Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“LISTRIK STATIS”

Disusun oleh:

1. Audy Angela (Kelas XII MIPA 2/ absen 02)


2. Bryan Christian Ravelino (Kelas XII MIPA 2/ absen 04)
3. Graceila Natali Susilo (Kelas XII MIPA 2/ absen 10)
4. Jonathan Fortino Chandra (Kelas XII MIPA 2/ absen 16)
5. Sherry Priskila Clarissa Masengi (Kelas XII MIPA 2/ absen 25)
6. Tania Charista (Kelas XII MIPA 2/ absen 26)

SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG


TAHUN 2022
I. Judul Praktikum
A. Judul : Listrik Statis (menemukan muatan listrik)
B. Tempat, tanggal praktikum : Laboratorium Fisika SMA Xaverius 3 Palembang,
31 Agustus 2022.
II. Tujuan
Tujuan adanya pengamatan ini yang dilakukan, antara lain :
A. Menganalisis terjadinya muatan positif dan negatif pada suatu benda serta
terjadinya transfer elektron;
B. Untuk menunjukkan gejala adanya listrik statis dan;
C. Menganalisis benda-benda yang dapat menghasilkan listrik statis.

III. Landasan Teori


Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Benda
dapat diberi muatan listrik dengan cara menggosokkannya dengan benda lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari
molekul-molekul dan atom, didalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah
tertentu. Sesuai dengan teori atom Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari
muatan positif dan negatif. Jika proton dan elektron jumlahnya sama maka benda
dikatakan netral. Benda dikatakan bermuatan positif bila jumlah elektron lebih
sedikit dari proton. Sedangkan benda dikatakan bermuatan negatif bila jumlah elektron
melebihi jumlah proton (Kertiasih, 2018).
Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan
karena proses gesekan (gosokan). Diistilahkan dengan charging by friction, atau
menjadi bermuatan karena gesekan. Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan
membuat elektron dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang lain,
sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi yang melepaskan elektronnya,
menjadi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan negatif. Jadi, perpindahan elektron
pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan (Fauziah, 2022).
Listrik statis merupakan ketidakseimbangan muatan listrik pada permukaan
benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara sebuah arus
listrik melepaskan muatan arus listrik. Kesimpulannya, bahwa listrik statis
berhubungan dengan gejala kelistrikan yang tidak mengalir. Listrik statis tidak
dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lain atau hanya bisa ada sekejap pada
suatu tempat. Kejadian seperti hal potongan kertas kecil dapat berinteraksi dengan
penggaris yang sebelumnya penggaris digosok-gosok bisa dijelaskan dengan konsep
dasar listrik statis, karena jika berbicara tentang listrik tentu tidak akan lepas dari
muatan listrik, dan tentu saja listrik statis (Pradana & Supardi, 2020).

IV. Alat dan Bahan


A. ALAT
1. Gunting = 1 buah
2. Penggaris plastik = 1 buah
B. BAHAN
1. Selembar Kertas Mika = 1 lembar
2. Potongan kertas = beberapa potong
3. Sedotan plastik = 2 buah
4. Botol plastik = 1 buah

V. Prosedur Praktikum
1. Percobaan ke 2 (menggosokan penggaris )
1. Siapkan Penggaris untuk di gosokkan ke rambut
2. Gosokkan penggaris plastik ke rambut kering dan gerakannya searah selama
beberapa saat
3. Kemudian dekatkanlah dengan potongan kertas yang telah disiapkan
4. Lalu amatilah apa yang terjadi,dan catatlah pada tabel pengamatan

2. Percobaan ke 3 (menggosokan kertas mika )


1. Siapkan selembar Kertas Mika untuk digosokkan ke rambut
2. Gosokkan kertas mika ke rambut yang kering dengan gerakannya searah
3. Kemudian dekatkanlah dengan potongan kertas yang telah disiapkan
4. Lalu amatilah apa yang terjadi, dan catatlah pada tabel pengamatan

3. Percobaan ke 1 ( menggosokan sedotan plastik)


1. Siapkan dua sedotan yang akan digunakan
2. Menggosokkan kedua sedotan dengan menggunakan tangan kanan secara
berulang-ulang dalam waktu 2-3 menit
3. Meletakkan sedotan pada mulut botol air mineral. (Note: tangan kanan
jangan sampai menyentuh sedotan saat meletakkan di atas mulut botol)
4. Mendekatkan tangan kanan pada ujung sedotan yang sudah digosok-gosok
sebelumnya
5. Mengamati apa yang terjadi dengan sedotan saat didekatkan dengan tangan
kanan

VI. Tabel Pengamatan


Berdasarkan pada percobaan yang telah kami lakukan, berikut hasil pengamatan yang
kami peroleh, antara lain:
No. Subjek Yang Objek Yang Didekatkan Hasil Pengamatan
Digosok

1. Penggaris Potongan-potongan kertas kecil Kertas menempel

2. Kertas mika Potongan-potongan kertas kecil Kertas menempel

3. Sedotan Sedotan Saling menjauhi

4. Sedotan Tangan kanan manusia Saling mendekati

VII. Tabel pengolahan data


Berikut adalah tabel pengolahan data yang kami peroleh berdasarkan hasil pengamatan,
antara lain:
Barang Reaksi yang terjadi
No
Yang Digosok Yang Didekatkan Tarik Tolak
Menarik Menolak

1. Penggaris (negatif) Potongan kertas kecil ✔


(positif)

2. Kertas mika (negatif) Potongan kertas kecil ✔


(positif)

3. Sedotan (negatif) Sedotan (negatif) ✔

4. Sedotan (negatif) Tangan kanan ✔


manusia (positif)

VIII. Analisa data


1. Apa yang terjadi pada percobaan 1 dan jelaskan mengapa hal tersebut dapat
terjadi!
Jawab: Pada percobaan 1, ketika penggaris yang bermuatan netral digosokan
pada rambut, rambut mengalirkan elektron ke penggaris yang
menyebabkan penggaris menjadi bermuatan negatif, lalu ketika
didekatkan pada potongan kertas kecil yang bermuatan positif, maka
potongan kertas itu menempel pada penggaris. Hal ini disebabkan karena
terjadi proses tarik menarik.
2. Apa yang terjadi pada percobaan 2 dan jelaskan mengapa hal tersebut dapat
terjadi !
Jawab: Pada percobaan 2, ketika kertas mika yang awalnya bermuatan positif
digosokkan pada rambut yang berelektron negatif, maka elektron negatif
dari rambut berpindah ke kertas mika sehingga menyebabkan kertas
mika dapat menarik serpihan-serpihan kertas.
3. Setelah kalian mengamati kegiatan tadi, pertanyaan apa yang muncul di pikiran
kalian? Tuliskan pertanyaan yang muncul dan buat perkiraan jawaban kalian!
Jawab:
Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pengaruh gosokan 1. Gosokan yang ada berpengaruh


dengan keberhasilan percobaan? dalam mengubah muatan sedotan,
sehingga muatan sedotan menjadi
2. Mengapa sedotan plastik yang telah negatif setelah digosok.
digosok dapat bergerak bila
didekatkan dengan tangan dan 2. Sedotan plastik tolak menolak
mendekat bila didekatkan dengan dengan sedotan lain karena keduanya
sedotan plastik lainnya? memiliki muatan yang sama,
sedangkan sedotan dengan tangan
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi saling tarik menarik karena memiliki
keberhasilan percobaan tersebut? muatan yang berbeda.

3. Ada beberapa faktor penting yang


menjadi faktor keberhasilan dalam
percobaan ini, antara lain :
A. Kekuatan dan juga ketepatan dalam
menggosok sedotan;
B. Kondisi yang kondusif dimana
tanpa adanya variabel pengganggu
seperti angin yang bertiup sehingga
dapat mengganggu percobaan;
C. Ketepatan dalam menaruh sedotan
diatas botol, sehingga posisi sedotan
benar-benar seimbang.

4. Apa tujuan menggosok-gosok sedotan pada percobaan ke- 3? Dan apa


dampaknya?
Jawab: Tujuannya adalah agar terjadi proses pemindahan elektron pada tangan
ke benda yang digosokan, sehingga memuat perubahan muatan suatu
benda menjadi muatan negatif.
5. Apakah terdapat peristiwa transfer elektron pada kegiatan menggosok-gosok
sedotan pada percobaan ke-3?
Jawab: Ya ada karena pada percobaan ke-3, terdapat muatan elektron negatif
dari tangan berpindah ke sedotan yang awalnya bermuatan netral
sehingga saat digosokkan dengan tangan, tangan mengtransferkan muatan
negatif ke sedotan yang membuat sedotan menjadi bermuatan negatif.
6. Setelah sedotan digosok-gosok dengan tangan jenis muatan listrik apa yang
terdapat pada tangan dan pada sedotan? Jelaskan!
Jawab: Saat sedotan digosokkan, tangan memindahkan elektronnya pada
sedotan, sehinga sedotan menjadi bermuatan negatif.
7. Dari kegiatan di atas, jelaskan kapan terjadinya muatan positif dan kapan
terjadinya muatan negatif pada suatu benda!
Jawab: Berdasarkan pengamatan, suatu benda dapat dikatakan memiliki
muatan positif ketika benda tersebut kekurangan elektron atau dalam
artian memiliki jumlah proton yang lebih banyak. Sedangkan, suatu
benda dapat dikatakan memiliki muatan negatif apabila benda tersebut
mengalami kelebihan elektron.
8. Tuliskan sifat-sifat kedua muatan diatas!
Jawab:
● Tarik-Menarik, adalah reaksi yang terjadi apabila kedua benda yang
didekatkan memiliki muatan yang berbeda (positif-negatif), maka dari itu
ketika benda tersebut didekatkan untuk melihat suatu reaksi, yang terjadi
adalah benda tersebut akan seakan-akan bergerak saling mendekati.
● Tolak-Menolak, adalah proses yang terjadi apabila kedua benda yang
didekatkan memiliki muatan yang sama, maka dari itu ketika benda
tersebut didekatkan untuk melihat suatu reaksi, yang terjadi adalah benda
tersebut seakan-akan bergerak menjauhi.(positif-positif atau negatif-
negatif).

IX. Simpulan
Fenomena kelistrikan dibagi menjadi dua yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik statis merupakan listrik yang tidak dapat mengalir. Benda dapat diberi muatan
listrik statis apabila digosokkan dengan benda lain. Muatan listrik suatu benda terjadi
karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-molekul serta atom, dan
didalamnya terdapat proton dan elektron dalam kuantitas tertentu. Jika muatan suatu
benda negatif maka benda tersebut akan saling tolak menolak dengan benda lain yang
memiliki muatan negatif, sedangkan jika suatu benda dengan muatan negatif didekatkan
dengan suatu benda yang bermuatan positif, maka kedua benda tersebut akan saling tarik
menarik.
X. Daftar Pustaka
Fauziah, M. (2022). Meningkatkan Kemampuan Menjelaskan Konsep Listrik Statis
Dengan Metode Eksperimen. 8(1), 1–9. https://doi.org/10.30653/003.202281.208
diakses pada 5 September 2022 pukul 21.03 WIB
Kertiasih, N. K. (2018). Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di
Indonesia Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia.
Seminar Internasional, ISSN, 1907–2066, 231–238.(Online) diakses pada 5
September 2022 pukul 21.09 WIB
Supardiyono. (2019). IPF : Inovasi Pendidikan Fisika ISSN : 2302-4496 IPF : Inovasi
Pendidikan Fisika ISSN : 2302-4496. IPF: Inovasi Pendidikan Fisika, 08(02), 727–
731. (Online) diakses pada 5 September 2022 pukul 21.18 WIB

XI. Lampiran foto

1.1 Gambar Percobaan 1

1.2 Gambar Percobaan 2

1.3 Gambar Percobaan 3

Anda mungkin juga menyukai