Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dina Mardina

Mata kuliah: Teknologi Pendidikan

Elaborasi Pemahaman - Perkembangan Teknologi, Media dan Pembelajaran

Mahasiswa yang berbahagia, sebagai bagian untuk memperkuat pemahaman materi pada yang telah
Anda pelajari pada unit ini, Anda sudah menyusun 3-5 butir pertanyaan, untuk selanjutnya diskusikan
atau tanyakan dengan teman sekelas, guru pamong atau instruktur PPG.

Pertanyaan-pertanyaan kelompok 3

1. Jika dapat memilih salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan pada saat ini, menurut
kelompok anda apa model yang akan dipilih jelaskan dan sebutkan alasannya!

Model pembelajaran yang cocok pada era digital ini dengan berbasis gabungan atau disebut sebagai
"blended learning". Blended learning dapat mengintegrasikan pembelajaran daring (online) dan tatap
muka (offline) untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistic, beberapa alasannya adalah
karena memberikan fleksibilitas waktu dan tempat, selain itu dapat memanfaatkan teknologi untuk
menyajikan materi pembelajaran secara kreatif dan interaktif dimana siswa dapat menggunakan
berbagai sumber daya digital, seperti video, simulasi, dan platform pembelajaran daring, untuk
memperdalam pemahaman mereka.

2. Apa tantangan utama yang dihadapi dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan saat
ini?

Tantangan utama yang dihadapi dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan saat ini ialah
akses dan kesenjangan teknologi digital, infrastruktur teknologi, keterampilan digital, motivasi belajar
mandiri, kebijakan penggunaan teknologi, pendanaan infrastruktur teknologi, keamanan data dan
privasi peserta didik. Selain itu, privasi data juga menjadi isu penting dalam penggunaan teknologi
dalam pendidikan. Perlindungan data pribadi siswa harus diutamakan, dan tindakan pencegahan yang
tepat harus diambil untuk mencegah penyalahgunaan data.

Selain itu, kecanduan teknologi juga menjadi keprihatinan. Penggunaan yang berlebihan dan tidak
terkendali terhadap perangkat teknologi dapat mengganggu fokus dan keseimbangan siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi sistem pendidikan untuk secara bijaksana
mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dinikmati
secara merata oleh semua peserta didik.
Dalam menghadapi tantangan ini, pendidikan perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan terarah.
Penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan
pemerintah, dalam merancang dan menerapkan kebijakan dan strategi yang sesuai. Diperlukan
pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi para pendidik untuk memanfaatkan teknologi dengan
efektif dalam pengajaran. Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan aksesibilitas teknologi bagi
semua siswa, termasuk yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.

3. Bagaimana peran pemerintah dan lembaga pendidikan dapat memastikan ketersediaan akses yang
adil dan merata terhadap penggunaan teknologi dan media pembelajaran?

Peran Pemerintah dan Lembaga Pendidikan dalam Menjamin Akses yang Adil dan Merata terhadap
Teknologi dan Media Pembelajaran:

Pemerintah:

 Mengembangkan Kebijakan: Merumuskan kebijakan yang mendukung akses internet dan


perangkat teknologi yang terjangkau bagi siswa dan guru.
 Menyediakan Infrastruktur: Membangun infrastruktur internet dan teknologi di daerah terpencil
dan tertinggal.
 Menyediakan Dana: Mengalokasikan dana untuk pengadaan perangkat teknologi dan media
pembelajaran di sekolah.
 Mengembangkan Program Pelatihan: Memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang
penggunaan teknologi dan media pembelajaran.
 Bekerja Sama dengan Swasta: Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi dan organisasi nirlaba
untuk menyediakan teknologi dan media pembelajaran yang berkualitas.

Lembaga Pendidikan:

 Mengembangkan Strategi Implementasi: Menyusun strategi untuk mengintegrasikan teknologi


dan media pembelajaran dalam kurikulum dan proses belajar mengajar.
 Memilih Teknologi dan Media yang Tepat: Memilih teknologi dan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
 Memberikan Dukungan Teknis: Menyediakan staf dan infrastruktur untuk membantu siswa dan
guru dalam menggunakan teknologi dan media pembelajaran.
 Mengembangkan Budaya Belajar Digital: Menciptakan budaya belajar yang mendukung
penggunaan teknologi dan media pembelajaran.
 Melibatkan Orang Tua dan Masyarakat: Bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk
mendukung penggunaan teknologi dan media pembelajaran di rumah.
Tantangan:

 Kesenjangan Digital: Kesenjangan akses internet dan perangkat teknologi antara daerah maju dan
tertinggal.
 Keterampilan Guru: Kurangnya keterampilan dan pengetahuan guru dalam menggunakan
teknologi dan media pembelajaran.
 Biaya: Biaya pengadaan perangkat teknologi dan media pembelajaran yang tinggi.
 Konten yang Tepat: Kurangnya konten pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan budaya
lokal.

Solusi:

 Pemerintah: Memberikan subsidi untuk pengadaan perangkat teknologi dan media pembelajaran.
 Lembaga Pendidikan: Mengembangkan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
guru dalam menggunakan teknologi dan media pembelajaran.
 Swasta: Menyediakan teknologi dan media pembelajaran yang terjangkau dan berkualitas.
 Masyarakat: Mendukung penggunaan teknologi dan media pembelajaran di rumah.

Pentingnya Akses yang Adil dan Merata:

 Memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua siswa, regardless of their background.
 Meningkatkan kualitas pendidikan di semua wilayah.
 Mempersiapkan siswa untuk masa depan yang membutuhkan keterampilan digital.

Kesimpulan:

Pemerintah dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam memastikan akses yang adil dan
merata terhadap penggunaan teknologi dan media pembelajaran. Dengan bekerja sama, mereka dapat
mengatasi tantangan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi semua siswa.

Pertanyaan-pertanyaan kelompok 4

1. Bagaimana integrasi penggunaan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dalam
proses pembelajaran di kelas?

Penggunaan media pembelajaran berbasis AR dalam proses pembelajaran di kelas, contohnya pada
mata pelajaran matematika materi geometri dengan memanfaatkan aplikasi Geogebra. Selain itu,
penggunaan aplikasi SkyView Lite dapat digunakan untuk pembelajaran IPA mengenai planet dan
objek langit. Aplikasi Quiver juga dapat digunakan dalam pembelajaran Seni Rupa, yaitu untuk
menggerakkan obyek virtual dan 3 dimensi yang bisa diwarnai oleh peserta didik.
2. Bagaimana penerapan TIK di sekolah agar praktek pengajaran di kelas tidak berpusat pada guru
(teacher centered)?

Untuk mengubah praktek pengajaran di kelas agar tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered)
dan lebih berorientasi pada peserta didik (student centered) dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti penggunaan TIK untuk menyediakan proyek-proyek pembelajaran yang memerlukan peserta
didik untuk bekerja secara mandiri atau dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
berorientasi pada masalah atau proyek. Guru dapat memfasilitasi penggunaan teknologi, memberikan
bimbingan, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik selama proses pembelajaran. Guru
juga dapat memanfaatkan TIK dengan memberikan akses kepada peserta didik untuk mengeksplorasi
dan menemukan pengetahuan melalui internet, sumber-sumber digital, dan aplikasi pembelajaran
yang interaktif. Dengan mengintegrasikan TIK ke dalam praktek pengajaran di kelas, guru dapat
memfasilitasi pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan berorientasi pada
peserta didik. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik, memperkuat
pemahaman mereka tentang materi, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar yang
mandiri dan berpikir kritis.

3. Dengan adanya teknologi dengan aksesibilitas yang cepat, membuat peserta didik cenderung
fokus terhadap teknologi tersebut sehingga hal tersebut memengaruhi interaksi sosial di sekolah
maupun dimasyarakat. Bagaiamana cara mengatasi hal tersebut?

Pada saat ini pendidikan harus bisa mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan pembelajaran di kelas
selain agar menyesuaikan perkembangan zaman, siswa juga perlu dikenalkan dengan teknologi sejak
masa sekolah dasar. Namun penggunaannya harus dibatasi dan diatur oleh guru di dalam kelas,
sehingga siswa tidak menggunakan teknologi terlalu berlebihan. Selain itu, interkasi sosial juga perlu
dilatih oleh guru dalam pembelajaran misalnya melalui kegiatan diskusi, debat, berargumentasi, dan
lain sebagainya yang memungkinkan siswa untuk berkomunikasi satu sama lain secara tatap muka

Anda mungkin juga menyukai