Anda di halaman 1dari 1

Resume Bab VII (Analisis Soal)

1. Taraf Sukar Soal

Taraf sukar butir tes adalah mengkaji soal dari segi kesulitan soal, yakni sulit, sedang dan
mudah. Syarat soal dikatakan terstandar adalah jika memiliki nilai validitas dan nilai reliabilitas.
Perbandingan untuk soal mudah, sukar, dan sedang adalah3-4-3, yakni 30% soal mudah, 30%
soal sulit, dan 40% soal sedang. Kategori indek kesukaran soal adalah: 0,00-0,30= Soal sulit,
0,31-0,70, adalah soal sedang, 0,71-1,00 adalah soal mudah.

2. Daya Beda Butir Soal

Daya pembeda butir soal yaitu membedakan kedudukan siswa yang sudah menguasai dan yang
belum menguasai materi tes/soal berdasarkan kriteria daya beda butir tes, yakni semakin tinggi
koefisien daya pembeda butir tes, maka semakin mampu butir soal tersebut membedakan siswa
yang sudah menguasai dan kurang serta tidak menguasai soal tes. Proses hitung daya beda butir
soal dan taraf sukar butir soal adalah per butir soal yang dijawab siswa. Perbedannya adalah pada
fungsi jika taraf sukar butir tes fungsinya untuk menganalisis tingkat kesulitan soal, sedangkan
adaya pembeda butir tes adalah untuk melihat tingkat penguasaan siswa terhadap soal atau butir
tes.

3. Pengecoh Soal

Pengecoh soal (distraktor) umumnya digunakan untuk mengecoh melalui jawaban yang
tersedia pada soal. Efektivitas Pengecoh dapat dilihat dengan menghitung indeks pengecoh.
Untuk menentukan Efektivitas Pengecoh setiap butir soal digunakan skala dengan rentang antara
sangat baik sampai sangat tidak baik.

1) Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan sangat baik apabila keempat pengecoh berfungsi.

2) Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan baik apabila tiga pengecoh berfungsi.

3) Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan kurang baik apabila dua pengecoh berfungsi.

4) Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan tidak baik apabila hanya satu pengecoh berfungsi.

5) Efektivitas Pengecoh butir soal dikatakan sangat tidak baik apabila semua pengecoh tidak
berfungsi. (Rahayu, 2016)

Anda mungkin juga menyukai