0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
Teks tersebut membahas tentang landasan pendidikan dan jenis-jenis landasan pendidikan di Indonesia. Landasan pendidikan adalah pondasi yang kuat untuk membangun pendidikan dan mencapai tujuan pembangunan bangsa. Ada beberapa jenis landasan pendidikan di Indonesia yaitu landasan ideal (Pancasila), konstitusional (Undang-Undang Dasar 1945), operasional (GBHN), religius, filosofis, hukum, kultural, sosiologis, dan psikologis.
Teks tersebut membahas tentang landasan pendidikan dan jenis-jenis landasan pendidikan di Indonesia. Landasan pendidikan adalah pondasi yang kuat untuk membangun pendidikan dan mencapai tujuan pembangunan bangsa. Ada beberapa jenis landasan pendidikan di Indonesia yaitu landasan ideal (Pancasila), konstitusional (Undang-Undang Dasar 1945), operasional (GBHN), religius, filosofis, hukum, kultural, sosiologis, dan psikologis.
Teks tersebut membahas tentang landasan pendidikan dan jenis-jenis landasan pendidikan di Indonesia. Landasan pendidikan adalah pondasi yang kuat untuk membangun pendidikan dan mencapai tujuan pembangunan bangsa. Ada beberapa jenis landasan pendidikan di Indonesia yaitu landasan ideal (Pancasila), konstitusional (Undang-Undang Dasar 1945), operasional (GBHN), religius, filosofis, hukum, kultural, sosiologis, dan psikologis.
NIM : 21161061 Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial (Konsentrasi Sejarah) Mata Kuliah : Teori Ilmu Sosial Jadwal : Sabtu/ 07.00 s/d 08.40 Fakta: Landasan Pendidikan 1. Pengertian Landasan Pendidikan Landasan adalah dasar tempat berpijak atau tempat di mulainya suatu perbuatan. Landasam juga disebut fondasi. Dalam membuat suatu bangunan, fondasi merupakan bagian yang sangat penting agar bangunan itu bisa berdiri tegak dan kokoh serta kuat. Sanusi Uwes (2003: 8) menjelaskan bahwa istilah lain yang hampir sama (identik) dengan kata landasan adalah kata dasar (basic). Kata dasar adalah awal, permulaan atau titik tolak segala sesuatu. Pengertian dasar, sebenarnya lebih dekat pada referensi pokok (basic reference) dari pengembangan sesuatu. Jadi, kata dasar lebih luas pengertian dari kata fondasi atau landasan. Karena itu, kata fondasi atau landasan dengan kata dasar (basic reference) merupakan dua hal yang berbeda wujudnya, tetapi sangat erat hubungannya. Maka, setiap ilmu yang berhubungan dan berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan, merupakan hasil dari pemikiran tentang alam atau manusia. Oleh karenanya, ilmu-ilmu itu dapat dikatakan sebagai fondasi atau dasar pendidikan. Disisi lain, Hasbullah (2005: 25) menjelaskan bahwa dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dapat disimpulkan bahwa landasan adalah sesuatu hal yang menjadi pondasi atau dasar sesuatu. Sedangkan pendidikan, Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Ahmadi dan Uhbiyati (2007: 70) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak mencapai kedewasaan yang dicitacitakan dan berlangsung terus menerus. Abdurrahman Saleh Abdullah (2007: 15) menjelaskan pendidikan sebagai proses yang dibangun masyarakat untuk membawa generasi-generasi baru kearah kemajuan dengan cara-cara tertentu sesuai dengan kemampuan yang berguna untuk mencapai tingkat kemajuan paling tinggi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Dalam banyak hal, Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan unsur dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur tebatas seperti antara unsur sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap Berdasar kepada penjabaran di atas, memberikan pemahaman kepada kita bahwa pendidikan butuh landasan yang kuat untuk membangun pendidikan itu sendiri. Dengan begitu, pendidikan akan selalu bergerak kepada arah yang lebih baik dan memajukan manusia manusia generesi selanjutnya kepada kehidupan yang lebih maju dan baik. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah tumpuan dasar konseptual yang digunakan sebagai tumpuan atau titik tolak dalam dunia pendidikan. Landasan ini diperlukan dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah, kebijakan dan, praktik dalam pengembangtan pendidikan ke arah yang lebih maju dan baik. Tanpa landasan, praktik pendidikan tidak akan jelas arahnya. Dan itu akan menimbulkan masalah serta kesenjangan pendidikan antar manusia
2. Jenis-jenis Landasan Pendidikan
Fuad Ihsan (2008: 119-124) menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasila, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN. a. Landasan Ideal Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air. b. Landasan Konstitusional Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional atau Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi: Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ayat 2 :.Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang- Undang Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. c. Landasan Operasional Landasan operasional bagi pembangunan negara, termasuk pendidikan ialah ketetapan MPR tentang GBHN. GBHN disebut landasan operasional karena memberikan garis-garis besar tentang kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita, seperti yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Sebagai contoh dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tanga, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta sehat jasmani dan rohani. Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan yang sedang berlangsung mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat, karena pendidikan di setiap negara tidak sama. Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan sebagai berikut: a. Landasan Religius Umar Tirtaraharja dan La Sulo (2008: 26) menjelaskan bahwa landasan religius pendidikan ialah asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. b. Landasan Filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Landasan filosofis bersumber dari pandangan- pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan c. Landasan Hukum Landasan hukum pendidikan merupakan seperangkat peraturan dan perundang-undangan yang menjadi panduan pokok dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia. Peraturan yang satu dan yang lain seharusnya saling melengkapi. d. Landasan Kultural Landasan kultural adalah landasan yang lebih menekankan kepada nilai-nilai kebudayaan bangsa yaitu suatu kultur budaya yang menjadi jati diri bangsa yang telah ada sejak jaman dahulu dan tidak terpengaruh oleh unsur budaya bangsa lain. Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. e. Landasan Sosiologis Landasan sosiologi pendidikan merupakan asumsi- asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Kaidah-kaidah sosiologi tersebut menjelaskan bahwa manusia itu pada dasarnya termasuk makhluk individu, bermasyarakat, serta berbudaya. Dalam hidup bermasyarakat manusia memiliki norma- norma yang mereka bentuk dan mereka anut yang akhirnya menghasilkan suatu kebudayaan yang mencirikan kekhasan suatu masyarakat tertentu. f. Landasan Psikologis Landasan psikologis pendidikan merupakan landasan dalam proses pendidikan yang membahsa berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahap usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
3. Fungsi Landasan Pendidikan
Fungsi adanya sebuah landasan pendidikan tercakup dalam beberapa poin sebagai berikut: a. Merupakan landasan hukum dalam memastikan terlaksananya hak setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan. b. Sebagai titik ukur kualitas pendidikan yang dimiliki suatu negara, sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. c. Sebagai perlindungan terhadap fungsi pendidikan agar sesuai pakem dan tidak disalahgunakan. d. Sebagai pijakan atau tolak ukur pendidik dalam melakukan praktik pendidikan. Dengan kata lain, fungsi landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi pendidikan Bahan Bacaan Mudyahardjo, Redja, (1995), Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Ademik), Jurusan FSP FIP IKIP Bandung. Hasbullah. 2005. Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. Idris, Zahara. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Ihsan, Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mudjiman, Haris, 2009. Belajar Mandiri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Neolaka, Amos dan Grace Amialia A. Neolaka, 2017. Landasan Pendidikan “Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup”. Jakarta: Kencana. Rubiyanto, Rubino, dkk, 2003. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Rusawandi, Uus, dkk, 2009. Landasan Pendidikan. Bandung: Insan Mandiri. Tirtarahardja, Umar & La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Uwes, Sanusi. 2003. Visi dan Pondasi Pendidikan. Jakarta: Logos.