Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS

KUANTITATIF TES

2021
HAKIKAT ANALISIS
KUANTITATIF
 Penelaahan butir soal didasarkan
pada data empirik dari butir soal
yang bersangkutan.
 Data empirik diperoleh dari soal
yang telah diujikan.
PENDEKATAN ANALISIS
KUANTITATIF
1. Secara Klasik = Teori Respon
Klasik (IRT/Item Respons Theory)
2. Secara Modern = Teori Respon
Modern (MIRT/Modern Item
Respons Theory)
ANALISIS SECARA KLASIK
• Proses penelaahan butir soal melalui
informasi dari jawaban peserta didik guna
meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan dengan menggunakan teori tes
klasik.
• Kelebihannya: dapat dilaksanakan sehari-hari
dengan cepat menggunakan komputer, murah,
sederhana, familier dan dapat menggunakan data
dari beberapa peserta didik atau sampel kecil
ASPEK APA YANG
PERLU DIANALISIS ?
1. Tingkat kesukaran item tes.
2. Daya pembeda item tes.
3. Efektifitas distraktor item tes, yi. penyebaran
pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau
frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.
TINGKAT KESUKARAN
ITEM TES
 Peluang untuk menjawab benar suatu
soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran besarnya berkisar
0,00 - 1,00
 Semakin besar indeks tingkat
kesukaran yang diperoleh dari hasil
hitungan, berarti semakin mudah soal itu.
TINGKAT KESUKARAN
ITEM TES OBYEKTIF
Merupakan proporsi siswa yang menjawab benar
pada suatu item.
Dinyatakan sebagai : p = ni/ N
p : tingkat kesukaran item.
ni : jumlah siswa yang menjawab benar pada item i.
N : jumlah siswa/peserta tes yang menjawab.
TINGKAT KESUKARAN
ITEM TES SUBYEKTIF

Mean
Tingkat kesukaran = ---------------------------
Skor maksimum soal
IDENTIFIKASI HASIL UJI
TINGKAT KESUKARAN ITEM
TES

0,00 - 0,30 item soal tergolong sukar


0,31 - 0,70 item soal tergolong sedang
0,71 - 1,00 item soal tergolong mudah
Untuk tes hasil belajar direkomendasikan
pada interval soal sedang
KEGUNAAN UJI TINGKAT
KESUKARAN ITEM TES
1. Bagi guru
2. Bagi pengujian
3. Bagi pengajaran
KEGUNAAN BAGI
GURU
o sebagai pengenalan konsep terhadap
pembelajaran ulang
o memberi masukan kepada siswa
tentang hasil belajarnya
o memperoleh informasi tentang
penekanan kurikulum atau mencurigai
terhadap butir soal yang bias
KEGUNAAN BAGI
PENGUJIAN - PENGAJARAN
1. Pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan
ulang
2. Tanda tentang kelebihan dan kelemahan pada
kurikulum sekolah
3. Memberi masukan kepada siswa
4. Tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang
bias
5. Bahan merakit tes yang memiliki ketepatan data soal
Tingkat kesukaran butir soal juga dapat
digunakan untuk memprediksi karakteristik alat
ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta
didik dalam memahami materi yang diajarkan
guru.
Soal termasuk kategori mudah, prediksinya :
1) Pengecoh butir soal itu tidak berfungsi.
2) Sebagian besar siswa menjawab benar butir
soal itu; artinya sebagian besar siswa telah
memahami materi yang ditanyakan.
Soal termasuk kategori sukar,prediksinya :
1) Butir soal itu "mungkin" salah kunci jawaban.
2) Butir soal itu mempunyai 2 atau lebih jawaban
yang benar.
3) Materi yang ditanyakan belum diajarkan atau
belum tuntas pembelajarannya
4) Materi yang diukur tidak cocok ditanyakan
dengan menggunakanbentuk soal yang diberikan
5) Pernyataan atau kalimat soal terlalu kompleks
dan panjang.
DAYA PEMBEDA SOAL
Kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara
siswa yang telah menguasai materi dan kurang/belum
menguasai materi yang ditanyakan.
Manfaatnya :
1) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui
data empiriknya.
2) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal
dapat mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yang
telahmemahami dan belum memahami materi yang
diajarkan guru.
PREDIKSI DAYA PEMBEDA SOAL
KURANG BAIK
• Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat.
• Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar
• Kompetensi yang diukur tidak jelas
• Pengecoh tidak berfungsi
• Materi yang ditanyakan terlalu sulit, schingga banyak siswa
yang menebak
• Sebagian besar siswa yang memahami materi yang
ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam
butirsoalnya
KOEFISIEN DAYA PEMBEDA
ITEM TES OBYEKTIF
Persamaan yang digunakan adalah :
dimana :

n iT n iR
d 
NT N R
niT = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi (intervalnya dari -1,00 sd
1,00)
NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
niR = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok rendah
NR = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
Cara membagi kelompok tinggi dan rendah yaitu mengurutkan skor total respon siswa kemudian
dibagi 2 atau jika jumlah siswa banyak bisa dengan 27% untuk kelompok atas dan 27%
kelompok bawah
KOEFISIEN DAYA PEMBEDA
ITEM TES SUBYEKTIF
Persamaan yang digunakan adalah :
dimana :

Mean klp atas – Mean klp bawah


d = --------------------------------------
Skor maksimum soal
IDENTIFIKASI HASIL UJI
DAYA PEMBEDA ITEM TES
Daya pembeda 0,00 - 0,20 atau < 0,00 (jelek)
Daya pembeda 0,21 - 0,40 (cukup baik)
Daya pembeda 0,41 - 0,70 (baik)
Daya pembeda 0,71 - 1,00 (baik sekali)
EFEKTIVITAS
DITRAKTOR ITEM TES
Seberapa baik pilihan yang salah dapat mengecoh
peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci
jawaban yang tersedia.
Semakin banyak peserta tes yang memilih pengecoh
maka semakin baik pula pengecoh menjalankan
tugasnya dengan baik.
Distraktor = pengecoh = pilihan jawaban selain kunci
jawaban
KRITERIA DISTRAKTOR
YANG BAIK
a. Distraktor dipilih oleh peserta tes dari kelompok
rendah.
b. Pemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada
masing-masing distraktor yang ada.
c. Apabila pengecoh dipilih secara merata, maka
termasuk pengecoh yang sangat baik.
d. Minimal dipilih oleh 5% dari peserta tes.
e. Jika pengecoh lebih banyak dipilih oleh peserta tes
dari kelompok atas dibandingkan dengan kelompok
bawah, maka termasuk pengecoh yang menyesatkan.
KAPAN SUATU DISTRAKTOR
DAPAT DIPUTUSKAN UNTUK
DIGUNAKAN ?
Pengecoh pada butir soal itu proporsinya merata atau
relatif sama. Jumlah idealnya adalah jumlah subjek
yang menjawab salah dibagi dengan banyaknya
pengecoh.
Apabila tingkat kesukaran pada butir soal tersebut
sedang (p antara 0,3 – 0,7), maka proporsi pengecohnya
minimal 0,02.
Apabila tingkat kesukaran butir soal tersebut mudah (p
< 0,3), proporsinya bisa kurang dari 0,02, asalkan
distribusi pengecoh satu dengan yang lain relatif sama.
KEPUTUSAN PENILAIAN
BERDASARKAN
KARAKTERISTIK TINGKAT
KESUKARAN, DAYA BEDA
DAN DISTRIBUSI JAWABAN
a. Item soal diterima, apabila karakteristik item soal memenuhi semua
kriteria. Item soal yang terlalu sukar atau terlalu mudah, tetapi memiliki
daya beda dan distribusi pengecoh item yang memenuhi kriteria, butir soal
tersebut dapat diterima atau dipilih.
b. Item soal direvisi, apabila salah satu atau lebih dari ketiga kriteria
karakteristik item soal tidak memenuhi kriteria.
c. Item soal ditolak, jika item soal memiliki karakteristik yang tidak
memenuhi semua kriteria.
LAKUKAN ANALISIS KUANTITATIF TES :
Dari 25 soal PG, bangkitkan data untuk 30 orang siswa...
Bisa menggunakan excel, lakukan analisis kuantitatif
untuk menentukan daya beda, tingkat kesukaran dan
efektifitas pengecoh, kemudian putuskan soal tersebut
diterima, direvisi atau ditolak

BERIKAN KEPUTUSAN DARI HASIL ANALISIS: Diterima, direvisi atau


ditolak

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai