UJI SIGNIFIKANSI Statistik Parametrik dan Non-Parametrik Pertemuan ke-11
Shanti Fitriani HIPOTESIS • Hipotesis adalah: asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut.
• Hipotesis dapat juga diartikan sebagai:
• dugaan mengenai suatu hal, atau • jawaban sementara terhadap suatu masalah, atau • kesimpulan sementara tentang hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya
• Hipotesis disajikan dalam bentuk pernyataan yang
menghubungkan secara eksplisit maupun implisit suatu variabel dengan variabel lain. UJI HIPOTESIS • Di dalam pengujian dikenal dua hipotesis statistik, yaitu: • hipotesis nol (H0) digunakan sebagai dasar pengujian statistik, atau hal yang berlaku secara umum, dan • hipotesis alternatif atau tandingan (HA atau H1) merupakan kesimpulan sementara dari hubungan antar variabel yang sudah dipelajari dari teori-teori yang berhubungan dengan masalah tersebut.
• Bila kita hendak membuat keputusan mengenai
perbedaan-perbedaan, kita menguji H0 terhadap HA/H1. • HA/H1 merupakan pernyataan yang kita terima jika H0 ditolak. UJI HIPOTESIS • Untuk menguji suatu hipotesis harus mengikuti suatu prosedur tertentu, pada umumnya sebagai berikut: 1. Hipotesis harus dirumuskan terlebih dahulu. 2. Tentukan statistik uji yang akan digunakan. 3. Tentukan suatu kriteria uji, misalnya t-test, χ 2 test, F-test, dll. 4. Tentukan besarnya taraf signifikansi yang diberi simbol α, misalnya 10%, 5%, atau 1%. 5. Pengambilan keputusan yaitu menolak atau menerima hipotesis PEMILIHAN UJI STATISTIK DARI HIPOTESIS • Uji statistik yang akan digunakan tergantung pada: • jenis data yang akan dianalisis, dan • bentuk hipotesisnya.
• Penggolongan hipotesis ada tiga macam, yaitu:
• Hipotesis deskriptif, • Hipotesis komparatif, dan • Hipotesis asosiatif (lihat kembali Tabel Penggunaan Uji Statistik Parametrik dan Non-Parametrik) PEMILIHAN UJI STATISTIK DARI HIPOTESIS • Contoh hipotesis deskriptif, • H0: daya tahan lampu merk X = 450 jam • H1: daya tahan lampu merk X ≠ 450 jam
• Contoh hipotesis komparatif,
• H0: daya tahan lampu merk X = merk Y • H1: daya tahan lampu merk X ≠ merk Y
• Contoh hipotesis asosiatif,
• H0: Tidak ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu • H1: Ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS • Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu: • Kesalahan Tipe I adalah kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini peluang usaha untuk terjadi kesalahan tipe I dinotasikan dengan α. • Kesalahan Tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Peluang usaha untuk terjadi kesalahan tipe II ini dinotasikan dengan β.
• Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan
kesalahan tipe I, yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol (H0) yang benar (yang seharusnya diterima). • Agar penelitian dapat dilakukan, maka kedua tipe kesalahan dinyatakan dalam peluang.
• Peluang bagi tingkat kesalahan Tipe I dinyatakan
dengan simbol α atau p, atau sering disebut taraf signifikasi atau tingkat signifikansi biasanya 0,01 (1%) dan 0,05 (5%).
• Harga (1-α)x100% disebut taraf kepercayaan. Jika α
5% berarti taraf kepercayaan (1-0,05)=0,95 atau 95%.
• Dalam prakteknya, tingkat signifikasi telah ditetapkan
oleh peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji. UJI SIGNIFIKANSI • Uji signifikansi tahap terpenting dalam sebuah riset/penelitian, khususnya riset yang menggunakan metode kuantitatif.
• Uji ini yang akan menentukan simpulan hasil riset.
• Uji signifikansi menentukan apakah hipotesis yang
dibuat di awal riset akan diterima atau ditolak.
• Karena peran pentingnya itulah, para ahli mencari
cara terbaik yang dapat membedakan hasil pengamatan secara meyakinkan.