Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Rossa Dwi Anggraini

NIM : 200421100023

Membuat tulisan imiah tentang Teknik Industri

Tantangan dalam Industri Manufaktur


Manufaktur merupakan kegiatan mengolah suatu bahan menjadi barang lain yang
mempunyai nilai tambah atau nilai guna lebih. Sedangkan indutri anufaktur adalah kelompok
perusahaan sejenis yang mengolah bahan menjadi setengah jadi atau barang jadi yang bernilai
tambah besar. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia pastinya memiliki banyak
tantangan.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam industri manufaktur salah satunya yang
paling sering adalah masalah produksi. Mesin adalah komponen utama untuk mempermudah
suatu proses produksi dan tenaga kerja. Apabila ada masalah yang muncul dari mesin
manufaktur seperti menghitung manual, menunggu output hasil terlalu lama, dan lain
sebagainya. Dari permasalahan tersebut otomatis akan menghambat produktivitas.
Masalah yang kedua yaitu kesulitan dalam mengontrol persediaan. Saat ini masih
banyak produsen yang bisnisnya berskala kecil, dalam mengelola persediaan bahan masih
secara manual. Seperti melakukan pengecekan stok secara manual itu sangat tidak efisien dan
rawan kesalahan karena ketidakakuratan dalam perhitungan. Sebenarnya menggunkan barcode
scanner bisa mempermudah pengecekan.
Masalah yang ketiga yaitu kesulitan meningkatkan tenaga kerja yang berkulitas. Untuk
mengatasi kekurangan tenaga kerja yang berkualitas, seharusnya produsen lebih kreatif dan
selektif dalam perekrutan karyawan. Produsen harus memastikan bahwa mereka mampu
bekerja dengan cepat, tanggap, sesuai target, dan tidak keberatan apabila jadwal yang berubah.
Masalah yang keempat yaitu kesulitan dalam mengelola prospek penjualan. Produsen
harus paham terhadap prospek mereka sendiri. Kesalahan yang sering dialami produsen yaitu
melakukan prospek dengan cara yang sama. Padahal setiap prospek meiliki karakter dan
kebutuhan yang berbeda.
Produsen juga sering kesulitan mengidentifikasi prospek yang berpotensi. Mereka
sering focus pada peluang yang tidak menjanjikan dan lupa terhadap follow up dengan prospek
yang meiliki potensi tinggi. Pada intinya, pemahan produsen tentang prospek penjualan harus
lebih ditingkatkan
Masalah yang kelima yaitu kesulitan dalam memprediksi permintaan produk. Masalah
utamanya produsen tidak memiliki pelaporan canggih untuk memperkirakan berapa banyak
yang harus dijual dalam satu bulan atau satu tahun. Ini, mengakibatkan barang yang diproduksi
tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pelanggan.
Masalah yang keenam yaitu kesulitan dalam meningkatkan efisiensi pabrik. Saat ini
banyak produsen yang memilih untuk mengorbankan kualitas produk demi mengurangi biaya
produksi. Tetapi cara tersebut salah, justru akan menurunkan keuntungan, sebab pelanggan
akan tidak puas karena kualitas yang kurang maksimal dan akhirnya pelanggan akan berhenti
melakukan pembelian. (Rishna, 2019)
Selain masalah-masalah diatas, ada masalah lain yang muncul akibat covid-19.
Permasalahan yang dihadapi yaitu kendala cash flow serta kebutuhan akan modal kerja. Salah
satu solusi untuk kendala cash flow yaitu memberikan fasilitasi restrukturisasi kredit. Hampir
semua perusahaan perlu adanya rekstrukturisasi kredit, bukan hanya sector UMKM.
Untuk modal kerja, hal itu sangat dibutuhkan untuk restarting industri ketika kondisi
kembali normal dan bisa beraktivitas seperti semula. Sebab, modal kerja tersebut nantinya
diperlukan agar dapat kembali mendorong investasi. Selain itu, juga dilakukan pemberian
rangsangan untuk meacu pasar ekspor dan pemenuhan bahan baku. (Nurul Adriyana Sabilah,
2020)

Anda mungkin juga menyukai