Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
BAB I
PENDAHULUAN
Permukaan di bumi ini terdiri dari berbagai bentukan bentang alam, seperti
bukit, perbukitan, gunung, pegunungan, dataran, cekungan, pantai, samudra,
benua, dan tanjung. Bentang alam merupakan suatu unit geomorfologi yang
dikategorikan berdasarkan karakteristik dari elevasi, paparan batuan, kelandaian,
orientasi, stratifikasi, dan jenis massa tanah dan batuan. Beberapa faktor, mulai
dari lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan
mempengaruhi bentang alam. Selain faktor tersebut di atas, ternyata faktor biologi
dapat pula mempengaruhi bentang alam, sebagai contoh adalah peranan tumbuhan
dan ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang. Bentang alam ini
bersifat dinamik karena selalu mengalami perubahan dalam dimensi ruang dan
waktu, namun perubahan yang dihasilkan relatif berlangsung lambat. Perubahan
pada bentang alam ini dapat terjadi akibat interaksi antara permukaan bumi
dengan proses-proses asal luar bumi yang dapat disebut dengan proses eksogenik
dan proses-proses asal dalam bumi yang dapat disebut dengan proses endogenik.
Proses eksogenik dikontrol oleh iklim, yaitu temperatur dan hujan. Proses
eksogenik terjadi dengan proses awal pelapukan batuan yang akhirnya
menghasilkan massa tanah dan batuan, kemudian tererosi atau pengikisan massa,
setelah itu terjadi transportasi atau pengangkutan material hasil pelapukan batuan
atau massa penyusun dan penutup lereng ke arah bawah atau keluar lereng, dan
yang terakhir ialah proses sedimentasi atau pengendapan material batuan atau
massa tanah yang telah tertransport dan kemudian mengalami pengendapan atau
sedimentasi. Sedangkan proses endogenik dapat dibedakan menjadi diastropisme
dan vulkanisme.
1
Bab I. Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
daerah tertentu, yang pada dunia geologi disebut dengan bahaya geologi. Bahaya
geologi dapat berupa letusan gunungapi, tsunami, gempa bumi, banjir bandang,
amblesan, dan gerakan massa.
Secara umum maksud yang ingin disampaikan melalui tugas akhir skripsi
ini adalah untuk mengetahui kondisi daerah penelitian dan titik mana saja yang
rentan terhadap gerakan massa.
2
Bab I. Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
Daerah penelitian berada di dua desa, yaitu Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Pada peta Rupa Bumi Indonesia dengan skala 1:25.000 daerah penelitian
termasuk dalam lembar 1508-133 Karang Pandan, dan berada pada koordinat
UTM X: 507000 – 512000 dan Y: 9163000 – 9167000, dengan luas daerah
penelitian 16,047047 km² (Gambar 1.1).
3
Bab I. Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
4
Bab I. Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
10 No. 2 Agustus 2008, Hlm. 84-89 dengan judul Analisis Morfologi dan
Geologi Bencana Massa Longsor di Desa Ledoksari Kabupaten
Karanganyar, memiliki hasil penelitian yang dilakukan di lapangan maka
dapat disimpulkan bahwa Bencana massa longsor di Desa Ledoksari, Kec.
Kabupaten Karanganyar pada tanggal 26 Desember 2007 terjadi akibat
curah hujan yang cukup tinggi, kondisi morfologi dan kemiringan lereng
serta di beberapa tempat adanya alih fungsi lahan.
3. Tim KKN PPM UGM 2011 UNIT 154 dengan tema “Mitigasi dan
5
Bab I. Pendahuluan
Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Massa di Desa Plosorejo dan Desa
Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
6