Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL ELEKTROLISIS

Disusun oleh:

1. Bryan Christian Ravelino (05)


2. Charlistio Aditirta Wijaya (06)
3. Denny Putra Wijaya (07)
4. Dhini Fabiola (08)
Kelas : XII MIPA 2

SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan lindungannya kami dapat menyelesaikan laporan percobaan yang berjudul “Laporan
Praktikum Kimia Sel Elektrolisis“ dengan baik.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lela Kesuma karena telah memberikan
tugas percobaan ini, serta berterima kasih juga kepada teman-teman sesama kelompok atas
kontribusinya untuk menyelesaikan laporan ini.
Tentunya dalam pembuatan laporan ini, kami memiliki kendala mulai dari waktu,
kemampuan serta tempat, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
apabila ada kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun dari kami sendiri. Terima kasih.

Palembang, 8 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. 3
BAB I…………………………………………………………………………………………….. 4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 4
Latar Belakang…………………………………………………………………………… 4
Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 4
Tujuan……………………………………………………………………………………. 4
Manfaat…………………………………………………………………………………... 5
Variabel…………………………………………………………………………………... 5
BAB II…………………………………………………………………………………………… 6
METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………………………… 6
2.1 Alat dan Bahan………………………………………………………………………. 6
2.2 Langkah Kerja……………………………………………………………………….. 6
BAB III…………………………………………………………………………………………... 8
HASIL DAN
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………... 8
3.1 Hasil Pengamatan……………………………………………………………………. 8
3.2 Pembahasan………………………………………………………………………….. 8
3.3 Pertanyaan dan Jawaban…………………………………………………………….. 9
BAB IV…………………………………………………………………………………………. 10
KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………………... 10
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 10
4.2 Saran………………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 11
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………… 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektrokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi
kimia dan aliran listrik. Aliran listrik merupakan aliran sesuatu yang bermuatan seperti
elektron. Reaksi kimia manakah yang berhubungan dengan adanya aliran elektron? Reaksi
yang berhubungan dengan aliran elektron adalah reaksi yang melibatkan pelepasan dan
penerimaan elektron atau yang kita kenal dengan reaksi oksidasi dan reduksi atau reaksi
redoks (Mulyani dan Hendrawan, 2014).
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk membuat reaksi redoks.
Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa dengan melewatkan
arus listrik melaluinya. Selama elektrolisis, energi listrik diubah menjadi energi kimia.
Dalam sel muatan, reaksi redoks berlangsung secara spontan dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan elektrolisis adalah reaksi
kebalikan dimana potensial sel bernilai negatif atau dapat dikatakan dalam keadaan normal
tidak terjadi reaksi dan reaksi terjadi apabila diinduksi oleh energi listrik dari luar.
Banyak zat yang dapat dihasilkan oleh reaksi elektrolisis. Ini karena ada banyak zat yang
tidak ada secara bebas di alam, tetapi sebagai senyawa. Contoh zat yang dihasilkan dari
elektrolisis adalah logam alkali, aluminium, unsur halogen, NaOH, H2O2. Selain itu,
elektrolisis juga dapat digunakan untuk elektroplating, suatu upaya untuk melindungi logam
dari karat dan meningkatkan daya tariknya. Hasilnya, logam berlapis lebih tahan lama,
terlihat lebih menarik, dan harganya lebih mahal.
Dengan banyaknya hal-hal menarik didalam sel elektrolisis ini, maka kami
memiliki rasa ingin tahu yang lebih. Rasa ingin tahu yang ada melatarbelakangi kami dalam
melakukan praktikum sel elektrolisis ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penelitian yang akan kami lakukan timbul beberapa pertanyaan, antara lain :
1. Dari perubahan warna di indikator, apakah yang terbentuk H+ atau OH- pada
ruang katode dan anode
2. Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis
3. Ion ion apakah yang terdapat di ruang katode adalah elektrolisis
1.3 Tujuan
Tujuan yang kami ingin capai dalam penelitian ini, antara lain :
1. Mengetahui proses elektrolisis pada larutan
2. Mengetahui tingkat keasaman larutan sebelum dan sesudah elektrolisis
3. Mengetahui perubahan yang terjadi pada larutan sebelum dan sesudah elektrolisis

4
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat kita dapat setelah melakukan penelitian ini adalah dapat mengetahui
pH larutan sebelum dan sesudah elektrolisis serta dapat mengamati perubahan warna yg terjadi
sebelum dan sesudah elektrolisis.

1.5 Variabel
1. Variabel kontrol : Tabung U;
2. Variabel bebas : Larutan Na2SO4, Larutan KI, Larutan Fenolftalein, Larutan
Amilum, Indikator universal ;
3. Variabel terikat : pH dan warna larutan.

5
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung U
2. Statif dan klem
3. Gelas beaker
4. Power supply
5. Kabel
6. Pipet tetes
7. Tabung reaksi
8. Rak tabung rekasi
9. Elektrode C

Bahan :
1. Larutan KI
2. Larutan Na2SO4
3. Indikator Fenolftalein
4. Indikator amilum
5. Kertas pH meter
6. Kertas lakmus merah
7. Kertas lakmus biru

2.2 Langkah Kerja


Bagian I : Elektrolisis larutan Na2SO4
1. Pasanglah alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar berikut. (bs masuki foto yg ad
di lembar laporan semetara)

6
2. Masukkan 50 mL larutan Na 2SO4 0,5 M , ke dalam beker gelas kemudian tambahkan
10 tetes indikator universal. Kemudian masukkan larutan ndica dalam tabung U. ukur pH
larutan sebelum dielektrolisis.
3. Elektrolisislah larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar kedua electrode.
Catat pengamatan anda sedetail mungkin setelah elektrolisis selesai ukur lagi pH larutan
dengan indikator pH stick.

Bagian II : Elektrolisis larutan KI


1. Elektrolisislah larutan KI 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua indicator.
Sebelumnya ukur dulu pH larutan KI
2. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan dari ruang katode ke dalam dua
tabung masing – masing kira – kira 2 mL. ke dalam tabung 1 dan tambahkan 2 tetes
larutan fenolftalein, ke dalam tabung 2 tambahkan 2 tetes larutan amilum/kanji. Catat
pengamatan anda.
3. Lakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anode. Setelah elektrolisis selesai
ukur pH larutan dengan menggunakan pH stick.

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Bagian 1

Cairan Dalam Perubahan Setelah Perubahan Perubahan Setelah


Logam Dielektrolisis Setelah Ditambah Ditambah Amilum
Fenolftalein

Anode Menghasilkan warna Berubah menjadi Berubah warna menjadi hitam


oranye oranye keruh

Katode Menghasilkan warna Berubah menjadi Berubah warna menjadi merah


bening warna magenta muda keruh

3.2 Pembahasan
Bagian 1
- Warna larutan sebelum dielektrolisis : oranye
- Sesudah dielektrolisis :
Anode
a) Perubahan pada ruang katode : biru kehijauan
Katode
b) Perubahan pada ruang anode : oranye yang lebih pekat
- pH larutan sebelum elektrolisis : 6
- pH larutan setelah elektrolisis : 7

Bagian II
Elektrolisis larutan KI
Anode :
- Perubahan selama elektrolisis : menghasilkan warna oranye
- Perubahan setelah di tambah fenoftalein : berubah menjadi warna oranye yag lebih gelap
(butek)
- Perubahan setelah ditambah amilum : berubah warna menjadi hitam

8
Katode :
Perubahan selama elektrolisis : menghasilkan warna bening
- Perubahan setelah di tambah fenoftalein : berubah menjadi warna magenta
- Perubahan setelah ditambah amilum : berubah warna menjadi merah muda

3.3 Pertanyaan dan Jawaban


1. Dari perubahan warna di indikator, apakah yang terbentuk H+ atau OH- pada ruang
katode dan anode
> Ruang Katode → OH-
> Ruang Anoode → H +
2. Zat apakah yang terjadi di ruang anode sebagai hasil elektrolisis
> H2 , karena terjadi reduksi
3. Ion ion apakah yang terdapat di ruang katode adalah elektrolisis
> O2 , karena terjadi oksidasi

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari praktikum yang telah kami lakukan, antara lain :
Elektrolisis dapat merubah pH dan warna terhadap suatu larutan dan dapat O2 (
Gelembung ) yang besar dan jumlah yang relatif. Dalam penelitian elektrolisis larutan
dapat diamati beberapa tanda terjadinya elektrolisis. Timbulnya gas dapat diamati melalui
adanya gelembung udara dan ciri khas warna gas tersebut.
4.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, saran yang dapat kita aplikasikan antara lain :
1. Sebaiknya, gunakan jas lab saat melakukan penelitian ini untuk mengurangi resiko
terkena cairan kimia yang dapat bersifat korosif.
2. Sebaiknya, menggunakan sarung tangan latex saat melakukan praktikum.
3. Sebaiknya, mencuci jembatan garam setiap mengganti senyawa agar tidak terjadi reaksi
antar senyawa akibat residu yang tertinggal di jembatan garam.

10
DAFTAR PUSTAKA
Daryoko, M., Sutoto, Heriyanto, K., dan Suwardiyono. (2009). Optimasi Proses Reaksi
Pembangkitan Ag 2+ pada Sel Elektrolisis Berkapasitas Satu Liter, Seminar Nasional V SDM
Teknologi Nuklir Yogyakarta, 5 November
DOGRA SK,DOGRA S. (2009). Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI-Press
Mulyani, S. dan Hendrawan. (2003). Common Texbook (Edisi Revisi) Kimia Fisika II.
Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. diakses pada tanggal 20 September 2022
pukul 18.56 WIB
Pratiwi Purnama, Sari. 2014. PROTOTYPE HIDROGEN FUEL GENERATOR
(Pengaruh Suplay Arus Listrik dengan Elektrolit Natrium Hidroksida Terhadap Produksi Gas
Hidrogen). Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai