Elektrodekolorisasi
Disusun oleh :
Kelompok : 4
Kelas : B5PAR
FAKULTAS TARBIYAH
2022
ELEKTRODEKOLORISASI DENGAN ELEKTRODE SENG DAN KARBON UNTUK
PENGOLAHAN LIMBAH ZAT WARNA PAKAIAN
No KOMPETENSI INTI
No Kompetensi Dasar
3.5 menerapkan hukum/aturan dalam
1 Menjelaskan konsep Sel perhitungan terkait sel elektrokimia elektrodekolorisasi
2 Menyebutkan komponen- komponen dalam sel elektrodekolorisasi
3 Menentukan elektroda positif dan negatif dalam sel elektrodekolorisasi
4 Menjelaskan reaksi yang terjadi dalam elektroda elektrodekolorisasi
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan 1 Menggambarkan skema perhitungan sel
komponen yang ada dalam Elektrodekolorisasi
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses elektrodekolorisasi limbah zat warna yang paling cepat.
B. Landasan Teori
Peningkatan populasi manusia di dunia yang disertai dengan pertumbuhan
industri menyebabkan tuntunan perlindungan lingkungan menjadi pembicaraan utama
dan penting dalam proses perkembangan industri. Limbah cair merupakan masalah
utama dalam lingkungan karena karakteristik fisika dan pembuangan air limbah ke
lingkungan perairan dapat mengakibatkan masalah pencemaran lingkungan.
Industri tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang berasal dari
proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya tinggi, limbah industri tekstil juga
mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut atau sukar diuraikan. Setelah
proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah cair yang berwarna keruh dan
pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada zat warna yang digunakan. Limbah
air yang berwarna-warni ini yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan.
Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa
organik non-biodegradable, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
terutama lingkungan perairan.
Selama ini banyak metode yang digunakan untuk degradasi zat warna telah
dikembangkan, yaitu dengan cara fotokatalisis dengan TiO2 . Sedangkan metode lain
yang di pakai Secara biologi yaitu dengan koagulasi, adsorpsi dengan karbon aktif .
Namun, masing-masing metode penggunaannya terbatas dan kurang menguntungkan.
Sebagai contoh, penggunaan reaksi fotokatalisis membutuhkan biaya yang cukup
besar karena harga TiO2 cukup mahal, selain itu diperlukan perlakukan lebih lanjut
terhadap TiO2 setelah proses dekolorisasi zat warna selesai. Suatu metode degradasi
zat warna yang lebih efektif, efisien dan murah perlu dikembangkan, yaitu metode
elektrodekolorisasi.
Alat : Bahan :
Alat elektrodekolorisasi : - Aquades
- Elektode Zn (seng) - Limbah zat warna
- Grafit/Carbon (bekas) ( Methilen blue, Methilen Red,
Ph meter Remazol,Rhodamin B )
Stopwatch - NaCl
Sumber tegangan & kuat arus - HCl
Wadah atau bejana - Na2SO4
Kabel
D. Cara Kerja
5. Amati perubahan
warna yang terjadi dan
catat waktu yang
diperlukan untuk
mendegradasi limbah
dengan menggunakan
Gambar 4
stopwatch
Limbah cair dilakukan untuk mendegradasi warna dan
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu
6. Untuk limbah dengan
Ph 2 maka tambahkan
sedikit asam hingga
memiliki Ph 2, Setelah
limbah zat warna
Gambar 5
menunjukkan pH 2,
Menggunakan Kertas Lakmus sebagai
maka langkah penanda Asam
E. Hasil Praktikum
Hasil pengamatan
Sebelum
Perlakuan Sesudah pengamatan
pengamatan
Warna warna Waktu Gelembung
Limbah normal Pink Keunguan Bening 27 Menit Gelembung
Kehijauan + Residu
Limbah + asam Pink Ke unguan Pink Muda 20 menit Gelembung
(pH 2) HCL Banyak
Limbah + NaCl Pink Keunguan Pink Keputihan 12 ment Gelembung
sangat
banyak dan
berbusa
Pembahasan
Cairan Limbah berasal dari warna Pakaian yang Luntur pada saat Mencuci, Warna
luntur Pada Pakaian digunakan sebagai bahan Karena Warna nya yang begitu mencolok yaitu
Pink Keunguan dengan Kadar PH 7,18 dengan elektrode karbon dan seng pada tegangan 8
volt dan kuat arus 2 A setelah dilakukan Percobaan Pertama Elektrodekolorisasi. Warna nya
berubah Menjadi Bening Kehijauan dan terdapat gelembung disertai Residu pada Saat dan
setelah percobaan selama 27 menit.
Percobaan Ke - dua Menggunakan cairan Limbah Yang dicampur dengan HCL. lalu
di Masukkan ke dalam wadah yang terdapat elektrode karbon dan seng pada tegangan 8 volt
dan kuat arus 2 A. setalah dilakukan Percobaan tersebut. Terdapat Perbedaan Warna yang
semula Berwarna Pink Ke unguan menjadi Pink Muda disertai Gelembung pada saat dan
Setelah Percobaan Selama 20 Menit Kadar Ph Semula 7,18 (cairan Limbah), ph campuran
HCL yaitu 2 dan setelah dilakukan percobaan Kadar Ph menjadi 4,9
a. Konsep Kimia
Reaksi :
------------------------------------------------ +
Karena kation terlarut dalam air adalah dari golongan IA, maka terjadi persaingan
antara ion Na+ (aq) dan molekul air dalam mengalami reduksi. Air akan tereduksi karena
mempunyai potensial reduksi lebih besar dari pada Na+.
Reaksi
--------------------------------------------------------------------- + (dijumlah)
Dari reaksi di katoda didapatkan hasil berupa gas hidrogen dan bersifat basa, sedangkan dari
anoda didapatkan hasil gas klorin.
Elektrodekolorisasi ditambahkan garam dapur (NaCl) ke dalam limbah zat
warna sebagai zat elektrolit. Penambahan garam sebanyak 10 gram pada 250 mL
limbah zat warna. Setelah penambahan garam, diukur nilai pH limbah zat warna
tersebut menunjukkan nilai pH 6,825. setelah elektrodekolorisasi terjadi
perubahan yang cukup signifikan2
b. Konsep Fisika
Elektrodekolorisasi Tidak Lepas dengan Hukum Faraday. Karena Elektrodekolorisasi
berawal/turunan dari Elektrolisis3.
Aspek kuantitatif dari sel elektrolisis meliputi massa zat hasil, volume gas hasil,
jumlah mol elekron, kuat arus, waktu elektrolisis. Dalam hal ini hukum Faraday
dinyatakan dalam 2 hukum, yaitu hukum Faraday I dan hukum Faraday II.
1. Hukum Faraday I
Hukum ini menyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau dilarutkan
sebanding dengan muatan yang dilewatkan dalam sel dan massa ekivalen zat
tersebut
Keterangan
W = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = massa ekuivalen
i = kuat arus (ampere)
2
“it,+12.+indra+formated.pdf,” t.t.
3
“Modul Kimia Kelas XII KD 3.6.,” t.t., 30.
t = waktu (secon).
F = tetapan Faraday = 96.500 Coulomb/mol
𝑄=𝑖×𝑡
Hukum Faraday dapat ditulis ulang sebagai berikut
𝑊/𝑒 = 𝑖 × 𝑡 / 𝐹
Dari rumusan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
𝑖 ×𝑡 / 𝐹 = jumlah Faraday
Massa ekivalen (e) adalah massa zat yang secara stoikiometri setara dengan 1
mol elektron. Massa ekivalen dinyatakan dalam rumus :
𝑒 = 𝐴𝑟 / 𝑛
Dimana
e = massa ekivalen
Ar = Massa atom relative
n = jumlah elektron yang diterima atau dilepas.
Sehingga hukum Faraday dapat ditulis sebagai berikut:
𝑊 = 𝐴𝑟 𝑛 𝑥 𝑖 × 𝑡 / F
2. Hukum Faraday II
Hukum Faraday II menyatakan bahwa “Massa zat yang dihasilkan pada suatu
elektroda selama elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa ekivalen (e) zat
tersebut.”
Oleh karena itu, jika beberapa sel elektrolisis disusun secara seri atau arus listrik
sama (jumlah muatan listrik yang sama juga), maka perbandingan massa zat-zat
yang dihasilkan akan sama dengan perbandingan massa ekivalennya masing -
masing.
𝑊1 / 𝑊2 = 𝑒1 / 𝑒2
c. Konsep Biologi
Pencemaran limbah terutama bersumber dari limbah cair berupa zat warna
yang dihasilkan dari sisa bahan pewarna, proses pencucian dan pembilasan kain
batik. Warna merupakan indikator pencemaran air. Pembuangan air limbah berwarna
tidak hanya merusak estetika badan air penerima tapi juga meracuni biota air.
Disamping itu, kepekatan warna dapat menghalangi tembusnya sinar matahari
sehingga akan menghambat proses fotosintesis di air. Akibatnya, oksigen yang
dibutuhkan untuk kehidupan biota air akan berkurang (Nasution, 2009). 4
Menurut Dae-Hee, dkk, (1999), limbah zat warna yang dihasilkan dari
industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik non-biogradable, yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan terutama lingkungan perairan. Senyawa zat
warna di lingkungan perairan sebenarnya dapat mengalami dekomposisi secara alami
oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi ini berlangsung relatif lamat, karena
intensitas cahaya UV yang sampai ke permukaan bumi relatif rendah sehingga
akumulasi zat warna ke dasar perairan atau tanah lebih cepat daripada
fotodegradasinya.
Apabila membuang limbah cair langsung tanpa diolah dahulu, maka aliran
limbah tersebut akan melalui perairan di sekitar pemukiman dan mutu lingkungan
tempat tinggal penduduk menjadi turun melampaui ambang batas yang
diperbolehkan, maka gejala yang paling mudah diketahui dalah matinya organisme
perairan (Alkdasi, 2004)
Dengan banyaknya zat warna karena pencemar yang ada di dalam air limbah,
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air. Hal ini
mengakibatkan matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air, juga dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air, sehingga prosesupaya pemurnian Air
Terhambat. oleh karena itu metode Elektro dekolorisasi digunakan dalam mengolah
beberapa limbah zat warna. Elektrodekolorisasi memiliki keunggulan
dibandingkan dengan metode lain karena selain tidak menghasilkan limbah
4
“Pencemaran Limbah Batik Warna,” t.t.
sampingan berupa lumpur, juga tidak diperlukan penambahan bahan kimia
mahal, prosesnya berlangsung lebih cepat dapat diterapkan pada suhu kamar,
menggunakan alat dan bahan yang ekonomis5.
G. Intergrasi Keislaman
Islam memberi perhatian pada kelestarian lingkungan. Dalam surat Ar-Rum ayat 41-
42, Allah berfirman:
ۡ ۡ ۡ
َض الَّ ِذ ۡى َع ِملُ ۡوا لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡر ِجع ُۡون ِ َّظَهَ َر الفَ َسا ُد فِى البَ ِّر َوالبَ ۡح ِر بِ َما َك َسبَ ۡت اَ ۡي ِدى الن
َ اس لِيُ ِذ ۡيقَهُمۡ بَ ۡع
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
َض فَا ْنظُر ُۡوا َك ۡيفَ َكانَ عَاقِبَةُ الَّ ِذ ۡينَ ِم ۡن قَ ۡب ُلؕ َكانَ اَ ۡكثَ ُرهُمۡ ُّم ۡش ِر ِك ۡين اۡل
ِ قُ ۡل ِس ۡير ُۡوا فِى ا َ ۡر
"Katakanlah (Muhammad), "Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan
orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)."
5
Prasetiyo dan Milatina, “OPTIMASI VOLTASE DAN WAKTU PADA ELEKTRODEKOLORISASI ZAT WARNA
INDIGOSOL GOLDEN YELLOW IRK DENGAN ELEKTRODA PbO2 DAN GRAFIT (C).”
Kesimpulan
Cairan Limbah berasal dari warna Pakaian Pink Keunguan dengan Kadar
PH 7,18 Warna nya berubah Menjadi Bening Kehijauan dan terdapat gelembung
disertai Residu pada Saat dan setelah percobaan selama 27 menit.