http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage
Abstract
___________________________________________________________________
Ngargoyoso District is one of the Districts in Karanganyar Regency which is located on Mount Lawu with an
average altitude of 750-1000 masl and the natural conditions of the mountains encourage the natural beauty of
Ngargoyoso District. This study aims to 1. Analyze changes in land use using google earth imagery from 2010
to 2020, 2. To determine the causes of land owners to change land use for plantations and forests into tourist
attractions, 3. To analyze the positive and negative impacts felt by the surrounding community. The population
in this study is the first population of respondents and the population of the area in Ngargoyoso District. The
sampling technique used in this study was the snow ball sampling technique, which was used to gather
information from the owners of tourist attractions and insidential sampling to obtain information from the local
community. The results of this study indicate that land changes from plantations and forests in Ngargoyoso have
increased quite significantly in 2010, the area of the tourist area is 0.257 hectares, while in 2020 the area of the
tourist area becomes 20.763 hectares. land use, positive impacts of tourism development there are 4 positive
impacts and for negative impacts there are 5 impacts felt by the community based on the results of the interviews.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6285
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
149
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
150
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
a. Analisis Luas Area Wisata di Kecamatan Ngargoyoso Dari Tahun 2010 Sampai Tahun 2020
Berdasarkan hasil dari pemetaan lokasi kelurahan yaitu Kelurahan Kemuning, dan
wisata yang berada di Kecamatan Ngargoyoso Kelurahan Girimulyo dan di dua Kelurahan
pada tahun 2010 terdapat sedikit lokasi wisata tersebut hanya terdiri dari satu rumah makan dan
dikarenakan pada tahun 2010 kegiatan wisata di juga terdapat dua homestay masing-masing
Kecamatan Ngargoyoso belum seramai sekarang mempunyai luas 0,021 Hektar dan 0,236 Hektar
dan belum banyak wisatawan yang berkunjung, total jumlah luas lokasi wisata yang ada di
pada tahun 2010 lokasi wisata yang berada di Kecamatan Ngargoyoso pada tahun 2010 yaitu
Kecamatan Ngargoyoso hanya berada di 2 seluas 0,257 Hektar.
151
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
Perkembangan wisata pada tahun 2020 Kecamatan Ngargoyoso pada tahun 2020 seluas
terdapat 15 lokasi rumah makan yang merubah 7,847 Hektar, untuk total luas homestay 1,184
guna lahan yang dulunya perkebunan dan ladang Hektar, dan luas wisata alam yaitu seluas 10,954
yang dijadikan rumah makan, untuk homestay Hektar, serta luas area wisata tubing 0,776
pada tahun 2020 terdapat 5 lokasi, sedangkan Hektar, total jumlah luas wisata yang ada di
untuk lokasi wisata alam terdapat 7 lokasi yang Kecamatan Ngargoyoso yang melakukan alih
dulunya merupakan perkebunan dan hutan yang guna lahan seluas 20,763 Hektar. Persebaran
dirubah menjadi tempat wisata dan untuk wisata lokasi wisata terdapat di Kelurahan Kemuning,
tubing terdapat 2 lokasi. Masing-masing lokasi Girimulyo, Puntukrejo, Segorogunung, dan
wisata mempunyai luas yang berbeda untuk total Kelurahan Ngargoyoso.
jumlah luas rumah makan yang ada di
b. Perubahan luas lahan Perkebunan dan Hutan di Kecamatan Ngargoyoso Tahun 2010-2020
Pada tahun 2010 kondisi hutan dan dan pengembangan luas rumah makan yang
perkebunan di Kecamatan Ngargoyoso masih berada di sekitaran perkebunan teh luasnya yaitu
cukup terlindungi dan kondisi perkebunan yang 2,4 Hektar untuk luas perkebunan teh pada tahun
cukup baik untuk luas lahan hutan di Kecamatan 2020 seluas 299,165 Hektar. Selanjutnya untuk
Ngargoyoso pada tahun 2010 seluas 2344,31 perkebunan karet pada tahun 2020 terjadi
Hektar untuk perkebunan dibagi menjadi 2 jenis penurunan luas area yang cukup banyak yaitu
komoditi yaitu perkebunan teh dengan total luas seluas 121,8 Hektar faktor yang menyebabkan
341,097 Hektar luas perkebunan karet yang terjadinya penurunan area perkebunan karet
berada di Kecamatan Ngargoyoso seluas 417,696 yang sangat luas ini disebabkan karena pada
Hektar. pohon karet sudah waktunya untuk kembali
Pada tahun 2020 pengembangan dilakukan pergantian tanaman dengan bibit
pariwisata di Kecamatan Ngargoyoso cukup pohon karet yang baru supaya bisa menghasilkan
cepat dikarenakan banyak investor dari luar getah karet yang baik, selain itu juga disebabkan
daerah yang melirik lokasi ini untuk karena pembangunan area bendungan yang
dikembangkan menjadi tempat wisata dan harus melakukan penebangan pohon karet untuk
supaya menghasilkan keuntungan yang banyak, dibangun menjadi area bendungan berdasarkan
pada tahun 2020 terjadi penurunan luas area hasil analisis citra google earth luas area
perkebunan dan hutan yang cukup banyak salah perkebunan karet di tahun 2020 seluas 318,992
satu faktor penyebabnya adalah pengembangan Hektar. Selanjutnya untuk area hutan yang ada di
untuk area wisata, untuk penurunan luas area Kecamatan Ngargoyoso juga mengalami
perkebunan teh di Kecamatan Ngargoyoso pada penurunan luas area dibandingkan dengan tahun
tahun 2020 mengalami penurunan seluas 19,8 2017 yaitu seluas 48,5 Hektar faktor yang
Hektar salah satu faktor yang menyebabkan mempengaruhi penurunan luas area hutan yaitu
terjadinya penurunan luas area perkebunan teh karena pemanfaatan area hutan produksi yang
pada tahun 2020 yaitu karena adanya pembuatan mulai banyak dikonversi menjadi ladang oleh
152
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
153
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
154
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
karena adanya rotasi tanaman, adanya Zubaedi.2014. Alih Fungsi Lahan Menjadi
penurunan luas area hutan karena ada yang Daerah Pariwisata Dalam Prospektif Keruangan.
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Luas Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Perubahan
area wisata pada tahun 2010 yaitu seluas penggunaan lahan dan kesesuaiannya terhadap
0,257 Hektar dan pada tahun 2020 total luas RDTR di wilayah peri-urban studi kasus:
area wisata di Kecamatan Ngargoyoso seluas Kecamatan Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah
20,763 Hektar, penurunan luas area dan Kota, 8(4), 330-340.
perkebunan juga terjadi cukup banyak untuk Lilis Sudarmanah, L. (2017). Agrowisata
luas perkebunan teh pada tahun 2010 yaitu dalam Upaya Konservasi Tanah dan Air. ilib.
seluas 341,097 Hektar dan pada tahun 2020 uinsgd. ac. id, 1-20.
seluas 299,165 Hektar, untuk perkebunan Riswandha, Y., & Wahyono, H. (2017).
karet luas area pada tahun 2010 yaitu seluas Pengaruh Kegiatan Wisata Terhadap Perubahan
417,696 Hektar pada tahun 2020 luas area Penggunaan Lahan Di Kecamatan
perkebunan karet 318,992 hektar. Pada sektor Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Teknik
hutan juga mengalami penurunan luas area, PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 6(2), 131-141.
pada tahun 2010 luas hutan yaitu 2344,31 Yuwana, D. M. S., & SETIAWAN, A. H.
Hektar dan terus mengalami penurunan luas (2011). Analisis Permintaan Kunjungan Objek
area setiap tahunnya pada tahun 2020 luas Wisata Kawasan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten
area hutan yaitu 2155,09 Hektar. Banjarnegara (Doctoral dissertation, Universitas
Diponegoro).
DAFTAR PUSTAKA Suparyanti, S. (2013). Analisis Potensi
Kawasan Obyek Wisata Di Kecamatan Ngargoyoso
Riswandha, Y., & Wahyono, H. (2017). Kabupaten Karanganyar (Doctoral dissertation,
Pengaruh Kegiatan Wisata Terhadap Perubahan Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tjahjono, H. (2010). Analisis Potensi dan
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Teknik Masalah Pariwisata di Kelurahan Kandri.
PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 6(2), 131-141. In Forum Ilmu Sosial (Vol. 37, No. 2).
155
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
156
Zabila Tomy Sanjaya / Geo Image 10 (2) (2021)
157