AS-SHIAM (PUASA)
C. Macam-macam Puasa
Nabi bersabda :
2. Puasa Sunnah
3. Puasa Haram
4. Puasa Makruh
3. Rukun Puasa
a. Niat
E. Hikmah Puasa
1. Disiplin Rohaniah
F. Tingkatan Puasa
Pendidikan Agama Islam
Menurut Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya' Ulumiddin,
tingkatan puasa diklasifikasi menjadi tiga, yaitu puasa
umum, puasa khusus, dan puasa khusus yang lebih khusus
lagi.
G. Adab Puasa
Selanjutnya imam Al Ghazali menjelaskan enam hal untuk
mencapai kesempurnaan puasa tingkatan kedua itu.
Pertama, menahan pandangan dari segala hal yang dicela
dan dimakruhkan serta dari tiap-tiap yang membimbangkan
dan melalaikan dari mengingat Allah. Rasulullah SAW
bersabda: Barang siapa meninggalkan pandangan karena
takut kepada Allah, niscaya Allah menganugerahkan
padanya keimanan yang mendatangkan kemanisan dalam
hatinya.
Kedua, menjaga lidah dari perkataan yang sia-sia, berdusta,
mengumpat, berkata keji, dan mengharuskan berdiam diri,
menggunakan waktu untuk berzikir kepada Allah serta
membaca Alquran.
''Dua perkara merusakkan puasa,'' sabda Rasulullah SAW,
''yaitu mengumpat dan berbohong.''
Ketiga, menjaga pendengaran dari mendengar kata-kata
yang tidak baik, karena tiap-tiap yang haram diucapkan
maka haram pula mendengarnya. Rasulullah SAW
Pendidikan Agama Islam
menjelaskan: Yang mengumpat dan yang mendengar,
berserikat dalam dosa.
Keempat, mencegah anggota-anggota tubuh yang lain dari
perbuatan dosa. Seperti mencegah tangan dan kaki dari
berbuat maksiat dan mungkar, mencegah perut dari
memakan yang syubhat dan haram.
Kelima, tidak berlebih-lebihan dalam berbuka sampai
perutnya penuh makanan. Orang yang berbuka secara
berlebihan tentu tidak akan dapat memetik manfaat
dan hikmah puasa. Bagaimana dia berusaha mengalahkan
musuh Allah dan mengendalikan hawa nafsunya, jika saat
berbuka dia justru memanjakan nafsunya dengan makanan
yang tak terhitung banyak dan jenisnya.
Keenam, hatinya senantiasa diliputi perasaan cemas (khauf)
dan harap (raja'), karena tidak diketahui apakah puasanya
diterima atau tidak oleh Allah. Rasa cemas diperlukan untuk
meningkatkan kualitas puasa yang telah dilakukan,
sedangkan penuh harap berperan dalam menumbuhkan
optimisme.
H. Doa Berbuka
Puasa