25 November 2021
MASTERPLAN PENGEMBANGAN
GEOPARK RAJAMANDALA
KAB BANDUNG BARAT
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Kebijakan dan Literatur
3. Kondisi dan Analisis
4. Rencana Pengembangan
1
PENDAHULUAN
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
LATAR BELAKANG
Kabupaten Bandung Barat memiliki berbagai potensi Sektor Pariwisata saat ini semakin
baik alam, sejarah maupun budayanya (salah satunya berperan dalam menunjang
potensinya adalah keunikan geologi di Rajamandala) pembangunan nasional dan daerah
• dapat meningkatkan nilai Konservasi/ perlindungan aspek geologis, meningkatkan nilai Edukasi
terhadap fenomena pembentukan muka bumi (geoscientific knowledge), meningkatkan nilai
Geotourism yang mampu menstimulus aktivitas ekonomi bagi masyarakat dan pembangunan yang
berkelanjutan
• akan menjadi bahan pertimbangan untuk diajukan menjadi Geopark Nasional di Indonesia
MAKSUD DAN TUJUAN
tujuan
maksud 1. Mengidentifikasi potensi, permasalahan, dan isu strategis dalam pengembangan
menyusun Dokumen Masterplan Pengembangan keterpaduan antara pengembangan kepariwisataan, konservasi alam dan budaya,
Geopark Rajamandala yang memadukan upaya pendidikan dan penelitian, serta kelembagaan pengelolaan dalam pengembangan
pengembangan kepariwisataan, konservasi alam dan Geopark rajamandala.
budaya, serta pendidikan dan penelitian berdasarkan 2. Merumuskan arah pengembangan Geopark Rajamandala mencakup visi, misi,
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. tujuan, sasaran dan kebijakan pengembangan
3. Membuat rencana pengembangan produk wisata, yang mencakup di dalamnya :
• Pemetaan Geosite;
• Rencana Clustering Geosite;
• Rencana Geotrail;
• Pengembangan kawasan/rencana peruntukan lahan di kawasan Geosite;
• Rencana pengembangan daya tarik wisata (attractions) spot-spot daya tarik
wisata alam dan budaya;
• Deliniasi Kawasan Geopark Rajamandala;
• Rencana pengembangan prasarana umum dan fasilitas pariwisata (amenitas);
• Rencana pengembangan aksesibilitas (accessibility);
• Rencana peningkatan kapasitas kemampuan masyarakat/ pemberdayaan
masyarakat di bidang pariwisata.
4. Membuat rencana pengembangan pasar dan pemasaran;
5. Mambuat rencana pembiayaan investasi untuk masing-masing rencana
pengembangan yang diusulkan;
6. Membuat rencana tata kelola kawasan Geopark Rajamandala;
7. Merumuskan pengendalian pelaksanaan Geopark Rajamandala;
8. Merumuskan indikasi kegiatan sebagai bentuk perwujudan strategi pengembangan
Geopark Rajamandala.
RUANG LINGKUP WILAYAH
lokasi pekerjaan
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat,
Kecamatan Saguling, dan Kecamatan Cipongkor Kab.
Bandung Barat
Barat : Kabupaten Cianjur
Utara : Kecamatan Cipeundeuy dan
Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten
Bandung Barat
Timur : Kota Cimahi, Kota Bandung
Selatan : Kecamatan Cililin, Kecamatan
Cihampelas, Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung Barat
No Nama Kecamatan Jumlah Desa
1 Saguling 6
2 Cipatat 12
3 Padalarang 10
4 Cipongkor 14
JUMLAH 42
2
TINJAUAN KEBIJAKAN DAN
LITERATUR
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
ARAHAN PERPRES NO. 9 TAHUN 2019
pengembangan geopark dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
• Penetapan Warisan Geologi (geoheritage)
• Perencanaan Geopark
• Penetapan Status Geopark
• Pengelolaan Geopark
penetapan warisan geologi (geoheritage) dilakukan oleh Dalam rangka pengembangan geopark pemerintah
Menteri yang membidangi geologi (Menteri ESDM) daerah menetapkan pengelola geopark :
• Bupati/Walikota apabila kawasan geopark berada di
perencanaan geopark dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah satu wilayah kabupaten/kota
melalui penyusunan rencana induk geopark berdasarkan kepada • Gubernur apabila kawasan geopark berada di
gwarisan geologi (geoheritage) wilayah lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi
Dalam hal Kawasan geopark berada pada lintas provinsi,
pengelola geopark ditetapkan melalui kesepakatan
penetapan status geopark dapat dilakukan setelah memenuhi antara gubernur terkait.
kriteria :
• Telah ditetapkan sebagai warisan geologi
• Memiliki warisan geologi yang dengan keragaman geologi
(geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman
budaya (cultural diversity)
• Memiliki pengelola geopark
• Memiliki rencana induk geopark
ARAHAN PERMENPAREKRAF NO. 2 TAHUN 2020
lingkup materi rencana induk geopark untuk pilar pengembangan kepariwisataan sebagai berikut :
1. Pengembangan keterpaduan perwilayahan pariwisata dan geopark
2. Pengembangan keragaman geologi, serta keanekaragaman hayati dan keragaman budaya terkait sebagai daya
tarik wisata
3. Pembangunan aksesibilitas
4. Pembangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum, dan prasarana umum pendukung geopark
5. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha masyarakat
6. Pengembangan ekonomi kreatif
7. Pengembangan investasi di geopark
8. Pemasaran geopark sebagai destinasi pariwisata
9. Pengembangan sumber daya manusia
10. Pengembangan kelembagaan kepariwisataan
ARAHAN RTRW KABUPATEN BANDUNG BARAT (Perda No. 2 Tahun 2012)
arahan struktur ruang
• Kecamatan Padalarang diarahkan sebagai PKL
• Kecamatan Cipatat diarahkan sebagai PPK
• Kecamatan Saguling Desa Cipangeran diarahkan sebagai PPL
• Kecamatan Cipongkor di Desa Cijenuk, Desa Sarinagen, dan
Desa Cijambu diarahkan sebagai PPL
Zona Tangkubanperahu-Citatah-Saguling
Nama Jumlah
No Luas (ha)
Kecamatan Desa
Saguling
1 Saguling 6 4.910,06 16%
2 Cipatat 12 12.340,13 Cipatat
3 Padalarang 10 5.295,09 40%
Padalarang
4 Cipongkor 14 8.460,17 17%
JUMLAH 42 31.005,45
Cipongkor
27%
KONDISI JENIS TANAH DAN RAWAN BENCANA
Jenis tanah wilayah kajian rata-rata Area rawan bencana Gerakan tanah
adalah yang memiliki tingkat pada wilayah kajian relative berada di
kesuburran yang cukup sehingga dapat klasifikasi sangat rendah dan menengah
ditanami berbagai jenis tanaman sedangkan untuk Gerakan Tanah Tinggi
khususnya untuk tanaman perkebunan berada pada daerah-daerah tertentu
terutama untuk daerah-daerah dengan
kimiringan yang curam
KONDISI TUTUPAN LAHAN Tutupan Lahan
Luas Total
(Ha)
%
Geosite rata-rata
Gedung/Bangunan 37,67 0,12
Peta tutupan lahan di Hutan Rimba 543,17 1,75 berada pada Kawasan
Kawasan Delineasi Pasir/Bukit Pasir Darat 25,69 0,08
Perkebunan/Kebun 5.588,68 18,02 Perkebunan dan
Permukiman dan Tempat Kegiatan
Sawah
4.293,69
3.711,57
13,85
11,97
Hutan
Sawah Tadah Hujan 3.323,27 10,72
Semak Belukar 4.965,14 16,01
Tanah Kosong/Gundul 242,18 0,78
Tegalan/Ladang 6.983,90 22,52
Vegetasi Non Budidaya Lainnya 142,11 0,46
Badan Air 1.148,36 3,70
LUAS TOTAL (Ha) 31.005,45 100,00
Gedung/Bangunan
PERSENTASE TUTUPAN LAHAN
Hutan Rimba
0,46 0,12 1,75 0,08
Pasi r/Bukit Pasi r Darat
Perkebunan/Kebun
22,52 18,02
Permukiman dan Tempat
Kegiatan
Sawah
0,78
Sawah Tadah Hujan
13,85
16,01 Semak Beluk ar
Tanah Kosong/Gundul
11,97
10,72 Tegalan/Ladang
200.000
Jumlah penduduk tertinggi di Daerah Penelitian
180.000
pada Tahun 2020 yaitu berada di Kecamatan
160.000
Padalarang yaitu sebesar 181.359 jiwa. Jumlah
140.000 penduduk terendah di wilayah kajian pada Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
60.000
40.000
20.000
0
Saguli ng Cipatat Padalarang Cipongkor
KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan Penduduk
Mata Pencaharian
Sedangkan untuk mata pencaharian di wilayah kajian,
Kecamatan Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah
paling banyak berada pada sector lainnya selain sector
Cipongkor 9.947 2.045 2.830 1.470 11.218 27.510
industri, perdagangan, dan jasa.
Saguling 5.692 1.630 931 701 2.725 11.679
Cipatat 8.323 6.271 5.505 4.525 17.702 42.326
Hal ini diperkirakan penduduk banyak yang bekerja pada
Padalarang 3.770 27.876 12.604 9.101 17.609 70.960
bidang pertambangan dan juga industri
Jumlah 27.732 37.822 21.870 15.797 49.254 152.475
Kondisi PDRB Kabupaten Bandung Barat, proporsi terbesar terhadap PDRB adalah dari industri pengolahan
dengan nilai 40,67%, sedangkan untuk sector pariwisata yang termuat dalam penyediaan akomodasi dan makan
minum berkontribusi sekitar 5,24% terhadap PDRB
PEREKONOMIAN
Analisis LQ dan Shift Share
Sarana Kesehatan
Kesehatan
Kecamatan RS RSB Poliklinik Puskesmas Pustu Aptotek
Cipongkor - - - 2 1 2
Saguling - - - 1 - -
Cipatat - - 2 3 3 3
Padalarang 1 1 3 3 2 7
Jumlah 1 1 5 9 6 12
PELAYANAN LISTRIK DAN AIR MINUM
Keberadaan pelayanan Listrik dan Air Minum sudah dapat terpenuhi, hanya saja untuk lokasi-lokasi geosite yang
menjadi tujuan destinasi perlu dikembangkan pelayanan listrik dan air bersih untuk kepentingan wisatawan
KONDISI USAHA INDUSTRI DAN EKRAF
PELAKU INDUSTRI MENENGAH-BESAR PELAKU EKRAF Untuk usaha akomodasi rata-rata
mengumpul di Kecamatan Lembang dan
KECAMATAN JUMLAH PELAKU EKRAF
Parongpong, dimana saat ini industri
Cipatat 32 pariwisata memang berkembang di
Cipongkor 7 daerah lembang dan sekitarnya
Padalarang 53
Saguling 5
Grand Total 97
60 56
50
40
30
20
10 6
3 4
2 2
0 0 0 0 0 0
0
Akomodasi Makan & Minum Jasa Perjalan Wisata
Padalarang 2 56 6
Cipatat 3 4 0
Saguling 0 0 0
Cipongkor 2 0 0
Padalarang Cipatat Saguli ng Cipongkor
TRANSPORTASI Jalur Penerbangan (Bandara Internasional Husein Sastranegara)
(Update 13 November 2021)
• Nasional
• Jakarta – Bandung (Wings Airline)
• Bandung – Palembang (Wings Airline/ Lion Airline)
• Bandung – Kualanamu (Wings Airline)
• Bandung – Surakarta (Wings Airline)
• Bandung – Semarang (Wings Airline)
• Bandung – Surabaya (Wings Airline)
• Bandung – Makasar (Lion Airline)
• Bandung – Balikpapan (Citilink Indonesia)
• Bandung – Yogyakarta (Citilink Indonesia)
• Bandung – Bali (Garuda Indonesia/ Citilink Indonesia)
• Bandung – Bandar Lampung (Wings Airline)
• Internasional
• Bandung – Kuala Lumpur (Air Asia Benhard/ Malindo Airlines/
Citilink Indonesia)
• Bandung – Singapore (Silk Air/ Air Asia Indonesia)
Kereta Api
• Kereta Rel Diesel (KRD) Bandung Raya:
Padalarang – Bandung – Cicalengka
Padalarang – Cibatu
Padalarang – Purwakarta
• KA Siliwangi:
Sukabumi – Cianjur – Cipatat
Akses menuju KBB boleh terbilang mudah hal ini Jalur Transportasi Regional
• Alun-Alun Kota Bandung – Ciburuy (Bus Damri)
terlihat dengan keberadaan sarana dan prasarana • Alun-Alun Kota Bandung – Kota Baru Parahyangan (Bus Damri)
menuju KBB masih dapat dicapai • Cimahi – Padalarang (angkutan kota)
Transportasi Daring/Online
• Gojek/ Grab/ Maxim
TRANSPORTASI
6.000.000
5.000.000
4.064.126
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
123.485 119.896
54.856 60.392
2.760
2.332
0 0 6.699
213
0 2018 2019 2020
Padalarang 54.856 119.896 60.392
2018 2019 2020
Cipatat 123.485 182.938 224.907
Padalarang 6.505 7.895 0
Saguli ng 0 0 6.699
Cipatat 2.332 2.760 213
Padalarang Cipatat Saguli ng
Padalarang Cipatat
Sumber: Disparbud KBB, 2021 Sumber: Disparbud KBB, 2021
Jumlah Wisnus yang datang ke kawasan geopark pada Tahun 2019 sekitar 4,74 % dari wisatawan yang
datang ke KBB , sedangkan Wisman sebesar 7,38 %, hal ini dikarenakan destinasi geopark banyak
dilakukan dari wisatawan sekolah, perguruan tinggi yang melakukan penelitian ataupun pembelajaran
Untuk dapat berkembangnya wisatawan ke geopark Rajamandala maka diperlukan promosi dan
pemasaran serta membuat konektivitas destinasi yang ada di KBB, sehingga diharapkan jumlah
wisatawan geopark mencapai 15% – 20 % pertahuan
Profil Wisman ke KBB
Asal Kegiatan Wisata Sumber Pengeluarn Rata-Rata Bila dilihat dari profil wisatawan
Negara Informasi manca negara tujuan wisata
Malaysia Belanja (64%) Internet (60%) Per kunjungan: US$ 709 terbesar yang masuk Indonesia
Berkeliling (41%) Teman/relasi Per hari: US$ 134 adalah wisatawan dengan
Mengunjungi teman/relasi (50%) Lama kunjung: 5,13 hari kegiatan belanja dan menikmati
(22%) Televisi (16%) pantai, dibanding kegiatan
Kuliner (27%) wisata budaya ataupun
Eropa Belanja (58%) Internet (74%) Per kunjungan: US$ 1.890 geowisata
(Belanda) Berkeliling (56%) Teman/relasi Per hari: US$ 125 Untuk menangkap peluang
Pantai (57%) (39%) Lama kunjung: 15,14 hari tersebut, maka KBB perlu
Menikmati acara budaya (33%) Buku (22%) mengembangkan promosi dan
Jepang Belanja (63%) Internet (72%) Per kunjungan: US$ pemasaran dengan lebih baik
Berkeliling (43%) Teman/relasi 1.137,58 sehingga Wisman yang masuk ke
Pantai (44%) (36%) Per hari: US$ 168,59 arah geopark bisa meningkat
Menikmati acara budaya (32%) Majalah (20%) Lama kunjung: 6,75 hari hingga 10%-15 % pertahun
Kesehatan dan kecantikan (34%)
Korea Belanja (71%) Internet (78%) Per kunjungan: US$
Selatan Berkeliling (49%) Teman/relasi 1.137,58
Pantai (44%) (38%) Per hari: US$ 168,59
Menikmati acara budaya (31%) Majalah (12%) Lama kunjung: 6,75 hari
Kesehatan dan kecantikan (29%)
Timur Belanja (66%) Internet (69%) Per kunjungan: US$ 1.569
Tengah Berkeliling (38%) Teman/relasi Per hari: US$ 211
(Arab MICE (36%) (58%) Lama Kunjung: 7,42 hari
Saudi) Kuliner (28%) Majalah (8%)
Media Komunikasi Pemasaran Pariwisata di KBB
Media Komunikasi
Pariwisata
Kabupaten Bandung
Barat
Daring Luring
Facebook:
Website: Dinas Pariwisata dan Instagram: Youtube: Melakukan promosi
http://disbudpar.band Kebudayaan disparbudbandung TikTok Disparbud Bandung langsung pada event
ungbaratkab.go.id/ disparbud.kbb
Kabupaten Bandung barat Barat di luar daerah
Barat
Media pemasaran yang dilakukan secara luring (offline), produk wisata ditawarkan langsung di tempat
usaha pariwisata (hotel, gerai biro perjalanan, restoran/rumah makan, daya tarik wisata) di Makassar,
Lombok, Samarinda, dan Bali hal ini dapat dikembangkan di KBB sebagai salah satu promosi untuk
geopark Rajamandala
4
RENCANA PENGEMBAGAN
ISU STRATEGIS
§ Geopark Rajamandala merupakan salah satu Geopark di
Jawa Barat dengan keanekaragaman situs
§ Belum optimalnya pengelolaan dan peran masyarakat
dalam pengembangan geopark Rajamandala.
§ Geowisata Rajamandala sebagai salah satu bentuk
pengurangan kemiskinan masyarakat sekitar dengan
pelibatan masyarakat dalam geoproduk dan geosuvenir
§ Keberadaan Geopark Rajamandala sebagai salah satu
destinasi wisata yang perlu didukung oleh sarana dan
prasarana
§ Jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya di KBB
yang dapat diintegrasikan ke kawasan geopark.
§ Pencemaran udara dan lingkungan disekitar zona citatah
akibat adanya pertambangan
§ Keberadaan social budaya yang masih terjaga menjadi
bagian dari daya tari geowisata
§ Kepemilikan lahan menjadi permasalahan pengembangan
di zona inti situs
Konsep Pengembangan Geopark
GEOPARK RAJAMANDALA PARIWISATA
Pusat Primer
Berfungsi sebagai simpul transportasi, pusat pelayanan akomodasi, pusat
pelayanan sarana dan prasarana
Pusat Sekunder
Berfungsi sebagai pelayanan fasilitas penunjang wisata dan pelayanan
akomodasi skala Kawasan
Cluster Geowisata Area Geowisata Pusat Layanan Geowisata Daya tarik
Primer Sekunder geowisata
Karst Citatah Citatah-Gunung Padalarang Citatah Geosite:9
dskt. Masigit Hayati: 2
Budaya: 2
DTW: 4
Pabeasan-Ciburuy Geosite: 2
Hayati: 5
Budaya:3
DTW: 3
Citarum Purba Rajamandala Saguling Geosite: 7
Saguling dskt. Kulon Cipongkor Hayati: 2
Budaya:-
DTW: 6
Saguling- Geosite: 5
Cipongkor Hayati:-
Budaya: 1
DTW: 7
Rencana Pengembangan Cluster dan Destinasi Wisata
1. Cluster Karst Citatah, meliputi Kecamatan Padalarang dan
Kecamatan Cipatat
Tema Utama : Geowisata Kars CITATAH
Sub Tema :
• Edukasi & Budaya Gua Pawon
• Petualangan Tebing Karst
2. Area Geowisata A
Sub Tema Edukasi Hayati Kars Saguling
a. Mendorong pengembanggan destinasi wisata pada bagian selatan dengan
menangkap peluang pengembangan Sanghyang Heuleut, Curug Jawa, Curug Bedil
dan Curug Hawu, makam
b. Mengembangkan dan meningkatkan informasi interaktif dalam mendukung edukasi
kars
c. Meningkatkan jalur lokal sebagai jalur wisata
d. Mengembangkan jalur wisata yang terintegrasi satu dengan situs lainnya dengan
lingkungan masyarakat
e. Mewujudkan infrastruktur prima dalam menunjang destinasi seperti: Persampahan,
air bersih, sanitasi, jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan tempat singgah.
2. Cluster Citarum Purba Saguling, meliputi f. Membangun layanan perencanaan melaui website dan penjadwalan perjalanan
Kecamatan Saguling dan Kecamatan Cipongkor wisata online
g. Mengembangkan pusat edukasi kars Saguling di sekitar Waduk Saguling
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana
Rencana Pengembangan Sarpras Pendukung Geowisata Skala
Regional
• Pengembangan Sarana Kesehatan, Pendidikan, peribadatan, social
dan Perdagangan Jasa di Pusat Perkotaan Padalarang
• Pengembangan pusat Akomodasi Wisata di Perkotaan Padalarang
• Pengembangan sarana perekonomian dan perbankan di seluruh
Delineasi Kawasan
Pusat • Pengembangan moda transportasi dan perangkutan
Pengembangan • Pengembangan Pelayanan Telekomunikasi, Listrik dan Air
Pengembangan
Sarana dan Minum/Bersih di seluruh Delineasi Kawasan
Pelayanan Sarana
Prasarana Skala • Pengembangan Pelayanan Pengelolaan Sampah dan Air Limbah di
dan Prasarana
Regional seluruh Delineasi Kawasan
Skala Kawasan
Pendukung
Kegiatan
Rencana Pengembangan Fasilitas di Lokasi Geosite atau
Geowisata
Destinasi Wisata
Pengembangan dan Peningkatan sarana wisata berupa agen wisata,
pusat informasi, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan, pemadam
kebakaran, hydrant, pemandu wisata, papan informasi, fasilitas
ticketing, fasilitas kebersihan (persampahan), fasilitas sanitasi,
fasilitas listrik, fasilitas telekomunikasi, fasilitas jalur evakuasi dan
pos penanganan bencana
Rencana Pengembangan Industri Pariwisata
a. daya tarik wisata, terdiri dari: f. penyediaan akomodasi, terdiri dari: h. penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi,
• 1Peninggalan Museum; • hotel meliputi; dan pameran, terdiri dari:
• Pengelolaan Peninggalan Sejarah Purbakala; 1. hotel bintang; dan • usaha penyelenggaraan pertemuan;
• pengelolaan pemandian air panas alami; 2. hotel non bintang. • usaha perjalanan insentif;
• pengelolaan gua; • Pondok wisata; • usaha konferensi; dan
• Wisata Agro; • Bumi perkemahan; • usaha pameran.
• pengelolaan permukiman dan/atau lingkungan adat; • persinggahan karavan; i. jasa informasi pariwisata;
• pengelolaan objek ziarah; dan • villa; j. jasa konsultan pariwisata;
b. kawasan pariwisata; • kondominium hotel; k. jasa pramuwisata;
c. jasa transportasi wisata, terdiri dari: • apartemen servis; l. wisata tirta, terdiri dari:
• angkutan jalan wisata; • rumah wisata; • wisata arung jeram;
• angkutan wisata dengan kereta api; • jasa manajemen hotel; dan • wisata dayung;
• angkutan sungai dan danau. • hunian wisata senior/lanjut usia. • wisata olah raga tirta;
d. jasa perjalanan wisata, terdiri dari: g. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, terdiri dari: • wisata memancing; dan
• agen perjalanan wisata; dan • sanggar seni; • dermaga wisata.
• biro perjalanan wisata. • jasa impresariat/promotor; m. SPA.
e. jasa makanan dan minuman, terdiri dari: • galeri seni;
• restoran; • gedung pertunjukan seni;
• rumah makan; • rumah bilyard; Rencana Pegembangan Industri Pariwisata
• jasa boga;
• pusat penjualan makanan
• lapangan golf;
• gelanggang bowling;
disesuaikan dengan 13 jenis usaha
• bar/pub; • gelanggang renang; pariwisata dengan Permenpar No. 10
• kafe; • lapangan sepak bola/futsal;
• lapangan tenis;
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Perijinan
• wisata olahraga minat khusus; Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
• wisata petualangan alam;
• taman bertema; Sektor Wisata
• taman rekreasi;
• kelam malam;
• diskotik;
• kakraoke;
• arena permainan;
• panti/rumah pijat.
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif
Jenis-jenis peluang ekonomi kreatif : Peluang ekonomi kreatif disesuaikan kondisi Rencana Pengembangan Ekonomi
1. Pengembangan Permainan wilayah dan diangkat dengan aspek berikut ini: Kreatif diarahakn dengan Tema
2. Arsitektur 1. Keragaan Budaya Geopark Rajamandala
3. Desain Interior 2. Permintaan Pasar
4. Musik 3. Kreatifitas
5. Seni Rupa 4. Infrastruktur
6. Desain Produk 5. Peraturan perundangan
7. Feysen
8. Kuliner
9. Film, Animasi, Video
10. Fotografi
11. Desain Komunikasi Visual
12. Televisi dan Radio
13. Kriya
14. Periklanan
15. Seni Pertunjukan
16. Penerbitan
17. Aplikasi
Rencana Pengembangan Aksesibilitas
Rencana Pengembangan Aksesibilitas
• Peningkatan kualitas dan pelayanan moda transportasi dari dan menuju titik
pintu masuk regional (Bandara Husein Sastra Nagara, Stasiun Padalarang, dan
Terminal Damri Ciburuy dan Sub Terminal Padalarang)
• Peningkatan kualitas jalan Kolektor Primer, Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan
yang dapat mencapai ke lokasi geowisata atau destinasi wisata
Daring Luring
Facebook:
Website: Dinas Pariwisata Melakukan Promosi ke
Instagram: Youtube: promosi langsung Sekolah/PT, Tavel,
http://disbudpar.b
dan Kebudayaan disparbudbandun TikTok Disparbud
andungbaratkab.go disparbud.kbb pada event di Komunitas, Mall,
.id/ Kabupaten g barat Bandung Barat
Bandung Barat luar daerah dll
Kemasaran Produk Geopark dapat dilakukan promosi dan pemasaran melalui Digital Marketing ataupun
Marketing Konvensional/event
Target Wisatawan
Target Karakteristik Wisatawan Berdasrkan WTO (World Tourism Target Pasar Wisatawan berdasarkan hasil analisis
Organisation) • Wisman : Malaysia, Eropa (Belanda), Jepang, Korea Selatan, dan
• Free Spirits Traveler : segmen psikologis wisatawan yang memiliki Timur Tengah (Arab Saudi).
pikiran terbuka dan berjiwa sosial. Memiliki jiwa yang petualang, dan • Wisnus : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten
menyukai aktivitas wisata yang dapat dijadikan acuan untuk berbagi
kepada orang lain dan sosial media
Ciri-ciri : Terbuka, Petualang, Fun Loving, dan Terarah
• Cultural Explorer : segmen psikologis wisatawan yang menghargai
pembelajaran dan pengalaman otentik sepanjang perjalanan menuju dan
di Destinasi. Mereka tidak ingin disebut sebagai turis/wisatawan, lebih ingin
berbaur dan sangat menghindari tour perjalanan dalam bentuk group
Ciri-ciri : Terbuka, Antusias, dan Kreatif
• No Hassel Travelers : segmen psikologis wisatawan yang melakukan
perjalanan teroganisir dan aman. Memilih destinasi yang sudah siap secara
atraksi dan amenitas. Perjalanan dilakukan dengan rute dan kenyamanan
paling mudah
Ciri-ciri : menyukai perjalanan singkat dan nyaman
• Family Traveller : segmen psikologis wisatawan yang umumnya
melakukan perjalanan bersama keluarga spesifik untuk rekreasi yang
menghibur
Ciri-ciri : menyukai perjalanan singkat dan nyaman
• Group Traveller : segmen psikologis wisatawan yang umumnya
melakukan perjalanan bersama group/kelompok, secara terjadwal dan
teroganisir
Ciri-ciri : menyukai jarak perjalanan yang Jauh tetapi Terorganisir
Keanggotaan Kelembagaan
KEANGGOTAAN BAN
PENGELOLA
KELOMPOK MASYARAKAT
SWASTA
§ Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
§ Tokoh Masyarakat
ASOSIASI PARIWISATA
§ BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah)
§ PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran)
§ Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Bentuk Kelembagaan :
§ Himpunan Pariwisata Indonesia
§ Himpunan Pramuwisata
1. Satuan Pelaksanaa (UPTD) yang beranggotakan OPD didaerah. Kelembagaan ini memiliki klemahan terkait focusing
§ Kelompok Usaha Pariwisata dimana terdapat dualism tugas antara kegiatan harian di pemerintahan dan kegiatan dalam pengelolaan Geopark.
§ Perhimpunan Sekolah Pariwisata 2. BUMD, model pengelolaan ini akan memberatkan keuangan daerah terlebih baru terbentuk.
§ Perhimpunan Taman Rekreasi 3. Badan Pengelola Geopark (BP) yang merupakan badan yang menangani khusus diluar dari OPD di daerah akan tetapi
OPD sebagai penasihat dan melibatkan asosiasi ataupun pemerhati geopark
Rencana Kelembagaan Geopark Rajamandala
Bentuk Pengelolaan adalah :
Badan Pengelola Geopark
Rajamandala (BPGR)
PENANGGUNG JAWAB
Bupati
DEWAN PAKAR
ALTERNATIF PEMBIAYAAN
PENGEMBANGAN GEOPARK
1 Tahun Kelima
1 Tahun Kedua 1 Tahun Ketiga dan Keempat
• Pemeliharaan fasilitas
• Pembangunan Destinasi Wisata wisata
• Pengembangan Pemberdayaan • Pengembangan dan Peningkatan
fasilitas wisata • Pemeliharaan aksesibilitas
masyarakat dan sarana prasarana
• Peningkatan aksesibilitas dan • Pengembangan event, atraksi,
dan program umum
sarana prasarana umum
pendukung termasuk akomodasi • Pengembangan paket-paket
wisata wisata
Indikasi Program Geopark Rajamandala
Pembiayaan Pengembangan Geopark Rajamandala
Indikasi Program Geopark Rajamandala
TERIMA KASIH