Anda di halaman 1dari 8

Asep Mulyadi, dkk.

Identifikasi Potensi Wilayah Kabupaten Bandung Barat… 33

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG


BARAT SEBAGAI KAWASAN GEOPARK

Asep Mulyadi1, Windya Renata, Mamat Ruhimat


Departemen Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia
1
asepmulyadi@upi.edu

ABSTRACT
The aims of this research are: (1) To identify geographical condition in West Bandung
regency related to geopark development (2) To analyze Geopark condition Based on Geo-
diversity, Bio-diversity and Cultural-diversity. (3) Identify the various efforts that can be
done for the development of Geopark area in West Bandung regency. This research is
descriptive research with survey method. The results showed that the geographical
conditions are very diverse, there are various formations covered by various variations of
rocks. Ikim belongs to the middle classification. The results of research have 15 locations
that have potential to become Geopark Area. Sturges calculation shows that West Bandung
regency worthy to be made Geopark Area. Scoring results on variables expressed by the
Global Geopark Network is still somewhat less so that requires management to make West
Bandung District as a Geopark Area.Keywords: bio-diversity, cultural-diversity,
geodiversity, geopark
Keywords: bio-diversity, cultural-diversity, geodiversity, geopark

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi kondisi geografis di wilayah
Kabupaten Bandung Barat berkaitan dengan pengembangan kawasan Geopark (2)
Menganalisis kondisi Geopark Berdasarkan Geo-diversity, Bio-diversity, dan
Cultural-diversity. (3) Mengidentikasi berbagai upaya yang dapat dilakukan guna
pengembangan kawasan Geopark di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kondisi geografisnya sangat beragam, terdapat berbagai
bentukan yang dilingkup oleh berbagai macam variasi batuannya. Ikim termasuk
ke dalam klasifikasi daerah sedang. Hasil penelitian memiliki 15 lokasi yang
berpotensi dijadikan Kawasan Geopark. Perhitungan Sturges menunjukan bahwa
Kabupaten Bandung Barat layak dijadikan Kawasan Geopark. Hasil skoring pada
variabel yang dinyatakan oleh Global Geopark Network masih terbilang kurang
sehinga membutuhkan pengelolaan untuk menjadikan Kabupaten Bandung Barat
sebagai Kawasan Geopark.
Kata kunci: bio-diversity, cultural-diversity, geodiversity, geopark

PENDAHULUAN bentang alam yang sangat kaya, mulai


Kabupaten Bandung Barat (KBB), pegunungan kapur, pegunungan
Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah vulkanis, kawasan pertanian hingga
1.167,59 jiwa/km2 merupakan daerah bentukan patahan ada di KBB. Selain itu
yang banyak memiliki potensi sumber dari segi budaya, ada juga kampung adat
daya alam yang dapat berpotensi Cireunde yang menjadi contoh kekayaan
menjadi kawasan geopark, dikarenakan sumber daya Budaya di Kabupaten
beberapa lokasi di KBB merupakan Bandung Barat. Objek-objek tersebut
34 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 1, April 2018.

hingga saat ini banyak digunakan perekonomian tanpa merusak alam, dan
sebagai kawasan pertambangan kapur, pariwisata dapat terpromosikan tanpa
pertanian hotikultura, wisata alam, dan perlu biaya banyak. Untuk mengetahui
juga untuk kegiatan masyarakat lainnya. potensi alam, dan kendala dalam
Ada beberapa objek yang berada di pengembangan geopark ini maka
Kabupaten Bandung Barat yang kiranya diperlukan Kabupaten Bandung Barat
dapat berpotensi termasuk kawasan memiliki potensi geopark, tetapi hingga
Geopark. saat ini belum ada upaya pengembangan
Terdapat lima belas objek yang yang sesuai. Oleh karena itu, tujuan
berpotensi untuk dijadikan kawasan penelitian ini adalah (1)
Geopark, diantaranya adalah Kawasan Mengidentifikasi kondisi geografis di
PLTA Saguling, Gua Pawon, Pasir wilayah Kabupaten Bandung Barat
Pabeasan, Taman Batu, Situ Ciburuy, berkaitan dengan pengembangan
Curug Malela, Kawasan Pesantren kawasan Geopark (2) Menganalisis
Cililin, Wisata Bunga Cihideung, Taman kondisi Geopark Berdasarkan Geo-
Wisata Alam Maribaya (Tahura Ir. H. diversity, Bio-diversity, dan Cultural-
Djuanda), Kawasan Perkebunan diversity. (3) Mengidentikasi berbagai
Holtikultura Lembang, Gunung upaya yang dapat dilakukan guna
Tangkubanparahu, Gunung pengembangan kawasan Geopark di
Burangrang, Patahan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Perkebunan Kina Bukittunggul, dan
Kampung Adat Cireundeu. Selain itu METODE PENELITIAN
menurut sumber yang diperoleh dari Metode yang digunakan adalah
hasil penelitian ataupun buku-buku para metode survei. Pada pratiknya data yang
ahli geologi ataupun pariwisata yang dipakai dalam penelitian adalah data
fokus mengkaji wilayah Kabupaten primer dan data sekunder. Tahapan
Bandung Barat menyatakan banyaknya analisis dimulai dari melihat potensi
potensi geografis yang dapat Geografis di Kabupaten Bandung Barat.
dekembangkan menjadi Geopark. Potensi geografis tersebut dilihat dari
Namun demikian potensi alam yang aspek Geologi, Iklim, Curah hujan, Suhu,
besar tidak cukup untuk mengangkat Topografi, Tanah, Jumlah Penduduk dan
pariwisata Kabupaten Bandung barat ini Sosial Ekonomi. Dapat disimpulkan
sebagai Kawasan Geopark. korelasi antara kondisi fisik dan sosial
Kabupaten Bandung Barat belum dianalisis, untuk mengetahui
dapat dikembangkan dan dikelola secara kesempatan Kabupaten Bandung Barat
optimal karena beberapa kendala seperti dijadikan Kawasan Geopark. Data yang
contoh kurangnya fasilitas, sarana dan dipakai kebanyakan data sekunder yang
prasarana dan dalam pengembangan nantinya di survey oleh peneliti.
untuk menuju geopark masyarakat Kondisi Geopark Berdasarkan
hendaknya dapat berperan aktif sebagai Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-
subjek dari aktivitas pariwisata tersebut. diversity dianalisis menggunakan
Pengembangan pariwisata Kabupaten instrumen lapangan. Isi dari instrumen
Bandung Barat ini harus berbasis tersebut merupakan variabel dari
masyarakat, artinya masyarakat harus penelitian Geopark. Teknis pengisiannya
berperan aktif dalam aktivitas pariwisata yaitu peneliti menganalisis langsung
tersebut. Keuntungan menjadi geopark dilapangan indikator apa sajakah yang
adalah untuk Meningkatkan aktivitas ada di wilayah Kabupaten Bandung
konservasi serta meningkatkan Barat dari segi Geodiversity,
Asep Mulyadi, dkk. Identifikasi Potensi Wilayah Kabupaten Bandung Barat… 35

Gambar 1. Peta Persebaran Sampel Penelitian Kawasan Geopark Berdasarkan Usia


Geologi

Biodiversity, dan Culturaldiversity. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari pada lapangan akan diolah Kondisi Geografis Kabupaten Bandung
menggunakan metode sturges, yang Barat
nantinya akan terlihat seberapa Wilayah Kabupaten Bandung
pantaskah Wilayah Kabupaten Bandung Barat secara geografis terletak antara 06º
Barat, apabila akan dijadikan Kawasan 41’ s/d 07º 19’ lintang Selatan dan 107º
Geopark. Setelah menemukan hasil 22’ s/d 108º 05’ Bujur Timur.
tersebut, kemudian peneliti Mempunyai rata-rata ketinggian 110
mempersentasekan variabel manakah Mdpl dan Maksimum 2.2429 Mdpl.
yang unggul apabila akan dijadikan Secara umum wilayah Kabupaten
Kawasan Geopark. Mengetahui upaya Bandung Barat yang termasuk dalam
pembanganan Kawasan Geopark daerah Bandung beriklim tropis. Data
Kabupaten Bandung Barat, peneliti BMKG Tahun 2009 menunjukan curah
menggunakan instrumen wawancara hujan rata-rata tahunan di wilayah
yang nantinya akan diolah Kabupaten Bandung Barat < 1500 – 3500
menggunakan analisis deskriptif. mm/tahun.
Wawancara dilaksanakan terhadap Secara Geologis Kabupaten
masyarakat lokal, pengelola dan Bandung Barat dilingkup oleh berbagai
wisatawan/orang yang kebetulan macam variasi bentukan menyimpan
sedang berada di objek kawasan tersebut juga variasi batuannya. Batuan yang
tersusun di Kabupaten Bandung Barat
diantaranya adalah Batuan Aluvial,
36 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 1, April 2018.

Batuan Gamping neogen, Batuan 1.557.569 orang, penduduk laki-laki


Gamping oligo, Batuan Gunung api berjumlah 794.832 orang sedangkan
kuarter, Batuan Gunung api neogen, perempuan 762.737 orang, sehingga
Batuan, Batuan Gunung api pilo, Batuan rasio jenis kelaminnya mencapai 1,04.
Sedimen neogen, Batuan Sedimen pilo, Rata–rata kepadatan penduduk per
Batuan Sedimen oglio, dan Batuan Kmnya 1.193 jiwa, dimana Kecamatan
Terobosan neogen. Kabupaten Bandung Ngamprah memiliki kepadatan
Barat dikelompokkan menjadi 4 (empat) penduduk yang paling tinggi yaitu
satuan morfologi, yaitu morfologi sebanyak 4.4.5 orang/Km2, sedangkan
pedataran, landai, perbukitan dan Kecamatan Gununghalu merupakan
morfologi pegunungan. kepadatan yang terendah yaitu sebesar
Tahun 2011 jumlah penduduk 439 orang/km2.
Kabupaten Bandung Barat mencapai

Tabel 1. Hasil Analisis Sub Wilayah

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017

Identifikasi Kawasan Geopark Dalam pengelompokannya


Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bandung Barat dibagi
menjadi beberapa sub wilayah
Asep Mulyadi, dkk. Identifikasi Potensi Wilayah Kabupaten Bandung Barat… 37

berdasarkan usia geologi yang terdapat diversity. Perhitungan Sturges


pada Kabupaten Bandung Barat menyatakan bahwa Geodiversity
diantaranya adalah Sub wilayah memiliki batas nominal 765, Biodiversity
Holosen, sub wilayah Miosen, sub 316, Cultural-diversity 360. Hasil
wilayah Oligosen, sub wilayah Skoring yang dinyatakan oleh peneliti
Pleistosen, sub wilayah Pliosen. Namun terhadap Geodiversity 915, Biodiversity
Hanya ada 4 Sub wilayah berdasarkan 760, dan Cultural-diversity 656, sehingga
usia geologi yang mencangkup objek- Kabupaten Bandung Barat layak
objek sampel pada penelitian ini, yaitu dijadikan Kawasan Geopark
Sub wilayah Pleistosen, sub wilayah berdasarkan variabel Geodiversity,
Miosen, Sub wilayah Holosen, Sub Biodiversity, dan Cultural-diversity.
wilayah Pliosen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
Sub wilayah Pleistosen yang pada tabel 2.
paling banyak mencakup sampel Klasifikasi hasil perhitungan
penelitian diantaranya Kawasan PLTA sturges menyatakan klasifikasi rendah 1
Saguling, Gua Pawon, Pasir Pabeasan, – 480, sedang 480 – 960, tinggi 960 – 1440.
Taman Batu, Wisata Bunga Cihideung, Hasil skoring pada variabel yang
Gunung Tangkuban Parahu, Gunung dinyatakan oleh GGN yaitu
Burangrang, Kawasan Perkebunan kemenarikan bernilai 540 dengan
Hotikultura Lembang, Taman Wisata klasifikasi rendah, sarana pendidikan
Alam Maribaya, Situ Ciburuy, Patahan 421 klasifikasi rendah, sarana wisata 432
Lembang, Perkebunan Kina klasifikasi rendah, pengembangan
Bukittunggul. Sisanya terbagi rata pada ekonomi kerakyatan 428 klasifikasi
masing masing sub wilayah usia geologi rendah, konservasi 510 klasifikasi
yaitu Curug malela di sub wilayah sedang. Dapat disimpulkan dalam segi
Miosen, Kawasan Pesantren Cililin di kemenarika, sarana pendidikan, sarana
sub wilayah Holosen, dan Kampung wisata, pengembangan ekonomi
Adat Cireundeu di sub wilayah Pliosen. kerakyatan, dan konservasi masih
Berdasarkan hasil penelitian terbilang kurang sehinga butuh
Kabupaten Bandung Barat memiliki 15 pengelolaan untuk menjadikan wilayah
lokasi yang berpotensi untuk dijadikan Kabupaten Bandung Barat sebagai
Kawasan Geopark, dalam segi variabel Kawasan Geopark. Untuk lebih
Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural- lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Potensi Kawasan Geopark Berdarkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural-


diversity.

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017


38 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 1, April 2018.

Tabel 3. Klasifikasi Hasil Perhitungan Sturges

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017

Apabila akan dijadikan Kawasan Biodiversity, dan Cultural-diversity


Geopark, pembangunan memerlukan yang diambil dari 15 lokasi yang berada
perencanaan dalam segi Geodiversity, di Kabupaten Bandung Barat.
Biodiversity, dan Cultural-diversity. Menurut Global Geopark
Kabupaten Bandung Barat memiliki Network (GGN) klasifikasi hasil
persentase yang hampir sama dari hasil perhitungan sturges menyatakan
perhitungan. Geodiversity memiliki klasifikasi rendah 1 – 480, sedang 480 –
kapasitas nilai 39,75 %, Biodiversity 960, tinggi 960 – 1440. Hasil skoring pada
memiliki kapasitas 30,73%, Cultural- variabel yang dinyatakan oleh GGN
diversity memiliki kapasitas 29,50%. yaitu kemenarikan bernilai 540 dengan
Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 klasifikasi rendah, sarana pendidikan
dan Gambar 2. 421 klasifikasi rendah, sarana wisata 432
klasifikasi rendah, pengembangan
KESIMPULAN ekonomi kerakyatan 428 klasifikasi
Kondisi Geografis Kabupaten rendah, konservasi 510 klasifikasi
Bandung Barat memliki variasi bentukan sedang. Dapat disimpulkan dalam segi
yaitu kawasan kars, kawasan vulkanis, kemenarika, sarana pendidikan, sarana
patahan, perkebunan, hingga wisata, pengembangan ekonomi
bendungan. Kondisi tersebut sangat kerakyatan, dan konservasi masih
menunjang untuk pengembangannya terbilang kurang sehinga butuh
sebagai Kawasan Geopark. Potensi pengelolaan untuk menjadikan wilayah
Potensi Kabupaten Bandung Barat untuk Kabupaten Bandung Barat segai
menjadi Kawasan Geopark berdasarkan Kawasan Geopark. Sehingga hasil
Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural- Identifikasi Wilayah Kabupaten
diversity menurut Peraturan Pemerintah Bandung Barat layak dijadikan Kawasan
No.26 tahun 2008 tentang RTRWN (Pasal Geopark namun harus ada pembenahan
52 ayat 5, Pasal 53 ayat 1) dengan analisis dalam segi sumber daya manusia atau
perhitungan Sturges menyatakan bahwa pelaku pengenmabangan Kawasan
Geodiversity memiliki batas nominal Geopark seperti hasil dari Global
765, Biodiversity 316, Cultural-diversity Geopark Network (GGN).
360. Hasil Skoring yang dinyatakan oleh Berdasarkan upaya
peneliti terhadap Geodiversity 915, pengembangan Kabupaten Bandung
Biodiversity 760, dan Cultural-diversity Barat sebagai Kawasan Geopark
656, sehingga Kabupaten Bandung Barat beberapa upaya telah dilakukan oleh
layak dijadikan Kawasan Geopark Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
berdasarkan variabel Geodiversity, seperti pengmbangan sarana wisata
Asep Mulyadi, dkk. Identifikasi Potensi Wilayah Kabupaten Bandung Barat… 39

Tabel 4. Persentase pembangunan Kawasan Geopark

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2017

Gambar 2. Diagram Persentase pembangunan Kawasan Geopark Kabupaten Bandung


Barat

yang tertuang dalam berbagai seminar Daerah Istimewa Yogyakarta.


yang di lakukan pemerintah Kabupaten Program Studi Teknik Geologi.
Bandung Barat seperti yang dilakukan di Yogyakarta: FTM – UPN
Kota Baru Parahiyangan, Kabupaten Yogyakarta.
Bandung Barat Kamis, 27 Maret 2014,
tentang Optimalisasi Pariwisata Ari Sahudin, dkk. (2011). Pemantauan
Kabupaten Bandung Barat. Untuk unsur Kuantitas Dan Kualitas Air Tanah
pendidikan ekonomi kerakyatan dan Di Cekungan Air Tanah Bandung
konservari Pemerintah Kabupaten – Soreang, Provinsi Jawa Barat.
Bandung Barat telah mencanangkannya Laporan Penelitian, Mitigasi, Dan
dalam misi-misi pemerintah Kabupaten Pelayanan Geologi. Bandung:
Bandung Barat dan tertuang jelas pada Sumber Daya Air Tanah Dan
sarsarnnya yaitu pengembangan wisata, Geologi Lingkungan.
pendidikan, ekonomi, dan konservasi.
Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur
DAFTAR PUSTAKA Penelitian: Suatu Pendekatan
Abdurahman, Oman. (2012). “Indonesia Praktik.
Menuju Jaringan Geopark
Dunia”. Geomagz, Vol 2 (1). Bachtiar T. dan Syafriani (2014).
Bandung Purba Panduan Wisata
Abdurahman, Oman. (2014). Keragaman Bumi. Bandung: Masyarakat
Bumi Ciletuh – Jampang. Geografi Indonesia.
Bandung: Badan Geologi
Deona Fhenta Amelia, dkk. (2016).
Agus Harjanto. (2011). Upaya Pemerintah Indonesia
Vulkanostratigrafi Di Daerah Menjadikan Kawasan Gunung
Kulon Progo Dan Sekitarnya, Sewu Sebagai Unesco Global
40 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 1, April 2018.

Geopark Network (Ggn) Tahun Metodologi. Bandung: Buana


2013-2015. Pekanbaru: Jurusan Nusantara.
Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Pendit, N.Y. (2006). Ilmu Pariwisata.
Politik Universitas Riau. Jakarta: Pradnya Paramita.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008


Metedologi Penelitian dan Teknik Tentang RTRWN
Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif Kulaitatif dan R&D.
Kartasapoetra, A. G. (2008). Klimatologi Bandung: Alfabeta.
Pengaruh Iklim Terhadap Tanah
dan Tanaman. Jakarta: Bumi Sutanto Rachman. (2005). Dasar-Dasar
Aksara. Ilmu Tanah Konsep dan
Kenyataan. Yogyakarta: Penerbit
Masrul Fabryan K, dkk. (2013). Study Kanisius
Proses Pengajuan Kawasan
Geopark Parahyangan Di Jawa Suwardi, S. (2014). Taman Bumi
Barat Sebagai Anggota Global Merangin Jambi. Bandung: Badan
Geoprak Network UNESCO. geologi Kementerian ESDM.
Bandung: ITB
Undang Undang nomor 25 Tahun 2004
Narbuko, Cholid. & Achmadi, Abu. Tentang Sistem Perencanaan
(2009). Metode Penelitian. Jakarta: Pembangunan Nasional.
Sinar Grafika Offset
Universitas Pendidikan Indonesia.
Oktariadi Oki dkk. (2014).Warisan (2016). Pedoman Penulisan Karya
Geologi Sumatra. Bandung: Tulis Ilmiah. Bandung:
Badan Geologi Universitas Pendidikan
Indonesia.
Pasya, G. K. (2006). Geografi
Pemahaman Konsep dan

Anda mungkin juga menyukai