapi seorang pemimpin, profesional dengan tanggung jawab yang
luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya.Ia
bertanggung jawab langsung terhadap pemerintahan dan masyarakat
awasan dan sosial-control yang langsung dari pemerintahan dan masyarakat
setempat. Hal ini disebabkan karena kepala sekolah dan guru-guru adalah
petugas-petugas atau karyawan-karyawan pendidik yang dipilih, diangkat,
dan diberhentikan oleh pemerintah daerah setempat.8

Berikut adalah bagan struktur organisasi di sekolah:

Adapun wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan tersebut


adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah
Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah
(poerwadarminta, 1976: 482).Kata kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu
kepala dan sekolah.Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin
8
Seruni Purbaningtyas et al., “Organisasi Lembaga pendidikan” 2017, 6-8

7
8

dalam suatu organisasi sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di mana


tempat terjadinya penerimaan dan pemberian penjelasan.9
Menurut Dirawat (1986), tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dapat di
golongkan kepada dua bidang antara lain sebagai berikut.
a. Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi dapat di golongkan
menjadi 6 bagian sebagai berikut:
1) Pengelolaan pengajaran merupakan dasar kegiatan dalam
melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan seperti, menyusun jadwal pelajaran, mengatur kegiatan
penilaian, melaksanakan norma-norma kenaikan kelas, dan lain
sebagainya.
2) Pengelolaan kepegawaian yaitu menyelenggarakan urusan-urusanyang
berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan, kenaikan pangkat,
cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah.
3) Pengelola kemuridan, dalam bidang ini yang Nampak adalah
perencanaan dan penyelenggaraan murid atas tingkat-tingkat, kelas
atau kelompok, perpindahan dan keluar masuknya murid.
4) Pengelolaan gedung dan halaman, pengelolaan ini menyangkut usaha-
usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan
pemakaian pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat
material sekolah, keindahan dan kebersihan umum.
5) Pengelolaan keuangan, dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah
urusan gaji guru dan staf sekoah, urusan penyelenggaraan otoritas
sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid.
6) Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, untuk memperoleh
simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua, murid-murid,
dan untuk menciptakan kerja sama antara sekolah dan lembaga sosial.
b. Tugas kepala sekolah dalam bidang supervise
Kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan,
dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa
perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat
menciptakan situasi belajar mengajar, tugas tersebut sebagai berikut.

9
Muhammad Kristiawan, Dian Safitri, dan Rena lestari, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta:
DEEPUBLISHING, 2017), 14

8
9

1) Membimbing guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan


pendidikan pengajaran yang hendak dicapai.
2) Membimbing guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang
persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.
3) Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap
guru sesuai dengan minat, memberikan penilaian terhadap prestasi kerja
sekolah berdasarkan standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu
dicapai.

Kepala sekolah dalam statusnya sebagai supervise pendidikan memiliki


fungsi dan peranan dalam memberikan pengawasan terhadap jalannya
pelaksanaan seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Peranannya sebagai
pengawas sekolah adalah membantu guru-guru dan pemimpin-pemimpin
pendidikan untuk memahami isu-isu dan membuat keputusan yang bijak yang
mempengaruhi pendidikan siswa.Untuk membantu guru dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya serta meningkatkan prestasi belajar siswa
(Burhanuddin, 2005: 100).10

2. Wakil Kepala Sekolah


Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:
a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program
pelaksanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Ketenagaan
e. Pengkoordinasian
f. Pengawasan
g. Penilaian
h. Identifikasi dan pengumpulan data
i. Mewakili kepala sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan
dengan masalah pendidikan.
j. Membuat laporan secara berkala.

10
Ibid., 19-20

9
10

3. Bidang Kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pengajaran


b. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
e. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
f. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
g. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan
mengajar
h. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan
i. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
j. Melakukan supervisi administrasi akademis
k. Melakukan pengarsipan program kurikulum
l. Penyusunan laporan secara berkala
4. Bidang Kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan,


PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat
b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
kesiswaan/OSIS dalam rangka
c. menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
d. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
e. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
f. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
g. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa
h. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar
sekolah
i. Mengatur mutasi siswa
j. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan
pelaksanaan MOS
k. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
l. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi

10
11

m. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.11


5. Bidang Sarana-Prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana


b. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
d. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan
f. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin
g. Menyusun laporan secara berkala
6. Bidang Urusan Masyarakat

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah


b. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
c. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia
usaha, dan lembaga sosial lainnya
d. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
e. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah
f. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
g. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk
mewujudkan 9 K
h. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil
pendidikan (gebyar pendidikan)
i. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat
masalah-masalah yang bersifat umum
j. Menyusun laporan secara berkala
7. Guru Mata Pelajaran

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:

a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap


b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

11
Dewey John, “TUPOKSI Perangkat Sekolah” dalam https://www.silabus.web.id/tupoksi-
perangkat-sekolah/diunduh pada 19 Oktober 2020

11
12

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.


d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f. Mengisi daftar nilai anak didik
g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
h. Membuat alat pelajaran/alat peraga
i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
8. Wali Kelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam pengelolaan


Kelas:

a. Tugas Pokok meliputi:


1) Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
2) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik
4) Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik
b. Keadaan Anak Didik
1) Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak didik
2) Mengetahui identitas lain dari anak didik
3) Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
4) Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik
c. Melakukan Penilaian
1) Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
2) Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan anak
d. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu
1) Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan
2) Peringatan secara lesan dan tertulis

12
13

3) Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah


e. Langkah Tindak Lanjut
1) Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
2) Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
3) Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan
f. Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:
1) Denah tempat duduk anak didik
2) Papan absensi anak didik
3) Daftar Pelajaran dan Daftar Piket
4) Buku Presensi
5) Buku Jurnal kelas
6) Tata tertib kelas
g. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
h. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
i. Pencatatan mutasi anak didik
j. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

9. Guru Bimbingan dan Konseling

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk
mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir.12

12
Dewey John, “TUPOKSI Tugas Pokok dan Fungsi Semua Perangkat Sekolah”, dalam
https://www.silabus.web.id/tupoksi/ diunduh pada 21 Oktober 2020

13
14

10. Pustakawan Sekolah

Pustakawan sekolah membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai


berikut :

a. Perencanaan pengadaan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.


b. Pengurusan pelayanan perpustakaan.
c. Perencanaan pengembangan perpustakaan.
d. Pemeliharaan dan pebaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
e. Menginventarisir dan mengadministrasi buku/bahan pustaka/media
elektronika.
f. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta
masyarakat.
g. Penyimpanan buku-buku perpustakaan/media elektronika.
h. Menyusun tata tertib perpustakaan.
i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.13

11. Pengelola Laboratorium

Tugas dan tanggung jawab pengelola laboratorium :

a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium


b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan labortorium
c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
d. Menginventarisasikan dan mengadministrasikan alat – alat laboratorium
e. Memelihara dan perbaikan alat – alat laboratorium
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

12. Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan di sekolah.


Ruang lingkup tugasnya adalah membantu kepala sekolah dalam menangani
peraturan :

13
Putra Thb, “Tugas Pokok Dan Fungsi Pustakawan,” dalam https://putra-thb-
library.blogspot.com/2014/02/tugas-pokok-dan-fungsi-pustakawan.html?m=1 diunduh pada 24
Oktober 2020

14
15

a. Administrasi kesiswaan
b. Administrasi kurikulum
c. Administrasi ketenagaan
d. Administrasi sarana prasarana
e. Administrasi keuangan
f. Administrasi hubungan dengan masyarakat
g. Admistrasi kegiatan belajar mengajar.14

14
Irdamurni, Pendidikan inklusif solusi dalam mendidik anak berkebutuhan khusus,
(Jakarta : Kencana,2019)

15
16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwasannya Organisasi Lembaga
Pendidikan adalah koordinasi secara rasional sejumlah orang dalam
membengtuk institusi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan
penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Komponen-komponen yang meliputi lembaga pendidikan antara lain,
komponen siswa, komponen guru, komponen kurikulum, komponen sarana dan
prasarana, dan komponen pengelola. Salah satu lembaga pendidikan adalah
sekolah. Fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan
potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-
tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individu maupun sebagai
anggota masyarakat. Kegiatan itu harus dilakukan secara berencana, terarah
dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu.
Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah struktur yang mendasari
keputusan para Pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses
perencanaan sekolah yang strategis. Pendidikan dapat diselenggarakan dengan
sistem terbuka melalui tatap muka ataupun melalui jarak jauh. Pendidikan jarak
jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat
yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular.
Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan
cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian
yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Struktur organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi
dan desentralisasi. Diantara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur
campuran yakni yang lebih cenderung kea rah sentralisasi mutlak dan yang
lebih mendekati disentralisasi tetapi beberapa bagian masih diselenggarakan
secara sentral. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku di

16
17

kebanyakan Negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi


bangsanya.
B. Saran
Organisasi itu penting dalam kehidupan, karena pada hakikatnya kita adalah
makhluk sosial dimana kita hidup di dunia membutuhkan bantuan orang lain
(simbiosis mutualisme) jika kita sendiri tidak mempunyai organisasi bagaimana
kita bisa bergaul.
Kemudian sebagai makhluk sosial kita membutuhkan pendidikan agar hidup
kita tertata dan berwawasan luas, menjadi insan yang berguna.
Dan dengan mempelajari makalah ini kiranya para pembaca dapat
mengerti tentang struktur organisasi lembaga pendidikan. Dengan adanya
makalah ini, penulis berharap akan adanya kritikan yang bersifat membangun
dari pembaca, agar dalam penulisan makalah selanjutnya penulis
dapatmelakukannya dengan lebih baik lagi.

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Nurochim.Administrasi Pendidikan. Bekasi: Gramata Publishing,2016.

Kristiawan,Muhammad., Dian Safitri, dan Rena lestari. Manajemen


Pendidika.Yogyakarta: DEEPUBLISHING, 2017.

Irdamurni. Pendidikan inklusif solusi dalam mendidik anak berkebutuhan khusus.


Jakarta : Kencana,2019.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/200000169/lembaga-pendidikan-
pengertian-peran-dan-fungsi diunduh pada 21 Oktober 2020

Purbaningtyas, seruni, Rochmad Nugroho, Rahayu Setyaningsih, dan Swasih


Fithria A F, “Organisasi Lembaga pendidikan” 2017.

Alfiyan, Nur Fahmi. “Fungsi Sekolah Sebagai Lembaga pendidikan.” dalam


https://id.scribd.com/presentation/166967331/Fungsi-Sekolah-Sebagai-
Lembaga-Pendidikan diunduh pada 21 Oktober 2020

Mamangkei, Fransius. “Pengertian dan Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan,


Jalur, Jenjang dan Jenis Lembaga Pendidikan dan Kriteria Keberhasilan
Lembaga
Pendidikan.”Dalamhttp://frmamangkei.blogspot.com/2013/09/pengertian-
dan-struktur-organisasi.html?m=1diunduh pada 20 oktober 2020.

John, Dewey. “TUPOKSI Perangkat Sekolah” Dalam


https://www.silabus.web.id/tupoksi-perangkat-sekolah/diunduh pada 19
Oktober 2020

John, Dewey. “TUPOKSI Tugas Pokok dan Fungsi Semua Perangkat Sekolah”,
Dalam https://www.silabus.web.id/tupoksi/ diunduh pada 21 Oktober 2020

Thb,Putra. “Tugas Pokok Dan Fungsi Pustakawan.” dalam https://putra-thb-


library.blogspot.com/2014/02/tugas-pokok-dan-fungsi-
pustakawan.html?m=1 diunduh pada 24 Oktober 2020.

18

Anda mungkin juga menyukai