Disusun Oleh
Dinda Dwi Dianti Santosa
NIM : 0142S1A020023
ABSTRAK
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus
dari generasi ke generasi di dunia ini. Hadirnya Islam diharapkan mampu merubah
perilaku masyarakat,terutama dari segi moral, dan dalam upaya pembentukan
kepribadian yang utama. Di Indonesia pendidikan Islam sudah dikenal sejak agama
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dibawa oleh pedagan dan mubalig dari
Arab. Dengan sistem pendidikan yang masih secara informal, kemudian diperbaharui
serta disempurnakan ke arah yang lebih teratur dan sistematis (formal) sejak
munculnya gerakan pembaharuan Islam dan mulai dikenalnya sistem pendidikan
formal di Indonesia. Salah satu tokoh pembaharu muslim Indonesia yang terjun
langsung dalam bidang pendidikan adalah Kyai Haji Ahmad Dahlan,merupakan
pendiri organisasi Muhammadiyah. Lahir di kauman Yogyakarta dengan nama
Muhammad Darwis pada 1 Agustus 1868. Berkat perjuangan serta jasa-
jasanya,maka pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai pahlawan
nasional dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaruan Islam dan
pendidikan melalui surat keputusan Presiden No.657 tahun 1961.
1
ABSTRACT
Education is something universal and continues uninterrupted from
generation to generation in this world. The prensence of Islam is expected to be able
to change people’s behavior,especially in terms of morals,and in an effort to form the
main personality. In Indonesia,Islamic education has been known since Islam
entered Indonesia in the 7th century AD brought by traders and preachers from
Arabia. With an education system that is still informal,then updated and systematic
(Formal) direction since the emergence of the Islamic reform movement and the
introdaction of the formal education system in Indonesia. One of the Indonesian
Muslim reformers who is directly involved in the field of education is Kyai Haji
Ahmad Dahlan,who is the founder of the Muhammadiyah organization. Born in
kauman Yogyakarta under the name Muhammad Darwis on August 1,1868.Thank to
his struggles and services,the government of the Rebublic of Indonesia declared him
a national hero in raising awareness of this nation through reform of Islam and
education through presidential Decree No.657 in 1961.
2
Pendahuluan
Pengertian sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani “systema”,yang berati sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
suatu keseluruhan.
istilah sistem dipakai untuk menunjuk beberapa pengertian
1. Dipakai untuk menunjuk adanya suatu himpunan bagian-bagian yg saling
berkaitan secara alamiah sehingga menjadi suatu kesatuan yang bulat dan
terpadu : sistem tata surya.
2. Menunjuk adanya alat2/organ tubuh secara keseluruhan yg mempunyai andil
didalaam menjalankan fungsi tubuh;Sistem Saraf
3. Sistem dapat dipakai untuk menunjuk sehimpunan gagasan atau ide yang
tersusun dan terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis
contoh : Sistem pemerintahan
4. Sistem dapat digunakan untuk menunjuk pada suatu cara atau metode
contoh : Sistem belajar jarak jauh.
SETIAP SISTEM MEMPUNYAI CIRI-CIRI SEBAGAI BERIKUT;
1. tujuan, setiap sistem mempunyai tujuan sebagai contoh lembaga pendidikan
adalah memberikan palayanan pendidikan kepada yang membutuhkan
2. fungsi-fungsi, dengan adanya tujuan yang harus dicapai, oleh suatu sistem
menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan yaitu dengan
adanya fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, pengawasan dan penilaian
3. komponen-komponen, sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan
masing-masing komponen memiliki fungsi khusus
4. interaksi atau saling hubungan, semua sistem yang ada tentunya saling
berinteraksi atau saling berhubungan satu dengan yang
5. pengambungan yang menimbulkan perpaduan, mengadakan suatu
pengambungan dari beberapa sistem sehingga akan terjalin suatu
keterpaduan sasaran yang diinginkan
6. proses transformasi, semua sistem mempunyai misi untuk mencapai tujuan.
untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi
3
hasil (output)
4
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
2. Guru laksana petani yang harus memfasilitasi tanah gembur, pupuk, air,
udara yang sesuai dengan karakteristik tanaman
8
Latar Belakang
Pertimbangan yang menjadi latar belakang disahkannya UU No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah ;
Bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesiatanun 1945
mengamatkan pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteran
umum,mencerdaskan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yan
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan soail;
Bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamatkan
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka menncerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
Undang-Undang;
Bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan,peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
9
kehidupan lokal,nasional,dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan
pendidikan secara terencana,terarah dan berkesinambungan;
Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tidak memadai lagi dan perlu diganti serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan
amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,b,c dan d
perlu membetuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
1. pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan
2. suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan,
unsur proses usaha dan unsur hasil usaha
Pendidikan Merupakan Suatu Sistem Yang Mempunyai Unsur2.
a. tujuan / sasaran pendidikan
b. peserta didik
c. penggelola pendidikan
d. struktur /jenjang
e. kurikulum
f. peralatan/pasilitas
unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan
lain
P.H. COMBS , mengemukakan 12 komponen pendidikan yaitu
1) tujuan dan prioritas
2) peserta didik
3) manajemen dan penggelolaan
4) struktur dan jadwal waktu
5) isi dan bahan pelajaran
6) guru dan pelaksana
8) fasilitas
9) teknologi
10)pengawasan mutu
10
11)penelitian
12)biaya
11
11. PENELITIAN
12. BIAYA
12
masyarakat dan Tanah Air.
Landasan konstitusional
Pendidikan Nasional berdasarkan atas landasan konstitusional/Undang-
Undang Dasar 1945 pada Bab XIII pasal 31 yang berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pengajaran nasional yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 32 berbunyi : pemerintah mmajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah :
1. Memajukan kesejahteraan umum.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Landasan operasional
Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan,yaitu untuk membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,berbudi pekerti
luhur,bekepribadian,berdisiplin,bekerja keras dan tangguh,bertanggung
jawab,mandiri,cerdas,dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Berikut ini dikemukakan ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988
sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional.
1. TAP MPRS No.XXVII/1966 Bab II pasal 3
2. TAP MPR No.IV/MPR/1973
3. TAP MPR No.IV/MPR/1978
4. TAP MPR No.II/MPR/1983
5. TAP MPR No.II/MPR/1988
6. Bab II pasal 4 UU RI No.2 tahun 1989[5][5]
Pembahasan
Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “ Systema” yang berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan, menurut uu no 20 tahun 2003 yaitu keseluruhan
komponen pendidikan yang saling berkaitan secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
17
kualitasnya yang dapat berdiri sendiri.
Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat,bangsa, dan negara
Indonesia yang berwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh dan mengandung
makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkanlah setiap ajaran,paham,dan
ideology yang bertentangan dengan pancasila. Melalui landasan pemikiran
tersebut,pendidikan nasional disusun sebagai usaha sadar untuk memungkinkan
bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan
dirinya secara terus-menerus dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
21
Konsep Pendidikan juga menjadi rumusan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3
,tujuan pendidikan nasional tersebut diimplementasikan lebih melalui tujuan
pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP/MTs,yaitu untuk: (1) menumbuh
kembangkan akidah melalui pemberian,pemupukan dan pengembangan ilmu
pengetahuan,pembiasaan,penghayatan,pengalaman,serta pengamalan peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim bertaqwa kepada
Allah SWT. (2) memiliki kemampuan dalam beribadah dengan tuntunan syari’at
Islam. (3) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu yang berpengatahuan,cerdas,produktif,jujur,adil,rajin beribadah serta
pengembangkan budaya Islam di sekolah.
Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut
ukuran Islam. Pendidikan agama Islam sebagai usaha untuk membina dan
mengembangkan pribadi siswa baik dari segi rohani maupun dari segi jasmani harus
berlangsung secara bertahap. Saat ini banyak guru yang telah melaksanakan teori
konstruktivitisme dalam pembelajaran dikelas tetapi volumenya masih terbatas
,karena kenyataan masih banyak guru yang dalam mengajar masih terkesan hanya
melaksanakan kewajiban ,tidak menggunakan strategi,metode dalam
mengajar,baginya yang penting bagaimana seluruh peristiwa pembelajaran dapat
berlangsung.
Dalam struktur jasmani dan rohani manusia, Allah memberikan
seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang dalam
psikologi disebut potensialitas atau disposisi yang menurut aliran psikologi
behaviorisme disebut prepotence reflexes (kemampuan dasar yang secara otomatis
dapat berkembang). Faham Behaviorisme bersumber dari sarjana psikologi dan
pendidikan Amerika Serikat yang berpandangan bahwa memang manusia itu tidak
dilahirkan menjadi baik atau buruk,sebagaimana pendapat skinner yang menyatakan
bahwa lingkungan sekitar menentukan perkembangan hidup seseorang,namun ia
sendiri juga dapat mengubah lingkungan itu. Jika mempercayai John Lock sebagai
dalil,bahwa bila anak sejak lahir berada dalam keadaan suci bersih bagaikan lilin
(tabula rasa) yang secara pasif menerima pengaruh dari lingkungan eksternal,berarti
tidak menghargai benih-benih potensial manusia yang dapat ditumbuhkembangkan
melalui pengaruh pendidikan.
22
Penutup
Kesimpulan
1. Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Zahara Idris (1987) mengemukakan
bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-
sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil
(produk).
Menurut Departemen pendidikan dan kebudayaan (1984/1985) setiap
sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a) Tujuan, b) fungsi-fungsi,
c) komponen-komponen, d) interaksi atau saling hubungan, e)
penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan, f) proses
transformasi, g) umpan balik untuk koreksi, h) daerah batasan dan
lingkungan.
Sedangkan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU
Sisdinas No.2 tahun 1989 pasa 1 ayat 2 adalah pendidikan yang
berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pada
pancasila dan UUD 1954. Jadi, darri kedua pengertian tersebut kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem pendidikan nasional
adalah sehimpunan pendidikan yang berakar pada kebudayaan
bangsan Indonesia dan berdasarkan pada pancasila serta UUD 1954.
2. Sebagai sebuah sistem, pendidikan nasional pastinya memiliki
dasar,fungsi dan tujuan tertentu. Dasar pendidikan Nasional bagi
bangsa Indonesia dapat diklarifikasikan menjadi dasar ideal, dasar
konstitusional, dan dasar operasional. Tentang tujuan pendidikan
nasional bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan anak didik menjadi manusia-manusia
pancasila yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia, berdasarkan pancasila.
c. Membentuk manusia susila yang cakap dan warganegara
23
yang demokratis, yang bertanggungjawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air dan lainnya.
Sedangkan fungsi pendidikan nasional untuk mewujudkan masyarakat
budaya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka
pendidikan nasional harus berfungsi sebagai :
1) Pengembangan peribadi, pengembangan warga negara,
pengembangan bangsa.
2) Pengembangan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional.
Saran
Hendaknya masyarakat lebih memahami dasar, fungsi dan
tujuan pendidikan Nasional. Sehingga dapat memanfaatkan
pendidikan dengan baik.
Peraturan-peraturan yang telah dibuat hendaknya harus
dilaksanakan bersama antara pemerintah dengan masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan nasional melalui pemerataan
pendidikan.
Daftar Pustaka
Arsyad, Arsyad, Sulfemi, Wahyu Bagja, Fajartriani Tia. 2020. “Penguatan motivasi
shalat dan karakter peserta didik melalui pendekatan pembelajaran kontekstual
pada mata pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” POTENSIA : Jurnal
Kependidikan Islam, Vol.6, No.2: 185-204.
(Tuslisan dapat diakses di http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/potentsia/view/9662)
24
Arsyad, Arsyad dan Salahudin.2018. “Hubungan kemampuan membaca Al-Qur’an
dan minat belajar siswa dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)”.
EDUKASI; Jurnal penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan. 16 No.2: 166-178
(Tulisan dapat diakses di Website: http://jurnaledukasikemebag.org)
Arsyad, Arsyad dan Sulfemi Wahyu Bagja 2017. “Pemberdayaan Individu melalui
konsep link and match dalam Perspektif Pendidikan Islam.” Prosiding Seminar
Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor,
No.1:58-65.
(Tulisan dapat diakses di http://osf.oi/preprints/inarxiv/wcmtq)
Arsyad, Arsyad. 2016. “Konsep Penelitian Skripsi sebagai Kegiatan Ilmiah.” Jurnal
Fascho, kajian pendidikan dan sosial kemasyarakatan, No.1 volume 5:1-10
(Tulisan dapat diakses di http://osf.oi/preprints/inarxiv/npx2s/)
Januar Pelita Pepi. (2018). PPT System pendidikan nasional,System pendidikan dan
Factor-factor pendidikan.
Januar Pelita Pepi. (2018). PPT Pengertian pendidikan dan Hakikat pendidikan
25
26