1.

Aspek struktural
a. Manusia
Sebagai produsen yang menghasilkan produk dalam industri manufaktur
b. Materiil
Sebagai produk yang dihasilkan oleh produsen
c. Mesin
Sebagai alat pengelolaan produk
d. Finansial
Sebagai biaya produksi produk
2. Aspek fungsional
a. Manusia : Manusia sebagi produsen yang mengidentifikasi permintaan konsumen serta
kebutuhan konsumen
b. Materiil : produk yang dihasilkan oleh produsen dan dibutuhkan oleh konsumen
c. Mesin : peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk berkualitas yang dibutuhkan
oleh konsumen
d. Finansial : biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk
3. Sistem Hirearki
Penyebab permasalahan dalam industri manufaktur terletak pada sistem produksi, dimana
pelaku industri manufaktur kurang memahami beberapa elemen yang saling berhubungan dan
saling menunjang satu sama lain untuk menyelesaikan proses produksi dan menghasilkan
sebuah produk.

Dimulai dari sulitnya memprediksi permintaan produk, dimana salah satu tantangan industri
manufaktur yang sering terjadi adalah sulitnya memprediksi permintaan produk yang akan
datang. Masalahnya, jika perusahaan tidak dapat mengukur atau memprediksi permintaan
produk yang akan datang, perusahaan akan kewalahan jika terdapat permintaan atau pesanan
dalam jumlah besar,akibatnya, perusahaan tidak dapat memenuhi ekspektasi pelanggan, baik
dalam jumlah atau dalam segi kualitas. Hal ini berpengaruh terhadap kesulitan mengontrol
persediaan dimana pengelolaan persediaan atau inventaris merupakan salah satu tantangan
industri manufaktur. Dengan berkembangnya teknologi internet saat ini pemasaran suatu
produk akan lebih cepat dan tidak memakan banyak biaya. Dampaknya, pemesanan suatu
produk akan meningkat. Namun, jika tidak diiringi dengan teknologi yang mencukupi,
perusahaan akan sulit mengontrol persediaan atau inventaris.untuk itu agar perusahaan tidak
kesulitan untuk meningkatkan efisiensi, maka perusahaan harus memilih untuk memberikan
kualitas terbaik atau menurunkan biaya produksi. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri. Jika
perusahaan memilih untuk menurunkan kualitas demi menghemat biaya produksi, konsumen
akan lari karena tidak puas dengan kualitas produk.