Anda di halaman 1dari 3

Nama Anggota Kelompok :

1. Bela Sevia (19204241032)


2. Kurnia Ekacatur Kristanti (19204241033)
3. Annisa Eka Nooraeni (19204241037)
4. Zayyin Raihaana Sukma (19204244023)
5. Mohamad Syahrul Ghoni (19204244027)

Masalah-masalah yang terdapat di dunia pendidikan :


1. Terdapat guru yang tidak terlatih atau kurang bisa mengikuti perkembangan
zaman.
Di beberapa sekolah di Indonesia, banyak sekali guru yang belum terlatih dan
kurang bisa mengikuti perkembangan zaman dunia pendidikan yang ada, dengan hal ini
pastinya akan kalah saing dengan sekolah-sekolah yang memiliki guru terlatih dalam
mengikuti perkembangan zaman seperti perkembangan teknologi yang ada. Maka dari
itu, untuk meningkatkan professional guru agar dapat mengikuti perkembangan zaman,
guru perlu melakukan beberapa hal ini, yaitu :
 Educational competence, guru tentunya harus dapat mengoperasikan computer
dan menguasai internet
 Competence for technological commercialization, guru haru mempunyai
kompetensi untuk membawa siswa memiliki sikap entrepreneurship
(kewirausahaan) berbasis teknologi dan hasil karya inovasi siswa,
 Competence in globalization, guru harus mampu membina siswa dalam
berbagai bidang seperti sosial, budaya, politik dan ekonomi,
 Competence in future strategies, guru harus mampu memprediksi dengan tepat
apa yang akan terjadi di masa depan dan menyiapkan bagaimana caranya agar
peserta didiknya nanti dapat menghadapi tuntutan moderennya zaman, dan
 Conselor competence, guru harus mampu berperan sebagai konselor/psikolog
dalam memahami kesulitan peserta didik terkait masalah psikologis, stres
akibat tekanan keadaan yang makin kompleks dan berat.

2. Sulitnya akses untuk ditempuh bagi sekolah di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan
tertinggal) seperti jalan yang rusak atau infrastruktur yang belum layak.
Di banyak tempat, khususnya di daerah pedesaan ataupun pedalaman yang belum
terjamah tangan pemerintah dalam hal pembangunan sarana dan prasarana. Sulitnya
akses menjadi kendala utamanya. Setiap hari guru harus melewati jalanan yang rusak
tersebut untuk ke sekolahan dikarenakan jalan tersebut adalah satu-satunya jalan terdekat
dari rumah ke sekolahan. Meskipun guru bisa memilih jalan yang lebih baik, guru harus
memutar dan pastinya akan memakan waktu yang lebih lama untuk sampai ke sekolah.
Dengan hal ini, pastinya guru harus berangkat lebih pagi agar bisa lewat jalan yang bagus
dan jelas akan mengalami kendala jika melewati jalan yang rusak, seperti ban bocor atau
ban kempes.

3. Mahalnya biaya pendidikan


Menurut HSBC Global Report 2017, Indonesia merupakan salah satu negara
dengan biaya pendidikan termahal di dunia. Adanya peningkatan biaya pendidikan yang
ada, pastinya sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di beberapa wilayah di
Indonesia yang perekonomian warganya di bawah rata-rata. Mereka harus berpikir
bagaimana membayar biaya pendidikan sekolah, sembari memikirkan kebutuhan hidup
keluarganya. Dia yang mampu membayar biaya yang mahal tersebut, akan lebih maju
perkembangan belajarnya, daripada mereka yang hanya bisa bersekolah di sekolahan
yang murah.

4. Fasilitas di beberapa sekolah yang kurang memadai sehingga menghambat aktivitas


pembelajaran
Ruang kelas merupakan salah satu fasilitas penting di sekolah, karena ruang kelas
akan mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar. Dengan sarana prasarana di
sekolah yang kurang memadai dibeberapa wilayah, akan ada banyak hal yang terjadi
ketika pembelajaran dilaksanakan. Contohnya saja dengan dengan meja dan kursi yang
rapuh, pastinya anak-anak akan tidak nyaman sama sekali dalam kegiatan pembelajaran
yang ada di kelas.

5. Sarana prasana untuk penyandang disabilitas yang belum memadai di bidang


pendidikan
Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) mengeluhkan akses
sarana dan prasarana fasilitas umum dan fasilitas sosial hingga akses pendidikan untuk
para penyandang disabilitas yang masih kurang. Mereka mengeluhkan karena masih
banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang belum menyediakan sarana prasana untuk
membantu para difabel agar bisa bersekolah.
Menurut kami, hal ini sangat disayangkam karena seharusnya para penyandang
difabel memiliki hak yang sama untuk tetap bersekolah. Mereka seharusnya memiliki
kebebasan yang sama untuk bisa memilih tempat dimana mereka ingin bersekolah.
Mereka bisa memilih untuk sekolah umum atau SLB sama seperti orang pada umumnya
yang bisa memilih SMA atau SMK. Pendidikan inklusi merupakan salah satu solusi
untuk para penyandang difabel tetapi, masih banyak sekolah yang belum menyediakan
hal tersebut.
Daftar Pustaka
Imania, Kuntum An Nisa dan Munawar, Ilham. 2019. Hybrid Learning Dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru Di Era Industri 4.0. Jurnal PETIK.

Anda mungkin juga menyukai