1. Letak Geografis
merupakan tanah yang sebagian besar untuk kegiatan pertanian dan sisanya
serta didukung ketersediaan air yang cukup. Potensi ini yang akhirnya
dengan PTP Sebigo, dan sebelah selatan berbatasan dengan desa Gogik.
Luas desa Nyatnyono + 425 Ha yang terdiri dari tanah sawah ladang
15.5 Ha, tanah untuk pemukiman 67 Ha, tanah tegalan 6.5 Ha, bangunan
umum 7.4 Ha, jalan, dan makam sekitar 28 Ha, dan lain-lain 63 Ha.
16
Tabel. 1
Nama Dusun dan Jumlah RT
No Nama Dusun Nama RW Jumlah RT
1 Ngaglik I 3
2 Gelap II 3
3 Gundang III 2
4 Krajan IV 6
5 Siroto V 6
6 Sendang Putri VI 2
7 Sendang Rejo VII 7
8 Blanten VIII 6
Jumlah 8 35
Krajan, dusun Siroto, dan Blanten memiliki jumlah RT yang banyak yakni 7
2. Kependudukan
a. Jumlah penduduk Desa Nyatnyono pada tahun 2015 adalah 9.839 jiwa,
Tabel. 2
Jumlah penduduk desa Nyatnyono 2015
No Jenis Kelamin Jumlah/Orang
1 Laki-laki 4.986
2 Perempuan 4.853
Jumlah 9.839
(Monografi desa Nyatnyono tahun 2015).
Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah penduduk desa berjenis kelamin
laki-laki (4.986 orang) lebih banyak dari pada penduduk berjenis kelamin
17
b. Tingkat Pendidikan penduduk Desa Nyatnyono
Tabel. 3
Tingkat Pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah/Orang
1 Belum Sekolah 1.212
2 Belum Tamat Sekolah Dasar (SD) 1.035
3 Tidak Tamat Sekolah Dasar (SD) 463
4 Tamat Sekolah Dasar (SD) 2.790
5 Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 2.161
6 Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 1.680
7 Akademi/Diploma 116
8 Sarjana Ke atas 382
Jumlah 9.839
(Monografi desa Nyatnyono tahun 2015).
terlihat dari tabel tersebut terdapat 382 orang lulusan sarjana, kemudian
Tabel. 4
Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Kelompok Agama Jumlah/Orang
1 Islam 9.661
2 Kristen 72
3 Katolik 102
4 Hindhu -
5 Budha 4
Jumlah 9.839
(Monografi desa Nyatnyono tahun 2015).
beragama Islam berjumlah 9.661 orang dan pemeluk agama Budha 4 orang.
18
d. Jumlah Mata Pencarian Penduduk Desa Nyatnyono
Tabel. 4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 PNS 130
2 TNI 30
3 POLRI 22
4 Guru 189
5 Dokter 4
6 BUMN 5
7 Pegawai Swasta 2.066
8 Wiraswasta 1.784
9 Buruh Harian Lepas 1.056
10 Pensiunan 41
11 Pengusaha 62
12 Buruh Industri 1.120
13 Petani 409
14 Mengurus Rumah Tangga 670
15 Lain-lain 4
Jumlah 7.592
(Monografi desa Nyatnyono tahun 2015).
Dari tabel diatas tampak bahwa sebagian besar penduduk desa Nyatnyono
B. Kehidupan Masyarakat
terjadi antar individu maupun antar kelompok tersebut juga dikenal dengan
istilah interaksi sosial. Interaksi antara berbagai segi kehidupan yang sering
dialami dalam kehidupan sehari-hari itu membentuk suatu pola hubungan yang
19
masyarakat. Masyarakat mempunyai bentuk struktural, seperti kelompok sosial
dan lembaga sosial, tetapi semuanya itu mempunyai derajat dinamika tertentu
aturan tertentu seperti saling menghormati antar individu, saling kerja sama
tanpa membandingkan suku dan agama agar terjalin suatu interaksi sosial yang
harmonis. Aturan itu sendiri berpedoman pada suatu nilai tertentu yang disebut
nilai budaya. Nilai budaya merupakan salah satu unsur dari sistem budaya yang
dimiliki oleh suatu kesatuan sosial, seperti keluarga, klen atau marga dan suku
bangsa. Sistem budaya itu sendiri merupakan seperangkat nilai yang dianggap
baik, seperti kepercayaan, gagasan, adat, tradisi, aturan, norma dan hukum.
Semua unsur saling berhubungan sebagai suatu sistem. Apabila suatu unsur
berubah maka sistem budaya akan bergeser atau berubah. Nilai budaya bersifat
abstrak dan dapat dipelajari, diresapi oleh anggota masyarakat sejak kecil
20
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kepala Seksi Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan Kepala Urusan
Keuangan Umum Pemerintahan Pembangunan Kesejahteraan
2. Kehidupan sosial
Warga desa Nyatnyono bisa dikatakan cukup kondusif dan teratur, banyak
setiap RT sekali dalam seminggu setiap Kamis malam, dalam dua minggu,
serta kerja bakti atau gotong royong yang dilaksanakan tiap hari Minggu.
Kerja bakti selain dilaksanakan setiap hari Minggu juga dilaksanakan setiap
(Posyandu) bayi lima tahun (balita) dan Lanjut Usia (lansia) dilaksanakan
3. Kehidupan Ekonomi
21
sapi, dan kambing. Untuk sebagian kecil warga khususnya yang tinggal di
Munadi dan Pemandian air Sendang Khalimah Toyyibah ada pula yang
berjualan nasi bungkus, oleh – oleh dan cindera mata, menyewakan kain
sarung untuk mandi, sedangkan kalau musim buah – buahan hasil bumi
perkembangan di bidang perdagangan, jasa ojek, jasa sewa sarung, dan jasa
adalah agama Islam, ini terbukti adanya kegiatan yang berhubungan dengan
hari-hari besar agama Islam yaitu Idul Fitri, Idul Adha, tahun baru Islam
istiadat yang ada di masyarakat. Tradisi dan adat istiadat masyarakat desa
Nyatnyono yaitu: selikuran, merti desa, dan upacara atau yang berkaitan
dengan peringatan kematian seperti mitung ndino (tujuh hari), matang puluh
22
(empat puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari). Semua itu
leluhur dan juga tokoh Islam yaitu Sunan Hasan Munadi. Semula kerajaan
mana rakyatnya masih banyak yang hidup dalam kegelapan iman. Mereka
belum mendapat petunjuk yang benar oleh Allah. Mereka masih kebingungan
dalam memilih tata cara yang baik untuk beribadah kepada Sang Maha
23
Pencipta. Masih banyak di antara mereka yang menyembah batu, pohon, hantu,
setan, dan lain-lain. Pada saat itulah Sunan Hasan Munadi bertekad
mendekati, mengajak rakyat kecil untuk beriman dan beribadah kepada Allah.
peristiwa itu ia mengatakan dalam perkataan Jawa: lagi menyat wis ono, artinya
baru bangun sudah ada. Dari perkataan ini menjadi nama Nyatnyono. Maka
wafat yang kemudian dimakamkan tidak jauh dari tempat tersebut yang
acara haul dan 10 (sepuluh) hari terakhir di bulan Ramadhan atau yang lebih
Selikuran tidak dilaksanakan, atau maka akan terjadi sebuah bencana yang
Contohnya: pernah terjadi wabah penyakit atau dalam istilah Jawa disebut
24
pagebluk, yang diderita oleh masyarakat, karena tidak diadakan Upacara
malem selikuran. Karena itu Upacara Malem Selikuran terus dijaga dan
wafatnya Sunan Hasan Munadi atau yang disebut dengan "Haul". Kata Haul
198). Haul berarti peringatan genap satu tahun, atau peringatan tahunan.
Sunan Hasan Munadi untuk meminta keselamatan di dunia dan akhirat serta
agar diberi keimanan yang kuat agar dimudahkan rezekinya, dijauhkan dari
dan mengirim doa kepada leluhur agar diampuni segala dosa-dosanya, dan
25
2. Manfaat Pelaksanaan Tradisi Upacara Malem Selikuran
Selikuran yaitu:
warga. Hal ini terbukti pada saat pelaksaan Tradisi Upacara Malem
bukan hanya dari masyarakat sekitar tetapi banyak juga dari masyarakat
luar kota yang datang dengan rombongan sehingga wisata religi di Desa
1. Persiapan
terdiri dari: ketua: Kepala desa, Wakil ketua: Sekretaris desa, Bendahara:
Perangkat desa, penasehat: Para sesepuh desa. Kerja bakti dilakukan terlebih
26
membersihkan sendang, masjid dan pembuatan tempat parkir. Pengumpulan
dana diperoleh melalui kotak amal atau sumbangan dari para peziarah.
2. Pelaksanan
diadakan dua kali dimulai dari malam dua puluh dan acara puncaknya pada
malam dua puluh satu Ramadhan, atau yang lebih dikenal selikuran.,
Kegiatan dimulai pada malam dua puluh ramadhan dari jam 10.00-
Muntohar dari Gunung Pati. Kemudian acara puncaknya pada malam dua
lalu dipanjatkan doa dipimpin oleh modin. Setelah berdoa lalu dimakan
ampunan dosa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta untuk mencari berkah
27
tidak jauh dari makam. Sebelum mandi diwajibkan membaca doa
sebagai berikut:
dan bagi orang yang sedang datang bulan atau haid dilarang mandi.
setiap bulan ramadhan. Dilakukan setelah sholat isya, pada hari ke dua
puluh ramadhan.
2.3 Selamatan
bambu yang berbentuk datar). Makanan tersebut terdiri dari nasi, sayur
sama oleh warga. Mereka makan bersama dengan tujuan sebagai wujud
28
Maha Esa agar diberi rezeki yang melimpah, keselamatan dan
kesehatan.
Yang Maha Esa tanpa ada halangan dan rintangan. Doa tahlil sebagai
berikut:
29
Wa ilaa arwaakhi saa daa tinaa abibakrin wa'umara wa'usmaana
wa'aliyyi wa talkhata, wa sa'din, wa saiidin, wa'abdirrahmaanibni
'aurin, waabi 'ubaidah 'aamiribni jaraakhi wazubaribni awwaam wa
ushuulihim wa furu 'ihim wa ahli baitihim syaiu illahi lahumul
fatikhah. Summa ilaa arwakhil aimmatil arba'ati, minal mujtahidiin,
wa muqallidiihim fidiini, wal ulamaail amiliina wal fuquha wal
muhaddistiina watta bi'ihim bi ikhsaanin ilaa yaumiddini wailaa
arwaakhisy syuhada'a washaalikhiina ainamaa kaanuu mimasyaariqil
ardhi wamaghari bihaa barrihaa wa bakhriha wabilaadihaa
wajibaalihaa khushulshan ilaa kadharatissayyidil qudbiirabbaanii
wal'ina a aadallahu alainaa bibara kaatihim wakaramatihim fiddun
yaa wal akhhirati syaiu lillahi lahumul fatikhah Summa ilaa khadarati
khushusan waliyullahi Hasan Munadi waliyullahi hasan dipuro fii
hadal maqaam w ilaa khadarati Raden Arifin wailaa khadarati Syekh
Abdullah, Syekh Abdurrahim, Syekh Ibrahim, Syekh Anwar wa
ushuulihin wafuruu ihim waazwaajihim waddhurriyaatihim waatbaa
ihim minal muslimina wal muslimaati syaiu lillahi lahumul fatikhah
Summa ilaa hadiroti abaa inaa wa abaai abaa inaa wa ummahaatinaa
waummahaati ummahaatina wa azwaajina wa ajdaadiajdaadinaa
wajaddaatinaa wajaddaati jaddaatina wa akwaalinaa wa khoolatinaa
wa amma mina wa ammatinaa wa masyaahi masyaa yikhinaa wajami
il muslimina walmuslimati wal mukminiina walmukminaatil akhyai
minhum wal amwawati min ummati sayyidinaa muhammadin shallahu
alaihi wa sallama khushusan syaui lillahi lahumul fatikhah (Trah
Keluarga Besar Nyatnyono, hal: 18).
Dengan melakukan tahlilan di dalam makam Sunan Hasan Munadi,
masyarakat desa Nyatnyono juga para peziarah yang datang dari luar
Muslim, dan Ashabusunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari
30
menzirahi kubur, adapun sekarang, berziarahlah kesana, karena yang
Dengan adanya hadis ini, maka ziarah kubur itu hukumnya boleh bagi
Hasan Munadi akan mendapat ketrentraman hidup dan berkah yang oleh
dengan mudah menyebar luas hingga keluar kota maupun luar daerah.
Menurut Witermans (1995), kata nilai berasal dari bahasa latin value
secara harfiah berarti baik atau kuat. Pengertian ini merupakan pengertian
diinginkan, dicita-citakan, bila sesuatu itu baik, adil dan berguna sehingga
1. Nilai Religi
peziarah yang datang dari luar kota. Para peziarah mendoakan arwah
mengalami kematian.
31
2. Nilai Menghormati Leluhur
makam Sunan Hasan Munadi mengirim doa agar diampuni segala dosa-
3. Nilai Syukur
4. Nilai ketrentraman
5. Nilai Kekeluargaan
6. Nilai Gotong-royong
32
dilakukan selain dilaksanakan setiap hari Minggu juga dilaksanakan
sumber air di dekat makam, dan saat ini warga sedang melaksanakan
pembangunan masjid.
33