Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Evaluasi Pembelajaran


B. Kegiatan Belajar : Pengembangan dan Pengolahan Nilai Hasil Belajar (KB3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Pemahaman terhadap konsep dasar penilaian dalam


pembelajaran merupakan syarat wajib bagi seorang guru
Konsep (Beberapa istilah agar ia mampu menilai hasil belajar siswa dengan baik.
1
dan definisi) di KB Pemahaman konseptual ini sangat diperlukan agar guru
mempunyai dasar yang kuat dalam menilai hasil belajar
siswa.

 Reliabilitas: Tingkat keterpercayaan hasil tes yang


diukur sejauh mana konsistensi hasil tes meskipun
dilakukan berkali-kali pada sekelompok orang yang
sama
 Tabel Spesifikasi, yaitu tabel yang memuat ruang
lingkup materi atau pokok bahasan dan aspek tingkah
Daftar materi pada KB yang
2 laku yang akan dievaluasi beserta proporsionalitasnya
sulit dipahami
 Tingkat kesukaran, tingkat seberapa besar soal
tersebut dijawab benar oleh siswa
 Validitas Tes, tingkat kesahihan suatu tes yang diukur
dari sejauh mana tes tersebut mampu mengukur
kemampuan siswa sebagaimana yang ingin diukur

 Mungkin bukan suatu hal yang mengalami


miskonsepsi tetapi saya lebih menyoroti banyak nya
aturan penilaian yang mungkin sangat-sangat
membuat seorang siswa menjadi lebih malas lagi
untuk belajar lagi. Dari banyak nya evaluasi dengan
konsep yang pada dasar nya di atur dalam setiap
kurikulum yang terus berubah-ubah. Di
Daftar materi yang sering
tabambahkan lagi banyak nya remedial pengayaan
3 mengalami miskonsepsi
dan lain sebagainya
dalam pembelajaran
 Daya Beda Soal, kemampuan soal dalam
membedakan antara siswa yang nilainya tinggi
dengan siswa yang nilainya rendah,
 Tentang remedial dan pengayaan yang
aplikasinya kurang menggambarkan pendidikan di
indonesia.
I. PENDAHULUAN
Pada saat kita mendiskusikan permasalahan dalam penilaian hasil belajar, biasanya kita
akan menemukan beberapa istilah yang sering digunakan. Beberapa istilah tersebut adalah tes,
pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Kita juga sering menggunakan istilah penilaian untuk menilai
hasil belajar siswa. Penilaian sering digunakan dalam konteks asesmen dan juga dalam konteks
evaluasi. Nah, dalam Kegiatan Belajar 1 modul ini, Anda akan kami ajak untuk lebih mendalami
istilah-istilah tersebut di atas.
Dalam bidang pendidikan terdapat dua pengertian penilaian hasil belajar. Yang pertama,
pengertian penilaian dalam arti asesmen, dan yang kedua pengertian penilaian dalam arti evaluasi.
Penilaian dalam arti asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi hasil belajar siswa
yang diperoleh melalui pengukuran untuk menjelaskan atau menganalisis unjuk kerja siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan penilaian dalam arti evaluasi
merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang melibatkan
sejumlah komponen penentu keberhasilan pembelajaran. Nah, dalam pembahasan mata kuliah ini,
kami mengacu pada pengertian penilaian hasil belajar dalam arti asesmen.
Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam mempelajari modul ini, pembahasan dibagi
dalam dua Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 akan membahas tentang: (1) pengertian dasar tes,
pengukuran, asesmen, dan evaluasi, (2) kedudukan tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi, (3)
prinsip prinsip penilaian, dan (4) adanya pergeseran paradigma penilaian hasil belajar. Kegiatan
Belajar 2 akan membahas jenis dan fungsi tes.
Pertanyaan-pertanyaan yang Anda berikan kepada Intan adalah contoh alat ukur untuk
mengukur hasil belajar Intan. Alat ukur tersebut mengacu pada pengertian tes. Keberhasilan Intan
menjawab dengan benar tiga dari lima pertanyaan merupakan hasil pengukuran. Penggunaan alat
ukur yang menghasilkan angka-angka ini mengacu pada pengertian pengukuran. Setelah Anda
membandingkan hasil ulangan harian pertama dan kedua, Anda menilai bahwa Intan telah
meningkat hasil belajarnya. Pernyataan ini mengacu pada pengertian asesmen. Sedangkan
pernyataan Anda tentang keberhasilan pembelajaran yang telah Anda lakukan telah mengacu
pada pengertian evaluasi.
II. PEMBAHASAAN
A. Pengembangan Tes Hasil Belajar
1. Penyusunan Tes Hasil Belajar
a. Menulis soal Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan
butirbutir soal. Menulis soal sesuai dengan indikator kisi-kisi, indikator sesuai dengan
kompetensi dasar.
b. Menelaah soal tes, Setelah soal disusun perlu dilakukan telaah atas soal-soal tersebut.
Diperlukan untuk memperbaiki soal-soal yang diamati terdapat kekurangan. Butir-butir yang
disusun diamati dari segi konstruksi, content (isi) dan bahasanya.
c. Pelaksanakan tes Setelah mendapatkan instrumen tes yang berkualitas maka selanjutnya
diberikan kepada testee (siswa) .
2. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal yaitu menganalisis butir dari taraf sukar, daya beda, fungsi distractor, berbeda
dengan skor wajar baginya. Testee yang seharusnya memperoleh sekor yang tinggi ternyata
memperoleh sekor yang rendah. Dan sebaliknya testee yang seharusnya memperoleh sekor rendah
ternyata memperoleh sekor tinggi.
1) Bentuk Soal Obyektif
a) Tingkat kesukaran
Proposi testee yang menjawab benar disebut tingkat kesukaran atau taraf sukar. Tingkat
kesukaran soal dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus:
P = R
T
Keterangan :
P = tingkat kesukaran butir soal
R = jumlah yang menjawab benar
T = Jumlah seluruh peserta tes
b) Daya Pembeda
Daya pembeda soal yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara kelompok
atas yaitu kelompok testee yang berkemampuan tinggi (rajin belajar) dan kelompok bawah
yaitu kelompok testee yang berkemampuan rendah (malas belajar). Daya pembeda soal dapat
diukur melalui selisih proporsi jawaban betul pada testee kelompok atas dan kelompok
bawah. Indeks daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai dengan +1.
Daya pembeda soal obyektif diperoleh melalui perhitungan dengan menggunkan rumus:
Rumus : D = FT1 (X=1) - FR1 ( X=1)
MT MR
c) Fungsi Distraktor
Fungsi pengecoh terdapat pada tes objektif dalam bentuk alternatif pilihan jawaban (option).
Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik (testee) yang
menjawan salah.
Rumus
Distraktor = Jumlah Jawaban X 100%
Jumlah Siswa
Contoh : 2 x 100 = 20 %
10
2) Bentuk soal Uraian
a) Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesukaran
suatu soal. Tingkat kesukaran berkisar antara 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat
kesukaran maka makin mudah soal begitu pula sebaliknya. Tingkat kesukaran soal dapat
diperoleh melalui perhitungan dengan rumus:
TK = Mean
Skor Maksimum
TK = tingkat kesukaran soal uraian
Mean = rata-rata sekor testee
Sekor Maksimum = sekor maksimum yang ada pada pedoman pensekoran

Kriteria tingkat kesukaran Klasifikasi


0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal:


Ada enam orang siswa mengerjakan lima soal tes bentuk uraian. Sekor yang diperoleh enam
orang siswa tersebut adalah
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran sekolah dan guru-guru yang pokok adalah menyediakan danmemberikan fasilitas untuk
memudahkan dan melancarkan cara belajar siswa.Guru harus dapat membangkitkan kegiatan-
kegiatan yang membantu siswa untuk meningkatkan cara dan hasil belajarnya. Namun, di samping
itu kadang-kadang guru merasa bahwa evaluasi itu merupakan sesuatu yang bertentangan dengan
pengajaran. Hal ini timbul karena sering kali terlihat bahwa adanya kegiatan evaluasi justru
merisaukan dan menurunkan gairah belajar pada siswa.Jadi seolah-olah kegiatan evaluasi
bertentangan dengan kegiatan pengajaran. Pendapat demikian itu pada hakekatnya tidak benar.
Memang, evaluasi yang dilakuakan secara tidak benar dapat mematikan semangat siswa dalam
belajar. Sebaliknya, evaluasi yang dilakukan dengan baik dan benar, seharusnya dapat meningkatkan
mutu dan hasil belajar, karena kegiatan evaluasi itu membant uguru untuk memperbaiki cara mengajar
dan membantu siswa dalam meningkatkan cara belajarnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa evaluasi
tidak dapat dilepaskan dari pengajaran.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari proses pengajaran. Kegiatan evaluasi merupakan suatu cara yang paling efektif untuk
mengetahui sejauhmana keberhasilan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, sekaligus
mengukur keberhasilan guru dalam mengajar. Oleh karena itu, sudah
selayaknya bagi seorang guru/pendidik untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam melayani dan
memfasilitasi para peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.

B. Saran
Evaluasi Pembelajaran merupakan kelompok Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran pada
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) , khususnya dalam hal ini ditujukan bagi mahasiswa.
Dengan metode pendekatan pembelajaran bersifat ekspositori, penugasan, tanya jawab, dan drill,
merupakan metode yang sangat tepat bagi tercapainya proses pembelajaranefektif, sehingga tujuan
pembelajaran pun akan tepat sasaran. Satu hal yangmungkin bisa dijadikan bahan evaluasi
perkuliahan ke depan, yaitu masalahalokasi waktu perkuliahan yang dirasakan sangat minim sekali
untuk berdiskusi.
Oleh karena itu, untuk perkuliahan selanjutnya diusahakan untuk lebihmemaksimalkan waktu
yang ada. Pada umumnya penulis sangat mendukungsekali terhadap metode pembelajaran yang
diterapkan, karena dengan melaluimetode ini mahasiswa akan lebih terlatih terhadap peka terhadap
penggalianilmu secara mandiri. Oleh karena itu, untuk proses pembelajaran kedepannyamudah-
mudahan terdapat hubungan komunikasi yang baik antara pengajar(dosen) dan peserta didik
(mahasiswa) demi tercapainya tujuan pembelajaran bersama

Anda mungkin juga menyukai