1. Pengertian suspensi ?
fisika kimia mendefenisikan kata suspensi sebagai system 2 fase yang terdiri
dari serbuk terbagi halus yang di despersikan dalam padatan cairan atau gas.
b. menurut lachman
suspense adalalah system hetorogen yang terdiri dari 2 fase yaitu fase
kontegue dan fase luar umumnya merupakan cairan atau semi padat dan fase
terdispersi atau fase dalam terbuat dalam partikel-partikel kecil yang pada
dasarnya tidak larut tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinya.
suspensi adalah sediaan bahan yang bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut terdispersi dalam cairan pembawa.
suspense adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair.
suspense adalah sediaan farmasi di mana cairan mengandung zat atau bahan
yang tidak larut.
h. menurut Moh.Anief(Farmasetika)hal141
suspense farmasi adalah dispersi kasar dimana partikel padat yang tak larut
terdispersi dalam medium cair.
suspense adalah suatu proses dalam penyimpanan dan fase system yang
homogeny di mana fase internal atau fase terdispersi adalah padatan dan
fase eksternal umunya adalah cairan.
Kerugian
Kerugian
Kerugian
5. Tipe-tipe suspensi?
1. Suspensi oral adalah sediaan cair yang partikel padat,dalam bentuk halus
yang terdispersi dalam fase cair dengan pengaroma yang sesuai yang
ditujukan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam
bentuk halus yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan pada kulit.
3. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengndung partikel-partikel
halu yang ditujukan untuk diteteskan pada bagian telinga bagian luar.
4. Suspensi obtakmik adalah sediaan cair steri yang mengadungpartikel-partike
sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada
mata.
5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan cair steril berupa suspensi serbuk
dalam medium cair yang sesuai dan tidak boleh menyumbat jalur suntiknya
(syrinje ahility) serta tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam
larutan spiral.
6. Suspensi untuk injeksi terkontitasi adalah sediaan padat kering dengan
bahan pebawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan pembawa yang
sesuai.
1. Suspensi oral
2. Suspensi topical
3. Suspensi tetes telinga
4. Suspensi obtalmik
a. Stabilitas suspensi
Menurut syamsuni 2007, hal 136-138
1. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas penampangnya (dalam
volume yang sama ) sedangkan semakin luas penampang partikel, daya
tekan keatas cairan akan semakin besar, akibatnya memperlambat
gerakan partikel untuk mengendap sehingga untuk memperlambat
gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
2. Kekentalan (Viskositas)
Semakin kental suatu cairan kecepatan alirannya semakin turun/semakin
kecil. Dengan demikian, dengan menambah kekentalan atau viskositas
cairan, gerakan turun partikel yang dibandingkan akan diperlambat.
3. Jumlah partikel (konsentrasi)
Semakin besar konsentrasi partikel, maka makin besar kemungkinannya
terjadi endapan partikel dalam waktu yang singkat.
4. Sifat/muatan partikel
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian, ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahan yang menghasilkan bahan yang
sukar larut dalam cairan tersebut, karena sifat bahan tersebut sudah
merupakan sifat alam.
b. Metode formulasi suspensi
a. Metode dispersi
Metode pembuatan suspensi dengan cara menambahkan serbuk bahan
oabt kedalam mucilago yang terbentuk kemudian diencerksn, dalam hal
ini serbuk yang terbagi harus terdispersi dalam cairan pembawa,
umumnya adalah air.
b. Metode prepitasi
Metode ini dibagi menjadi 3 macam yaitu :
- Presipitasi dengan pelarut organik
- Presipitasi dengan perubahan PH dan media
- Presipitasi dengan dikomposisi rangkap
a. Sifat-sifat
b. Pembagian Suspensi
Menurut FI IV,1995,hal 18
Berdasarkan istilah :
1. Susu, untuk suspensi dalam pembawa yang mengandung air yang
di tunjukkan untuk pemakaian oral.
2. Magma, suspensi zat padat anorganik dalam air seperti
lumpur,jika zat padatnya mempunyai kecenderungan terhidrasi
dan teragregasi kuat yang menghasilkan konsentrasi seperti gel
dan sifat teologi tiksotropik.
3. Lotio untuk golongan suspensi topical dan emulsi untuk
pemakaian pada kulit.
Menurut Diktat kuliah likuida dan semisolida,hal 102-104
1. Suspensi deflokulasi
Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan
apabila kecepatan sedimentasi bergantung dari pada
ukuran partikel tiap unit,maka kecepatannya akan lambat.
2. Suspensi flukolasi
Partikel sistem flukolasi berbentuk agregat yang dapat
mempercepat terjadinya sedimentasi.
Menurut PDF , hal 4
Pembagian sediaan suspense berdasarkan cara penggunaannya
a. Oral aqueous suspensions
b. Dry syrup/for oral suspensions/reconstituable suspensions
c. Topical suspensions
Menurut RPS , hal 295
Suspensi terbagi atas 2 yaitu:
a. Deflokulasi
Partikel dari suspensi dalam bentuk yang terpisah-pisah
Kecepatan pengendapan lambat
Endapan yang terbentuk lambat
Endapan kadang-kadang menjadi sangat rapat (cake) di
mana memiliki gaya berat dari lapisan atas bahan
sedimentasi yang mengendap
Suspensi mempunyai penampakan yang menyenangkan
sejak penambahan bahan suspensi
Bahan untuk waktu yang lama suspensi akan menjadi
seperti kabut sehingga endapannya tidak terurai
b. Flokulasi
Partikel dalam bentuk agregat yang longgar
Kecepatan pengendapan cepat
Endapan yang luas dan struktur seperti partikelnya tidak
terikat secara kuat
Endapan (cake) tidak dapat berbentuk sehingga akan
mudah larut untuk terdispersi kembali sehingga dapat
terbentuk suspense semula
Kadang-kadang tidak bagus ,cepat mengendap sehingga
supernote jelas terlihat.