Anda di halaman 1dari 4

1.

Dampak dari ketidaksetaraan digital dan akses terbatas terhadap pendidikan di


daerah tersebut adalah:

1. Ketidakmerataan akses pendidikan: Siswa di daerah tersebut mungkin


kesulitan mengakses materi pembelajaran online atau sumber daya
pendidikan digital lainnya, mengakibatkan kesenjangan pendidikan antara
mereka dan siswa di daerah yang lebih maju secara teknologi.

2. Terbatasnya pengembangan keterampilan digital: Siswa mungkin tidak


memiliki kesempatan untuk mempelajari atau mengembangkan
keterampilan digital yang penting untuk masa depan, seperti penggunaan
perangkat lunak produktivitas, penelitian online, atau bahkan keterampilan
pemrograman.

3. Rendahnya partisipasi dalam pendidikan jarak jauh: Ketidakmampuan


untuk mengakses internet dan perangkat komputer dapat menghambat
partisipasi siswa dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-
19, yang dapat berdampak pada kualitas pendidikan mereka.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk
meningkatkan akses teknologi pendidikan dan menjamin pemerataan pendidikan
yang berkualitas di daerah tersebut meliputi:

1. Pemerintah:
- Mengalokasikan dana untuk infrastruktur teknologi pendidikan, seperti
memperluas jaringan internet dan memberikan subsidi perangkat komputer bagi
siswa yang membutuhkan.

- Meluncurkan program pelatihan keterampilan digital bagi guru dan siswa untuk
meningkatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
- Menyusun kebijakan yang mendukung inklusi digital dan memberikan insentif
bagi penyedia layanan internet untuk berinvestasi di daerah terpencil.

2. Sekolah:
- Menyediakan akses internet gratis di sekolah atau pusat pendidikan untuk
memfasilitasi pembelajaran online.
- Mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum dengan memanfaatkan platform
pembelajaran digital dan aplikasi pendidikan yang dapat diakses secara offline.

- Mengadakan pelatihan reguler bagi guru untuk mengembangkan keterampilan


pengajaran yang berbasis teknologi.

3. Masyarakat:
- Mendorong partisipasi dalam program komunitas untuk berbagi perangkat
komputer atau akses internet di lingkungan lokal.
- Menggalang dana atau menyediakan dukungan finansial bagi keluarga yang
tidak mampu untuk membeli perangkat komputer atau membayar akses internet.
- Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi pendidikan dan
memberikan dukungan moral kepada siswa dalam menghadapi tantangan
aksesibilitas teknologi.

Dengan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat
terwujud akses teknologi pendidikan yang lebih merata dan peningkatan kualitas
pendidikan di daerah tersebut.
Soal nomor 2

Determinisme teknologi adalah pandangan yang meyakini bahwa perkembangan


dan perubahan dalam masyarakat dipicu oleh kemajuan teknologi. Dalam konteks
pendidikan, determinisme teknologi mengacu pada keyakinan bahwa penggunaan
teknologi akan secara otomatis menghasilkan perbaikan dalam pembelajaran dan
hasil akademik.

Ketergantungan berlebihan pada teknologi dalam pembelajaran dapat


menyebabkan beberapa dampak negatif, antara lain:

1. Ketergantungan yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya


keterampilan interpersonal dan kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Mereka mungkin cenderung mengandalkan teknologi untuk memecahkan
masalah daripada mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
secara mandiri.

2. Ketidaksetaraan akses teknologi dapat meningkatkan kesenjangan


pendidikan antara siswa yang memiliki akses teknologi dan yang tidak. Hal
ini dapat memperburuk kesenjangan pendidikan yang sudah ada.

3. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat menyebabkan


masalah kesehatan fisik dan mental, seperti gangguan penglihatan,
kecanduan teknologi, dan kurangnya interaksi sosial.

Upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah dan guru untuk mengatasi dampak
negatif determinisme teknologi dalam pembelajaran meliputi:

1. Pendidikan yang seimbang: Sekolah dan guru perlu memastikan bahwa


penggunaan teknologi dalam pembelajaran seimbang dengan metode
pembelajaran tradisional. Ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan
teknologi dengan pembelajaran langsung, diskusi kelompok, dan proyek
kolaboratif.
2. Pelatihan untuk guru: Guru perlu dilengkapi dengan pelatihan yang
memadai tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan
bagaimana mengintegrasikannya secara efektif ke dalam kurikulum.
Mereka juga perlu diberikan panduan tentang batasan penggunaan
teknologi agar tidak berlebihan.

3. Penyediaan akses yang merata: Sekolah harus berupaya untuk


menyediakan akses teknologi yang merata bagi semua siswa, termasuk
subsidi perangkat atau akses internet bagi siswa yang membutuhkan.

4. Kesadaran akan dampak negatif: Penting bagi sekolah dan guru untuk
meningkatkan kesadaran siswa dan orang tua tentang dampak negatif dari
ketergantungan berlebihan pada teknologi. Hal ini dapat dilakukan melalui
pelatihan, seminar, atau kampanye kesadaran.

Dengan langkah-langkah ini, sekolah dan guru dapat mengurangi dampak negatif
dari determinisme teknologi dalam pembelajaran dan memastikan bahwa
penggunaan teknologi mendukung, bukan menggantikan, pembelajaran yang
berpusat pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai