Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Mingguan

Nama : Ulfa Yuherman


NIM : 21161061
Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial (Konsentrasi Sejarah)
Mata Kuliah : Teori Ilmu Sosial
Jadwal : Sabtu/ 07.00 s/d 08.40
Fakta:
Landasan Pendidikan
1. Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu
perbuatan. Landasam juga disebut fondasi. Dalam membuat suatu bangunan, fondasi
merupakan bagian yang sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan
kokoh serta kuat. Sanusi Uwes (2003: 8) menjelaskan bahwa istilah lain yang hampir
sama (identik) dengan kata landasan adalah kata dasar (basic). Kata dasar adalah
awal, permulaan atau titik tolak segala sesuatu. Pengertian dasar, sebenarnya lebih
dekat pada referensi pokok (basic reference) dari pengembangan sesuatu. Jadi, kata
dasar lebih luas pengertian dari kata fondasi atau landasan. Karena itu, kata fondasi
atau landasan dengan kata dasar (basic reference) merupakan dua hal yang berbeda
wujudnya, tetapi sangat erat hubungannya. Maka, setiap ilmu yang berhubungan dan
berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan, merupakan hasil dari pemikiran tentang
alam atau manusia. Oleh karenanya, ilmu-ilmu itu dapat dikatakan sebagai fondasi
atau dasar pendidikan.
Disisi lain, Hasbullah (2005: 25) menjelaskan bahwa dasar pendidikan
adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat
melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak
terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan
tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting
dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya
dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan. Dapat disimpulkan bahwa landasan adalah sesuatu hal yang
menjadi pondasi atau dasar sesuatu.
Sedangkan pendidikan, Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Ahmadi
dan Uhbiyati (2007: 70) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya
merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh
tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga
timbul interaksi dari keduanya agar anak mencapai kedewasaan yang
dicitacitakan dan berlangsung terus menerus. Abdurrahman Saleh Abdullah
(2007: 15) menjelaskan pendidikan sebagai proses yang dibangun masyarakat
untuk membawa generasi-generasi baru kearah kemajuan dengan cara-cara
tertentu sesuai dengan kemampuan yang berguna untuk mencapai tingkat
kemajuan paling tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau
pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang
diberikan oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai
kedewasaanya serta mencapai tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan
tugas hidupnya secara mandiri.
Dalam banyak hal, Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai
perantara dalam membentuk masyarakat yang mempunyai landasan
individual, sosial dan unsur dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada skala
mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala
unsur tebatas seperti antara unsur sahabat, antara seorang guru dengan satu
atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri,
antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro
diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya
dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap
Berdasar kepada penjabaran di atas, memberikan pemahaman kepada
kita bahwa pendidikan butuh landasan yang kuat untuk membangun
pendidikan itu sendiri. Dengan begitu, pendidikan akan selalu bergerak
kepada arah yang lebih baik dan memajukan manusia manusia generesi
selanjutnya kepada kehidupan yang lebih maju dan baik.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah
tumpuan dasar konseptual yang digunakan sebagai tumpuan atau titik tolak
dalam dunia pendidikan. Landasan ini diperlukan dalam melakukan analisis
kritis terhadap kaidah-kaidah, kebijakan dan, praktik dalam pengembangtan
pendidikan ke arah yang lebih maju dan baik. Tanpa landasan, praktik
pendidikan tidak akan jelas arahnya. Dan itu akan menimbulkan masalah serta
kesenjangan pendidikan antar manusia

2. Jenis-jenis Landasan Pendidikan


Fuad Ihsan (2008: 119-124) menjelaskan bahwa pendidikan di
Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasila, landasan
konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah ketetapan
MPR tentang GBHN.
a. Landasan Ideal Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950
tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran Sekolah pada Bab III
Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah
membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat
dan Tanah Air.
b. Landasan Konstitusional Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan
konstitusional atau Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31
yang berbunyi: Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran. Ayat 2 :.Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-
Undang Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.
c. Landasan Operasional Landasan operasional bagi pembangunan negara,
termasuk pendidikan ialah ketetapan MPR tentang GBHN. GBHN
disebut landasan operasional karena memberikan garis-garis besar
tentang kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita, seperti yang
termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Sebagai contoh dalam GBHN
1988 dirumuskan tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tanga,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta sehat jasmani dan
rohani.
Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan, agar
pendidikan yang sedang berlangsung mempunyai pondasi atau pijakan yang
sangat kuat, karena pendidikan di setiap negara tidak sama. Untuk negara kita
diperlukan landasan pendidikan sebagai berikut:
a. Landasan Religius Umar Tirtaraharja dan La Sulo (2008: 26)
menjelaskan bahwa landasan religius pendidikan ialah asumsi-asumsi
yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
b. Landasan Filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-
pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap
hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan,
dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan
c. Landasan Hukum Landasan hukum pendidikan merupakan seperangkat
peraturan dan perundang-undangan yang menjadi panduan pokok dalam
pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Peraturan yang satu dan
yang lain seharusnya saling melengkapi.
d. Landasan Kultural Landasan kultural adalah landasan yang lebih
menekankan kepada nilai-nilai kebudayaan bangsa yaitu suatu kultur
budaya yang menjadi jati diri bangsa yang telah ada sejak jaman dahulu
dan tidak terpengaruh oleh unsur budaya bangsa lain. Kebudayaan dan
pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal
maupun informal.
e. Landasan Sosiologis Landasan sosiologi pendidikan merupakan asumsi-
asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah sosiologi yang dijadikan titik
tolak dalam pendidikan. Kaidah-kaidah sosiologi tersebut menjelaskan
bahwa manusia itu pada dasarnya termasuk makhluk individu,
bermasyarakat, serta berbudaya. Dalam hidup bermasyarakat manusia
memiliki norma- norma yang mereka bentuk dan mereka anut yang
akhirnya menghasilkan suatu kebudayaan yang mencirikan kekhasan
suatu masyarakat tertentu.
f. Landasan Psikologis Landasan psikologis pendidikan merupakan
landasan dalam proses pendidikan yang membahsa berbagai informasi
tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang
berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahap usia
perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai
dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk
memudahkan proses pendidikan.

3. Fungsi Landasan Pendidikan


Fungsi adanya sebuah landasan pendidikan tercakup dalam beberapa
poin sebagai berikut:
a. Merupakan landasan hukum dalam memastikan terlaksananya hak setiap
warga negara dalam memperoleh pendidikan.
b. Sebagai titik ukur kualitas pendidikan yang dimiliki suatu negara, sesuai
dengan tujuan dan kebutuhannya.
c. Sebagai perlindungan terhadap fungsi pendidikan agar sesuai pakem dan
tidak disalahgunakan.
d. Sebagai pijakan atau tolak ukur pendidik dalam melakukan praktik
pendidikan.
Dengan kata lain, fungsi landasan pendidikan adalah sebagai dasar
pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi pendidikan
Bahan Bacaan
Mudyahardjo, Redja, (1995), Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Ademik), Jurusan FSP FIP IKIP
Bandung.
Hasbullah. 2005. Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada.
Idris, Zahara. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mudjiman, Haris, 2009. Belajar Mandiri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.
Neolaka, Amos dan Grace Amialia A. Neolaka, 2017. Landasan Pendidikan “Dasar Pengenalan
Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup”. Jakarta: Kencana.
Rubiyanto, Rubino, dkk, 2003. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Rusawandi, Uus, dkk, 2009. Landasan Pendidikan. Bandung: Insan Mandiri.
Tirtarahardja, Umar & La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Uwes, Sanusi. 2003. Visi dan Pondasi Pendidikan. Jakarta: Logos.

Anda mungkin juga menyukai