Anda di halaman 1dari 10

Proyek kelompok

Filosofi pendidikan
Dipresentasikan Oleh kelompok 2
Anggota Kelompok PPG

Muhamad Takdir Moh. Syamsul Mukrimah Nanda Triana Nawira Ayu


249022485139 nukuhaly 249022485148 249022485242 Insani
249022485210 249022485324
PPG

1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’


kemerdekaan peserta didik dalam belajar dengan melihat
Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan
dan sesudah kemerdekaan?
1. Permasalahan kurikulum

a. Kurikulum ketinggalan zaman


Beberapa kurikulum masih mengandalkan pendekatan tradisional dan belum mampu merespons
perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertama-tama, kurikulum
yang ketinggalan zaman seringkali terjebak pada pendekatan pendidikan tradisional yang lebih
menekankan hafalan dan pengetahuan teoritis (Nurdin, 2020). Siswa lebih dihadapkan pada proses

Ada beberapa praktik memasukkan informasi ke dalam pikiran mereka daripada mengembangkan keterampilan dan
pemahaman yang lebih mendalam.

pendidikan saat ini yang dapat


b. Kurikulum fokus pada hafalan dan ujian
membelenggu kemerdekaan
Dalam pendekatan ini, siswa didorong untuk mengingat informasi secara mekanis tanpa
peserta didik dalam belajar. memahami secara mendalam. . Ujian dijadikan sebagai ukuran utama untuk mengevaluasi
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam belajar.
Beberapa di antaranya yaitu:
c. Kurikulum pendidikan Indonesia terlalu komples

Kurikulum yang dijalankan di Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi
guru dan siswa. Siswa akan terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya.
Sehingga siswa harus berusaha keras untuk memahami dan mengejar materi yang sudah
ditargetkan.
PPG
Lanjutan
d. ketidak konsistenan dan ketidak jelasan
kurikulum
Hal ini mencakup masalah-masalah seperti perubahan yang sering
dan tiba-tiba dalam kurikulum, ketidakkonsistenan antara tujuan,
isi, dan metode pembelajaran, serta ketidakjelasan mengenai arah
dan visi pendidikan yang ingin dicapai.

e. Kurangnya keterkaitan dengan


Dunia nyata
Dalam banyak kasus, kurikulum pendidikan mungkin terlalu
terfokus pada teori dan konsep akademis, tanpa
mempertimbangkan penerapan praktis dan hubungannya
dengan kehidupan sehari-hari.
PPG

2. Permasalahan infrastruktur pendidikan

a. Kurangnya sarana b. Keterbatasan akses c. Kurangnya fasilitas


prasarana internet penunjang
Salah satu permasalahan utama adalah Dalam era digital dan teknologi informasi, akses Fasilitas penunjang seperti perpustakaan,
kekurangan sarana dan prasarana di banyak internet telah menjadi kebutuhan mendesak laboratorium, studio seni, dan fasilitas olahraga
sekolah (Nugroho, 2017; Rismayani et al., dalam pendidikan. Namun, masih banyak daerah memiliki peran penting dalam membantu
2021). Beberapa sekolah mungkin hanya yang belum terjangkau oleh jaringan internet pengembangan keterampilan dan pengetahuan
memiliki gedung yang terbatas, sehingga kelas yang memadai (Arkiang, 2021; Manguni, 2022), siswa di luar pembelajaran klasikal. Namun,
terpaksa berdesakan dan tidak memberikan terutama di wilayah pedesaan. banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas.
lingkungan belajar yang nyaman.
d. Perbedaan infrastruktur antar
sekolah
Lanjutan
Sekolah di perkotaan cenderung memiliki
fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan
sekolah di pedesaan (Lucky et al., 2022; Khusaini
& Muvera, 2020). Ketimpangan ini dapat
berdampak pada kualitas dan kesempatan
pendidikan yang diterima siswa di berbagai
wilayah.
e. Masalah kebersihan dan
kesehatan
Beberapa sekolah menghadapi masalah f. Pemeliharaan dan perawatan
terkait kebersihan dan kesehatan (Ismail,
2021; Abidah & Huda, 2018), seperti yang tidak teratur
sanitasi yang buruk, kondisi lingkungan
yang tidak sehat, atau kurangnya tempat Ketidakrutinan dalam pemeliharaan dan perawatan
untuk mencuci tangan. Hal ini dapat fasilitas pendidikan dapat menyebabkan kerusakan lebih
menyebabkan penyebaran penyakit dan lanjut dan mengurangi masa pakai sarana dan prasarana
mengganggu kesehatan siswa dan tenaga (Fatmawati et al., 2019). Masalah ini seringkali
pengajar. disebabkan oleh keterbatasan dana dan kurangnya
sumber daya manusia yang diperlukan untuk melakukan
pemeliharaan secara rutin

PPG
PPG
2. Adakah model-model Pendidikan saat
ini yang Anda lihat dapat melepaskan
‘belenggu’ yang belum memerdekakan
peserta didik?

Model Pendidikan saat ini yang dapat


melepaskan “belenggu” yaitu penerapan
Kurikulum Merdeka. Konsep pendidikan
kurikulum merdeka belajar
mengintegrasikan kemampuan literasi,
kecakapan pengetahuan, keterampilan dan
sikap serta penguasaan teknologi. Nah,
Melalui konsep ini peserta didik diberikan
kebebasan dalam berpikir untuk
memaksimalkan pengetahuan yang harus
ditempuh. Konsep kurikulum abad 21
menuntut peserta didik harus mandiri dalam
memperoleh ilmu baik dalam pendidikan
formal maupun non formal.
PPG

3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat


melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik?

Saat ini lembaga pendidikan telah menciptakan kurikulum merdeka dimana kurikulum ini
sudah menawarkan model pendidikan yang sekiranya dapat melepas belenggu dan
memerdekakan peserta didik. Namun karena penerapan kurikulum ini masih terbilang baru
maka mungkin masih banyak instansi yang belum menerapkan kurikulum ini dengan baik.
Maka dari itu disamping menawarkan model pendidikan, mungkin akan lebih baik jika kita
dapat memberikan banyak sosialisasi atau pelatihan kepada sekolah yang belum menerapakan
kurikulum merdeka. Karena dapat dilihat bahwa masih banyak guru yang belum memahami
konsep, tujuan dan cara pengaplikasian kurikulum merdeka.
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai