Anda di halaman 1dari 11

biologi now and forever

Sabtu, 07 Januari 2012

laporan jamur mikrobiologi

JUDUL PRAKTIKUM : IDENTIFIKASI JAMUR

TANGGAL PRAKTIKUM : 7 Desember 2011

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk dapat mengamati ciri-ciri koloni jamur

2. Untuk dapat menidentifikasi dan menentukan jenis jamur yang diamati

II. TEORI DASAR

Jamur banyak terdapat dilingkungan yang bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti bola,
gada, payung dan sebagainya. Jamur berada pada tempat yang lembab dan mengndung sisa-sisa
organik, pada kayu yang lapuk, tempat buangan sampah, terutama banyak tumbuh ketika musim
hujan. Bila dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur memiliki ciri sebagai berikut : tubuh
buahnya merupakan tallus, sedangkan tumbuhan bagian-bagiannya telah memiliki akar, batang dan
daun yang sebenarnya.

Jamur adalah mikrooragnisme eukariotik Jamur tidak hidup secara autotrof karena tidak memiliki
klorofil. Jamur hidup secara heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di
lingkungannya. Misalnya hidup secara saprofit artinya hidup dari penguraian sampah-sampah
organik (seperti bangkai, sisi tumbuhan, makanan, kayu lapuk) menjadi bahan-bahan organik. Jamur
dapat pula hidup sebagai parasit dengan mendapatkan bahan organik dari inangnya (kulit manusia,
binatang dan tumbuhan). Selain itu ada pula jamur yang hidup secar simbiotik yakni hidup bersama-
sama dengan organisme lain agar dapat saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) seperti jamur
yang hidup bersama ganggang membentuk lumut kerak.

Jamur tidak berklorofil, dinding sel jamur mengandung kitin. Kitin adalah polisakaria yang terdapat
pada kulit kepiting dan udang-udangan (jika dipanaskan berubah warna menjadi kemerahan).jamur
multiselule terbentuk dari rangkaian sel yang membentuk benang seperti kapas yang disebut hifa.
Dilihat dari mikroskop hifa ada yang bersekat-sekat melintang. Tiap-tiap sekat mempunyai satu sel
denagn satu inti atau bebrpa inti sel. Da pula hifa yng tidak bersekat melintang dan mengnadung
benyak inti. Kumpulan hifa membentuk jaringn benang yang disebut miselium.

(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/Praweda/Biologi/0024%20Bio%2
01-5a.htm).
Jamur berkembangbiak dengan dengan spora dan umunya secara seksual ataupun aseksual. Semula
jamur dianggap sebagai tumbuhan. Klasifikasi yang memasuki fungi kedalam dunia karena beralasan
karena keasaman dalam hidupnya, habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang
mengahsilkan tubuh buah seperti hal pertumbuhan lumut. (Subandi. 2010. Mikrobiologi. Bandung:
Remaja Rosdakarya).

Klasifikasi jamur:

Penamaan dalam taksonomi fungi selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan dan hasil
penelitian terakhir yang berdasarkan sifat morfologi dan teori-teori biologis. Dengan demikian,
dalam dunia fungi belum ada sistem taksonomi yang seragam. Penyebutan pada setiap taksa sering
berubah. Spesies fungi dapat memiliki nama ilmiah bergantung dari cara siklus hidup dan
reproduksinya. (Subandi. 2010. Mikrobiologi. Bandung: Remaja Rosdakarya)

Kingdom jamur dibagi menjadi lima divisi:

1. Divisi Zygomycota.

Jamur ini dinamakan Zygomycetes krean membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang
disebut zigospora . Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antar gametangium yang
sama atau berbeda.

Ciri-ciri jamur zygomycota:

Tubuh multiseluler.

Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.

Hifa tidak bersekat.

Reproduksi:

I Vegetatif: dengan spora yang dihasilkn oleh spora yang dihasilkan oleh sporangium.

I Generatif: dengan konjugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya
akan tumbuh menjadi individu baru. Cabang pda rhizopus yang berjenis positif dan cabang pada
rhizopus yang berjenis negatif bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan membentuk sekat
dinding dibawah cabang hifa. Gamet dari kedua rhizopus bertemu dan melebur dan membentuk
zigot. Zigot mempunyai dinding pelindung yang tebal. Kemudian zigot memasuki periode dormansi
(tidak melakukan metabolisme). Dormnsi zigot berkecambah. Sat berkecambah inti sel zigot
melakukan meiosis, kemudian hifa haploid pendek tumbuh dari zigot.hifa haploid akan segera
membentuk spora yang akan memproduksi spora aseksual. Setelah dibebaskan dari sporangium,
sporaa aseksual akan membentuk miselium baru.

(http://thesinau.blogspot.com/2008/12/klasifikasi-jamur.html)

? Contoh spesies:

a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.


b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

2. Divisi Ascomycota

Divisi ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersefa. Reproduksi seksual membentuk
askospora didalam askus.ada yang hidup sebagai saproba (dalam tanah, kayui lapuk) atau sebagai
parasit yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan.

Ciri-ciri jamur ascomycota:

? Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.

? Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.

? Habitatnya:

1. Parasit, banyak dimanfaatkan dalam pembuatan tape, kecap.oncom, roti, ada pula yang
diambil produknya karena menghasilkan antibiotika. Contonya: Penicillium SP.

2. Saprofit, dapat menibulkan penyakit baik manusia maupun tumbuhan dan hewan. Contohnya:
Saccaromyces menyebabkan epitel mulut putih, Aspergillus menyebabkan paru-paru, tanaman
perkebunan diserang oleh jamur.

3. Simbiosis, dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak). Ciri dari jamur ini dapat
menghasilkan spora askus yatu spora hasil reproduksi seksual yang berjumlah 8 spora yang tersmpan
didalam askus.

? Reproduksi:

- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk
spora dari konidia. Hifa yang bercabang-cabang ada yang terdiferensiasi membentuk alat reproduksi
betina yang ukurannya lebih besar, yang disebut arkegonium. Didekatnya dari ujung hifa yang lain
terbentuk alat reproduksi jantan yang ukurannya membentuk kecil disebut anteridium. Baik
arkegonium maupun anteridium berinti haploid atau kromosom dari arkegonium tumbuh saluran
yang akan menghubungkan antara arkegoniun dan anteridium yang disebut trikogin.

? Contoh spesies:

1. Sacharomyces cerevisae:

- Jamur ascomicetes yang bersel satu yang hidupnya saprofit dan banyak dimanfaatkan.

- Sehari-hari dikenal sebagai ragi:berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol

- Mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.

2. Neurospora sitophila: jamur oncom.

3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika penisilin.


4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk mengharumkan keju.

5. Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap.

6. Aspergillus wentii untuk membuat kecap

3. Divisi Basidiomycota

Devisi ini sebagian besar mikrosofis dan sering dijumpai di tanah dan di hutan. Ciri utamanya adalah
hifa septat denagn sambungan apit (clamp connection).spora seksualya terbentuk pada basidium
yang berentuk gada. Ciri khas lainnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan
penghasil spora.yang dimulai dari pertumbuah spora basidium atau pertumbuhan konidium . Spora
basidium atau spora konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti,
kemudain hifa membentuk miselium. Hifa yang terdiri dari dua strain yang berbeda (+ dan -)
ujungnya bersinggungan dan dinding selnya larut. Inti sel salah satu pindah ke sel yang lain,
terjadilah sel dikariotik. Dari sel ini akan tumbuh hifa dan mesilium dikariotik, miselium dikaritik akan
tumbuh menjadi tubuh buah yang berbetuk tertentu. Misalnya seperti payung,

Contoh spesies:

a. Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

b. Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

c. Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister
blight.

d. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropis

e. Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.

f. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum.

4. Divisi Deuteromycota

Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini
belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Reproduksi jamur ini adalah
vegetatif dengan mengahasilkan konidia atau hifa khusus yang disebut konidifor. Jamur ini bersifat
saprofit di banyak jenis materi organik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak
budidaya dantumbuhan hias

Contoh spesies:

Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah
diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila
dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini,
misalnya : Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton
sp. penyebab penyakit kurap. (Adi, Suroso, Yudianto. 1992 Pengantar Cryptogamae. Bandung:
Tarsito)

5. Divisi Mycophycophyta

Ciri-ciri:

Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.

Hidup di tempat lembab dapat tumbuh menjadi amuba lendir (miksamuba) dan spora kembara
yang menghasilkan spora kembara.yang masing-masing menjalar bebrapa lama mencari makanan.

Persatuan antara dua sel kembara berlangsung dengan perpaduan dengan ujung yang tidak
berflagel, kemudian menjadi amuba lendir. Plasmodium yang terjadi dapat berassal dari satu zigot
atau beberapa zigot. Zigot tunbuh menjadi masa lendir atau plasmodium yang menjalar kemana-
mana. Kemudian plasmodium mengering dan membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai untuk
menghasilkan spora kembali.

Spora kembara dapat menjadi amuba lendir jika keadaan kurang air, amuba lendir menjadi
kista. Dan berubah kembali setelah keadaan membaik.

Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:

o Fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium

o Fase tubuh buah

Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.

Contoh spesies : Physarum polycephalum

Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak
memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik
dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari
lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif,
atau saprofit.

a. Parasit obligat

merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,

sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif

adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang

sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang

cocok.

c. Saprofit

merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang

mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang
dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat
makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. (http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/ Biologi/ 0025%20Bio%201-5b.htm)

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis,
selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan
organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari
kelas Oomycetes. (http://www.sman2-tsm.sch.id/2009/10/jamur-fungi/)

PEMABAHASAN:

Jamur Oncom (Neurospora sitophila )

1. Klasifikasi

Kingdom : Fungi

Divisio : Ascomycota

Ordo : Sordariales

Familia : Sordariaceae

Genus : Neurospora

Spesies : Neurospora sitophila

2. Karakteristik
Koloni kebanyakan berwarna kuning

Bentuknya sperti neuron/ sel saraf

Termasuk pada kelompok kapang (berbentuk filamen)

Hifa bersekat

Membenuk askus dan menghasilkan askospora

HASIL PENGAMATAN

GAMBAR LITERATUR

PEMBAHASAN

JAMUR ROTI (Mucor mucedo)

1. Klasifikasi

Kingdom : Fungi

Divisio : Zygomycota

Ordo : Murcorales

Familia : Murcoraceae

Genus : Mucor

Spesies : Mucor mucedo

2. Karakteristik

? Hifa seperti benag putih

? Spora berupa titik-titik hitam

? Hifa berupa sekat

? Rhizoid menembus kedalam roti

? Terdapat spora yang meyerupai jarum pentul


PERTANYAAN

1. Apa jenis jamur yang anda amati?

2. Apa ciri-ciri jamur yang anda amati?

3. Jelaskan perbedaan jamur yang anda amati!

4. Termasuk pada kelompok mana jamur yang anda amati?

5. Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang bisa ambil dari praktikum ini!

JAWABAN:

1. Jenis jamur yang diamati

Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus)

Jamur Oncom (Neurospora sitophila )

Jamur Roti (Mucor mucedo)

2. Ciri-ciri jamur yang diamati

Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) : bentuknya menyerupai akar/ rhizoid, koloni jamur ini
berwarna putih pada permukaan tempe,

Jamur Oncom (Neurospora sitophila ): bentuk seperti sel saraf karena bercabang-cabang, koloni
berwarna kuning agak orange pada permukaan oncom, terdapat spora yang berbentuk bulat,

Jamur Roti (Mucor mucedo): bentuk seperti benang putih dan ada juga yang berbnetuk sperti
jarum pentul, koloni ini titik-titik hitam

3. Perbedaan jenis jamur

Jamur Tempe

(Rhizopus oligosporus)

Jamur Oncom

(Neurospora sitophila )

Jamur Roti
(Mucor mucedo)

Hifa tidak bersekat

Hifa bersekat

Hifa tidak bersekat

Bentuk menyerupai akar

Bentuk menyerupai sel saraf dan bercabang-cabang

Benang putih dan sebagian berbentuk jarum pentul

Koloni berwarna putih

Koloni berwarna kuning agak orange

Koloni berwarna hitam dan berserabut

4. Jamur yang diamati termasul pada kelompok

a. Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) termasuk pada divisi Zygomycota

b. Jamur Oncom (Neurospora sitophila ) termasuk pada divisi Ascomycota

c. Jamur Roti (Mucor mucedo) termasuk pada divisi Zygomycota

5. Kesimpulan dari hasil praktikum adalah bahwa jamur merupakan organisme eukariotik yang
tidak mempunyai klorofil, bersifat heterotrof, tubuhnya terdiri dari benang-benang (hifa), jamur
yang amati adalah:

a. Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) : bentuknya menyerupai akar/ rhizoid, koloni jamur ini
berwarna putih pada permukaan tempe, hifa tidak bersekat, dan termasuk pada divisi Zygomycota
jamur ini bermanfaat dalam pembuatan tempe.
b. Jamur Oncom (Neurospora sitophila ): bentuk seperti sel saraf karena bercabang-cabang,
koloni berwarna kuning agak orange pada permukaan oncom, terdapat spora yang berbentuk bulat,
hifa bersekat dan termasuk pada divisi Ascomycota.

c. Jamur Roti (Mucor mucedo): bentuk seperti benang putih dan ada juga yang berbnetuk sperti
jarum pentul, koloni ini titik-titik hitam, hifa tidak bersekat dan termasuk pada divisi Zygomycota.

VI. KESIMPULAN

jamur merupakan organisme eukariotik yang tidak mempunyai klorofil, bersifat heterotrof, tubuhnya
terdiri dari benang-benang (hifa) Jamur berada pada tempat yang lembab dan mengndung sisa-sisa
organik, pada kayu yang lapuk, tempat buangan sampah, terutama banyak tumbuh ketika musim
hujan. Bila dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur memiliki ciri sebagai berikut : tubuh
buahnya merupakan tallus, sedangkan tumbuhan bagian-bagiannya telah memiliki akar, batang dan
daun yang sebenarnya.

Jamur berkembangbiak dengan dengan spora dan umunya secara seksual ataupun aseksual.
Semula jamur dianggap sebagai tumbuhan. Klasifikasi yang memasuki fungi kedalam dunia karena
beralasan karena keasaman dalam hidupnya, habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang
mengahsilkan tubuh buah seperti hal pertumbuhan lumut.

Klasifikasi jamur terbagi ke dalam lima divisi:

1. Divisi Zygomycota.

2. Divisi Ascomycota

3. Divisi Basidiomycota

4. Divisi Deuteromycota

5. Divisi Mycophycophyta

Sedangkan jamur yang amati pada praktikum adalah:

a. Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) : bentuknya menyerupai akar/ rhizoid, koloni jamur ini
berwarna putih pada permukaan tempe, hifa tidak bersekat, dan termasuk pada divisi Zygomycota
jamur ini bermanfaat dalam pembuatan tempe.

b. Jamur Oncom (Neurospora sitophila ): bentuk seperti sel saraf karena bercabang-cabang,
koloni berwarna kuning agak orange pada permukaan oncom, terdapat spora yang berbentuk bulat,
hifa bersekat dan termasuk pada divisi Ascomycota.

c. Jamur Roti (Mucor mucedo): bentuk seperti benang putih dan ada juga yang berbnetuk sperti
jarum pentul, koloni ini titik-titik hitam, hifa tidak bersekat dan termasuk pada divisi Zygomycota.
VII. DAFTAR PUSTAKA

I Adi, Suroso, Yudianto. 1992 Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito

I
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor/Pendamping/Praweda/Biologi/0024%20Bio%2
01-5a.htm

I http://www.sman2-tsm.sch.id/2009/10/jamur-fungi/

I http://thesinau.blogspot.com/2008/12/klasifikasi-jamur.html

I http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/ Biologi/ 0025%20Bio%201-


5b.htm

Anda mungkin juga menyukai