Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ENZIM KATALASE

Disusun oleh:

1. Bryan Christian Ravelino (05)


2. Karen Nathania Batubara (17)
3. Sherry Priskila Clarissa Masengi (25)
4. Tania Charista (26)
Kelas : XII MIPA 2

SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG


Tahun Ajaran 2022/202
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kami. Adapun tema dari laporan praktikum ini
adalah “Enzim Katalase Pada Ekstrak Hati Ayam”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
Ibu Agustina Maria Triwijiarti, S.Pd. yang telah membimbing kami dalam pengerjaan praktikum
dan laporan yang kami buat.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan sebaik –
baiknya. Kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih terdapat kekurangan. Untuk
itu, kami mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun kami menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

Palembang, 24 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................................2
1.5 Variabel..............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................................3
2.1 Alat dan Bahan...................................................................................................................3
2.2 Langkah Kerja....................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................5
3.1 Hasil Pengamatan...............................................................................................................5
3.2 Pembahasan........................................................................................................................5
3.3 Pertanyaan dan Jawaban.....................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................8
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................8
4.2 Saran...................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
LAMPIRAN..................................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim merupakan senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator, di
mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi.
Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis. Reaksi
biologis yang dipengaruhi oleh enzim berkaitan erat dengan proses metabolisme yang
umumnya terjadi dalam proses pencernaan organisme.
Metabolisme merupakan sebuah proses reaksi kimia yang terjadi di tubuh makhluk hidup
yang memiliki kaitan dengan kecepatan tubuh dalam proses mencerna, menyerap, dan
mengasimilasi makanan untuk diubah menjadi energi. Metabolisme dibantu oleh sebuah
katalisator yang disebut dengan Enzim. Katalisator sendiri memiliki definisi sebuah zat kimia
yang mempercepat laju suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi dalam reaksi tersebut. Suatu
katalis dapat berperan penting dalam sebuah reaksi kimia, terkhususnya dalam proses
metabolisme didalam tubuh makhluk hidup. Enzim merupakan katalis yang dapat kita
temukan di dalam tubuh makhluk hidup. Enzim umumnya diproduksi oleh organel badan
mikro peroksisok didalam sel.
Salah satu enzim yang ada di dalam tubuh makhluk hidup adalah enzim katalase. Enzim
katalase berperan dalam proses dekomposisi atau penguraian zat hidrogen peroksida (H 2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Proses dekomposisi ini dilakukan agar dapat melindungi
sel dari kerusakan akibat adanya hidrogen peroksida (H 2O2) yang sejatinya dapat bersifat
korosif bagi sel yang ada di dalam tubuh. Proses enzim katalase yang berhasil dekomposisi
hidrogen peroksida (H2O2) ditandai dengan adanya gelembung udara yang tercipta.
Gelembung yang timbul dapat menjadi indikator bahwa enzim katalase telah berhasil
mengubah hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan bara api yang menyala
menunjukan bahwa enzim katalase telah berhasil mengubah hidrogen peroksida (H2O2)
menjadi oksigen (O2). Enzim katalase sendiri dapat mengalami denaturasi atau kerusakan bila
terpapar suhu yang tinggi dan atau bekerja pada pH yang asam ataupun basa. Enzim katalase
dapat bekerja dengan optimal di suasana (pH) netral dan dalam suhu ±37oC (suhu ruangan).
Rasa ingin tahu kami sebagai peneliti untuk mengetahui bagaimana dampak dari berbagai
variabel terhadap efektivitas kerja enzim membuat kami melakukan praktikum sederhana
yang menggunakan enzim katalase yang kami dapatkan dari ekstrak hati ayam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang terjadi ketika hati dan kentang dimasukkan ke dalam larutan yang
mengandung hidrogen peroksida?
2. Apa jenis enzim yang terdapat dalam hati ayam dan kentang?
3. Hidrogen peroksida bertindak sebagai apa?
4. Apa kesimpulanmu mengenai pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim

1
5. Apabila berdasar pada sifat-sifat enzim, apa yang terjadi ke dalam larutan hidrogen
peroksida dimasukkan potongan kentang atau ekstrak hati ayam dengan jumlah yang
lebih banyak?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui jumlah gelembung dan nyala bara api enzim katalase pada ekstrak hati
2. Menarik kesimpulan terkait pengaruh suhu dan pH terhadap cara kerja enzim katalase

1.4 Manfaat
Kami dapat mengetahui reaksi enzim terhadap substrat yang diujikan serta mengetahui reaksi
apa yang akan diberikan oleh enzim katalase pada ekstrak hati ayam yang sudah dicampur
dengan hidrogen peroksida.

1.5 Variabel
1. Variabel bebas : enzim yang berada pada ekstrak hati ayam yang dicampurkan dengan
NaOH, HCl, H2O2 dan pengaruh dari suhu dingin dan panas.
2. Variabel kontrol : ekstrak hati ayam.
3. Variabel terikat : banyaknya gelembung yang dihasilkan dan api yang menyala pada
batang lidi saat dimasukan kedalam tabung reaksi.

2
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Tabung reaksi: 6 buah
2. Gelas ukur: 1 buah
3. Gelas beaker: 1 buah
4. Pisau: 1 buah
5. Penggaris: 1 buah
6. Termometer: 1 buah
7. Pembakar spiritus: 1 buah
8. Pipet tetes: 1 buah
9. Batang lidi: 10 tusuk

B. Bahan
1. Larutan hidrogen peroksida (H2O2) : 5 tetes
2. Larutan asam klorida (HCI): 10 tetes
3. Larutan natrium hidroksida (NaOH): 10 tetes
4. Air: 150 ml
5. Es batu
7. Korek api: 1 bungkus
8. Ekstrak hati ayam: 30 ml

2.2 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menuangkan ekstrak hati ayam pada masing-masing tabung reaksi setinggi 3 cm.
3. Berikan label pada masing-masing tabung dengan :
a. Tabung I : ekstrak hati ayam + H2O2
b. Tabung II : ekstrak hati ayam + H2O2+ HCl
c. Tabung III : ekstrak hati ayam + H2O2+ NaOH

3
d. Tabung IV : ekstrak hati ayam + H2O2 + suhu panas
e. Tabung V : ekstrak hati ayam + H2O2+ suhu dingin
4. Pada tabung I, teteskan 5 tetes H2O2. Aduk dengan lidi, lalu tutup tabung reaksi dengan
rapat menggunakan ibu jari dan kemudian bakar ujung lidi kemudian masukkan ujung
lidi yang telah menjadi bara api.
5. Pada tabung II, teteskan 5 tetes HCl dan H2O2. Aduk menggunakan lidi kemudian tutup
rapat tabung reaksi dengan ibu jari. Bakar ujung lidi, lalu masukan ujung lidi yang telah
menjadi bara api.
6. Pada tabung III, teteskan 5 tetes NaOH dan H2O2. Aduk menggunakan lidi kemudian
tutup rapat menggunakan ibu jari. Masukan ujung lidi yang sudah dibakar menjadi bara
api.
7. Pada tabung IV, panaskan ekstrak hati hingga mencapai suhu 600 C. Teteskan 5 tetes
H2O2. Aduk merata dengan lidi kemudian tutup tabung reaksi dengan ibu jari. Masukan
lidi yang sudah dibakar menjadi bara api.
8. Pada tabung V, dinginkan ekstrak hati dengan es batu hingga mencapai suhu 00 C.
Teteskan 5 tetes H2O2. Aduk merata menggunakan lidi kemudian tutup tabung reaksi
dengan ibu jari. Masukan batang lidi yang sudah dibakar menjadi bara api.
9. Mengamati kegiatan diatas dengan memperhatikan gelembung dan juga ujung batang lidi
yang dimasukan kedalam tabung reaksi. Catat hasil pengamatan kedalam tabel.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
No Tabung Jumlah gelembung Nyala bara lidi
1 Ekstrak hati + H2O2 ++ +
2 Ekstrak hati + HCl + H2O2 - -
3 Ekstrak hati + NaOH + H2O2 + -
4 Ekstrak hati + dipanaskan + H2O2 ++ +
5 Ekstrak hati + didinginkan + H2O2 ++ +

Keterangan jumlah gelembung


Tidak ada : -
Sedikit : +
Cukup banyak : ++
Banyak : +++
Sangat banyak : ++++
Keterangan nyala bara api:
Mati :-
Nyala : +

3.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, kita dapat mengetahui bahwa enzim katalase
bekerja dengan memperhatikan indikator yang ada yaitu jumlah gelembung yang dihasilkan serta
bara api yang menyala atau tidak. Pada perlakuan pertama, gelembung yang dihasilkan cukup
banyak yang mengindikasikan bahwa enzim katalase bekerja dan mengurai hidrogen peroksida
(H2O2) menjadi air (H2O) dan bara api yang menyala mengindikasikan bahwa enzim katalase
berhasil mengurai hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen (O2). Maka dari itu, pada
percobaan pertama dapat diketahui bahwa tanpa adanya variabel lain yang mempengaruhi proses
reaksi kimia, maka enzim katalase dapat bekerja dengan baik.
Pada perlakuan kedua, dengan menambahkan 10 tetes HCl dapat kami lihat bahwa tidak
ada gelembung yang timbul dari proses reaksi kimia, lalu bara api juga tidak menyala. Hal ini
mengindikasikan bahwa HCl yang bersifat asam membuat enzim katalase yang terdapat pada
ekstrak hati ayam mengalami denaturasi sehingga tidak dapat menjadi katalis dalam mengubah
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Pada perlakuan ketiga, dengan menambahkan 10 tetes NaOH dapat terlihat bahwa reaksi
kimia antara enzim katalase dan hidrogen peroksida (H2O2) menghasilkan gelembung yang

5
sedikit dan tidak menyalakan bara api. Kemudian pada umumnya enzim memiliki struktur ion
yang tergantung pada pH lingkungan. “Terjadinya denaturasi enzim disebabkan karena tinggi
atau rendahnya pH dan akan menyebabkan ionisasi pada sisi aktif enzim, ionisasi pada substrat,
atau akan mempengaruhi konformasi enzim dan substrat, sehingga akan berpengaruh terhadap
aktivitas enzim (Dennison, 2002)”. Dari Kutipan tersebut dapat diketahui bahwa enzim sangatlah
sensitif terhadap tingkat pH dimana ia bekerja, maka dari itu pada percobaan ketiga, enzim
seharusnya tidak menimbulkan gelembung sama sekali. Kesalahan teknis mungkin yang
menjadikan adanya kesalahan dalam praktikum ini, misalnya kurang meratanya NaOH yang
diteteskan diatas ekstrak hati ayam yang mengakibatkan adanya anomali yang terjadi.
Pada perlakuan keempat, dengan memanaskan ekstrak hati ayam terlebih dahulu. Dengan
perlakuan ini, hasil yang kami dapatkan adalah muncul gelembung yang cukup banyak dan bara
api yang menyala. “Ketika terjadi peningkatan suhu yang melampaui batas tertentu, maka enzim
menjadi tidak stabil dan laju reaksi menurun. Setiap enzim memiliki aktivitas maksimal pada
suhu tertentu. Akibat terjadinya denaturasi, ikatan kimia menjadi putus dan enzim kehilangan
bentuk spesifiknya (Dennison 2002)”. Ketika dipanaskan, seharusnya enzim yang terdapat pada
ekstrak hati ayam mengalami denaturasi dan tak seharusnya terjadi reaksi kimia. Kesalahan
teknis dimana panas yang tidak merata merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dalam
anomali ini.
Pada perlakuan kelima, dengan mendinginkan ekstrak hati hingga berada di suhu kurang
dari 10 C, kami menemukan bahwa masih timbul gelembung yang cukup banyak dan bara api
o

yang menyala, hal ini mengindikasikan bahwa enzim katalase berhasil mengubah hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

3.3 Pertanyaan dan Jawaban


A. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi ketika hati ayam dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung hidrogen
peroksida?
2. Apa jenis enzim yang terdapat dalam hati ayam?
3. Hidrogen peroksida bertindak sebagai apa?
4. Berikanlah kesimpulan, bagaimana pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim?
5. Berdasarkan sifat-sifat enzim, apa yang terjadi apabila ke dalam larutan hidrogen peroksida
dimasukkan ekstrak hati ayam dengan jumlah yang lebih banyak?

B. Jawaban

6
1. Ketika ekstrak hati ayam dicampurkan dengan hidrogen peroksida, maka ekstrak hati ayam
akan menghasilkan gelembung dan bara api yang menyala.
2. Jenis enzim yang terdapat dalam hati ayam adalah enzim katalase. Hal ini dapat dilihat saat
ekstrak hati ayam dicampurkan dengan hidrogen peroksida (H2O2), maka ekstrak hati ayam
tersebut akan menghasilkan gelembung dan bara api yang menyala. Hal ini membuktikan bahwa
adanya enzim katalase pada ekstrak hati ayam yang menguraikan hidrogen peroksida (H202)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
3. Hidrogen peroksida bertindak sebagai substrat, hal ini dikarenakan hidrogen peroksida
(H2O2) akan dirombak oleh enzim katalase sehingga menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
4. Kesimpulan bagaimana pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim:
Kesimpulan pengaruh pH terhadap enzim: Dari hasil percobaan yang kami lakukan, pada saat
ekstrak hati ayam dicampurkan dengan larutan H2O2 dan larutan HCI tidak menghasilkan
gelembung gas dan bara api tidak menyala dan pada saat ekstrak hati ayam dicampurkan dengan
larutan H2O2 dan larutan NaOH menghasilkan gelembung gas namun tidak menghasilkan bara
api. Dari hasil ini kami menyimpulkan bahwa enzim katalase tidak bekerja secara maksimal
dalam ph asam atau basa dan bekerja dengan maksimal pada ph yang netral.

Kesimpulan pengaruh suhu terhadap kerja enzim :

Dari hasil percobaan yang kami lakukan, terdapat perbedaan banyaknya jumlah gelembung
dalam enzim yang dipanaskan dan didinginkan namun sama-sama menghasilkan bara api,
ekstrak hati ayam yang dicampurkan H2O2 dan dipanaskan pada suhu 60oC lebih sedikit
menghasilkan gelembung dibandingkan dengan ekstrak hati ayam yang dicampurkan H2O. dan
didinginkan. Dari percobaan ini kami simpulkan bahwa enzim tidak dapat bekerja optimum pada
suhu yang tidak normal (60°C).
5. Jika larutan hidrogen peroksida dimasukkan ekstrak hati dengan jumlah yang lebih banyak
maka konsentrasi enzim akan menjadi lebih banyak dari pada substrat. Hal ini akan
menyebabkan peningkatan laju reaksi suatu enzim seiring dengan penurunan konsentrasi
substrat. Ketika konsentrasi substrat semakin banyak kerja enzim akan menurun, sehingga
dibutuhkan penambahan enzim untuk mengatasinya.

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Enzim dapat mengalami denaturasi apabila terpapar oleh suhu yang tinggi.
2. Enzim dapat mengalami denaturasi apabila bekerja pada pH yang sangat asam atau
sangat basa.
3. Enzim bekerja dengan optimal pada suhu ruangan (37oC)
4. Enzim bekerja dengan optimal di pH netral.
5. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan laju cepat reaksi.
6. Enzim katalase dapat mendekomposisi hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2).
4.2 Saran
Hal-hal yang disarankan dalam melakukan percobaan ini, yaitu :
1. Menggunakan sarung tangan latex untuk mencegah terkena cairan H2O2 secara langsung.
2. Menggunakan masker agar tidak terkena/terhirup gas berbahaya.
3. Mencuci alat hingga bersih.
4. Melakukan setiap langkah praktikum dengan benar dan cermat.
5. Dan juga dalam mengerjakan praktikum ini adanya kerja sama terhadap sesama anggota
kelompok agar berlangsung dengan cepat.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unair.ac.id/64589/ diakses pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 19.51 WIB
https://biotek.lipi.go.id/2020/08/07/1965-enzim-katalase-enzika/#:~:text=Katalase%20berperan
%20sebagai%20enzim%20peroksidasi,hydrogen%20peroksida%20kedua%20menjadi%20air.
diakses pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 19.55 WIB
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/18/155854669/enzim-katalase-pengertian-dan-
fungsinya?page=all diakses pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 20.13 WIB
http://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Enzim-Katalase_207125_unusa_p2k-unkris.html diakses
pada tanggal 25 Agustus 2022 pukul 17.56 WIB
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3871136/anomali-adalah-keanehan-contoh-kasus-dan-
macam-macam-bentuknya diakses pada tanggal 25 Agustus 2022 pukul 18.36 WIB

9
LAMPIRAN DOKUMENTASI

10

Anda mungkin juga menyukai