Anda di halaman 1dari 16

PUASA WAJIB DAN SUNNAH

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah : Fikih


Dosen Pengampu :
Siti Farisya, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Nur Baiti 2211100156

2. Fetika Dwi Kurnia Fitri 2211100093

KELAS J

Pendidikan Guru Madraasah Ibtidaiyah (PGMI)


Semester 1

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG 2022M/1443H

i
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalahini dengan judul “Puasa Wajib DanSunnah” .

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhmammad


Saw. Kepada keluarga, sahabat,serta para pengikut sunah- sunah Beliau. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Siti Farisya, M.Pd sebagai dosen
pengampu mata kuliah Fikih yang telah memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusuanan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penulis sangat mengharap
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Bandar Lampung,24September 2022

Penul

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……….......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Penertian Puasa Wajib…………………………………...……........................3

B. Pengertian Puasa Sunnah………………...........................................................3

C. Macam-macam Puasa Wajib Dan Sunnah.........................................................4

D. Ketentuan Puasa……………….........................................................................8

E. Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa…………..........................................8

F. Hikmah Puasa ………………............................................................................9

BAB III . PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam agama islam, puasa berasal dari kata “shoum” yang memiliki arti
menahan diri dari makan,minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari
terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa merupakan salah satu rukun
islam. Adapun perintah tentang puasa terdapat dalam surah Al- Baqarah ayat 183:

‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُک ُم الِّص َيا ُم َک َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُک ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َن‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,"(QS. Al-Baqarah 2:183).

Dalam firman Allah diatas, dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari puasa
adalah agar kita dapat menjadi orang-orang yang bertakwa. Karena, biasanya
orang- orang yang berpuasa cenderung memiliki rasa muroqobatullah (merasa
diawasi oleh Allah yang tinggi. Rasa tersebut akan menumbuhkan rasa takut akan
segala macam bentuk dosa-dosa sebagimana dijelaskan dalam firman allah dalam
Qur’an surah Nur ayat 52

‫َو َم ْن ُّيِط ِع َهّٰللا َو َر ُسْو َلٗه َو َيْخ َش َهّٰللا َو َيَّتْقِه َفُا وٰٓلِئَك ُهُم اْلَفٓاِئُز ْو َن‬

Artinya:"Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya serta takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat
kemenangan."(QS. An-Nur 24: 52).

Adapun yang dimaksud dengan kata takwa diatas adalah memelihara diri
dari bermacam-macam dosa yang mungkin saja terjadi. Puasa sendiri menurut
hukumnya ada tiga macam yaitu puasa wajib, puasa sunah, dan puasa haram.
Selain itu juga ada puasa yang hukumnya makruh.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari puasa wajib?


2. Apa Pengertian dari puasa sunah?
3. Apa saja macam-macam puasa wajib dan sunah?
4. Apa saja ketentuan puasa?
5. Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan puasa?
6. Apa saja Hikmah puasa?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari puasa wajib


2. Untuk mengetahui pengertian dari puasa sunah
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam puasa wajib dan sunah
4.Untuk mengetahui ketentuan puasa
5. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa
6. Untuk mengetahui dan memahami hikmah dari puasa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa Wajib


Puasa wajib adalah puasa yang harus dikerjakan oleh orang Islam yang
telah memenuhi syarat untuk mengerjakan puasa. Bagi orang yang
mengerjakannya akan memperoleh balasan syurga dan barang siapa yang
meninggalkannya tanpa adanya halangan yang dapat dibenarkan maka
balsannya adalah dosa dan neraka.1
B. Pengertian Puasa Sunah
Puasa sunah adalah puasa dimana menurut sumber-sumber yang sesuai
dengan syari’at dianjurkan untuk dikerjakan. Puasa sunah adalah amalan yang
dapat melengkapi kekurangan amalan wajib. Selain itu puasa sunah dapat
meningkatkan derajat seseorang wali Allah yang terdepan (as sabiqqun al-
muqorrobun). Melalui amalan sunah inilah seseorang akan mudah
mendapatkan cinta allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi,
‫ َوَبَصَرُه اَّلِذ ى ُيْب‬، ‫ َفِإَذ ا َأْح َبْبُتُه ُكْنُت َسْمَع ُه اَّلِذ ى َيْس َم ُع ِبِه‬، ‫َو َم ا َيَزاُل َع ْبِد ى َيَتَقَّرُب ِإَلَّى ِبالَّنَو اِفِل َح َّتى ُأِح َّبُه‬
‫ َو َلِئِن اْسَتَع اَذ ِنى ُألِع يَذَّنُه‬، ‫ َو ِإْن َس َأَلِنى ُألْع ِطَيَّنُه‬، ‫ َو َيَد ُه اَّلِتى َيْبُطُش ِبَها َو ِر ْج َلُه اَّلِتى َيْمِش ى ِبَها‬، ‫ِص ُر ِبِه‬
Yang artinya: “Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan
amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah
mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia
gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia
gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan
untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk
berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan
jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya”. (HR.
Bukhari)

1
Marfuah, Mengenal Puasa Wajib Dan Sunah.( Semarang: CV Mutiara
Aksara,2019)hlm.13

3
Hadits di atas menyebutkan bahwa amalan sunah termasuk juga puasa
sunah dapat mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah sehingga Allah
pun mencintainya. Dan jika Allah mencintai seorang hamba, dia akan
memberi petunjuk kepada setiap perbuatannya.2
C. Macam-macam Puasa Wajib Dan Sunah
1. Puasa wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dikerjakan oleh seseorang
berdasarkan perintah Allah maupun yang dicontohkan oleh Nabi Saw. Secara
Garis besar puasa wajib meliputi:
a) Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun islam yang dilaksanakan
selama bulan Ramadhan. Puasa ini wajib dikerjakan oleh setiap
muslim. Perintah puasa Ramadhan ini terdapat pada Qs.al-Baqarah
2:183-184
‫ٰۤي ـَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُک ُم الِّص َيا ُم َک َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُک ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َن‬
Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,"(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
‫َاَّيا ًم ا َّم ْعُد ْو ٰد ٍتۗ  َفَم ْن َك ا َن ِم ْنُك ْم َّم ِرْيًضا َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِّم ْن َاَّيا ٍم ُاَخ َر ۗ  َو َع َلى اَّلِذ ْيَن ُيِط ْيُقْو َنٗه‬
‫ِفْد َيٌة َطَع ا ُم ِم ْس ِكْيٍن ۗ  َفَم ْن َتَطَّوَع َخْيًرا َفُهَو َخْيٌر َّلٗه ۗ  َو َا ْن َتُصْو ُم ْو ا َخْيٌر َّلـُک ْم ِاْن ُكْنُتْم َتْع َلُم ْو َن‬
Artinya:"(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari
yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib
membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi
barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu
lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 184).3

2
Umi Aqilla, Buku Pintar Puasa Wajib & Sunnah.( Jakarta Timur: Al
Maghfiroh,2016)hlm.4
3
Ihsan Gunarjo dan Kasyadi, Pendidikan Fikih.(Yogyakarta: Majelis Dikdasmen
Pimpinan Pusat Muhammadiyah,2017)hlm.162-163.

4
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, bulan ini
merupakan salah satu perjalanan manusia yang paling berharga. Inilah
salah satu perjalanan yang lurus dalam kehidupan. Barang siapa yang
mampu melewatinya dengan benar maka niscahya seluruh
kedidupannnya akan terang benderang. Sebaliknya barang siapa yang
Ketika melewatinya tidak mampu menjadikannya sebagai sarana amal
shalih amka kehidupannya akan merugi.4
Adapun penetapan awal Ramadhan hendaklah kita merujuk pada
hadits nabi. Ibnu Abbas r.a berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “
berpuasalha kalian karena melihat hilal(bulan tanggal 1) dan
berbukalah karena engkau melihatnya. Apabila kamu terhalang
pengelihatanmu oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan
sya’ban genap tiga puluh hari”. ( HR.Bukhari).
Dalam sebuah Riwayat lainnya yang diampaikan oleh muslim
dikisahkan bahwa Ibnu Ummar r.a berkata bahwa Rasulullah Saw
menyebut-nyebut tentang bulan Ramadhan sambal mengangkat kedua
tangannya dan bersabda: “ janganlah engkau memulai puasa sebelum
engkau melihat hilal awal bulan Ramadhan dan janganlah berhenti
puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan syawal.apabila tetutup
awan,maka hitunglah (30 hari)”.(Sahih Muslim No 1795). Berdasarkan
hadits tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menetukan awal Ramadhan yaitu;1). Ramadhan ditentukan terlebih
dahulu dengan Ru’yah (melihat bulan tanggal 1),2) jika hilal tidak
dapat dilihat melalui ru’yat maka awal puasa Ramadhan bisa
ditentukan melalui ikmal, yaitu menghitung bulan sya;ban hingga 30
hari, kemudian berikutnya adalah Ramadhan.3) hisab, yaitu
perhitungan dengan cara memperkirakan posisi matahari dan bulan
terhadap bumi.5

4
Agus Tarsono, Puasa Wajib Dan Sunah.(Bandung: CV Titian Ilmu,2020
5
Muhammad Ghazali, Panduan Puasa Lengkap Wajib & Sunnah.( Yogyakarta: Buku
Pintar,2012)hlm50-51.

5
b) Puasa Nadzar
Yaitu puasa yang wajib dilakukan oleh seseorang karena adaya
nadzar untuk berpuasa dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
Baik dengan syarat ataupun tanpa syarat melakukan puasa sebetulnya
tidak wajib namun menjadi wajib setelah di Nadzarkan. Puasa Nadzar
dapat dilakukan kapan pun selain hari hari yang dilakukan untuk
berpuasa, untuk jumlahhari puasa nadzar tergantung dari niat
Nadzarnya.
c) Puasa Kifarat ( tebusan)
Puasa Kifarat adalah puasa yang harus dilaksanakan karena seseorang
melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan yang harus ditebus
dengan melakukan puasa. Hal-hal yang mewajibkan untuk melakukan
puasa kifart yaitu :
1) Seorang muslim yang membunh muslim lainnya tanpa
sengaja,apabila ia tidak mampu membebaskan seorang budak
beriman dan tidak mampu membayar denda yang diserahkan
kepadaa kelarga korban maka wajib berpuasa dua bulan
berturut-turut.6
2) Suami yang mengzihar istrinya kemudisn menarik Kembali
ucapanya,apabila tidak mampu membebaskan seorang budak
maka hendaknya berpuasa dua bulan berturut-turut.7
3) Melakukan hubungan suami istri disiang hari pada bulan
Ramadhan. Kifaratnya adalah yang pertama memerdekakan
budak, yang kedua berpuasa dua bulan berturut-turut atau yang
ketiga memberi makan yang mengenyangkan 60 fakir miskin.8

6
Ihsan Gunarjo dan Kasyadi, Pendidikan Fikih.(Yogyakarta: Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat
Muhammadiyah,2017)hlm.164
7
Ibid
8
Syamsul Dwi Maarif, “Puasa Kifarat: Daftar Hal-hal yang menjadi sebabnya”.(
https://tirto.id/puasa-kifarat-daftar-hal-hal-yang-menjadi-penyebabnya-gmLz. Diakses pada 25
September pukul 08.42,2022.

6
4) Melanggar sumpah dengan sengaja, kifarat bagi orang yang
melanggar sumpah wajib berpuasa selama tiga hari jika tidak
dapat memerdekakan budak dan memberi makan satu orang
miskin.9
d) Puasa Qoda
Puasa Qoda adalah puasa sebagai pengganti puasa wajib yang
ditinggalkan karena sebab-sebab yang diperbolehkan. Jumlah puasa
yang dikerjakan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.
Adapun waktunya adalah kapan saja selain hari- hari dilarangnya
berpuasa. Sebab puasa qoda adalah; orang sakit, orang yang
berpergian, Wanita hamil atau sedang menyusui, Wanita yang sedang
haid.
2. Puasa Sunah
Puasa sunah adalah puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah Adapun puasa sunah antara lain:
a) Puasa enam hari dibulan syawal, bersumber dari Abu Ayyub Anshari
r.a sesungguhnya Rasululullah Saw bersabda; “barang siapa berpuasa
pada bulan Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan
berpuasa enam hari dibulan Syawal, maka seakan-seakan dia berpuasa
selama setahun.”(HR. Musalim).10
b) Puasa Arafah, yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah.
Puasa ini dilakukan bertepatan dengan para jama’ah haji yang sedang
wuquf dipadang Arafah.
c) Puasa Asyura’, adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 10
Muharam ( lebih baik bila dilakukan selama dua hari, yaitu 9 dan 10
Muharam).
d) Puasa senin dan kamis, dalam Hadits Rasulullah Saw bersabda:
Rasulullah memperbanyak puasa pada hari senin dan kamis, kemudian
9
Muhammad Ibrahim, Buku Pintar Puasa Wajib Dan Sunah.( Yogyakarta: Diva
Press,2021).hlm.51
10
Auliya Rahmi, “ Puasa Dan Hikmanya Terhadap Kesehatan Fisik Dan Mental
Spiritual”.Jurnal Studi Penelitian, Riset dan Perkembangan Pendidikan Islam.
Vol.3,No.1,2015.hlm.96

7
beliau berkata, sesunggunya amal-amal itu dilaporkan setiap hari senin
dan kamis, maka Allah Swt akan mengampuni setiap muslim kecuali
mereka-mereka yang saling memutuskan tali persaudaraan.
(HR.Muslim).11
e) Puasa ditengah bulan pada tanggal 13,14,15 dibulam Hijriah
f) Puasa pada bulan rajab, sya’ban dan pada bulan-bulan suci
g) Puasa Daud

D. Ketentuan Puasa

1. Syarat wajib puasa ada 3 yaitu:

a) Balig
b) Berakal
c) Kuat berpuasa

2. Syarat sah puasa ada 4 yaitu:

a) Islam
b) Mumayiz (dapat membedakan yang baik dan benar)
c) Suci dari haid dan nifas
d) Pada hari yang diperbolehkan

3. Rukun Puasa ada dua yaitu niat dan menahan dari segala sesuatu yang dapat
membatalkan puasa.

E. Hal- Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa

1. Makan dan minum dengan sengaja, tetapi jika makan dan minuun dengan
sengaja tidak akan membatalkan puasa
2. Muntah dengan sengaja, bila muntah tidak disengaja seperti mabuk
diperjalanan yang tidak disengaja maka tidak membatalkan puasa.12
3. Mabuk atau hilang akal
4. Hubungan seksual, hal ini dapat menyebabkan bataknya puasa

11
Ibid
12
Marfuah, Mengenal Puasa Wajib Dan Sunah.( Semarang: CV Mutiara Aksara,2019)hlm.40-45

8
5. Memasukkan sesuatu kedalam mulut meskipun tidak mengenyangkan
contohnya merokok
6. Keluar dari islam
7. Keluar darah haid dan nifas bagi perempuan.
8. Keluar sperma dengan sengaja

F. Hikmah Puasa

1. Dapat mengendalikan jiwa


Rasa kenyang terhadap makanan dan minuman serta kepuasan Ketika
berhubungan dengan suami istri biasanya akan membuat seseorang lupa diri
atau kufur terhadap nikmat yang Allah berikan, dengan berpuasa jiwa akan
lebih mudah untuk dikendalikan.13
2. Menumbuhan sikap selalu diawasi oleh Allah
Ketika berada ditempat sepi rasa lapar dan dahaga melanda, kita bisa saja
makan dan minum tanpa diketahui oleh orang lain. Namun kita tidak
melakukannya karena kita mengetahui bahwa Allah mengawasi apaun yang
kita lakukan.14
3. Menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat
Dengan menahan diri dari segala kenikmatan duniawi, orang yang
berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat yang
begitu banyak oleh Allah dibandingkan dengan orang fakir,miskin dan yatim
piatu yang sering merasakan lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini,
orang-orang yang mampu dapat berbagi kepda orang-orang yang
membutuhkan.

13
Umi Aqilla, Buku Pintar Puasa Wajib & Sunnah.( Jakarta Timur: Al
Maghfiroh,2016)hlm.22

14
Mufaizin,“ Kearifan Syari’at dan Hikmah Dalam Puasa”.Al-Insyiroh. Vol.2,
No.2,2018.hal.115

9
4. Memelihara Kesehatan
Dengan berpuasa pencernaan dapat beristrirahat sehingga akan berdampak
baik bagi kesehatan. Pengertian sehat dari hikmah puasa yang dinyatakan
Rasulullah Saw bukan sekedar mengandung pengertian sehat secara fisik saja
namun juga mengandung arti sehat dalam rohani. Secara psikis orang yang
menjalankan puasa akan memiliki jiwa dan prilaku sehat dan menjauhkan diri
dari prilaku yang dapat merusak puasanya.15
5. Perwujudan keimanan kita kepada Allah, karena dengan berpuasa kita
menunjukkan keinginan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
memabhan ketakwaan.

15
Leyla Hilda, “Puasa Dalam Kajian Islam Dan Kesehatan”. Hikmah.Vol 8. No 1.
2014.hlm 58

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puasa berasal dari kata “shoum” yang memiliki arti menahan diri dari
makan,minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar
hingga terbenamnya matahari. Puasa merupakan salah satu rukun islam.
Adapun perintah tentang puasa terdapat dalam surah Al- Baqarah ayat 183.
Puasa sendiri menurut hukumnya ada tiga macam yaitu puasa wajib, puasa
sunah, dan puasa haram. Selain itu juga ada puasa yang hukumnya makruh.
Puasa wajib
Puasa wajib adalah puasa yang harus dikerjakan oleh seseorang
berdasarkan perintah Allah maupun yang dicontohkan oleh Nabi Saw. Secara
Garis besar puasa wajib meliputi; Puasa Ramadhan, puasa Kifarat,Puasa Qada,
puasa Nadzar.

Puasa sunah adalah puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan untuk


mendekatkan diri kepada Allah Adapun puasa sunah antara lain; puasa enam hari
pada bulan syawal, puasa senin kamis, puasa daud, uasa ditengah bulan pada
tanggal 13,14,15 dibulam Hijriah, puasa asyura’,puasa arafah, puasa bulan rajab,
sy’'ban dan bulan-bulan suci.

Syarat wajib puasa ada 3 yaitu; Balig, Berakal, Kuat berpuasa.


Syarat sah puasa ada 4 yaitu; Islam , Mumayiz (dapat membedakan yang
baik dan benar), Suci dari haid dan nifas, Pada hari yang diperbolehkan.
Rukun Puasa ada dua yaitu niat dan menahan dari segala sesuatu yang
dapat membatalkan puasa.Hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara
lain:

1. Makan dan minum dengan sengaja


2. Muntah dengan sengaja.
3. Mabuk atau hilang akal

11
4. Hubungan seksual.
5. Memasukkan sesuatu kedalam mulut meskipun tidak mengenyangkan
contohnya merokok
6. Keluar dari islam
7. Keluar darah haid dan nifas bagi perempuan.
8. Keluar sperma dengan sengaja

Hikmah dari puasa antara lain; Dapat mengendalikan jiwa,


Menumbuhan sikap selalu diawasi oleh Allah, Menumbuhkan rasa syukur
atas segala nikmat, Memelihara Kesehatan, Perwujudan keimanan kita
kepada Allah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Marfuah, Mengenal Puasa Wajib Dan Sunah. Semarang: CV Mutiara


Aksara,2019

Aqilla, Umi. Buku Pintar Puasa Wajib & Sunnah. Jakarta Timur: Al
Maghfiroh,2016

Gunarjo,Ihsan dan Kasyadi, Pendidikan Fikih.Yogyakarta: Majelis


Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah,2017

Tarson, AgusPuasa Wajib Dan Sunah.Bandung: CV Titian Ilmu,2020

Ghazali, Muhammad Panduan Puasa Lengkap Wajib & Sunnah. Yogyakarta:


Buku Pintar,2012

Muhammad Ibrahim, Buku Pintar Puasa Wajib Dan Sunah.( Yogyakarta: Diva
Press,2021

Maarif, Syamsul Dwi , “Puasa Kifarat: Daftar Hal-hal yang menjadi


sebabnya”.(https://tirto.id/puasa-kifarat-daftar-hal-hal-yang-menjadi penyebabnya-
gmLz. Diakses pada 25 September pukul 08.42,2022.

Rahmi, Auliya “ Puasa Dan Hikmanya Terhadap Kesehatan Fisik Dan


Mental Spiritual”.Jurnal Studi Penelitian, Riset dan Perkembangan Pendidikan
Islam. Vol.3,No.1,2015.

Mufaizin,“ Kearifan Syari’at dan Hikmah Dalam Puasa”.Al-Insyiroh.


Vol.2, No.2,2018.

Hilda, Leyla “Puasa Dalam Kajian Islam Dan Kesehatan”. Hikmah.Vol


8. No 1. 2014.hlm 58

13

Anda mungkin juga menyukai