Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Paper Astronomi

Judul artikel Enviromental Ethics in Local Knowledge Responding to Climate Change :


An Understanding of Seasonal Tradisional Calendar PronotoMongso and its
Phenology in Karst Area of Gunungkidul
Pengarang Arry Retnowati, Esti Anantasari, Muh Aris Marfai, Andreas Dittmann
Nama Jurnal Procedia Environmental Sciences
Volume, issue, 20, December 2015, 2014, 785 – 794
tahun,
halaman
Tujuan Penelitian ini mencoba untuk membahas mengenai pemahaman terhadap
Penelitian kalender musim PronotoMongso sebagai kearifan lokal di wilayah selatan
Kabupaten Gunungkidul yang rentan terhadap kelangkaan air pada musim
kemarau karena karakteristik karstnya.
Prosedur  Studi Pustaka.
(metode) Mengkaji mengenai kearifan dan makna PranotoMongso dan mengkaji
mengenai karakteristik tanah yang ada di Gunungkidul. Menggali
pengetahuan masyarakat yang berhubungan dengan pertanian yang
sangat penting untuk mengetahui norma, nilai dan kepercayaan terkait
kegiatan mereka.
 Observasi lapangan dan Focused Group Discussion (FGD)
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Oktober 2012 – Januari 2013 yaitu
pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Kegiatan ini
dilakukan pada 10 kecataman yang tergolong kawasan karts. Informasi
yang dikumpulkan berfokus pada kalendere musim tradisional
PranotoMongso dan isu-isu terkait iklim serta perilaku masyarakat
terhadap lingkungan karts.
 Analisis Data
Data dikumpulkan berdasarkan infomasi kualitatif yang diperoleh dari
pendekatan masyarakat melalui FGD dan kemudian dilakukan validasi
menggunakan metode triangulasi dengan mewawancari narasumber yang
memiliki pengetahuan PranotoMongso. Kemudian dilakukan analisis
kritis terhadap konsep etika lingkungan, serta menggunakan konsep
hermeneutika fenomenologi untuk memaknai etika lingkungan
berdasarkan kalender musim PranotoMongso dari perspektif masyarakat
akibat variabilitas iklim.
Deskripsi  Physical setting (Geomorfologi, geologi, hidrogeologi, tanah)
Wilayah Studi Secara geomorfologi karst di Gunungkidul dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu, karst labirin, poligonal and kerucut. Secara geologi daerah yang
digunakan untuk penelitian didominasi oleh batu gamping. Secara
hidrogeologi, karst Gunungkidul dibagi menjadi sub-sistem Panggang,
sub-sistem Bribin-Baron-Seropan, dan sub-sistem Ponjong
 Demografi sosial dan latar belakang budaya
Beberapa wilayah masih menerapkan kegiatan tahunan untuk menjaga
dan melestarikan daerah resapan air dengan menganggap tempat
tersebut sebagai lokasi yang dikeramatkan. Hal ini menggambarkan
hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya yang tercermin dari
tindakan yang didasari oleh kepercayaan yang berkaitan dengan
karakteristik fisik.
 Setting iklim di wilayah Gunungkidul
Iklim menyebabkan terciptanya budaya ekosistem yang unik dalam
adaptasi dan strategi lingsungan. Masyarakat setempat telah menerapkan
konsep reduce, reuse dan recycle karen kondisi hidroklimat karst
Gunungkidul. Karakteristik iklim umumnya digambarkan dengan teks
dan simbol dalam kalender PranotoMongso untuk setiap pergantian
musim.
Hasil dan
Pembahasan
(sertakan sifat
fisika
materialnya)
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai