Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING 20 11

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PRODUK SABUN CAIR CUCI


PIRING DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI QUALITY
FUNCTION DEPLOYMENT
Amrin Rapi, Ria Nadelia & Yusvicter
Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, 90245
Telp/Fax: (0411) 588400
e-mail : amrin_rapi@yahoo.co.id

Abstrak
Perancangan produk sabun cuci piring untuk skala industri rumah tangga selama ini
tampaknya masih belum banyak yang memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan
konsumen. Padahal pengetahuan akan kebutuhan ini sangatlah penting agar dapat
mempertahankan kualitas produk dan kepuasan konsumen. Rancangan produk sabun cuci
piring dalam skala rumah tangga yang banyak dijumpai dan diperjual-belikan lebih terfokus
pada aspek komersial dan kurang melihat parameter-parameter yang terkait dengan
keinginan maupun kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan berawal dari upaya
mengidentifikasikan parameter-parameter yang mampu memberikan kepuasan konsumen
untuk kemudian dijadikan dasar penentuan parameter-parameter teknis dalam proses
perancangan produk sabun cuci piring. Dalam perancangan sabun cuci piring ini, metode
yang diterapkan untuk mengidentifikasikan keinginan konsumen (the voice of customer
)diantaranya,wangi/aroma, efek pada kulit, kemampuan membersihkan, kemasan, warna
sabun, harga sekali belidan, nilai tambah untuk kemudian diterjemahkan ke dalam
paramater teknis rancangan produk adalah Quality Function Deployment (QFD). Selain
itu analisa/evaluasi yang berkaitan dengan kebutuhan akan diimplementasikan untuk
melihat seberapa jauh rancangan produk mampu memberikan nilai tambah dalam hal
kepuasan konsumen pada saat mereka ingin memanfaatkan hasil rancangan produk baru
tersebut. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan apakah rancangan baru sabun cuci
piring tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen dibandingkan dengan yang
selama ini ada.
Kata Kunci: Konsep Kualitas, Sabun Cair Cuci Piring, Metode Quality Function
Deployment (QFD)

PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar
Internasional. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing juga menuntut setiap perusahaan untuk
selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan
cara yang lebih inovasi daripada yang dilakukan para pesaingnya. Saat ini tuntutan konsumen selalu meningkat
dan berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang
mengakibatkan cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Semakin kompleks kebutuhan
konsumen terhadap produk, maka semakin banyak jenis produk yang diperlukan untuk memenuhi segmentasi
pasar sehingga tingkat persaingan di pasaran terus meningkat.
Pangsa pasar sabun cuci piring sangat luas karena digunakan oleh hampir setiap orang, baik untuk keperluan
rumah tangga maupun keperluan usaha. Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi,
terutama sesuai dengan fungsi utamanya sebagai pembersih kotoran, lemak, dll. Sabun yang digunakan antara
lain sabun cuci tangan, sabun cuci pakaian, dan sabun pencuci piring, sabun cuci mobil dan sebagainya. Sabun
cuci piring adalah salah satu produk yang telah banyak dipakai. Produk sabun pencuci yang beredar ada
berbagai macam, bergantung pada fungsinya. Dari sekian ragam produk sabun yang ada, ragam produk sabun
cuci piring yang telah beredar di pasaran sendiri terbilang kecil. Seiring dengan perkembangan zaman harapan
konsumen terhadap kapasitas produk ini mulai berubah. Hal ini sedikit banyak di pengaruhi oleh beberapa
faktor kebutuhan manusia, seperti gaya hidup, kesehatan, maupu kepedulian akan pelestarian lingkungan. Hal

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Mesin


TM2 - 1

ISBN : 978-979-127255-0-6

Perancangan dan Pembuatan Produk


Arsitektur
Elektro

Geologi

Mesin

Amrin Rapi, Ria Nadelia & Yusvicter


Perkapalan
Sipil

ini memunculkan harapan konsumen akan cirri sabun cuci piring itu sendiri, diantaranya sabun cuci piring
yang tidak merusak tangan, wangi, menjadikan piring yang kesat dan bersih, dan lain-lain.
Mengingat hal tersebut dan perannya yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat
sendiri sabun cuci piring dapat dipandang sebagai suatu kegiatan ekonomi yang cukup menguntungkan, baik
untuk penghematan maupun untuk menambah penghasilan bila dikelola dengan baik dalam bentuk industri
rumah tangga. Namun meracik sendiri sabun cuci piring, tidak dapat dikatakan hal mudah. Dalam merancang
sabun cuci piring yang sesuai dengan harapan-harapan konsumen di atas memerlukan analisa untuk
menyesuaian dengan bahan-bahan maupun metode peracikan. Oleh karena itu kami akan mencoba untuk
mengintegrasikan keinginan-keinginan konsumen tersebut.
Untuk dapat memenuhi keinginan konsumen tentu saja berarti harus memperhatikan masukan (suara konsumen
yang diperoleh dari kuisioner-kuisioner yang disebarkan secara acak ke dalam sampel konsumen) dalam proses
perencanaan dan pengembangan suatu produk. Untuk ini perlu adanya suatu fungsi yang berperan dalam
mengintegrasikan suara konsumen tersebut dalam proses perancangan produk agar dapat menjamin bahwa
produk tersebut dapat memenuhi keinginan konsumen. Fungsi ini sangat penting dalam meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam suatu produksi.
Fungsi yang sering digunakan dewasa ini adalah Quality Function Deployment (QFD), QFD memberi dampak
positif bagi suatu produksi seperti mereduksi biaya perancangan, meningkatkan efisiensi produksi, dan
menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar/konsumen. Melihat beberapa dampak
positif di atas, maka penulis sangat tertarik untuk membahas penerapan metode QFD dalam perancangan
produk sabun cuci piring dalam penulisan tugas akhir yang berjudul: Merancang produk sabun cuci piring
dengan metode Quality Function Deployment. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
pokok permasalahan dari penelitan yang dilakukan yaitu, bagaimana implementasi metode QFD dalam upaya
perancangan produk sabun cuci piring sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen?

METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Hal yang perlu diperhatikan adalah metode yang
digunakan harus disesuaikan dengan obyek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga penelitian dapat
mengarah, berjalan dengan baik dan sistematis. Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Sistem
Manufaktur Jurusan Mesin Fakultas Teknik UNHAS bekerjasama dengan perusahaan penghasil sabun cuci
piring Sefactor Pharma, pada tanggal 9 Mei sampai 9 September 2011.
Dalam melakukan penelitian ini, mula-mula perlu dirancang mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan oleh
peneliti untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Adapun langkah-langkah penelitian sebagai
berikut :
1. Tahap identifikasi permasalahan
Untuk mengetahui permasalahan yang ada maka perlu dilakukan pengamatan terlebih dahulu pada awal
penelitian sehingga dapat diperoleh tujuan dari penelitian. Pengamatan dilakukan melalui wawancara
langsung pada pihak perusahaan maupun konsumen. Kemudian dibuatkan kuisioner untuk disebarkan
secara acak ke konsumen.
2. Tahap Penetapan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan hasil identifikasi masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, adalah :
a. Melakukan proses perancangan produk sabun cuci piring dengan memperhatikan keinginan
konsumen
b.Mengimplementasikan QFD dalam sistem perancangan produk sabun cuci piring
3. Tahap studi kepustakaan
Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan di atas, dilakukan studi pustaka dengan maksud untuk
memperoleh referensi pendukung, seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka.
4. Tahap pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data dilakukan pengamatan dan wawancara terlebih dahulu, sehingga diketahui
gambaran umum perusahaan dan masalah yang dihadapi. Kemudian dibuat kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keinginan konsumen atas produk tersebut.

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Mesin


TM2 - 2

Volume 5 : Desember 2011

PROSIDING 20 11
Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

Langkah-langkah dalam pembuatan kuesioner adalah sebagai berikut: Pemilihan variabel yang akan
diamati merupakan suatu langkah yang cukup sulit, karena sedemikian banyak variabel yang berkaitan
dengan produk sehingga perlu dipilih beberapa variabel saja agar tidak membebani responden dalam
menjawab pertanyaan, disamping itu juga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Untuk
pemilihan variabel, dilakukan wawancara kepada pihak perusahaan terlebih dahulu. Tujuan wawancara
tersebut untuk memperoleh masukan-masukan yang berharga bagi penyusunan pertanyaan yang akan
diajukan. Selanjutnya dari variabel-variabel tersebut kemudian dikembangkan menjadi pertanyaanpertanyaan yang lengkap dan mudah dimengerti oleh responden. Pemilihan instrumen pengambilan data,
menurut cara mendapatkannya, data dibagi dua yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini
data yang diperoleh adalah sebagian besar adalah data primer. Adapun perinciannya adalah :
1) Observasi dan wawancara, data yang diperoleh tentang perusahaan dan produknya, selain itu
juga didapat tentang data tentang variabel-variabel yang berkaitan dengan produk. Data-data ini
didapat dari wawancara terhadap pihak perusahaan. Wawancara ini dilakukan pada awal
penelitian dan dilakukan di perusahaan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai produk tersebut.
2) Kuesioner, untuk kuesioner dibagi atas dua bagian yaitu identifikasi responden dan penilaian
akan keinginan responden atas produk. Penilaian keinginan konsumen terbagi atas tiga bagian
yaitu kepentingan, persepsi, tingkat harapan. Kuesioner ini dibagikan kepada 50 orang
responden secara acak di daerah Makassar.
3) Teknik penarikan sampel, kuesioner dibagikan kepada 50 orang konsumen secara acak dan
tersebar merata di wilayah Makassar.
5. Tahap Pengolahan dan Analisa Data
Sebelum data-data yang didapat diolah lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas.
6. Tahap Penerapan Metode QFD dalam Perancangan
Pada tahap ini suara konsumen diintegrasikan kedalam suatu rancangan produk dengan menggunakan
metode QFD.
7. Tahap Analisis Implementasi QFD
Setelah tahap-tahap di atas selesai, dilakukan analisis terhadap hasil penerapan metodologi QFD yang
telah diperoleh. Kesimpulan, pada bagian akhir dari penelitian ini, dikemukakan kesimpulan dari
seluruh hasil penelitian yang dilakukan.

HASIL DAN BAHASAN


Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Dari hasil kuisioner awal (identifikasi kebutuhan konsumen) yang di bagikan kepada 30 orang responden,
diperoleh atribut produk yang kemudian akan dikelompokkan kedalam tujuh variable dengan atributnya
masing-masing. Variabel-variabel tersebut antara lain wangi/aroma, efek pada kulit, kemampuan
membersihkan, kemasan, warna sabun, harga sekali beli, dan nilai tambah. Identifikasi kebutuhan konsumen
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Gambar 1. Atribut Produk

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Mesin


TM2 - 3

ISBN : 978-979-127255-0-6

Perancangan dan Pembuatan Produk


Arsitektur
Elektro

Geologi

Mesin

Amrin Rapi, Ria Nadelia & Yusvicter


Perkapalan
Sipil

Dari gambar diatas atribut harga sekali beli dan kemasan berwarna sama untuk menandakan bahwa ada
beberapa bagian dari masing-masing atribut yang memiliki korelasi satu sama lain.
1. Validitas dan reliabilitas kuesioner, data yang yang telah dikumpulkan dari penyebaran kuesioner, terlebih
dahulu diuji validitas dan reabilitasnya sebelum digunakan dalam proses perancangan selanjutnya. Hasil
pengujian validitas dan reabilitas dapat dilihat pada lampiran pengujian kuesioner.
2. Uji Kecukupan Data, untuk menentukan jumlah sampel dari jumlah populasi maka digunakan rumus,
dimana :
N
= 60 (menurut data perusahaan yang terinput)
E
= Presentase kesalahan hal ini sebesar 10% = 0,1
Maka:
n=

= 37,5 38

Jadi, jumlah sampel yang baik adalah 38. Dalam penelitian kali ini, sampel yang digunakan untuk
kuisioner akhir ditetapkan 50 responden.

Pengembangan Matriks QFD


Dari gambar 1 terlihat bahwa kebutuhan konsumen yang paling utama adalah wangi diikuti dengan efek pada
kulit, dan seterusnya berturut-turut kemampuan membersihkan, kemasan, wujud fisik, harga sekali beli
dan nilai tambah. Setelah memperoleh informasi kebutuhan konsumen, langkah selanjutnya adalah
menerjemahkan kebutuhan konsumen tersebut ke dalam karakteristik teknis dengan menggunakan metodologi
QFD sebagai langkah awal, tapi sebelumnya perlu didefenisikan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan
perancangan produk.
1. Klarifikasi Tujuan Perancangan Sabun Cuci Piring, keinginan atau kebutuhan konsumen yang telah
diperoleh pada tahap sebelumnya diklarifikasikan menjadi tujuan perancangan produk Sabun Cuci Piring.
Metoda yang dipergunakan adalah Metoda Pohon Tujuan, yakni suatu metoda yang coba menguraikan
kebutuhan konsumen yang telah diperoleh menjadi hubungan tujuan dan subtujuan. Metode ini juga dapat
menjelaskan hubungan yang terjadi antara keduanya. Penguraian kebutuhan konsumen menjadi pohon
tujuan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan pertanyaan apakah A terpenuhi jika B tercapai
jika ya maka B adalah ranting dari A, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan apakah B terpenuhi jika
C tercapai jika ya maka C adalah ranting dari A. Demikian seterusnya hingga pohon tujuan
perancangan sabun cuci piring terbentuk.
2. Penetapan fungsi produk sabun cuci piring, setelah pohon tujuan terbentuk, proses perancangan dapat
dilanjutkan dengan tahap penetapan fungsi. Penetapan fungsi merupakan gambar skematis yang
menunjukkan aliran proses produksi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Gambar di bawah menunjukkan dengan jelas aliran proses produksi yang berkaitan, mulai dari bahan baku.
Dari gambar terlihat jelas proses yang dilakukan adalah bahan-bahan dan peralatan dipersiapkan dahulu
kemudian proses peracikan sampai pengemasan.

Gambar 2. Aliran Proses Produksi

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Mesin


TM2 - 4

Volume 5 : Desember 2011

PROSIDING 20 11
Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil

3. Penetapan karakteristik teknik kualitas produk sabun cuci piring, proses selanjutnya adalah penentuan
karakteristik teknis dari kualitas produk yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Proses ini
merupakan usaha menterjemahkan kebutuhan konsumen yang telah diidentifikasikan parameter teknisnya
terlebih dahulu. Tujuan pengidentifikasian parameter adalah untuk mengetahui faktor-faktor teknis yang
mendukung tercapainya tujuan perancangan seperti yang telah dikemukakan diatas. Metoda
pengidentifikasian parameter teknis dilakukan dengan metoda diskusi antara pelaku usaha sabun cuci piring
dengan peneliti. Berdasarkan suara konsumen (the voice of customer) yang menghasilkan atribut rancangan
produk, maka tugas dari perancang adalah menterjemahkan atribut-atribut produk tadi ke dalam sebuah
parameter teknik secara lebih spesifik. Tabel 2 merupakan respon teknis yang menjadai acuan untuk
merancang produk sesuai dengan kebutuhan konsumen produk sabun cuci piring.
Tabel 1. Parameter Teknik

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Parameter Teknik
Pembusa
Garam
Pengemulsi
Pengawet
Pewarna
Pewangi
Air
Botol kemasan
Alat timbang
Pengaduk
Wadah
Kontinuitas (frekuensi)pengadukan
Zat tambahan

Sumber: hasil diskusi intern

Dari tabel tersebut didapatkan tiga belas parameter teknis yang berpengaruh yaitu:
a. Pembusa
g. Botol kemasan
b. Garam
h. Alat timbang
c. Pengemulsi
i. Pengaduk
d. Pengawet
j. Wadah
e. Pewangi
k. Kontinuitas
f. Air
l. Zat tambahan.
4. Pengembangan Matrik Perancangan Produk
Dari hasil penyebaran kuesioner, maka dapat dihitung tingkat kepentingan konsumen dengan melihat skala
pengukuran yang memiliki nilai terbanyak dari para responden untuk tiap kebutuhan konsumen.
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan konsumen yang dianggap sangat penting yaitu:
Tabel 2 Tingkat Kepentingan Konsumen
No
Kepentingan Konsumen
1
Tanpa bau
2
Lemon
3
Jeruk
4
Tidak membuat kasar telapak tangan
5
Tidak terasa lengket
6
Satu sendok sekali cuci
7
Busa yang banyak
8
Kurang dari 250 ml
9
251 - 400 ml
10
801 - 1000 ml
11
Botol plastik berulir
12
Kemasan plastik isi ulang
13
Kuning
14
Hijau

Volume 5 : Desember 2011

Group Teknik Mesin


TM2 - 5

ISBN : 978-979-127255-0-6

Perancangan dan Pembuatan Produk


Arsitektur
Elektro

Geologi

Amrin Rapi, Ria Nadelia & Yusvicter


Perkapalan
Sipil

Mesin

Tabel 2 Tingkat Kepentingan Konsumen (lanjutan)


No
Kepentingan Konsumen
15
Kurang dari Rp 2000
16
Rp 2001 - 4000
17
Rp 4001 - 6000
18
Rp 6001 - 9000
19
Rp 9000
20
Penghilang pestisida
21
Bersih kesat sekali bilas
22
Ramah Lingkungan
Sumber: hasil kuisioner

Penentuan Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap produk sabun cuci piring (Current Satisfaction Performance)
dihitung dengan rumus :

Misalkan untuk menentukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap sabun cuci piring tanpa bau:
= 3,88
Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat tiga teratas atas kepuasan konsumen terhadap sabun cuci piring dapat
dilihat pada tabel 3:
Tabel 3 Tingkat Kepentingan Konsumen
No

Pernyataan

1
Tidak terasa lengket
2
Bersih kesat sekali bilas
3
Harga kurang dari Rp 2000
Sumber: hasil perhitungan perencanaan matriks

Tingkat
kepuasan
4,16
4,14
4

Perhitungan Rasio Perbaikan (Improvement Ratio)


Dihitung dengan rumus :

Contoh rasio perbaikan untuk sabun cuci piring tanpa bau:

Perhitungan Raw Weight, besarnya nilai Raw Weight dihitung dengan rumus :
Raw Weight = (Importance to Customer).(Improvement Ratio).(Sales Point)
Contoh raw weight untuk sabun cuci piring tanpa bau :
RawWeight = 3 0,773 1,2 = 2,784

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Mesin


TM2 - 6

Volume 5 : Desember 2011

= 0,044
Contribution

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Tanpa bau
Lemon
Jeruk
Tidak membuat kasar telapak tangan
Tidak terasa lengket
Satu sendok sekali cuci
Busa yang banyak
Kurang dari 250 ml
251 - 400 ml
801 - 1000 ml
Botol plastik berulir
Kemasan plastik isi ulang
Kuning
Merah
Kurang dari Rp 2000
Rp 2001 - 4000
Rp 4001 - 6000
Rp 6001 - 9000
Rp 9000
Penghilang pestisida
Bersih kesat sekali bilas
Ramah Lingkungan

Natrium Lauryl sulfat

9
3

Glycerine

Natrium Klorida

Tetrazine

Natrium Benzoat

botol kemasan
Water

9
9

9
9
9
9
9

PARAMETER TEKNIS

Pewangi

9
Kontribusi prioritas 0.044 0.601 0.385 0.385 0.131 1.192 1.250 0.759
Rangking 13
5
8
7
12
3
2
4

pengaduk

kontinuitas
(frekuensi)pengaduka
n
zat tambahan

wadah yang bersih

9
9
9
9
9
9
9

0.205 0.131 0.154 0.461 3.050


9
11 10
6
1

3
5
5
4
5
5
5
3
4
4
3
5
4
4
5
5
3
5
4
5
4
5

Current
Satisfaction
Performance
Goal

3.88
3.98
4.06
3.98
4.16
4.08
3.82
4
3.96
3.86
3.98
3.9
3.98
3.86
4
4.1
4.06
3.72
3.96
4.08
4.14
3.98

3
5
5
4
5
5
5
3
4
4
3
5
4
4
5
5
3
5
4
5
4
5

Ratio

Improvement

0.7732
1.2563
1.2315
1.005
1.2019
1.2255
1.3089
0.75
1.0101
1.0363
0.7538
1.2821
1.005
1.0363
1.25
1.2195
0.7389
1.3441
1.0101
1.2255
0.9662
1.2563

Sales Point

1.2
1.5
1.5
1.5
1.2
1
1.5
1
1.5
1.2
1
1.5
1.2
1.5
1.5
1.3
1.5
1.2
1
1.5
1.5
1

Raw Weight

2.7835
9.4221
9.2365
6.0302
7.2115
6.1275
9.8168
2.25
6.0606
4.9741
2.2613
9.6154
4.8241
6.2176
9.375
7.9268
3.3251
8.0645
4.0404
9.1912
5.7971
6.2814

Normalized Raw

Weight

0.020
0.067
0.066
0.043
0.051
0.044
0.070
0.016
0.043
0.035
0.016
0.068
0.034
0.044
0.067
0.056
0.024
0.057
0.029
0.065
0.041
0.045

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Mesin


TM2 - 7

Volume 5 : Desember 2011

HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK


Perkapalan
Sipil
Mesin
Geologi
Elektro
PROSIDING 20 11
Arsitektur

Perhitungan Normalized Weight :


Dihitung dengan rumus :

Contoh Normalized Raw Weight untuk sabun cuci piring tanpa bau :

Perhitungan Contribution, dengan rumus:

Contribution = (Numerical value.Normalized RawWeight)


Contoh perhitungan untuk parameter teknis pembusa:

Hasil perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil perhitungan tersebut dimasukkan
pada proses pembuatan house of quality sebagaimana terlihat pada gambar 3.

alat timbangan

customer

Importance to

Gambar 3 House of Quality sabun cuci piring (Sumber:Hasil perhitungan matriks perencanaan)

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi


Arsitektur
Elektro
Geologi

Mesin

Amrin Rapi, Ria Nadelia & Yusvicter


Perkapalan
Sipil

Dari keseluruhan hasil perhitungan matrik perencanaan, diperoleh tingkat kepentingan, kepuasan pelanggan,
rasio perbaikan, tingkat penjualan, raw weight, dan normalized raw weight. Dari hasil matriks perencanaan
tersebut diketahui bahwa nilai tingkat kepentingan untuk tingkat tiga teratas berturut-turut adalah tidak terasa
lengket, bersih kesat sekali bilas, dan harga kurang dari Rp 2.000/250 ml. Nilai tingkat kepentingan
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilainya, maka atribut tersebut semakin dirasakan penting eksistensinya
oleh konsumen dalam hubungannya dengan perancangan sabun cuci piring. Sedangkan tingkat kebutuhan yang
ditunjukkan oleh nilai Raw Weight diinterpretasikan sebagai tinggi/rendahnya nilai suatu atribut. Hal ini
memberikan indikasi kebutuhan konsumen untuk dilakukannya prioritas perbaikan terhadap rancangan produk
oleh konsumen terutama ditujukan terhadap atribut yang mempunyai nilai raw weight tinggi.
Analisis yang dilakukan pada respon teknis ini adalah merupakan analissi kontribusi prioritas terhadap setiap
respon teknis. Kontribusi prioritas akan menunjukkan seberapa besar suatu respon tekni mempunyai pengaruh
terhadap kualitas produk. Semakin besar nilai kontribusinya, maka semakin perlu diprioritaskan untuk segara
direalisasikan. Tiga respon teknis yang perlu diperhatikan benar-benar oleh perancang sabun cuci piring adalah
zat tambahan, air, dan natrium klorida.

SIMPULAN
Beberapa karakteristik sabun cuci piring yang sebaiknya ada dalam perancangan sabun cuci piring antara lain
wangi/aroma tanpa bau, aroma lemon, dan jeruk, efek pada kulit yang tidak membuat kasar telapak tangan dan
tidak terasa lengket, kemampuan membersihkan dengan hanya satu sendok makan ataupun busa yang banyak,
kemasan dalam variasi volume, maupun wadah kemasannya, warna sabun warna kuning dan hijau, harga yang
variasinya berkorelasi dengan kemasan volume, ataupun nilai tambah yang terdiri dari kemampuan untuk
menghilagkan pestisida, bersih kesat sekali bilas, dan ramah lingkungan. Proses produksi pembuatan sabun
cuci piring terdiri atas tiga tahap dengan tahap awal persiapan bahan-bahan maupun peralatan, peracikan
dimana metode yang digunakan bergantung pada ciri sabun yang diinginkan, dan pengemasan. Saat akan
meracik sabun cuci piring menurut hasil analisa kebutuhan konsumen ini, ada beberapa poin penting yang harus
diperhatikan. Ekstrak parfum menjadi bahan campuran terakhir, agar wangi yang dihasilkan tidak menguap. Zat
tambahan sangat berpengaruh untuk menonjolkan efek pada kulit, nilai tambah lainnya, maupun kemampuan
membersihkan dari sabun cuci piring. Agar diperoleh hasil yang diinginkan, kiranya takaran zat tambahan ini
disesuaikan dengan efek yang diharapkan maupun keseimbangannya dengan media air serta limbah yang
dihasilkan nantinya.

DAFTAR PUSTAKA
Akao, Y., 1991. Quality Function Deployment: Integrating Customer Requirements IntoProduct Design,
Productivity Press. Portland, Oregon.
Cohen, L., 1995. Quality Function Deployment : how to make QFD work for you, Addison Wisley Publishing
Company.
D. Ronald.G., 1993, Quality Function Deployment, linking a company with its customers. ASQC Quality Press,
Milwaukee, Wisconsin.
Kottler, Philip, 1991, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid 1,
Terjemahan : Jaka Wasana, Penerbit Erlangga.
Marimin. Montgomery, Douglas C. 1990. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik.Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Parrot, Eugene L., (1968), Pharmaceutical Technology, Burgess Publishing Company: Iowa.
Ulrich, K. T., and S. D. Eppinger, 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk, SalembaTeknika, Jakarta
Walpole Ronald. E., H. Myers, Raymond., 1995, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan,
Edisi ke-4, Terjemahan : Sembiring, R.K., Penerbit ITB.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh:Alfabeta, Bandung
Umar, M.Arif dan Ilyas, Baharuddin, 2001. Statistika Terapan: Andira Publisher, Makassar
Manopol, Y. (2001), Licinnya Persaingan Sabun Cair, SWA, 18 (24; 22 November2 Desember): 80-81.

ISBN : 978-979-127255-0-6

Group Teknik Mesin


TM2 - 8

Volume 5 : Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai