Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Ayu Fauziah

NIM : A951231017
Kelas : PGSD 2
Mata Kuliah : Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Tugas : SEL.03.2-T2-2d Pertanyaan Refektif 3

Mulai Dari Diri

Apakah di lingkungan belajar Anda ada kesenjangan teknologi, lalu bagaimana cara
mengatasinya?

Ya, kesenjangan teknologi di lingkungan belajar bisa menjadi masalah di beberapa tempat.
Kesenjangan ini bisa berupa akses yang tidak merata terhadap perangkat teknologi seperti
komputer atau tablet, akses internet yang tidak stabil atau bahkan tidak tersedia, kurangnya
keterampilan dalam penggunaan teknologi, dan ketidaksetaraan dalam penggunaan teknologi
antar siswa. Untuk mengatasi kesenjangan teknologi di lingkungan belajar, beberapa langkah
yang dapat diambil antara lain:

1. Peningkatan Akses Terhadap Teknologi: Sekolah dan pemerintah dapat bekerja sama untuk
memastikan bahwa semua siswa memiliki akses terhadap perangkat teknologi seperti
komputer atau tablet. Program subsidi atau bantuan finansial dapat diberikan kepada siswa
yang membutuhkannya.
2. Penyediaan Akses Internet yang Stabil: Sekolah dapat menyediakan akses internet yang
stabil di lingkungan belajar, atau memberikan akses internet gratis kepada siswa yang
membutuhkannya di rumah. Pemerintah juga dapat melakukan investasi dalam infrastruktur
telekomunikasi untuk memperluas jangkauan internet di daerah yang kurang terlayani.
3. Pelatihan Keterampilan Teknologi: Sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan keterampilan
teknologi untuk siswa dan guru, sehingga mereka dapat menggunakan teknologi secara
efektif dalam proses pembelajaran. Ini dapat meliputi penggunaan perangkat lunak
pembelajaran online, platform pembelajaran digital, dan alat-alat kreatif lainnya.
4. Pengembangan Konten Pembelajaran yang Terjangkau: Sekolah dapat bekerja sama dengan
penerbit, organisasi non-profit, atau pengembang perangkat lunak untuk mengembangkan
konten pembelajaran digital yang terjangkau atau bahkan gratis. Ini dapat membantu
mengurangi biaya untuk memperoleh materi pembelajaran digital.
5. Pengembangan Model Pembelajaran yang Inklusif: Sekolah dapat mengembangkan model
pembelajaran yang inklusif yang memperhitungkan berbagai tingkat akses dan keterampilan
teknologi siswa. Ini bisa melibatkan kombinasi pembelajaran daring dan tatap muka, serta
menyediakan opsi alternatif untuk siswa yang kesulitan mengakses teknologi.
6. Kemitraan dengan Komunitas dan Bisnis: Sekolah dapat membentuk kemitraan dengan
komunitas lokal dan bisnis untuk mendapatkan dukungan dalam penyediaan teknologi dan
akses internet, serta pelatihan keterampilan teknologi bagi siswa dan guru.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan kesenjangan teknologi di


lingkungan belajar dapat dikurangi, sehingga semua siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk mengakses dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai