Anda di halaman 1dari 8

NAMA: SITI NURHALIZA

NPM:215000125

KELAS: B2

Projek Belajar Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1.Konsep dan pengertian kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat


di Indonesia yang terkait dengan sikap inklusif, toleran, dan gotong
royong dalam keragaman agama dan budaya.

JAWAB:
 Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom)
dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris-Indonesia Purwono Sastro Amijoyo dan Robert
K. Cunningham, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan
kebijaksanaan. Sedangkan pendapat lain menurut Akhmar dan Syarifudin (2007),
kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Secara substansial, kearifan
lokal merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam tatanan masyarakat, yang diyakini
kebenarannya dan menjadi pedoman dalam bertingkah-laku sehari-hari suatu masyarakat.
Kearifan lokal merupakan “asset spiritual” atau kebijakan hidup yang mengajarkan
masyarakat bagaimana harus bersikap. Pengertian ini memiliki keterkaitan dengan sikap
inklusif dalam keragaman agama dan budaya, inklusifitas menjadi jaminan terhadap
keharmonisan masing-masing agama untuk tetap eksis dalam satu kesatuan pluralitas.
Sikap inklusif dalam arti menerima dan menyadari kehadiran agama dan budaya lain
dalam kehidupan bersama dan bernegara tidak menjadikan pemeluk-pemeluk agama dan
berbagai budaya yang ada di Indonesia kehilangan jati diri, eksistensi dan penganutnya.
 Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikenal dengan keanekaragaman seperti
suku dan kebudayaan (multikulturalisme), selain itu dikenal sebagai negara yang
multiagama dimana banyak dijumpai beberapa penganut agama yang beragam. Oleh
karena itu, sikap toleran sangat dibutuhkan dalam menghadapi keragaman agama dan
budaya di Indonesia.Toleransi bukanlah dinilai dari tingkat pendidikan formal atau siapa
dan agamanya, melainkan dilihat dari adanya kemauan untuk hidup bermasyarakat
dengan menjadikannya perbedaan sebagai pemersatu bukan sebagai
permasalahan,sehingga bangsa kita dapat hidup sesuai dengan cita cita dan tujuan yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945
 Gotong royong dalam keberagaman budaya dan agama artinya adalah melakukan suatu
hal dengan cara bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan,
dalam hal ini adalah tujuan untuk mempertahankan persatuan di antara banyaknya
keberagaman budaya dan agama di Indonesia sehingga dapat mewujudkan tujuan dan cita
cita bangsa Indonesia yang lebih maju. Apabila tidak ada gotong royong di antara
keberagaman budaya dan agama maka persaudaraan tidak akan bisa terjalin erat, sebab
gotong royong memiliki unsur yakni Kesatuan, Kebersamaa, Kekeluargaan, dan
Kerukunan.

2. Berbagai kasus yang terkait dengan pengembangan karakter


Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan
Anda.
JAWAB:
Karakter dan kepribadian seseorang terbentuk melalui internalisasi berbagai kebajikan
yang digunakan sebagai landasan dalam cara pandang, berpikir, bersikap, serta
melakukan tindakan. Adanya interaksi antar sesama akan menumbuhkan karakter suatu
bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui
karakter individu. Meskipun demikian, manusia hidup dalam lingkungan sosial tertentu,
maka pengembangan karakter hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial budaya
yang bersangkutan. Artinya, pengembangan karakter hanya dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui suatu
proses pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan
sosial budaya bangsa Indonesia adalah pancasila. Jadi, budaya dan karakter bangsa
harus berlandaskan nilai-nilai pancasila. Beberapa contoh mengenai sikap pancasilais
sebagai berikut :
Tanggung Jawab
Merupakan kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari
apa yang telah diperbuat atau telah ditetapkan.
 Tidak melanggar norma dan peraturan yang berlaku
 Menjaga kebersihan serta melestarikan lingkungan

Gotong Royong
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan sifat sukarela dengan
tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan.
Contohnya :
 Ikut ambil bagian saat kerja bakti di lingkungan sekolah atau masyarakat
 Membantu orang tua dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cara
menyapu, mengepel, mencuci piring, dan juga membereskan rumah
Peduli
Merupakan sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan
kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar
kita.
Contohnya :
 pada setiap 3 bulan sekali dilingkungan rumah saya warga sekitar melakukan
kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar, seperti
membersihkan Got, Jalan dll

Santun
Merupakan sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan
maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi
yang nyaman serta penuh keharmionisan.
Contohnya :
 Tidak berbicara dengan nada tinggi dengan orang yang lebih tua dari kita
 Tidak menyela pembicaraan

Jujur
Merupakan sikap yang ditandai dengan melakukan perbuatan yang benar,
mengucapkan perkataan sesuai dengan realita tanpa menambah atau mengurangi
apapun.
Contohnya :
 Tidak mencontek saat ujian
 Membayar saat membeli sesuatu
 Tidak menerima suap atau korupsi
 Tidak menimbun barang dagang sehingga harganya naik drastis

Disiplin
Merupakan kepatuhan untuk melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan seseorang
untuk tunduk kepada ketetapan yang berlaku.
Contohnya :
 Tidak melanggar lalu lintas
 Tidak terlambat datang ke kelas atau datang tepat waktu

Ramah lingkungan
Merupakan suatu usaha yang tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan atau
dapat diartikan sesuatu yang tidak berdampak negatif terhadap alam sekitar.
Contohnya :
 Mengurangi penggunaan plastik dan minyak bumi
 Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan
Cinta damai
Merupakan sikap seseorang yang terintegrasi yang berarti bahwa seseorang memiliki
perkataan dan tindakan yang membuat orang lain merasa aman dan senang dengan
kehadirannya.
Contohnya :
 Tidak memaksakan ego diri sendiri ketika berdebat dengan orang lain
 Tidak mengejek orang lain yang dianggap memiliki kekurangan dan perbedaan

3.Contoh tentang keputusan yang diambil berdasarkan prinsip


musyawarah dan mufakat di lingkungan sekitar Anda
Jawab :
 Penentuan jadwal ronda malam secara bergantian
 Rapat keluarga, misal untuk menentukan acara liburan
 Pelaksanaan siskamling
 Mengelola tempat pembuangan sampah desa
 Pemilihan ketua organisasi karang taruna
 Pemilihan ketua RT/RW
 Penentuan jenis lomba dalam acara HUT RI antar masyarakat
 Penetuan jadwal kerja bakti di lingkungan
 Penetuan sistem keamanan lingkungan
4. Berbagai konsep dan pengertian yang terkait dengan pemahaman
atas hakikat sila-sila pancasila dan bagaimana pengaktualisasian nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir,
bersikap, dan berperilaku masyarakat ?
Jawab :
Pada hakikatnya, pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada esensi masing-masing
silanya. Nilai-nilai sila pancasila dalam pengaktualisasian nilai nilai yang terkandung di
dalamnya sebagai paradigma berpikir,bersikap dan berperilaku dalam masyarakat adalah
sebagai berikut:
 Sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) :
Sila pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa memiliki peran besar dalam sistem filsafat
pancasila. Pertama, nilai ketuhanan sebagai basic atau dasar dari sila yang lain. Selain itu,
Bung Karno mengatakan bahwa sila pertama juga berperan sebagai leitstar atau bintang
pembimbing dalam mengejar kebijakan dan kebaikan. Berdasarkan kedua peranan
tersebut, sila pertama berperan sebagai kunci dalam sistem filsafat yang kemudian
menghasilkan aliran theistic philosophy yang menjadikan keyakinan dan eksistensi Tuhan
sebagai satu-satunya sumber inspirasi dalam seluruh aspek kehidupan. Hakikat sila
pertama berkaitan dengan keyakinan. Yakni meyakini bahwa Tuhan sebagai prinsip
utama. Setiap warga negara diberikan kebebasan, contohnya bebas memilih agama sesuai
keyakinan mereka. Namun, mereka harus bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka
pilih karena tanggung jawab tersebut berkaitan dengan Tuhan sang pencipta.

Pengaktualisasian : Kegiatan beribadah sesuai ketentuan agama masing masing


(Bersikap), Menghargai agama lain (Berperilaku dalam masyarakat), menjunjung tinggi
prinsip agama dalam kehidupan (Berpikir).

 Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) :


Hakikat sifat manusia adalah makhluk sosial (homo socius) yang menjadi cerminan dari
sila kedua pancasila. Prinsip kemanusiaan yaitu menghargai dan menghormati harkat
martabat sesama manusia tanpa membedakan latar belakang agama, suku, status
ekonomi, dll. Sejatinya, kita diciptakan tanpa adanya perbedaan kedudukan oleh Tuhan.
Oleh karenanya, sebagai makhluk-Nya, kita pun tidak boleh membeda-bedakan antar
sesama manusia.Hakikat kemanusiaan dalam sistem filsafat pancasila berdasarkan
pendapat Notonagoro, yaitu monopluralis, artinya manusia terdiri atas banyak unsur
tetapi masih dalam satu kesatuan yang utuh. Jika dipandang dari kedudukan
kodratnya, manusia bersifat monodualis yang terdiri dari unsur individu dan unsur
sosial serta masih dalam satu kesatuan yang utuh. Berdasarkan sifat kodrat lahiriah
dari manusia, manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup secara individualis.
Sedangkan menurut Tirtarardja dan Ia Sulo, manusia adalah makhluk multidimensional
atau memiliki banyak dimensi wajah. Yaitu, dimensi individualitas, sosialitas, moralitas,
dan religiusitas

Pengaktualisasian : Melaksanakan kewajiban sebagai anggota masyarakat (Berperilaku


dalam masyarakat), Menghargai hak-hak orang lain (Bersikap), Mengakui persamaan
derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia. (Berpikir)

 Sila ketiga (Persatuan Indonesia) :


Menurut Fritz Kunkel, pada hakikatnya setiap diri manusia memiliki dua dorongan
nafsu yang paling utama, yaitu dorongan ke-aku-an atau ichhaftigkeit dan dorongan ke-
kita-an atau wirhaftigkeit. Kedua dorongan ini harus seimbang karena apabila salah satu
menjadi dominan akan menghasilkan penyimpangan psikologi. Dominan terhadap
ichhaftigkeit akan menyebabkan seseorang memiliki sikap “ego oriented”, sedangkan
dominan wirhaftigkeit akan melahirkan sikap altruistik, yaitu menjadi manusia tanpa
pribadi. Sehingga muncul sila ini (Nasionalisme) untuk mengimbangi sila
internasionalisme seperti yang dituturkan oleh Bung Karno. Esensi persatuan juga
sangat berhubungan dengan keadaan Indonesia yang pluralisme. Untuk menjaga
persatuan Indonesia, maka dibutuhkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air
yang tertanam di hati masyarakat Indonesia demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Pengaktualisasian : membeli produk dalam negeri (Berperilaku dalam masyarakat),


Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain (Bersikap) , Memiliki rasa cinta tanah air
(Berpikir).

 Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam


permusyawaratan dan perwakilan) :
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan/perwakilan ini berisi cara atau langkah untuk mewujudkan
tercapainya tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Sila ini berfungsi sebagai alat
serta kepercayaan atau keyakinan. Hal ini karena prinsip demokrasi merupakan satu-
satunya alat yang paling sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan,
makhluk sosial, dan makhluk individu. Selain kerakyatan menjelaskan mengenai
segala hal yang berkaitan dengan negara harus sesuai dengan hakikat rakyat,
semuanya untuk kepentingan dan keperluan rakyat. Seperti yang disampaikan oleh
Notonegoro bahwa “Negara bukan untuk satu orang, bukan negara satu golongan,
walaupun golongan kaya…tetapi negara semua untuk semua, satu untuk semua,
semua untuk satu..negara didasarkan atas rakyat, tidak pada golongan, tidak pula
pada perseorangan”. Dan Mufakat atau Demokrasi yang disampaikan oleh Bung
Karno sangat mewakili pendapat Notonegoro mengenai negara karena demokrasi
berarti pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Selain itu, keputusan
yang diambil ketika menemui suatu permasalahan melalui musyawarah mufakat
yang disepakati dan dijalankan semua anggota. Bukan mengambil pendapat
mayoritas dan mengesampingkan pendapat minoritas. Menghargai semua usul yang
ada dan mengambil keputusan sebagai jalan terbaik atas permasalahan yang ada.

Pengaktualisasian : Berjiwa besar untuk menerima hasil musyawarah (Berperilaku


dalam masyarakat), Mau menghargai menghargai pendapat orang lain ( Bersikap),
mengutamakan kepentingan Bersama diatas kepentingan pribadi ( Berpikir)

 Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) :

Sila kelima yang memuat nilai keadilan memiliki fungsi sebagai tujuan negara, yakni
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, unsur-
unsur pembentuk kesatuan pandangan hidup (way of life / weltanschuung) telah lengkap
sempurna.

Keadilan menurut sudut pandang Aristoteles yaitu kelayakan dalam tindakan


manusia (fairness in human action). Kelayakan tersebut ialah titik tengah antara kedua
ujung ekstrim (teori The Golden Means). Ia juga membagi keadilan menjadi tiga, yaitu
keadilan distributif, legal, dan komunitatif. Keadilan distributif dapat diwujudkan jika
hal yang sama diperlakukan sama, dan hal berbeda diperlakukan berbeda juga. Keadilan
legal terwujud jika fungsi dapat terlaksana dengan baik sesuai kemampuan setiap
individu masyarakat. Sedangkan keadilan komunitatif berarti adanya bentuk timbal-
balik secara proporsional dalam kehidupan bersama.

Pengaktualisasian : Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan


umum (Berperilaku dalam masyarakat), Menghormati jerih payah kerja keras seseorang
(Berpikir), Suka bekerja keras dan bersikap adil kepada siapa saja (Bersikap)

5 gagasan tentang Pancasila yang hidup di sekitar Anda.


Pancasila menjadi sesuatu yang fundamental dalam kehidupan lingkungan
masyarakat,nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi rujukan dan patokan
dari segalakebijakan yang akan dibuat oleh berbagai lembaga dalam membuat
kebijakan, sehinggaPancasila berperan sebagai sumber dari segala sumber hukum di
lingkungan sekitar. nilai-nilai nya yang bersifat universasl membuat berbagai pihak
dan golongan mudah menerimaatas kebijakan yang diambil berdasarkan
Pancasila.Beberapa faedah fisafat adalah sebagai berikut :
a). Untuk menjajagi kemungkinan adanya pemecahan terhadap problem
kehidupan.Kemudian diidentifikasikan dan diselidiki, maka mudah bagi manusia
menemukan jawaban tersebut.
b). Membentuk pengalaman-pengalaman pada waktu sekarang c)Memperluas
bidang-bidang kesadaran manusia agar dapat menjadi lebih dapatmembedakan,
lebih kritis dan pandai
c).Memperluas bidang-bidang kesadaran manusia agar dapat menjadi lebih
dapatmembedakan, lebih kritis dan pandai

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat (filsafat Pancasila), artinya refleksi


filosofismengenai Pancasila sebagai dasar negara. Pertanggungjawaban rasional dan
mendasarmengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik.
a). Penjabaran lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam bidang-bidang
yangmenyangkut hidup bernegara
b). Membuka dialog dengan berbagai perspketif baru dalam kehidupan berbangsa
danbernegara
c). Menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut
dengankehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyrakat serta memberikan
perspektifpemecahan terhadap permasalahan nasional.

Pertanggungjawaban rasional, penjabaran operasional, ruang dialog, dan


kerangkaevaluasi merupakan beberpa aspek yang diperlukan bagi pengolahan
filosofis Pancasila,meskipun masih ada aspek lagi yang masih dapat
dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai