Anda di halaman 1dari 14

SUSPENSI

1. Pengertian suspensi ?

a. menurut RPS 18 hal 1538

fisika kimia mendefenisikan kata suspensi sebagai system 2 fase yang terdiri
dari serbuk terbagi halus yang di despersikan dalam padatan cairan atau gas.

b. menurut lachman

suspense adalalah system hetorogen yang terdiri dari 2 fase yaitu fase
kontegue dan fase luar umumnya merupakan cairan atau semi padat dan fase
terdispersi atau fase dalam terbuat dalam partikel-partikel kecil yang pada
dasarnya tidak larut tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinya.

c. menurut farmakope edisi III hal 32

suspensi adalah sediaan bahan yang bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut terdispersi dalam cairan pembawa.

d. menurut FI edisi IV hal 17

suspense adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair.

e. menurut FN hal 333

suspense adalah sediaan cairan yang mengandung obat padat tidak


melarutkan dan terdispersi semua dalam cairan pembawa atau sediaan padat
terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus atau tanpa zat tambahan
yang terdispersi sempurna dalam cairan pembawa yang di tetapkan.

f. menurut Howard C.Ansel hal 354

suspense dapat di defenisikan sebagai preparat yang mengandung partikel


obat terbagi secara halus (di kenal sebagai suspensoid)di sebarkan secara
merata dalam pembawa di mana obat menunjukkan kelarutan yang sangat
minimum.

g. menurut soviles hal 298

suspense adalah sediaan farmasi di mana cairan mengandung zat atau bahan
yang tidak larut.
h. menurut Moh.Anief(Farmasetika)hal141

suspense farmasi adalah dispersi kasar dimana partikel padat yang tak larut
terdispersi dalam medium cair.

i. menurut cristina sri Lestari,dkk hal 113

suspensiones atau suspense adalah sediaan cair yang mengandung bahan


obat padat dalam keadaan halus dan tidak larut terdispersi dalam cairan
pembawa.

j. menurut Dom Martin hal 537

suspense adalah suatu proses dalam penyimpanan dan fase system yang
homogeny di mana fase internal atau fase terdispersi adalah padatan dan
fase eksternal umunya adalah cairan.

2. Keuntungan dan kerugian suspensi?

a. Menurut Howard C. Ansel hal 355


Ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral, salah satunya adalah
karena obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam
larutan tapi stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti seperti ini suspensi
oral menjamin stabiliatas kimia dan memungkinkan terapi dengan
cairan. Untuk banyak pasien bentuk cairan lebih disukai ketimbang
bentuk padat (tablet atau kapsul dari obat yang sama). Karena mudahnya
menelan cairan dan kekuasaan dalam pemberian dosis yang relatif
sangat besar. Aman, mudah diberikan untuk anak-anak, juga mudah
diatur penyesuaian dosisnya untuk anak.

b. Menurut Cristina Sri Lestari dkk, hal 113 dan 100


Keuntungan
1. Bahan obat yang tidak larut dapat bekerja sebagai depo yang dapat
memperlambat terlepasnya obat. Misalnya dalam bentuk untuk injeksi
intramuskular.
2. Beberpa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk laurutan
misalnya penisilin dalam lurutan akan cepat menurun efek kerja.
3. Obat sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkan dalam larutan.
Karena rasa obat tergantung kelarutannya. Quinine dala suspensi
rasanya tidak sepahit quinine dengan konsentrasi yang sam dalam
kelarutan.

Kerugian

1. Rasa obat dalam larutan lebih jelas


2. Tidak praktis bola dibandingkan dengan bentuk sediaan lain misalnya
pulveres, tablet dan kapsul.
3. Kemungkinan terjadinya reaksi kimia dalam bentuk larutan dimana air
sebagai katalisator.
c. Menurut Anis Yohana dkk, hal 903-904
Keuntungan
1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet/kapsul
terutama anak-anak.
2. Memiliki homogenitas tinggi
3. Lebih mudah diabsorbsi daripada tablet atau kapsul. Karena luas
permukaan kontak antara zat aktif dan saluran meningkat.
4. Dapat menutupi rasa tidak enak atau pahit dari obat
5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.

Kerugian

1. Memiliki kestabilan yang rendah


2. Jika membentuk caching akan sulit terdispersi kembali sehingga
homogenitasnya akan menurun.
3. Aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sukar dituang.
4. Ketetapan dosis lebih rendah daripada bentuk sediaan larutan.
5. Pada saat penyimpanan kemungkinan terjadi jika fluidasi
perubahan temperatur.
d. Menurut Nanizar
Keuntungan
1. Partikel seperti mikro cepat melarut dan diabsorbsi dari pada
partikel besar.
2. Onset Of Action obat relatig lebih lama dari bentuk solutio.

Kerugian

Kecepatan penyerapan atau absorbsi obat dala sediaan suspensi


kurang daripada sediaan solutio, karena dalam suspensi obat berupa
partikel-partikel dalam campuran air, partikel-partikel harus larut
dahulu dalam cairan gastro intestinal sebelum diserap melalui dinding
lambung atau usus.
e. Menurut RPS hal 1539
Sediaan yang disebut suspensi mengandung beberapa kandungan
yang lebih dari bentuk padatan beberapa obat tidak larut dalam
karakteristik cairan, suspensi menjamin keseragaman dan terapi.
Rasanya yang tidak enak dapat ditutupi menggunakan suspensi obat
atau derivat obat sebagai contoh kloramfenikol palnitat suspensi
dibuat dari resin. Resin permukaan ion yang mengnadung obat dapat
digunakan tidak hanya untuk menutupi rasa.
f. Menurut Lachman hal, 986
Kesulitan yang banyak ditemui yang merupak faktor yang amat
penting dalam formulasi. Suspensi adalah fase padat oleh medium
suspensi. Sevara defenisi, suspensi pada pokoknya suatu yang tidak
dapat bercampur tetapi untuk keberadaannya suspensi memerlukan
beberapa derajat kompatibilitas, dan pembasahan bahan-bahan
dengan baik sangat penting dalam percapaian akhir ini.

3. Jelaskan-jelaskan syarat-syarat suspensi yang ideal?


a. Menurut Howard C. Ansel
Sifat-sifat yang digunakan dalam semua sediaan farmasi dan sifat-sifat
yang lebih spesifik adalah :
- Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan cepat mengendap secara
lambat dan harus rata lagi baik dikocok.
- Karakterisitik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel
dari suspensi tetap akan konstan pada waktu yang lama pada
penyimpanan.
- Suspensi harus ada bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
b. Menurut Lachman hal 1026
- Dalam batasan bioavaibilitas suatu suspensi harus dengan mudah
terdispersi pada penggocokan memberi peluang berpindahnya suatu
dosis obat dengan tepat selama pemberian obat.
- Saat pensuspensi harus membebaskan obat yang terdispersi dengan
mudah dalam lambung dibawah kondisi penggocokan ringan.
c. Menurut Cristina Sri Lestari dkk Hal 113
- Pada sediaan suspensi perlu ditambahkan bahan pengental untuk
menambahkan kekentalan cairan sehingga pengendapan obatnya dapat
diperlambat, maksudnya supaya cairan obat yang di minum pertama
sampai dengan yang terakhir mempunyai takaran atau dosis yang sama.
d. Menurut Syamsul Hal 143

Untuk membuat suspensi secara fisik ada dua cara yaitu :

- Penggunaaan Structure Vehicle untuk menjaga partikel deflokulasi


dalam suspensi structure vehicle adalah larutan hidrokoloid seperti
tilose, Gom, bentohid, dll.
- Penggunaan prinsip-prinsip plokulasi untuk membentuk flok, meskipun
cepat terjadi pengendapan, tetapi dengan penggocokan ringan, mudah
disuspensikan kembali.
e. Menurut FI edisi IV hal 1995
Persyaratan sediaan suspensi adalah :

- Suspensi tidak bisa di injeksikan secara intravena dan intratekal


- Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat anti mikroba.
- Suspensi harus di kocok sebelum digunakan.
- Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
f. Menurut FI edisi III hal 1979

Persyaratan suspensi adalah :

- Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap.


- Jika dikocok harus segera terdispersi kembali.
- Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi.

4. Jelaskan bahan-bahan pensuspensi?

Menurut Syamsuni, hal 139-141 2007


- Golongan gom meliputi :
1. Akasia (Pulvis gommi Arabic) Bahan ini diperoleh dari exidat tanaman
acasia sp
2. Chondrus diperoleh dari tanaman Condrut cyrpus atau gigartia
mamilosa
3. Tragakan merupakan exydat dari tanaman actragalus gumivera
4. Algin diperoleh dari beberapa spesies ganggang laut
- Bahan alam bukan gom adalah tanah liat. Tanah liat yang sering
digunakan untuk tujuan menambah stabilitas suspense ada 3 macam
yaitu bentonit, hectorile dan veegom
- Bahan pensuspensi sintesis
1. Derivat celulosa
termasuk terdalam golongan air adalah metil selulosa
(Metosal,tylose) karborsi metil selulosa (cmc), hidroksi metil
selulosa
2. Golongan organic polimer
yang paling terkenal dalam kelompok ini adalah carbaphol 934
(Nama dagang suatu pabrik)
b. Menurut Anis Yohana 2009, hal 96
Bahan pensuspensi / suspendigt fungsinya adalah menghambat
pengendapan,mencegah penurunan partikel, mencegah pengumpalan resing
dan bahan lemak.
-Golongan Vonisakarida terdiri dari :
1. Gom akasia (Gom arab,
2. Tragakan
3. Natrium (Amylum)
4. Starch (Amilum)
5. Paragen (chondrus estrak)
6. Santagum (Volysaccharije 1459 / comn sukar gum)
7. Guar bum (guan hour)
-Turunan selulos dapat berupa :
1. Metil selulosa
2. Cmc Na (Karboksil Metil Selulosa)
3. Avicel
4. Hidroksi etil selulosa
-Golongan clay misalnya :
1. Bentonit
2. Albunium, Magnesium, Silikat (Feegun)
3. Hectocrik adalah salah satu senyawa mineral berbentuk tanah liat
4. Poli mesenletik contoh golongan carbonet
c. Menurut Christina Sri Lestari 2002 , hal 114
Macam-macam bahan pengental :
1. Fulv bumi arabicum (Gom arab , PGA)
2. Tragakan
3. Fulv gulmosus (Campuran PGA , Tragakan dan sakarum album sama
banyak )
4. Bentonize
5. Sodium karboksi metil selulosa (cmc)
d. Menurut Scovilles hal 500
Dalam tersuspensi harus ditambahkan untuk mengurangi terjadinya
endapan sehingga keseragaman dosis dijamin mempermudah disperse
kembali mencegah endapan bahan yang berminyak contoh : Gom, pectin,
taragakan, selulosa, bahan aktif permukaan. Pg monostearat cutoni.

e. Menurut PDF hal 160


Beberapa bahan terdispersi terdiri dari bahan suspense digunakan
untuk meningkatkan kekentalan dan memperlambat penyedapan formulator.
Contohnya berupa selulosa, gom, sintesis mosa

5. Tipe-tipe suspensi?

a. Menurut FI edisi IV 1995 hal 18


1. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel pada yang terdiprsi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma sesuai atau ditujukan untuk
penggunaan oral.
2. Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada
kulit.
3. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel-partikel
halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
4. Suspensi optamik seperti tertera pada ophtdmicae praeparationes.

b. Menurut Syamsuni 2007 hal 135-136

1. Suspensi oral adalah sediaan cair yang partikel padat,dalam bentuk halus
yang terdispersi dalam fase cair dengan pengaroma yang sesuai yang
ditujukan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam
bentuk halus yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan pada kulit.
3. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengndung partikel-partikel
halu yang ditujukan untuk diteteskan pada bagian telinga bagian luar.
4. Suspensi obtakmik adalah sediaan cair steri yang mengadungpartikel-partike
sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada
mata.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan cair steril berupa suspensi serbuk
dalam medium cair yang sesuai dan tidak boleh menyumbat jalur suntiknya
(syrinje ahility) serta tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam
larutan spiral.
6. Suspensi untuk injeksi terkontitasi adalah sediaan padat kering dengan
bahan pebawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan pembawa yang
sesuai.

c. Menurut Moh. Anief 2006 hal 14

1. Intramuscular injeksi (peniellin G.Suspension)

2. Tetes mata (Hidrocontisune ocetatesuspension)

3. Peroral (sulfa/kemicetine suspension)

4. Rektal (pada mitrosuphathiazole suspension)

d. Menurut Anis Yohana 2009,hal 94

Berdasarkan penggunaannya suspensi dibagi menjadi :

1. Suspensi oral
2. Suspensi topical
3. Suspensi tetes telinga
4. Suspensi obtalmik

e.Menurut Critina Sri Lestari 2002 hal 114

1. Suspensi untuk dalam


Aludonna,caleimo,enkathrogen,feniol,constan katekil
Mixtura,trisulfa(trisulfa pirinidini uspension/mixtura sulfadiazin
mixtura quanida)
2. Susoension untuk obat luar
Aethinatch,cladril,calamine
Loticalaminae,lotioedzevi,lotio kumur.
6. Mengapa suspensi tidak stabil secara termodinamika?

a. Menurut moh. Anieftahun 2007 hal 42


Agar dapat berhasil menstabilkan partikel terdispersi diperukan
pengetahuan dalam termodinamik dan partikel-partikel berada dalam
berenersi yang tinggi kestabilan termodinamik dan berkehendak menempuh
sedemikian rupa untuk mengurangi luas permukaan total menurunkan
energi bebas permukaan.
b. menurut farfis hal 478
kerja harus dilakukan untuk mengurangi padatan menjadi partikel
kecil dan mendispersinya dalam suatu pembawa. Bentuknya luas.
Permukaan partikel yang di akibatkan oleh mengecilnya zat padat
berhubungn dengan energi bebas permukaan yang membuat sistem tersebut
tidak stabil secara termodinamik dimana dmaksudkan disini bahwa partikel-
partikel tersebut berenergi tinggi dan cenderung untuk mengelompokan
kembali untuk mengurangi luas permukaan total dan memperkecil energi
bebas permukaan.

7. Jelaskan mekanisme kerja surfaktan?

a. Menurut lachman, halaman 1034


Mengurangi teganga permukaan Stabilitas termodinamis
Pembentukan suatu lapisan antar muka yang halus Pembatas
mekanik untuk penggabungan
Pembentukan lapisan listrik lengkap Penghalang elektrik untuk
mendekati partikl-partikel
b. Menurut RPS, halaman 286-289
Surfaktan bekerja pada seluruh permukaan karena sifatnya yang
ampipilih moleul surfaktan akan berada pada permukaan antara air
dan pelarut arganik, atau lartan polar rendah seperti pada rantai
hidrokarban yang melelehkan kental dengan permukaan dan partikl
padat
c. Menurut Farmasi Fisika, halaman 137
Surfakta baik non ionik maupun ionik telah digunakan dantelah
menghasilkan flofulasi dan partikel yang tersuspensi konsentrasi yag
telah diperlukan untuk mencapai efek akan merupakan hal
menentukan efek senyawa ini biasa juga bekerja sebagai zat
pembasa untuk mencapai dispersi.

8. Metode formulasi suspensi dan stabilitas suspensi?

a. Stabilitas suspensi
Menurut syamsuni 2007, hal 136-138

1. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas penampangnya (dalam
volume yang sama ) sedangkan semakin luas penampang partikel, daya
tekan keatas cairan akan semakin besar, akibatnya memperlambat
gerakan partikel untuk mengendap sehingga untuk memperlambat
gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
2. Kekentalan (Viskositas)
Semakin kental suatu cairan kecepatan alirannya semakin turun/semakin
kecil. Dengan demikian, dengan menambah kekentalan atau viskositas
cairan, gerakan turun partikel yang dibandingkan akan diperlambat.
3. Jumlah partikel (konsentrasi)
Semakin besar konsentrasi partikel, maka makin besar kemungkinannya
terjadi endapan partikel dalam waktu yang singkat.
4. Sifat/muatan partikel
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian, ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahan yang menghasilkan bahan yang
sukar larut dalam cairan tersebut, karena sifat bahan tersebut sudah
merupakan sifat alam.
b. Metode formulasi suspensi

Menurut Howard C.Ansel, hal 362

Dalam pembuatan suatu suspensi, ahli farmasi harus mengetahui demgan


baik karakteristik fase terdispersi dan medium dispersinya dalam
beberapa hal fase terdispersi mempunyai afinitas terhadap pembawa
untuk digunakan dan dengan mudah dibasahi oleh pembawa tersebut
selama penambahannya.

Menurut Lachman hal 1109

Pembuatan suspensi sebenarnya termasuk pemilihan bahan-bahan (dengan


menggunakan prinsip-prinsip yang sudah dibicarakan) dan penentuan
tipe alat pembuatan yang akan digunakan. Tidak perlu dikatakan masing-
masing suspensi merupakan suatu kasus terpisah, dan generalisasi absolut
jika suspensi dibuat dengan suatu proses dispersi, teknik mikromisasi
penting digunakan untuk mencapai fulterasi dari zat padat. Jika suspensi
dibuat dengan kristalisasi terkontrol, suatu larutan lewat jenuh harus
dibentuk dan kemudian dengan cepat didinginkan dengan pengadukan
cepat.

Menurut Moh.Anief 2007, hal 147

1. Metode dispersi dalam formulasi suspensi yang penting adalah partikel-


partikel harus terdispersi betul didalam fase air. Mendispersi serbuk yang
tidak larut dalam air kadang-kadang sukar. Hal ini disebabkan karena
adanya udara, lemak, dll kontaminan pada permukaan serbuk
2. Metode prisifitasi, yang perlu diperhatikan pada metode ini adalah kontrol
ukuran partikel yaitu terjadinya bentuk polimorfi atau hidrat dari kristal.

Menurut PDF, hal 4-5

a. Metode dispersi
Metode pembuatan suspensi dengan cara menambahkan serbuk bahan
oabt kedalam mucilago yang terbentuk kemudian diencerksn, dalam hal
ini serbuk yang terbagi harus terdispersi dalam cairan pembawa,
umumnya adalah air.
b. Metode prepitasi
Metode ini dibagi menjadi 3 macam yaitu :
- Presipitasi dengan pelarut organik
- Presipitasi dengan perubahan PH dan media
- Presipitasi dengan dikomposisi rangkap

9. Sifat-sifat dan pembagian suspensi?

a. Sifat-sifat

Menurut Anonim, 2012


Sifat-sifat yang di inginkan dalam semua sediaan farmasi dan sifat-
sifat lain yang lebih spesifik untuk suspensi farmasi:
1. Suatu suspensi farmasi yang di buat dengan tepat mengendap
secara lambat dan harus rata bila di kocok.
2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran
partikel dari suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada
penyimpanan.
3. Suspensi harus di tuang dari wadah dengan cepat dan homogen .

b. Pembagian Suspensi

Menurut FI IV,1995,hal 18
Berdasarkan istilah :
1. Susu, untuk suspensi dalam pembawa yang mengandung air yang
di tunjukkan untuk pemakaian oral.
2. Magma, suspensi zat padat anorganik dalam air seperti
lumpur,jika zat padatnya mempunyai kecenderungan terhidrasi
dan teragregasi kuat yang menghasilkan konsentrasi seperti gel
dan sifat teologi tiksotropik.
3. Lotio untuk golongan suspensi topical dan emulsi untuk
pemakaian pada kulit.
Menurut Diktat kuliah likuida dan semisolida,hal 102-104
1. Suspensi deflokulasi
Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan
apabila kecepatan sedimentasi bergantung dari pada
ukuran partikel tiap unit,maka kecepatannya akan lambat.
2. Suspensi flukolasi
Partikel sistem flukolasi berbentuk agregat yang dapat
mempercepat terjadinya sedimentasi.
Menurut PDF , hal 4
Pembagian sediaan suspense berdasarkan cara penggunaannya
a. Oral aqueous suspensions
b. Dry syrup/for oral suspensions/reconstituable suspensions
c. Topical suspensions
Menurut RPS , hal 295
Suspensi terbagi atas 2 yaitu:
a. Deflokulasi
Partikel dari suspensi dalam bentuk yang terpisah-pisah
Kecepatan pengendapan lambat
Endapan yang terbentuk lambat
Endapan kadang-kadang menjadi sangat rapat (cake) di
mana memiliki gaya berat dari lapisan atas bahan
sedimentasi yang mengendap
Suspensi mempunyai penampakan yang menyenangkan
sejak penambahan bahan suspensi
Bahan untuk waktu yang lama suspensi akan menjadi
seperti kabut sehingga endapannya tidak terurai
b. Flokulasi
Partikel dalam bentuk agregat yang longgar
Kecepatan pengendapan cepat
Endapan yang luas dan struktur seperti partikelnya tidak
terikat secara kuat
Endapan (cake) tidak dapat berbentuk sehingga akan
mudah larut untuk terdispersi kembali sehingga dapat
terbentuk suspense semula
Kadang-kadang tidak bagus ,cepat mengendap sehingga
supernote jelas terlihat.

Anda mungkin juga menyukai