NIM : 200722638841
Offering : G
Pendekatan keruangan menekankan pada variasi distribusi dan lokasi dari gejala-
gejala atau kelompok gejala-gejala di permukaan bumi (Gunardo. 2014:23). Pendekatan
keruangan menyangkut pola, proses dan struktur dikaitkan dengan dimensi waktu maka
analisisnya bersifat horizontal. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam
geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan
membahas masing masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya (Bintarto dan
Surastopo Hadisumarno. 1991: 12).
Kerangka analisis yang terdapat pada pendekatan ekologi tidak hanya mengaitkan
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi juga harus dikaitkan
dengan fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta perilaku manusia,
perilaku manusia meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran
akan lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan
lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia.
Karena pada dasarnya lingkungan geografi memiliki dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena
lingkungan. Sisi perilaku mencakup pada dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan
kesadaran lingkungan.
Secara garis besar terdapat 4 tema analisis yang dikembangkan dalam pendekatan
ekologi di bidang kajian geografi, yaitu:
Dalam pembahasan kali ini melalui pendekatan kompleks wilayah menjadi sumber
analisi yang digunakan untuk pembukaan lahan permukiman pada Kecamatan Gedangan,
Kabupaten Malang. Melalui pendekatan keruangan, Kecamatan Gedangan merupakan
wilayah yang berada di selatan wilayah Kabupaten Malang. Pada sisi barat berbatasan dengan
Kecamatan Bantur, sisi timur berbatasan dengan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Pagelaran, dan sebelah selatan berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia. Ketiga wilayah Kecamatan yang berjajar lurus dari sisi timur ke
barat yaitu Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, dan Kecamatan Bantur
dengan tipe topografi wilayah yang sama yaitu pegunungan kapur. Namun, diantara
ketiganya yang memiliki akses jalan yang lebih baik yaitu Kecamatan Bantur dan Kecamatan
Sumbermanjing Wetan. Akses jalan yang sering dilewati untuk menuju wilayah pantai lebih
banyak dari arah Kecamatan Bantur, dan sebagian Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Karena wilayah Kecamatan Gedangan yang terbilang tidak berada di wilayah perniagaan,
sehingga tidak dibangun infrastruktur jalan yang memadai. Dengan akses jalan yang kurang
memadai, sehingga permukiman yang tersebar di wilayah Kecamatan Gedangan juga
terbilang sedikit, dengan kondisi wilayah yang berbatu juga. Melalui pendekatan
kelingkungan, Kecamatan Gedangan dengan kondisi alam dengan topografi pegunungan
kapur, dengan tanah berbatu sampai dengan wilayah pantai, menjadikan masyarakat yang
berada di wilayah tersebut memliki profesi yang menyesuaikan dengan kondisi alam yang
dihadapai. Kegiatan bercocok tanam dengan komoditas tertentu, seperti jagung, singkong,
pisang, kelapa, dan sebagian besar tebu untuk wilayah daratan. Sedangkan untuk wilayah
pesisir pantai, masyarakat sekitar berprofesi sebagian menjadi nelayan dan pengelola wisata.
Dari kedua analisa pendekatan keruangan dan kewilayahan menjadi sebuah analisa wilayah
yang menjadi karakteristik tersendiri bagi Kecamatan Gedangan.
Kecamatan Gedangan dengan wilayah topografi pegunungan kapur dan jauh dari
pusat perniagaan menjadikan pengembangan pembangunan yang terdapat di wilayah ini lebih
dikesampingkan, seperti yang tercatat dalam data bahwa wilayah Kecamatan Gedangan
memiliki kepadatan penduduk yang paling rendah, juga dengan tingkat keluarga miskin yang
cukup banyak diantara Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Malang.
Mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman mempunyai
tugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik dan pengawasan
teknik, serta standardisasi teknis dibidang pengembangan permukiman. perumahan di
Kabupaten Malang saat ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat secara individu dan
pengembang/developer. Pemerintah Kabupaten Malang dalam hal ini Dinas Cipta Karya Tata
Ruang dan Kebersihan bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan, dengan
memperhatikan secara menyeluruh dan terpadu pada peningkatan jumlah penduduk dan
penyebarannya, perluasan kesempatan kerja dan usaha, program pembangunan sektoral dan
pembangunan daerah, pelestarian kemampuan lingkungan, kondisi geografis dan potensi
sumber daya alam, termasuk daerah rawan bencana, nilai sosial budaya dan daerah, serta
pengembangan kelembagaan. Selain hal tersebut Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Kebersihan juga melaksanakan perencanaan dan melaksanakan pembangunan, perbaikan dan
peremajaan perumahan.