Anda di halaman 1dari 8

TEKHNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

ELABORASI PEMAHAMAN - PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, MEDIA DAN


PEMBELAJARAN

Oleh:
Al Manunal Akhnah (2398011811)
Minnathul Khasanah (2398011863)
Ovita Trianingsih (2398011817)

Dosen Pengampu: Dr. Siti Alimah, M.Pd.

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG I

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2023
Pertanyaan terkait Topik 1 Tekhnologi Baru Dalam Pengajaran dan Pembelajaran

1. Bagaimana dampak yang terjadi ketika seorang guru tidak bisa mengikuti
perkembangan teknologi abad 21?
2. Bagaimana cara menerapkan pembelajaran kepada Sekolah yang menerapkan sistem
pembatasan akses teknologi misalnya penggunaan handphone pada peserta didik?
3. Seiring perkembangan zaman, maka banyak beberapa guru melakukan inovasi untuk
membuat proses KBM menjadi semakin menarik, salah satunya menggunakan e-book.
Selain itu penggunaan e-book dirasa lebih ramah lingkungan, namun tentu
penggunannya ada yang harus dihubungkan dengan internet yang sering kali terkendala
masalah jaringan. Manakah yang lebih baik, proses pembelajaran menggunakan e-book
atau buku cetak?
4. Bagaimana mengatasi permasalahan penggunaan TIK pada sekolah yang terletak di
daerah pelosok yang memiliki keterbatasan sinyal?

Jawab:
1. Ketika seorang guru tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi di abad ke-
21, ada beberapa dampak yang mungkin terjadi:
• Keterbatasan dalam Mengajar: Guru yang tidak mengikuti perkembangan
teknologi mungkin kesulitan menyampaikan materi pelajaran dengan cara
yang menarik dan relevan bagi siswa. Mereka mungkin tidak dapat
menggunakan alat-alat pendidikan modern seperti komputer, perangkat
lunak pembelajaran, atau platform daring, yang dapat membuat
pembelajaran lebih interaktif dan efektif.
• Tidak Memaksimalkan Sumber Daya: Teknologi dapat membantu guru
mengakses sumber daya pendidikan tambahan, seperti video pembelajaran
online, tutorial daring, dan referensi digital. Guru yang tidak menggunakan
teknologi mungkin tidak dapat memanfaatkan semua sumber daya ini, yang
dapat membatasi kualitas pengajaran mereka.
• Kesenjangan Generasi: Siswa saat ini tumbuh dalam era digital, dan mereka
biasanya memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi. Jika guru tidak
dapat berhubungan dengan siswa dalam lingkungan teknologi, bisa muncul
kesenjangan generasi yang dapat menghambat komunikasi dan pemahaman.

2
• Tidak Memiliki Keterampilan yang Dibutuhkan: Keterampilan teknologi
seperti penggunaan perangkat lunak produktivitas, pencarian online, dan
keamanan internet semakin penting dalam kehidupan sehari-hari dan dunia
kerja. Guru yang tidak mengembangkan keterampilan ini dapat kesulitan
dalam mempersiapkan siswa untuk masa depan.
• Kemunduran dalam Pengembangan Profesional: Guru perlu terus-menerus
mengembangkan keterampilan mereka untuk tetap relevan dalam dunia
pendidikan yang berubah dengan cepat. Ketidakmampuan untuk mengikuti
perkembangan teknologi dapat menghambat kemampuan guru untuk
mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional yang memungkinkan
mereka untuk lebih efektif dalam mengajar.
• Tidak Memanfaatkan Potensi Pembelajaran Daring: Dalam situasi tertentu,
seperti pandemi COVID-19, pembelajaran daring dapat menjadi satu-
satunya opsi. Guru yang tidak memiliki kemampuan teknologi mungkin
tidak dapat dengan baik mengajar dalam konteks ini, mengakibatkan
kehilangan kesempatan belajar bagi siswa.
• Tidak Memenuhi Tuntutan Kurikulum: Kurikulum pendidikan sering kali
mencakup elemen-elemen teknologi dan keterampilan digital yang harus
diajarkan kepada siswa. Guru yang tidak mengikuti perkembangan
teknologi mungkin tidak dapat memenuhi tuntutan ini dengan baik.

Untuk mengatasi dampak-dampak tersebut, penting bagi guru untuk terus


mengembangkan keterampilan teknologi mereka, mengikuti pelatihan dan
kursus yang relevan, dan terbuka terhadap perubahan dalam dunia pendidikan
yang semakin teknologi. Pendidikan yang berorientasi pada teknologi dapat
meningkatkan pengalaman belajar siswa dan membantu mereka
mempersiapkan masa depan mereka di dunia yang terus berubah.

2. Menerapkan pembelajaran di sekolah yang menerapkan sistem pembatasan akses


teknologi, seperti larangan penggunaan handphone pada peserta didik, dapat
menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil
untuk mengatasi pembelajaran di lingkungan seperti ini:

3
• Komunikasi yang Jelas: Penting untuk berkomunikasi dengan semua pihak
yang terlibat, termasuk siswa, orang tua, dan staf sekolah, tentang kebijakan
pembatasan akses teknologi. Jelaskan alasan di balik kebijakan ini dan
bagaimana itu dapat mempengaruhi pembelajaran.
• Pemanfaatan Sumber Daya Tradisional: Fokus pada metode pembelajaran
tradisional seperti buku teks, buku pelajaran, dan materi cetak lainnya. Guru
dapat merencanakan pembelajaran yang tidak terlalu bergantung pada
teknologi, dengan mengeksplorasi sumber daya fisik yang tersedia di ruang
kelas.
• Materi Aplikatif: Pilih materi yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-
hari siswa sehingga mereka tetap terlibat dan memahami pentingnya
pelajaran meskipun tanpa teknologi. Contoh aplikatif seperti cerita nyata,
studi kasus, dan eksperimen dapat membantu siswa melihat relevansi
pembelajaran dengan dunia nyata.
• Kegiatan Interaktif: Walaupun teknologi terbatas, guru dapat merancang
kegiatan interaktif di kelas seperti permainan, diskusi kelompok, role-play,
atau proyek kreatif. Ini dapat membantu menjaga tingkat keterlibatan siswa.
• Kolaborasi dan Diskusi: Fasilitasi diskusi dan kolaborasi di kelas, bahkan
tanpa teknologi. Siswa dapat berdiskusi, berdebat, atau berkolaborasi dalam
proyek-proyek kelompok untuk meningkatkan pemahaman mereka.
• Pemanfaatan Teknologi saat di Sekolah: Meskipun akses teknologi terbatas
di rumah, sekolah dapat memberikan akses terbatas ke perangkat teknologi,
seperti komputer atau tablet, saat berada di lingkungan sekolah. Ini dapat
digunakan untuk keperluan khusus, seperti penelitian, proyek, atau
pembelajaran daring yang disupervisi.
• Pelatihan Keterampilan Teknologi: Sambil mematuhi kebijakan pembatasan
akses, guru juga dapat memperkenalkan keterampilan teknologi dasar,
seperti penggunaan komputer atau aplikasi produktivitas, kepada siswa saat
mereka berada di sekolah.
• Melibatkan Orang Tua: Orang tua dapat menjadi mitra dalam mendukung
pembelajaran siswa di luar sekolah. Guru dapat berkomunikasi dengan
orang tua tentang cara mereka dapat mendukung pembelajaran tanpa
teknologi di rumah.

4
• Evaluasi dan Penyesuaian: Guru perlu terus-menerus mengevaluasi metode
pengajaran mereka dan bersedia menyesuaikan pendekatan mereka sesuai
dengan respons dan kebutuhan siswa.
• Pengembangan Kreativitas: Dalam situasi pembatasan teknologi, guru dapat
merangsang kreativitas siswa dengan memberikan tantangan-tantangan
kreatif yang mendorong pemikiran kritis dan solusi inovatif.

Sementara pembatasan akses teknologi mungkin menimbulkan beberapa


kendala, dengan pendekatan yang tepat, pembelajaran yang bermutu masih
dapat dicapai. Yang penting adalah memastikan bahwa siswa tetap terlibat dan
memahami materi pelajaran dengan cara yang sesuai dengan situasi sekolah
mereka.

3. Pertanyaan tentang apakah lebih baik menggunakan e-book atau buku cetak dalam
proses pembelajaran adalah pertanyaan yang kompleks dan tergantung pada
sejumlah faktor. Kedua media ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing, dan pemilihan tergantung pada tujuan pembelajaran, situasi, dan preferensi
individu. Di bawah ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu Anda
memutuskan mana yang lebih cocok:
• Kelebihan Penggunaan E-book:
a. Interaktif dan Multimedial: E-book sering dilengkapi dengan fitur interaktif
seperti gambar bergerak, video, dan tautan yang dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
b. Aksesibilitas dan Portabilitas: Dengan e-book, siswa dapat mengakses berbagai
buku dari perangkat yang sama, bahkan ketika mereka tidak berada di sekolah.
Ini meningkatkan fleksibilitas pembelajaran.
c. Ramah Lingkungan: E-book mengurangi konsumsi kertas dan menciptakan
kurangnya limbah fisik, yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.
d. Penyimpanan Mudah: E-book dapat disimpan dalam jumlah besar di perangkat
elektronik, sehingga menghemat ruang fisik.
e. Pencarian Cepat: E-book memungkinkan siswa untuk mencari teks dengan
cepat, memudahkan mereka menemukan informasi yang mereka butuhkan

5
f. Kemampuan Anotasi: Siswa dapat membuat catatan atau menggarisbawahi
teks langsung di dalam e-book.
• Kelebihan Penggunaan Buku Cetak:
a. Tidak Memerlukan Internet: Salah satu kelemahan utama e-book adalah
ketergantungan pada koneksi internet yang dapat mengalami gangguan. Buku
cetak tidak memiliki kendala ini.
b. Lebih Konsentrasi: Buku cetak tidak memiliki gangguan seperti pemberitahuan
atau gangguan lain yang seringkali ada di perangkat elektronik.
c. Ergonomi: Beberapa orang menemukan bahwa membaca buku cetak lebih
nyaman secara fisik daripada layar elektronik, terutama dalam jangka waktu
yang lama.
d. Minim Gangguan: Dalam konteks pembelajaran, buku cetak mungkin lebih
sedikit menghadirkan gangguan daripada perangkat elektronik, yang mungkin
digunakan untuk tujuan lain.
e. Sering Tersedia: Buku cetak umumnya lebih mudah ditemukan dan lebih
banyak tersedia di perpustakaan umum.
Pilihan antara e-book dan buku cetak tergantung pada preferensi pribadi, tujuan
pembelajaran, dan situasi. Beberapa pendidik mungkin memilih kombinasi
keduanya untuk memanfaatkan kelebihan masing-masing. Penting untuk
mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi siswa serta infrastruktur teknologi
yang tersedia sebelum memutuskan metode pembelajaran yang terbaik.

4. Mengatasi permasalahan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


pada sekolah yang terletak di daerah pelosok dengan keterbatasan sinyal dapat
menjadi tantangan, tetapi masih ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk
memaksimalkan manfaat TIK dalam kondisi tersebut:

• Identifikasi Daerah dengan Sinyal Terbaik: Cobalah untuk mengidentifikasi


area di sekolah atau sekitarnya yang memiliki sinyal yang lebih kuat.
Tempatkan area kerja atau ruang kelas di dekat titik ini agar akses internet
lebih baik.

6
• Pemanfaatan Koneksi Berbagi: Jika ada daerah di sekitar sekolah yang
memiliki koneksi internet yang lebih baik, pertimbangkan untuk
berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait (misalnya, pemerintah daerah,
yayasan, atau organisasi nirlaba) untuk membagi koneksi internet dengan
sekolah.

• Pemanfaatan Sumber Daya Lokal: Sumber daya lokal seperti perpustakaan


atau pusat komunitas mungkin memiliki akses internet yang lebih baik.
Minta izin untuk menggunakan fasilitas ini untuk keperluan pendidikan.

• Menggunakan TIK secara Terbatas: Prioritaskan penggunaan TIK untuk


kegiatan-kegiatan yang paling penting dan bermanfaat, seperti pelatihan
guru, pengelolaan administrasi sekolah, atau kegiatan pembelajaran yang
tidak dapat dihindari.

• Unduh Konten: Unduh materi pembelajaran, video, atau sumber daya


penting saat koneksi tersedia, kemudian gunakan konten tersebut saat sinyal
lemah atau tidak ada.

• Penggunaan TIK Terstruktur: Buat jadwal penggunaan TIK yang terstruktur


sehingga siswa dan guru dapat mengantisipasi kapan sinyal mungkin kuat
dan kapan akan lemah.

• Peningkatan Infrastruktur Lokal: Jika memungkinkan, bekerja sama dengan


pemerintah atau organisasi lain untuk meningkatkan infrastruktur
telekomunikasi di daerah tersebut. Ini mungkin melibatkan pemasangan
antena relai atau perangkat peningkatan sinyal.

• Pelatihan Keterampilan Dasar TIK: Meskipun akses internet terbatas, guru


dan siswa masih bisa dilatih dalam penggunaan dasar TIK. Keterampilan
seperti penggunaan aplikasi produktivitas offline atau pengolahan data
dapat sangat berguna.

• Pemilihan Alat TIK yang Tepat: Pilih alat-alat TIK yang memiliki
kapabilitas offline dan fleksibilitas dalam penyimpanan data. Misalnya,

7
tablet atau perangkat yang dapat menyimpan konten secara lokal dan
mengaksesnya tanpa koneksi internet.

• Kolaborasi dengan Komunitas: Libatkan komunitas lokal dalam upaya


meningkatkan akses internet dan pemanfaatan TIK di sekolah. Mereka
mungkin memiliki solusi lokal atau sumber daya yang dapat membantu.

• Pemantauan dan Evaluasi: Selalu monitor dan evaluasi penggunaan TIK di


sekolah untuk mengidentifikasi masalah dan perbaikan yang diperlukan.
Pelibatan guru, siswa, dan komunitas dalam proses ini dapat memberikan
wawasan berharga.

Situasi di daerah pelosok dengan keterbatasan sinyal memerlukan upaya kolaboratif


dan kreatif dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa pendidikan tetap dapat
berlanjut dengan seefisien mungkin.

Anda mungkin juga menyukai