Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Dasar-Dasar Pendidikan
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Dasar-Dasar Pendidikan
OLEH :
TADRIS IPS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " PENDIDIKAN PENGAJARAN
DALAM ISLAM" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Pembelajaran dan Pendidikan dalam Islam?
2. Bagaimana Metode-Metode yang ada dalam Pembelajaran dan Pendidikan dalam
Islam?
3. Bagaimana Pendidik dalam Pendidikan Islam?
4. Bagaimana hakikat mengajar?
5. Apa saja prinsip-prinsip mengajar?
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa mampu mengetahui definisi dari
pendidikan dan pengajaran agama Islam, fungsi, tujuan, ciri-ciri dan prinsip-prinsip
pendidikan dan pengajaran agama Islam dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari kepada peserta didik untuk menyempurnakan ilmu pendidikan islam secara lebih
mendalam, sistematik, komprehensif, dan relevan dengan masalah yang berkaitan dengan
pendidikan pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Al-Ghazali dalam kitabnya, seperti yang dikutip oleh Zainuddin, dkk,
yaitu :
Dalam kamus besar bahasa indonesia kata prinsip diartikan sebagai “asas/dasar”
( kebenaran yang menjadi pokok berfikir,bertindak). Dagobert D Runes, mendefi ikasikannya
dengan kebenaran yang bersifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu.
Metodologi pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri,
tetapi berfungsi membantu dalam proses pembelajaran, karena memberikan alternatif dan
mengandung unsur-unsur inovatif.
Menurut Mulyasa (2004), tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku peserta didik. Oleh karena itu,
Firdaus (2005) menjelaskan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses
pengalaman belajar yang sistematis yang bermanfaat untuk siswa dalam kehidupannya kelak
dan pengalaman belajar yang diperoleh siswa juga sekaligus mengilhami mereka ketika
menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya. Dalam kontek pemberian pengalaman
belajar yang dimaksud di atas, maka implementasi metodologi pembelajaran yang selama
konvensional (terpusat pada guru), sudah saatnya untuk diganti dengan metodologi
pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam pembelajaran.
1. Guru hendaknya bertindak sebagai role model, suri tauladan bagi kehidupan sosial
siswa, baik di dalam maupun luar di luar kelas.
2. Guru hendaknya menunjukkan sikap kasih sayang kepada siswa.
3. Guru hendaknya memperlakukan siswa sebagai subyek dan mitra belajar, bukan
obyek.
4. Guru hendaknya bertindak sebagai fasilitator, promotor of learning yang lebih
mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreativitas siswa, serta interakstif dan
kamunikatif dengan siswa.
Maka menurut Syaiful Bahri, dalam penggunaan metode hendaknya didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, cara yang paling tepat dan cepat dalam pembelajaran
agama Islam yaitu dengan memperhatikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab ketika
metodologi pembelajaran PAI mau diterapkan, yaitu : siapa yang diajar?, berapa jumlahnya?,
seberapa dalam agama itu akan diajarkan?, seberapa luas yang akan diajarkan?, dimana pelajaran itu
berlangsung? dan peralatan apa saja yang tersedia?.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip metodologi
pembalajaran PAI harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI terpusat pada guru dan siswa yang
menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa
bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI. Dalam hubungan ini
tugas guru PAI bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan pemahaman
sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar, dengan kata lain meliputi ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Ciri-ciri khusus pendidikan agama islam: landasan, arti dan tujuan pendidikan agama
islam yaitu UU No 2 Tahun 1989. pendidikan agama islam di Sekolah Dasar adalah GBPP,
pendidikan agama islam di madrasah Ibtidaiyah SK meneg No 99 tahun 1984. Kriiteria isi
bahan pengajaran, sumber-sumber bahan pengajaran dan penerapan pendekatan keteramplan
proses.
Dalam kaitannya dengan ciri-ciri umum Pendidikan Agama Islam dapat di rumuskan sebagai berikut :
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Metodologi pembelajaran PAI adalah ilmu yang mempelajari cara yang paling tepat
(efektif) dan cepat (efisien) untuk mencapaian tujuan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Metodologi pembalajaran PAI harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI terpusat
pada guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya
interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran PAI. Dalam hubungan ini tugas guru PAI bukan hanya menyampaikan pesan
berupa materi pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang
belajar, dengan kata lain meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dagobert D. Runes et. All, Dictionary Of Fhilosopy , (otawa: little field, Adam dan Co
otawa, 1977), h. 250.
Fikri, Mumtazul. 2017. Konsep Pendidikan Islam Pendekatan Metode Pengajaran.
Jurnal Ilmiah Islam Fultura. 11(1). 116-128
Masykur, H. 2015. Eksistensi dan Fungsi Pendidikan Agama Islam Dalam Sistem
Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan Agama Islam 17 (2) 79-90
Nata, Abuddin. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Prenada Media: Jakarta
Tim perumus , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007 ), h
896
http://arifinhamz.blogspot.com/2010/09/ciri-umum-dan-ciri-khusus-pandidikan.html