Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum wilayah penelitian yang
mencakup gambaran umum Desa Wiyono, Gedong Tataan dan juga objek wisata Air
Terjun Wiyono.
61
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022
Gambar 5 Peta Administrasi Desa Wiyono
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Guriang (2015), guna lahan yang ada
di Desa Wiyono Terdiri atas 69,8% lahan yang diperuntukkan untuk pertanian, 28,61%
dimanfaatkan untuk permukiman dan juga perdagangan dan jasa, serta 0,68%
dimanfaatkan untuk jalan. Lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan pertanian tersebut
kemudian dibagi lagi ke dalam beberapa kategori kegiatan pertanian seperti sawah,
perkebunan salak, perkebunan pala, perkebunan cokelat, perkebunan karet, perkebunan
kopi serta kegiatan perikanan dan peternakan unggas. hal ini kemudian menandakan
bahwa kegiatan pertanian merupakan kegiatan utama yang menjadi penunjang
pemasukan desa.
3.1.2 Kondisi Sosial dan Kependudukan Desa Wiyono
Berdasarkan Arsip Desa per tahun 2019, Desa Wiyono memilik total jumlah
penduduk sebanyak 6.429 jiwa. Berikut merupakan pembagiannya:
62
Tabel 9 Jumlah Penduduk di Desa Wiyono Tahun 2019
Kepala
No. Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah Keluarga
(KK)
1 Wiyono 691 666 1357 339
2 Sukatinggi 358 306 664 152
3 Way Linti 721 654 1375 359
4 Dam C 383 335 718 180
5 Gunung Rejo 469 416 885 241
6 Way Hui 391 330 721 158
7 KM 21 352 357 709 189
Jumlah 3365 3064 6429 1618
Sumber: Arsip Profil Desa Wiyono, 2019
Berdasarkan pada data di atas, dapat diketahui bahwa Desa Wiyono memiliki
jumlah penduduk sebanyak 6.429 jiwa dengan 3.365 jiwa penduduk Laki-Laki dan juga
3.064 jiwa penduduk Perempuan. Hal ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak daripada jumlah penduduk perempuan.
Kemudian, berdasarkan Arsip Desa per tahun 2019 berikut merupakan data
tingkat pendidikan masyarakat Desa Wiyono:
Berdasarkan pada data yang dimuat pada tabel di atas, dapat dikatakan bahwa
tingkat pendidikan yang dimiliki Desa Wiyono masih tergolong rendah. Mayoritas dari
penduduk hanya menamatkan pendidikannya sampai pada jenjang SMA yang mana
memiliki Persentase sebesar 51,6% dari total jumlah penduduk atau sebanyak 3219
jiwa. Walaupun tingkat pendidikan dari masyarakat Desa Wiyono masih tergolong
rendah, ilmu yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakatnya mengenai bidang
63
pertanian dapat dikatakan tinggi. Hal ini dikarenakan oleh mayoritas penduduknya
yang bekerja sebagai petani.
Dalam hal kebudayaan dan juga kebiasaan lokal, tradisi cukup unik yang masih
dilakukan oleh masyarakat di Desa Wiyono adalah kegiatan Bongkar Kolam dan juga
Selamatan Tani. Kegiatan Bongkar Kolam dan Selamatan Tani tersebut dilakukan
sekali dalam setahun, untuk kegiatan Bongkar Kolam dilakukan pada permulaan
musim hujan dan kegiatan Selamatan Tani dilakukan pada bulan Suro.
Kegiatan Bongkar Kolam merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Desa
Wiyono, khususnya masyarakat yang tinggal di Dusun Dam C, dengan menyurutkan
air yang berada di kolam besar yang berada di dusun tersebut untuk dipanen ikannya.
Setelah air kolam tersebut berkurang, masyarakat kemudian dapat beramai ramai
menangkap ikan langsung dengan tangan kosong. Kegiatan tersebut dilaksanakan
sekali dalam setahun dan biasanya dilakukan beramai-ramai dengan melibatkan
seluruh masyarakat dusun. Ikan yang telah ditangkap kemudian dapat dibawa pulang
oleh masyarakat dan kemudian diolah masing-masing di rumah.
Kemudian, kegiatan Selamatan Tani merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat Desa Wiyono khususnya masyarakat yang memiliki lahan persawahan atau
perkebunan sendiri dengan cara mengadakan acara kesenian marawis dan juga
memberikan makanan kepada warga sekitar. Kegiatan tersebut dilakukan setiap bulan
Suro dalam kalender jawa.
64
Tabel 11 Mata Pencaharian Penduduk Desa Wiyono tahun 2019
No Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Buruh Tani 12 0,2
2 Petani 4367 70,0
3 Pedagang/Wiraswasta 35 0,6
4 Pengrajin 15 0,2
5 PNS 454 7,3
6 TNI/POLRI 8 0,1
7 Penjahit 17 0,3
8 Sopir 58 0,9
9 Karyawan Swasta 259 4,2
10 Kontraktor 5 0,1
11 Pertukangan 317 5,1
12 Peternak 625 10,5
13 Montir 36 0,6
Jumlah 6235 100
Sumber: Arsip Profil Desa Wiyono, 2019
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa sebesar 70% dari seluruh tenga kerja yang
berada di Desa Wiyono memiliki mata pencaharian sebagai petani. Hal ini tentunya
selaras dengan kegiatan ekonomi yang dominan berada di Desa Wiyono yaitu kegiatan
pertanian. Dengan aktivitas ekonomi utama yang bergerak di bidang pertanian dan juga
sebagian besar mata pencaharian penduduknya juga berkecimpung di bidang pertanian,
maka Desa Wiyono dapat pula dikatakan sebagai sebuah desa pertanian.
65
direncanakan berada di lokasi Dam C dan juga Kalimati, serta kegiatan agrowisata
seperti kegiatan menanam padi di sawah yang berada di Desa Wiyono, dan juga
kegiatan memetik buah secara langsung dari pohonnya. Namun, sangat disayangkan
bahwa dengan datangnya pandemi, penerapan konsep desa wisata di Desa Wiyono
menjadi terhenti dan kurang jelas kelanjutannya.
66
Sumber: Hasi Pengolahan Data, 2022
Gambar 6 Peta Lokasi Objek Wisata Air Terjun Wiyono
Menurut Guriang (2015), kawasan Objek Wisata Air Terjun Wiyono memiliki
jumlah hari hujan yang berkisar antara 4,7 hari/bulan pada bulan-bulan kering yang
terjadi pada bulan Mei-Juli, sampai dengan 17,8 hari/bulan pada bulan-bulan basah
yang terjadi pada bulan Desember-Maret. Suhu udara pada kawasan tersebut juga
berkisar antara 26-30°C dengan kelembaban yang berkisar antara 80-85%.
Wilayah Register 19 TAHURA Wan Abdul Rachman sendiri yang menjadi
lokasi tempat keberadaan objek wisata Arter Wiyono merupakan salah satu penyedia
kebutuhan air bersih bagi Kota Bandar Lampung. Hal ini dikeranakan oleh adanya
keberadaan beberapa hulu sungai yang alirannya mencapai Kota Bandar Lampung dan
juga kecamatan lain di Kabupaten Pesawaran. Air yang mengalir di sungai tersebut
kemudian dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau
sebagai sumber air baku yang kemudian dialirkan ke rumah penduduk sebagai air
bersih.
67
3.2.2 Potensi Wisata Objek Wisata Air Terjun Wiyono
Terdapat banyak sekali potensi wisata yang ada di objek wisata Arter Wiyono,
bukan hanya yang ada di dalam objek wisatanya namun juga yang berada di sekitar
kawasan objek wisata tersebut. Potensi tersebut seperti beragamnya flora dan fauna
yang ada di kawasan objek wisata, pemandangannya yang indah, dan medan dan
bentang alam dari objek wisata yang memungkinkan untuk melakukan beberapa
kegiatan seperti berkemah, hiking, dan kegiatan olahraga ekstrim seperti sepeda
gunung dan juga motor trail.
Keanekaragaman flora dan fauna di kawasan air terjun gunung betung ditandai
dengan adanya beberapa satwa langka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Saputra, dkk (2016) kawasan objek wisata Air Terjun Wiyono memiliki
keanekaragaman flora dan juga fauna yang berada di sepanjang jalur wisata. Terhitung
terdapat 28 spesies flora dan 23 spesies fauna yang berada di kawasan objek wisata Air
Terjun Wiyono, tiga dari 23 spesies yang ditemukan di kawasan Air Terjun Wiyono
termasuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi.
Kemudian, dengan bentang alam yang dimiliki oleh kawasan objek wisata,
wisatawan seringkali berkunjung untuk melakukan hiking santai dan juga pendakian
gunung. Tidak sedikit juga para pendaki tersebut meluangkan waktunya lebih lama dan
melaksanakan kegiatan kemah atau camping di area yang telah disediakan oleh
pengelola. Dengan kawasan objek wisata yang memang masih sangat menjaga keaslian
68
alam, wisatawanpun dapat dimanjakan dengan pemandangan dan juga suasana alam
yang masih sangan natural.
Selain kegiatan berkemah dan juga pendakian, bentang alam di sekitar kawasan
objek wisata juga dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga ekstrim sepeda gunung dan
juga motorcross. Pengelola mengatakan bahwa setidaknya sebanyak sekali dalam
setahun, diadakan kegiatan kejuaraan ataupun pertemuan para fanatik olahraga
tersebut. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada hari libur dan melibatkan sebanyak
sepuluh hingga lima belas pembalap.
69