Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI PEMBELAJARAN di SD

Modul 3 :
PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF
Oleh :
Kelompok 2
Anggota :
Asma Khoirunnisa (857147683)
Trias Fitria Valentira Yudhia (857148234)
Ropiqoh (857147493)
Muhtadi Zamzam (857146896)
Ikhsan Pratama (857148345)

PGSD-BI
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
KB 1
Konsep Dasar
Asesmen
Alternatif
Latar belakang adanya
assemen alternatif

Asesmen tradisional
menggunakan tes tulis

Asesmen ● hanya dapat mengukur hasil


belajar dalam ranah kognitif dan
keterampilan sederhana
Kegiatan untuk ● hasil dapat mengukur sebagian
mengumpulkan informasi hasil kecil hasil belajar siswa dan
belajar siswa yang diperoleh tidak dpat mengukur hasil
dari berbagai jenis tagihan dan belajar yang kompleks
● tes seringkali menimbulkan
mengolah informasi tersebut kecemasan
untuk menilai hasil belajar dan
perkembangan belajar siswa
LATAR BELAKANG
Skema pembelajaran konvensional - Tes dapat dibuat
tanpa
memerhatikan
proses
Kompetensi pembelajaran
INDIKATOR - Tes dapat dibuat
Dasar oleh orang yang
tidak terlibat dalam
PBM
- Orang luar yang
Proses paham KD, terampil
Belajar TES dalam membuat
soal
Mengajar - Orientasi pada hasil,
tidak pada proses
Perbedaan Asesmen Tradisional & Alternatif
(Grant P. Wiggins, 1998)

Asesmen tradisional (tes) Asesmen Alternatif


1. Penilaian dilakukan untuk menilai 1. Penilaian dilakukan untuk menilai
kemampuan siswa dalam memberikan kualitas produk dan unjuk kerja siswa
jawan yang benar 2. Tugas yang diberikan berhubungan
2. Tes yang diberikan tidak berhubungan dengan realitas kehidupan siswa
dengan realitas kehidupan siswa 3. Adanya integrasi antara pengetahuan
3. Tes terpisah dari pembelajaran yang dengan kinerja atau produk yang
dilakukan siswa dihasilkan
4. Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi 4. Sulit diskor dengan reliabilitasnya
5. Hasil tes diberikandalam bentuk skor tinggi
5. Hasil asesmen alternatif diberikan
dengan bukti kinerja
KONSEP DASAR
Alternative assesment
(asesmen alternatif )

alternatif dari asesmen tradisional tidak hanya tergantung pada tes tulis

Istilah yang berkaitan dengan asesmen

Traditional assesment Performance assessment Authentic assessment

Portfolio assessment Achievement assessment


Traditional assessment

- Mengacu pada tes tulis, hanya mengukur hasil


belajar siswa.
- Memiliki kelemahan karena hanya mampu
mengukur aspek kognitif dan keterampilan
sederhana, dan seringkali menimbulkan
kecemasan
Performance assessment
(asesmen kinerja)
• Asesmen yang menghendaki siswa untuk
mendemonstrasikan kemampuannya baik
pengetahuan atau ketrampilan dalam bentuk
kinerja nyata yang ditunjukan dalam bentuk
penyelesaian suatu tugas,
• Bukan hanya menjawab atau memilih jawaban
yang sudah tersedia.
• Asesmen kinerja menilai hasil belajar siswa dan
proses belajarnya.
Authentic assessment
(asesmen otentik)
• Asesmen yang menuntut siswa mampu
menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya
dalam kehidupan nyata diluar sekolah.
• Tujuan dari asesmen otentik untuk
mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa sudah
dapat menggunakan pengetahuan dan
ketrampilannya secara efektif dalam kehidupan
nyata dan dapat memberikan kritik terhadap
upaya yang telah ia lakukan.
• authentic assessment didasarkan performance
assessment yang menuntut siswa mampu unjuk
kerja
Portfolio assessment
(asesmen portfolio)
• kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara
sistematis yang menunjukan upaya,proses,hasil
dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari
waktu ke waktu.
Achievement assessment
semua usaha untuk mengukur,mengetahui dan
mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang
dilakukan dengan tes tertulis, asesmen kinerja,
portfolio, dan semua usaha untuk memperoleh
informasi hasil dan kemajuan belajar siswa.
LANDASAN PSIKOLOGIS
KEUNGGULAN & KELEMAHAN
ASESMEN ALTERNATIF
KB 2
BENTUK
ASESMEN
KINERJA
Bentuk Asesmen Kinerja
TUGAS ( TASK)
Computer Adaptive Testing, tes pilihan
ganda yang diperluas, tes uraian
terbuka (open ended questions), tugas
individu, tugas kelompok, proyek,
interview, pengamatan

KRITERIA PENILAIAN (RUBRIC)

Holistic rubric dan analytic rubric


Langkah – langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun
tugas adalah :
• Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa
setelah mereka mengerjakan tugas
• Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan
kemampuan siswa dalam berpikirdan keterampilan. Setiap tugas
hendaknya memiliki kedalaman dan keluasaan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak
• Menetapkan kriteria keberhasilan (penilaian)
• Digunakan sebagai patokan menilai kinerja siswa
• Dibuat sebaiknya cukup rinci sehingga dapat menilai setiap kinerja yang
diharapkan
• Diperlukan agar penilaian lebih bersifat objektif
Perbedaan Kriteria Penilaian
Langkah – langkah yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
rubrik :
• Menentukan konsep, keterampilan dan kinerja yang akan dinilai
• Merumuskan atau mendefiniskan serta menentukan urutan konsep atau
keterampilam yang akan dinilai kedalam rumusan yang menggambarkan
kinerja siswa
• Menetukan tugas yang akan dinilai
• Menentukan skala yang akan digunakan
• Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai kinerja yang
tidak diharapkan
• Melakukan penilian dan uji coba terhadap rubik yang akan digunakan
• Melakukan revisi dari hasil percobaan
Jenis rubrik berdasarkan kegunaannya
Holistic rubric Analitic rubric
 Rubric yang dimensi atau  Rubric yang dimensi atau
aspeknya yang akan dinilai aspeknya yang akan
serta deskripsinya dibuat dinilai serta deskripsinya
secara umum dibuat secara rinci
 Sehingga dapat digunakan
untuk menilai berbagai jenis
kinerja
Holistic rubric Analytic rubric
KB 3
ASESMEN
PORTOFOLIO
PENGERTIAN & TUJUAN PORTOFOLIO
Karakteristik Portofolio Definisi dijelaskan di KB 1

1. Asesmen portofolio adalah asesmen yang menutut adanaya kerjasama antara murid dan
guru
2. Asesmen portfolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa tetapi yang terpenting
adalah proses seleksi yang dilakukan berdasar kriteria tertentu untuk dimasukkan ke
dalam kumpulan hasil karya siswa
3. Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu. Kumpulan hasil karya tersebut
digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa mampu mengenal
kelemahan dan kelebihan hasil karya yang dihasilkan. Kelemahan tersebut akan digunakan
sebagai bahan pembelajaran berikutnya
4. Kriteria penilaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa dan
diterapkan secara konsisten
Tujuan penggunaan portofolio
(John Mueller)
• Menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa
• Menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
• Menilai keseluruhan pencapaian belajar siswa
Perbedaan Portofolio
Portofolio Sebagai Hasil Karya (mengapa Portofolio Sebagai Model Asesmen
saya mengumpulkan bukti ?) (Bagaimana saya menggunakan bukti?)
1. Sebagai representasi keterampilan yang 1. Sebagai landasan pengembangan level
telah dimiliki berikutnya
2. Sebagai bukti pengembangan suatu ranah 2. Untuk mempromosikan pengembangan
3. Untuk menunjukkan kemampuan yang berikutnya
dimiliki 3. Sebagai bukti kemampuan yang telah
4. Sebagai bahan yang akan dibahas dalam dicapai
suatu pertemuan 4. Untuk memodifikasi pengajaran yang akan
5. Sebagai bahan pelaporan dilakukan
5. Untuk menyesuaikan kurikulum
Beberapa komponen penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan sebagai asesmen :

1. Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik dan berorientasi pada research
based criteria
2. Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan berbagai, sumber informasi yang
mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan . Misalnya orang tua,
anggota keluarga, guru dan orang lain yang mengetahui persis kemampuan dan keterampilan siswa
3. Untuk mendesain portfolio perlu diperhatikan berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan bukti
– bukti yang berkontribusi terhadap portofolio. Bukti – bukti tersebut dapat berupa bukti tercetak maupun
bukti non cetak seperti audio, video, hasil observasi, dll.
4. Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk informasi seperti karangan, lukisan, skort es, foto dan
sebagainya
5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu
6. Setiap mata pelajaran mungkin mempunyai bentuk portofolio yang berbeda dengan mata pelajaran lain
7. Portofolio harus adapat diakses secara langsung oleh orang – orang yang berbeda dengan mata
pelajaran lainnya
Agar dapat melaksanakan asesmen
portofolio dengan baik maka perlu
merancang, melaksanakan dan
menilai dengan baik
PERENCANAAN PORTOFOLIO
8 Pedoman merencanakan portofolio
1. Menetukan kriteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen
portofolio
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan – rumusan hasil
belajar yang dapat diamati
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum
untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti – bukti
portofolio dan melengkapi penilaian
4. Menetukan orang – orang yang berkepentingan secara langsung dengan portofolio
siswa
5. Menentukan jenis – jenis bukti yang harus dikumpulkan
6. Menetukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti
yang dikumpulkan
7. Menentukan system yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio,
pelaporan informasi dan keputusan asesmen portofolio
8. Mengatur bukti – bukti portofolio berdasar umur, kelas atau isi agar kita dapat
membandingkan
PELAKSANAAN PORTOFOLIO
 Melakasanakan asesmen portofolio sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat dan
disepakati dengan siswa
 Dalam pelaksanaan asesmen portofolio tugas
guru adalah :
1. Mendorong dan memotivasi siswa
2. Memonitor pelaksanaan tugas
3. Memberikan umpan balik

4. Memamerkan hasil portofolio siswa


PENGUMPULAN BUKTI PORTOFOLIO
Sesuai dengan tiga prinsip utama portofolio yaitu collect, select dan
reflect maka tahap pengumpulan portofolio seperti prinsip tersebut

 Collect : Semua hasil karya setiap siswa yang dihasilkan selama satu
semester atau satu tahun dikumpulkan dalam satu folder.
 Select : Dipilih hanya karya yang menunjukkan pencapaian dan
perkembangan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
 Reflect :Guru dan siswa mereview karya siswa kemudian siswa
memperbaikinya
TAHAP PENILAIAN
1. Penilaian dimulai dengan menetapkam kriteria penilaian yang
disepakati bersama antara guru dengan siswa pada awal
pembelajaran
2. Kriteria penilai yang telah disepakati diterepkan secara
konsisten
3. Hasil penilaian selanjutkan digunakan sebagai penentuan
tujuan pembelajaran berikutnya
4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan
secara terus menerus atau berkesinambung
KB 4
PENILAIAN
RANAH
AFEKTIF
Lima level ranah afektif
menurt Krathwohl

Characteri
zation

Organization

Valuing

Responding

Receiving
KARAKTERISTIK DALAM PENILAIAN AFEKTIF

SIKAP MINAT KONSEP DIRI


News 3 NILAI
Ranah sikap perlu Hal penting dari Keyakinan yang
dikembangkan agar Mengetahui dalam tentang
minat adalah kelebihan dan
semua potensi intensitas untuk perbuatan,
dalam diri siswa kelemahan diri tindakan / perilaku
memeroleh sesuatu sendiri
dapat berkembang yang dianggap baik
& tidak baik
CARA PENILAIAN RANAH AFEKTIF
menurut Ericson

Pengamatan langsung Wawancara


Memerhatikan dan mencatat sikap dan Memberikan pertanyaan terbuka atau
tingkah laku siswa tertutup

Angket atau Kuisioner Teknik Proyektil


Perangkat pertanyaan atau isian yang Tugas atau pekerjaan yang belum
sudah disediakan pilihan jawabannya pernah dikenal siswa

Pengukuran terselubung

Pengamatan tentang sikap dan tingkah


laku tanpa diketahui
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN AFEKTIF

Menjabarkan definisi Menggunakan indikator


operasional dari setiap sebagai acuan menulis
Merumuskan tujuan afektif yang akan
pengukuran afektif pernyataan-pernyataan
diukur dalam instrumen

Mencari definisi Menjabarkan definisi


konseptual dari afektif operasional menjadi
yang akan diukur sejumlah indikator
Kaidah dalam merumuskan
pernyataan dalam instrumen
afektif

1. Hindari pernyataan yang mengarah pada peristiwa yang lalu


2. Hindari pernyataan yang faktual
3. Hindari pernyataan yang multitafsir
4. Hindari pernyataan yang tidak berkaitan dengan afektif yang
diukur
5. Hindari pernyataan yang menyangkut keperluan semua orang
atau pernyataan yang tidak terkait dengan siapapun
6. Kalimat pernyataan pendek, sederhana, jelas dan langsung
pada permasalahannya
7. Setiap pernyataan mengandung 1 pokok pikiran
8. Hindari penggunaan kata asing atau lokal
9. Hindari pernyataan negatif (tidak, kecuali, tanpa)
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN AFEKTIF

Menyempurnakan
Meneliti kembali setiap instrumen
butir pernyataan

Mengadministrasikan
Melakukan uji coba instrumen
Dalam mengadministrasikan instrumen di lapangan, perlu diperhatikan beberapa hal :

Kesiapan
perangkat Tenaga Kesiapan
instrumen lapangan responden
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai