■ peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. ■ Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dunyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00 ■ Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, berarti semakin mudah soal tersebut. Perhitungan indeks tingkat kesukaran Rumus mencari TK pada soal obyektif Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal Tingkat kesukaran (TK) jumlah siswa yang mengikuti tes
Rumus mencari TK pada soal uraian
Jumlah skor siswa pada suatu soal Mean Jumlah siswa yang mengikuti tes Mean Tingkat Kesukaran (TK) Skor maksimum yang telah ditetapkan pada pedoman penskoran ■ Sebagai pedoman umum, klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan sebagai berikut : 0,00 – 0,30 soal tergolong sukar 0,31 – 0,70 soal tergolong sedang 0,71 – 1,00 soal tergolong mudah ■ Tingkat Kesukaran butir soal memiliki 2 (dua) kegunaan, yaitu kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi pengujian dan pengajaran 2. Daya Pembeda (DP) ■ kemampuan suatu butir dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang tidak/kurang/belum menguasai materi yang ditanyakan Manfaat Daya Pembeda (DP) adalah : 1. Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya 2. Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir dapat mendeteksi/membedakan kemampaun siswa Indeks Daya Pembeda ■ Indeks DP biasanya dinyatakan dalam bentuk proporsi. ■ Semakin tinggi indeks DP berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi ■ Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00 ■ Semakin tinggi DP suatu soal, maka semakin baik/kual soal itu. ■ Jika DP negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah (siswa yang tidak memahami materi) menjawab benar soal dibanding dengan kelompok atas (siswa yang memahami materi yang diajarkan guru) Rumus Mencari DP Rumus mencari daya pembeda soal
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Rumus daya pembeda soal untuk bentuk uraian Mean kelompok atas - Mean kelompok bawah DP Skor maksimum DP dapat menggambar tingkat kemampuan soal dalam membedakan antar siswa yang dudah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum/tidak memahami materi yang diujikan. Adapun kalasifikasinya adalah sebagai berikut : 0,40 – 1,00 soal diterima/baik 0,30 – 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 – 0,29 soal diperbaiki 0,00 – 0,19 soal tidak dipakai/dibuangg Langkah-langkah dalam penelitian ■ Uji Validitas ■ Uji Reliabilitas ■ Tingkat Kesukaran ■ Daya Beda ■ Uji Normalitas ■ Uji Homogenitas ■ Uji Hipotesis Cara menggunakan dengan spss (Tingkat Kesukaran) ■ Analyze --> Descriptive Statistics --> Frequencies ■ Kotak “Variables” diisi ■ Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal 14 Soal 15 (tergantung jumlahnya) ■ Klik Statistics, Klik Mean, Klik Continue ■ Klik OK ■ Analisis : dari hasil yangditunjukkan nilai MEAN pada tabel statistcs ditafsirkan pada rentang tingkat kesukaran, yaitu ■ 0,00 - 0,20 = Sukar ■ 0,21 - 0,70 = Sedang ■ 0,71 - 1,00 = Mudah Cara menggunakan dengan spss (Daya Beda) ■ Untuk menentukan daya pembeda, maka nilai perhitungan yang digunakan adalah rhitung pada SPSS yang dibandingkan dengan kriteria : ■ 0.40 – 1.00 = Soal Baik ■ 0.30 – 0.39 = Soal diterima dan diperbaiki ■ 0.20 – 0.29 = Soal Diperbaiki ■ 0.00 – 0.19 = Soal ditolak
■ R hitung dapat dilihat dari nilai pearson correlation pada uji validitas. ■ Yang perlu diingat adalah daya beda dan tingkat kesukaran hanya untuk instrumen berupa tes atau soal