Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AKHIR

25 November 2021

MASTERPLAN PENGEMBANGAN
GEOPARK RAJAMANDALA
KAB BANDUNG BARAT

DINAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bandung Barat Gedung A Lantai 3
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
2. Tinjauan Kebijakan dan Literatur
3. Kondisi dan Analisis
4. Rencana Pengembangan
1
PENDAHULUAN
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
LATAR BELAKANG
Kabupaten Bandung Barat memiliki berbagai potensi Sektor Pariwisata saat ini semakin
baik alam, sejarah maupun budayanya (salah satunya berperan dalam menunjang
potensinya adalah keunikan geologi di Rajamandala) pembangunan nasional dan daerah

Untuk mendukung pembangunan di sektor


pariwisata tersebut, salah satu upaya Kabupaten
Bandung Barat telah menyusun Identifikasi
Geoheritage

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN


GEOPARK RAJAMANDALA

Harapan dari kegiatan ini

• dapat meningkatkan nilai Konservasi/ perlindungan aspek geologis, meningkatkan nilai Edukasi
terhadap fenomena pembentukan muka bumi (geoscientific knowledge), meningkatkan nilai
Geotourism yang mampu menstimulus aktivitas ekonomi bagi masyarakat dan pembangunan yang
berkelanjutan
• akan menjadi bahan pertimbangan untuk diajukan menjadi Geopark Nasional di Indonesia
MAKSUD DAN TUJUAN
tujuan
maksud 1. Mengidentifikasi potensi, permasalahan, dan isu strategis dalam pengembangan
menyusun Dokumen Masterplan Pengembangan keterpaduan antara pengembangan kepariwisataan, konservasi alam dan budaya,
Geopark Rajamandala yang memadukan upaya pendidikan dan penelitian, serta kelembagaan pengelolaan dalam pengembangan
pengembangan kepariwisataan, konservasi alam dan Geopark rajamandala.
budaya, serta pendidikan dan penelitian berdasarkan 2. Merumuskan arah pengembangan Geopark Rajamandala mencakup visi, misi,
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. tujuan, sasaran dan kebijakan pengembangan
3. Membuat rencana pengembangan produk wisata, yang mencakup di dalamnya :
• Pemetaan Geosite;
• Rencana Clustering Geosite;
• Rencana Geotrail;
• Pengembangan kawasan/rencana peruntukan lahan di kawasan Geosite;
• Rencana pengembangan daya tarik wisata (attractions) spot-spot daya tarik
wisata alam dan budaya;
• Deliniasi Kawasan Geopark Rajamandala;
• Rencana pengembangan prasarana umum dan fasilitas pariwisata (amenitas);
• Rencana pengembangan aksesibilitas (accessibility);
• Rencana peningkatan kapasitas kemampuan masyarakat/ pemberdayaan
masyarakat di bidang pariwisata.
4. Membuat rencana pengembangan pasar dan pemasaran;
5. Mambuat rencana pembiayaan investasi untuk masing-masing rencana
pengembangan yang diusulkan;
6. Membuat rencana tata kelola kawasan Geopark Rajamandala;
7. Merumuskan pengendalian pelaksanaan Geopark Rajamandala;
8. Merumuskan indikasi kegiatan sebagai bentuk perwujudan strategi pengembangan
Geopark Rajamandala.
RUANG LINGKUP WILAYAH
lokasi pekerjaan
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat,
Kecamatan Saguling, dan Kecamatan Cipongkor Kab.
Bandung Barat
Barat : Kabupaten Cianjur
Utara : Kecamatan Cipeundeuy dan
Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten
Bandung Barat
Timur : Kota Cimahi, Kota Bandung
Selatan : Kecamatan Cililin, Kecamatan
Cihampelas, Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung Barat
No Nama Kecamatan Jumlah Desa
1 Saguling 6
2 Cipatat 12
3 Padalarang 10
4 Cipongkor 14
JUMLAH 42
2
TINJAUAN KEBIJAKAN DAN
LITERATUR
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
ARAHAN PERPRES NO. 9 TAHUN 2019
pengembangan geopark dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
• Penetapan Warisan Geologi (geoheritage)
• Perencanaan Geopark
• Penetapan Status Geopark
• Pengelolaan Geopark

penetapan warisan geologi (geoheritage) dilakukan oleh Dalam rangka pengembangan geopark pemerintah
Menteri yang membidangi geologi (Menteri ESDM) daerah menetapkan pengelola geopark :
• Bupati/Walikota apabila kawasan geopark berada di
perencanaan geopark dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah satu wilayah kabupaten/kota
melalui penyusunan rencana induk geopark berdasarkan kepada • Gubernur apabila kawasan geopark berada di
gwarisan geologi (geoheritage) wilayah lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi
Dalam hal Kawasan geopark berada pada lintas provinsi,
pengelola geopark ditetapkan melalui kesepakatan
penetapan status geopark dapat dilakukan setelah memenuhi antara gubernur terkait.
kriteria :
• Telah ditetapkan sebagai warisan geologi
• Memiliki warisan geologi yang dengan keragaman geologi
(geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman
budaya (cultural diversity)
• Memiliki pengelola geopark
• Memiliki rencana induk geopark
ARAHAN PERMENPAREKRAF NO. 2 TAHUN 2020
lingkup materi rencana induk geopark untuk pilar pengembangan kepariwisataan sebagai berikut :
1. Pengembangan keterpaduan perwilayahan pariwisata dan geopark
2. Pengembangan keragaman geologi, serta keanekaragaman hayati dan keragaman budaya terkait sebagai daya
tarik wisata
3. Pembangunan aksesibilitas
4. Pembangunan fasilitas pariwisata, fasilitas umum, dan prasarana umum pendukung geopark
5. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha masyarakat
6. Pengembangan ekonomi kreatif
7. Pengembangan investasi di geopark
8. Pemasaran geopark sebagai destinasi pariwisata
9. Pengembangan sumber daya manusia
10. Pengembangan kelembagaan kepariwisataan
ARAHAN RTRW KABUPATEN BANDUNG BARAT (Perda No. 2 Tahun 2012)
arahan struktur ruang
• Kecamatan Padalarang diarahkan sebagai PKL
• Kecamatan Cipatat diarahkan sebagai PPK
• Kecamatan Saguling Desa Cipangeran diarahkan sebagai PPL
• Kecamatan Cipongkor di Desa Cijenuk, Desa Sarinagen, dan
Desa Cijambu diarahkan sebagai PPL

arahan pola ruang


Peta Pola ruang Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan meliputi:
di Kawasan • Kawasan Kampung Budaya Gua Pawon, terletak di Kecamatan
Delineasi
Cipatat;
• Kawasan Gua Terusan Air Sanghiang Tikoro di Kecamatan
Cipatat;
• Kawasan Obyek wisata ziarah makam Tiga Waliulloh di
Kecamatan Cipongkor.
arahan pola ruang
Kawasan Cagar cagar alam geologi meliputi:
• kawasan Geologi Pasir Pawon
• Gua Pawon

Kawasan kars yang berada di Kecamatan Cipatat


ARAHAN RPJMD KABUPATEN BANDUNG BARAT (Perda No. 3 Tahun 2019)
Dalam Misi pembangunan disebutkan bahwa yang menjadi
sector unggulan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi
yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berdaya saing adalah
sector agroindustri dan pariwisata dengan
mengoptimalkan potensi sumber daya alam
ARAHAN RIPPDA KABUPATEN BANDUNG BARAT (Perda No. 4 Tahun 2013
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat, Kecamatan Saguling, dan
Kecamatan Cipongkor termasuk kedalam arahan Kawasan ekowisata
yang terletak di jalur barat meliputi:
• Situ Ciburuy di Kecamatan Padalarang;
• Gua Pawon di Kecamatan Cipatat;
• Gua Terusan Air Sanghiang Tikoro di Kecamatan Cipatat;
• Waduk Saguling di Kecamatan Cipongkor dan Cipatat;
• Pemandian Air Panas Cisameng di Kecamatan Cipatat;
• Curug Jawa di Kecamatan Cipatat;
• Air Panas Cibaligo di Kecamatan Ngamprah;
• Bumi Perkemahan Sela Gombong di Kecamatan Cikalongwetan; Peta Pola ruang di
Kawasan Delineasi
• Perkebunan Teh Panglejar di Kecamatan Cikalongwetan; dan
• Waduk Cirata di Kecamatan Cipeundeuy.
KAJIAN BADAN GEOLOGI (KESDM) TAHUN 2013
Pada tahun 2013 Badan Geologi
Kemen ESDM telah mengkaji tiga
zona Geopark di Provinsi Jawa
Barat yaitu:
1. Zona Pelabuhanratu-Ciletuh-
Cikaso
2. Zona Tangkubanperahu-
Citatah-Saguling
3. Tasikmalaya Selatan-
Pangandaran
KAJIAN BADAN GEOLOGI (KESDM) TAHUN 2013

Zona Tangkubanperahu-Citatah-Saguling

cakupan zona Tangkubanperahu-Citatah-


Saguling di Kabupaten Bandung Barat
Kec. Lembang, Kec. Parongpong, Kec. Cisarua, Kota Cimahi, Kec.
Ngamprah, Kec. Padalarang, Kec. Cipatat, Kec. Cipeundeuy, Kec.
Cikalongwetan (KBB)
3
KONDISI & ANALISIS

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
ADMINISTASI WILAYAH
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat, Kecamatan
Saguling, dan Kecamatan Cipongkor Kab. Bandung Barat

Barat : Kabupaten Cianjur


Utara : Kecamatan Cipeundeuy dan Kecamatan Cikalong
Wetan Kabupaten Bandung Barat
Timur : Kota Cimahi, Kota Bandung
Selatan : Kecamatan Cililin, Kecamatan Cihampelas,
Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat

Nama Jumlah
No Luas (ha)
Kecamatan Desa
Saguling
1 Saguling 6 4.910,06 16%
2 Cipatat 12 12.340,13 Cipatat
3 Padalarang 10 5.295,09 40%
Padalarang
4 Cipongkor 14 8.460,17 17%
JUMLAH 42 31.005,45

Cipongkor
27%
KONDISI JENIS TANAH DAN RAWAN BENCANA

Jenis tanah wilayah kajian rata-rata Area rawan bencana Gerakan tanah
adalah yang memiliki tingkat pada wilayah kajian relative berada di
kesuburran yang cukup sehingga dapat klasifikasi sangat rendah dan menengah
ditanami berbagai jenis tanaman sedangkan untuk Gerakan Tanah Tinggi
khususnya untuk tanaman perkebunan berada pada daerah-daerah tertentu
terutama untuk daerah-daerah dengan
kimiringan yang curam
KONDISI TUTUPAN LAHAN Tutupan Lahan
Luas Total
(Ha)
%
Geosite rata-rata
Gedung/Bangunan 37,67 0,12
Peta tutupan lahan di Hutan Rimba 543,17 1,75 berada pada Kawasan
Kawasan Delineasi Pasir/Bukit Pasir Darat 25,69 0,08
Perkebunan/Kebun 5.588,68 18,02 Perkebunan dan
Permukiman dan Tempat Kegiatan
Sawah
4.293,69
3.711,57
13,85
11,97
Hutan
Sawah Tadah Hujan 3.323,27 10,72
Semak Belukar 4.965,14 16,01
Tanah Kosong/Gundul 242,18 0,78
Tegalan/Ladang 6.983,90 22,52
Vegetasi Non Budidaya Lainnya 142,11 0,46
Badan Air 1.148,36 3,70
LUAS TOTAL (Ha) 31.005,45 100,00

Gedung/Bangunan
PERSENTASE TUTUPAN LAHAN
Hutan Rimba
0,46 0,12 1,75 0,08
Pasi r/Bukit Pasi r Darat

Perkebunan/Kebun
22,52 18,02
Permukiman dan Tempat
Kegiatan
Sawah
0,78
Sawah Tadah Hujan
13,85
16,01 Semak Beluk ar

Tanah Kosong/Gundul
11,97
10,72 Tegalan/Ladang

Vegetasi Non Budidaya Lainnya


SEBARAN GEOSITES RAJAMANDALA

Terdapat 22 Potensi Geodiversity Terdapat 5 Potensi Biodiversity Terdapat 22 Potensi Cultural


Diversity
2 di Kecamatan Padalarang, 15 di 4 di Kecamatan Cipatat, dan 1 di
Kecamatan Cipatat, 4 di Kecamatan Kecamatan Saguling 6 di Kecamatan Padalarang, 15 di
Cipongkor dan 1 di Kecamatan Saguling Kecamatan Cipatat, dan 1 di
Kecamatan Cipongkor
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2019- Persentase Rasio Jenis
No Nama Kecamatan
(Jiwa) 2020 Penduduk Kelamin
1 Saguling 33.820 0,08 9,51 104,2
2 Cipatat 140.301 0,04 39,47 104,3
3 Padalarang 181.359 0,03 51,02 103,9
4 Cipongkor 99.991 0,11 28,13 105,0
JUMLAH 355.480 0,05 100 104,1

200.000
Jumlah penduduk tertinggi di Daerah Penelitian
180.000
pada Tahun 2020 yaitu berada di Kecamatan
160.000
Padalarang yaitu sebesar 181.359 jiwa. Jumlah
140.000 penduduk terendah di wilayah kajian pada Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)

120.000 2020 yaitu berada di Kecamatan Saguling sebesar


100.000 33.820 jiwa
80.000

60.000

40.000

20.000

0
Saguli ng Cipatat Padalarang Cipongkor
KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk untuk wilayah kajian yang tertinggi


berada di Kecamatan Padalarang khususnya untuk Desa
Kertajaya, Desa Padalarang dan Desa Kertamulya
PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN
Mata Pencaharian
Kecamatan Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah
Rongga 12.440 1.214 1.400 2.036 2.751 19.841 26% 27% Pertanian
Gununghalu 12.622 1.534 5.250 3.266 7.768 30.440 Industri
Sindangkerta 11.691 2.308 3.244 2.534 8.387 28.164 Perdagangan
13%
Cililin 9.413 4.947 6.828 4.481 6.996 33.025 17%
17% Jasa
Cihampelas 7.728 8.845 6.916 7.062 9.968 40.519
Cipongkor 9.947 2.045 2.830 1.470 11.218 27.510 Lainnya
Batujajar 3.042 10.845 3.594 5.520 7.464 30.465
Saguling 5.692 1.630 931 701 2.725 11.679
Cipatat 8.323 6.271 5.505 4.525 17.702 42.326
Padalarang 3.770 27.876 12.604 9.101 17.609 70.960 Mata pencaharian penduduk Kabupaten Bandung Barat
Ngamprah 9.092 21.030 10.849 9.101 17.609 67.681 cukup merata di beberapa sector, namun yang terbanyak
Parongpong 9.319 1.772 8.933 10.768 9.956 40.748 adalah untuk sector pertanian serta lainnya diluar sector
Lembang 23.370 2.945 17.860 13.205 19.570 76.950 industri, perdagangan, dan jasa.
Cisarua 20.477 2.274 5.649 3.086 4.239 35.725
Cikalongwetan 13.596 8.600 9.176 4.324 12.836 48.532
Cipeundeuy 11.928 3.984 5.020 2.702 9.676 33.310

Mata Pencaharian
Sedangkan untuk mata pencaharian di wilayah kajian,
Kecamatan Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah
paling banyak berada pada sector lainnya selain sector
Cipongkor 9.947 2.045 2.830 1.470 11.218 27.510
industri, perdagangan, dan jasa.
Saguling 5.692 1.630 931 701 2.725 11.679
Cipatat 8.323 6.271 5.505 4.525 17.702 42.326
Hal ini diperkirakan penduduk banyak yang bekerja pada
Padalarang 3.770 27.876 12.604 9.101 17.609 70.960
bidang pertambangan dan juga industri
Jumlah 27.732 37.822 21.870 15.797 49.254 152.475

Sumber : Ripparkab Bandung Barat 2017


PEREKONOMIAN
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015-2019
TAHUN (dalam Juta) Proporsi PDRB
Lapangan Usaha
2015 2016 2017 2018 2019 Tahun 2019
Pertanian 3.352.645,47 3.543.508,57 3.592.889,70 3.688.414,57 3.790.596,90 12,07%
Pertambangan dan Penggalian 315.157,49 320.578,19 326.159,58 333.997,35 329.673,45 1,05%
Industri Pengolahan 10.148.107,37 10.681.832,76 11.321.756,64 12.071.601,93 12.770.356,17 40,67%
Pengadaan Listrik dan Gas 202.787,45 215.994,00 221.966,44 229.847,96 237.126,20 0,76%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9.539,30 10.066,83 10.651,45 11.172,88 11.501,36 0,04%
Konstruksi 1.881.117,42 1.963.510,36 2.056.950,11 2.187.510,91 2.349.047,24 7,48%
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.676.101,85 3.885.035,94 4.070.729,42 4.220.207,32 4.382.109,61 13,96%
Transportasi dan Pergudangan 1.293.586,55 1.392.054,01 1.464.494,45 1.537.221,30 1.605.322,60 5,11%
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.240.160,23 1.330.759,72 1.437.157,72 1.547.794,52 1.645.766,21 5,24%
Informasi dan Komunikasi 549.155,71 609.398,09 676.384,32 737.769,98 799.673,19 2,55%
Jasa Keuangan dan Asuransi 210.849,00 228.163,10 239.191,86 250.864,98 259.485,70 0,83%
Real Estate 453.883,01 483.839,29 515.936,54 566.484,62 615.109,15 1,96%
Jasa Perusahaan 113.082,39 122.253,37 132.327,93 143.300,66 154.157,04 0,49%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 739.685,92 747.970,40 755.055,26 765.215,57 740.303,92 2,36%
Jasa Pendidikan 914.268,76 972.752,47 1.055.166,27 1.112.360,86 1.189.952,33 3,79%
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 124.120,65 135.936,93 148.999,28 160.823,96 172.962,34 0,55%
Jasa lainnya 261.922,19 282.222,17 304.207,85 324.298,71 345.208,59 1,10%
JUMLAH 25.486.170,75 26.925.876,22 28.330.024,82 29.888.888,08 31.398.351,99

Kondisi PDRB Kabupaten Bandung Barat, proporsi terbesar terhadap PDRB adalah dari industri pengolahan
dengan nilai 40,67%, sedangkan untuk sector pariwisata yang termuat dalam penyediaan akomodasi dan makan
minum berkontribusi sekitar 5,24% terhadap PDRB
PEREKONOMIAN
Analisis LQ dan Shift Share

No Sektor Ekonomi LQ PB Interpretasi Berdasarkan kepda hasil analisis LQ dan Shift


1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,71 -0,02 Potensial Share, dapat diketahui bahwa untuk sector
2 Pertambangan dan Penggalian 0,59 -0,06 Terbelakang penyediaan akomodasi dan makan minum
3 Industri Pengolahan 0,93 0,01 Berkembang
yang merupakan representative dari sector
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,86 -0,02 Potensial
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, pariwisata merupakan sector yang unggulan
5 0,47 -0,02 Terbelakang
Limbah dan Daur Ulang di Kabupaten Bandung Barat
6 Konstruksi 0,89 0,02 Berkembang
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7 0,92 -0,01 Terbelakang
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 1,08 -0,01 Potensial
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,94 0,01 Unggulan
10 Informasi dan Komunikasi 0,60 0,03 Berkembang
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,33 -0,02 Terbelakang
12 Real Estate 1,53 0,04 Unggulan
13 Jasa Perusahaan 1,08 0,03 Unggulan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 1,33 -0,08 Potensial
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 1,33 0,02 Unggulan
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,67 0,02 Berkembang
17 Jasa lainnya 0,51 0,01 Berkembang
SARANA UMUM
Sarana Pendidikan
Pendidikan
Kecamatan TK/RA SD/Mi SMP/MTs SMA/K/MA UNIV/AK
Cipongkor 36 67 30 22 0
Saguling 9 19 13 7 1
Cipatat 40 72 20 17 0
Padalarang 52 81 21 19 2
Jumlah 137 239 84 65 3

Sarana Kesehatan
Kesehatan
Kecamatan RS RSB Poliklinik Puskesmas Pustu Aptotek
Cipongkor - - - 2 1 2
Saguling - - - 1 - -
Cipatat - - 2 3 3 3
Padalarang 1 1 3 3 2 7
Jumlah 1 1 5 9 6 12
PELAYANAN LISTRIK DAN AIR MINUM

Keberadaan pelayanan Listrik dan Air Minum sudah dapat terpenuhi, hanya saja untuk lokasi-lokasi geosite yang
menjadi tujuan destinasi perlu dikembangkan pelayanan listrik dan air bersih untuk kepentingan wisatawan
KONDISI USAHA INDUSTRI DAN EKRAF
PELAKU INDUSTRI MENENGAH-BESAR PELAKU EKRAF Untuk usaha akomodasi rata-rata
mengumpul di Kecamatan Lembang dan
KECAMATAN JUMLAH PELAKU EKRAF
Parongpong, dimana saat ini industri
Cipatat 32 pariwisata memang berkembang di
Cipongkor 7 daerah lembang dan sekitarnya
Padalarang 53
Saguling 5
Grand Total 97

Jumlah pelaku Ekonomi Kreatif di Wilayah


Kajian terdata sekitar 97 orang pelaku
usaha dengan pelu usaha terbanyak di
Kecamatan Padalarang dan juga Cipatat

1. Usaha dalam bidang akomodasi, berupa hotel bintang 14


unit dan hotel non bintang 107 untuk Kabupaten Bandung
Barat. Untuk wilayah kajian terrdapat 1 Hotel Bintang di
Padalarang serta 7 Hotel non Bintang yang berada di
Padalarang dan Cipatat.
2. Secara keseluruhan kapasitas ‘usaha menengah - besar’
(yang sudah terdaftar) tersebut mencapai lebih dari 61 %).
3. Usaha dalam bidang penyediaan layanan makan–minum,
yang terdaftar sebagai restoran dan rumah makan
seluruhnya berjumlah 67 unit dengan kapasitas yang
tercatat (tanpa 5 unit usaha yang kapasitasnya tak tercatat)
seluruhnya 3481 kursi; tersebar di Lembang (53%),
Parongpong (29,6%) dan sisanya di Kecamatan Padalarang,
Cipatat, Ngamprah dan Cikalong Wetan.
Perwilayahan Pariwisata di Geopark Rajamandala
Dokumen Kawasan Pariwisata Cakupan Wilayah
Ripparkab Kawasan Ekowisata Kecamatan Padalarang, Cipatat,
Bandung Barat Bagian Barat dan Saguling Berdasarkan perwilayahan pariwisata, Kawasan Geopark
Kawasan Wisata Kecamatan Padalarang, Cipatat, Rajamandala termasuk ke dalam kawasan strategis
Budaya Saguling, dan Cipongkor pariwisata
Kawasan Wisata Danau Kecamatan Padalarang, Saguling, 1. KSPD Cipatat dan Sekitarnya
Bagian Tengah dan dan Cipongkor
Selatan
2. KSPD Wisata Edukasi & Mice Padalarang dan
Review Ripparkab Kawasan Pariwisata Padalarang dan sekitarnya sekitarnya
Bandung Barat Primer Cipatat – Saguling dan sekitarnya
Tahun 2021

Peta Perwilayahan Pariwisata di Geopark Rajamandala


Daya Tarik Wisata di Geopark Rajamandala

Sebaran Daya Tarik Wisata di Wilayah Geopark Rajamandala

Lokasi Daya Tarik Wisata Klasifikasi Pengelola


Ciburuy 1. Situ Ciburuy Buatan Pemda KBB
Padalarang 2. Wisata Hamock Gunung Hawu Alam Pokdarwis
Padalarang
3. Bale Seni Barli dan PUSPS IPTEK
Kertajaya Buatan Swasta
SUNDIAL Kota Baru Parahyangan
4. Gua Pawon Alam Pemda KBB
Gunung Masigit 5. Stone Garden Alam Pokdarwis
6. Indiana Camp Alam dan Buatan Swasta
Nyalindung 7. Pemancingan Ratu Mas Ayu Swasta Buatan
8. Sanghyang Poek Alam Pokdarwis
Cipatat
9. Sanghyang Tikoro Alam Pokdarwis
10. Arung Jeram Cisameng Alam dan Buatan Pokdarwis
Rajamandala Kulon
11. Kolam Air Panas Rajamandala Alam Pokdarwis
12. Sanghyang Heuleut Alam Pokdarwis
13. Sanghyang Kenit Buatan Pokdarwis
14. Waduk Saguling Buatan PT. Indonesia Power
Saguling Saguling
15. Sungai Cikahuripan Alam Pokdarwis
Citalem 16. Agrowisata dan Sirkuit Motor Cross Buatan Swasta
Sarinagen 17. Agrowisata Pertanian Alam Swasta
18. Wisata Religi Makom Karomah/
Cipongkor Cijenuk Buatan Swasta
Makam Syech Muhammad Syafe'I
Sebaran Situs Geologi dan Daya Tarik Mekarsari 19. Jajaway Waterpark Buatan Swasta
Kecamatan Situs Wisata
Daya Tarik Status Situs Cicangkang Hilir 20. Taman Wisata Air Cicangkanghilir Buatan dan alam Swasta
Geologi Wisata Geologi dan
(DTW) DTW DTW yang sekaligus merupakan Geosites
Padalarang 2 3 1
Cipatat 16 10 6
Saguling 2 2 1
Cipongkor 3 5 -
Jumlah 23 20 8
FASILITAS PARIWISATA
Bila melihat dari sebaran fasiltas Pariwisata dalam mendukung wisata
Geopark Rajamandala boleh di bilang masih tergolong minim baik
akomodasi, jasa perjalan wisata maupun restoran ataupun tempat
makan minum yang belum menyebar merata., sehingga perlu
dikembangkan keberadaan fasilitas pariwisata untuk mendukung
wisatawan di geopark Rajamandala

60 56

50

40

30

20

10 6
3 4
2 2
0 0 0 0 0 0
0
Akomodasi Makan & Minum Jasa Perjalan Wisata
Padalarang 2 56 6
Cipatat 3 4 0
Saguling 0 0 0
Cipongkor 2 0 0
Padalarang Cipatat Saguli ng Cipongkor
TRANSPORTASI Jalur Penerbangan (Bandara Internasional Husein Sastranegara)
(Update 13 November 2021)
• Nasional
• Jakarta – Bandung (Wings Airline)
• Bandung – Palembang (Wings Airline/ Lion Airline)
• Bandung – Kualanamu (Wings Airline)
• Bandung – Surakarta (Wings Airline)
• Bandung – Semarang (Wings Airline)
• Bandung – Surabaya (Wings Airline)
• Bandung – Makasar (Lion Airline)
• Bandung – Balikpapan (Citilink Indonesia)
• Bandung – Yogyakarta (Citilink Indonesia)
• Bandung – Bali (Garuda Indonesia/ Citilink Indonesia)
• Bandung – Bandar Lampung (Wings Airline)
• Internasional
• Bandung – Kuala Lumpur (Air Asia Benhard/ Malindo Airlines/
Citilink Indonesia)
• Bandung – Singapore (Silk Air/ Air Asia Indonesia)

Kereta Api
• Kereta Rel Diesel (KRD) Bandung Raya:
Padalarang – Bandung – Cicalengka
Padalarang – Cibatu
Padalarang – Purwakarta
• KA Siliwangi:
Sukabumi – Cianjur – Cipatat

Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)


• Bandung – Sukabumi (Siliwangi Trans/ Bhinneka Shuttle/ Hiba Putra/
MGI/ Sangkuriang)

Akses menuju KBB boleh terbilang mudah hal ini Jalur Transportasi Regional
• Alun-Alun Kota Bandung – Ciburuy (Bus Damri)
terlihat dengan keberadaan sarana dan prasarana • Alun-Alun Kota Bandung – Kota Baru Parahyangan (Bus Damri)
menuju KBB masih dapat dicapai • Cimahi – Padalarang (angkutan kota)

Transportasi Daring/Online
• Gojek/ Grab/ Maxim
TRANSPORTASI

§ Transportasi/ akses menuju Geopark


Rajamandala merupakan factor penting, hal ini
dapat dilihat dari akses dari luas daerah menuju
ke KBB sebagian besar terpusat pada Ibu Kota
KBB ataupun di Kecamatan Padalarang dan
Citatah.
§ Untuk akses menuju lokasi destinasi geopark
Rajamandala yang ada terdapat jalan Kolektor
Primer, Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan yang
dapat mencapai ke lokasi geowisata
Rajamandala, akan tetapi tidak semuanya dapat
diakses dengan mudah, sehingga perlu
pengembangan minimal jalan lingkungan
menuju ke situs-situs geopark sebagai destinasi
wisata
JUMLAH DAN PERKEMBANGAN WISATAWAN KE KBB
7.000.000 6.588.203
6.386.654

6.000.000

5.000.000

4.064.126
4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

35.948 144.372 24.685


0
2018 2019 2020
Wisman 35.948 144.372 24.685
Wisnus 6.588.203 6.386.654 4.064.126

Sumber: Disparbud KBB, 2021 Wisman Wisnus

Pertumbuhan Jumlah wisatawan ke KBB setiap tahun mengalami penurunan khususnya


Wisnus, terlebih di saat Pandemi Tahun 2020 jumlah wisatawan turun drastis
Jumlah Dan Perkembangan Wisatawan Ke Wilayah Geopark
Rajamandala
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kunjungan Wisatawan Nusantara ke
wilayah Geopark Rajamandala wilayah Geopark Rajamandala
224.907
7.895
182.938
6.505

123.485 119.896

54.856 60.392
2.760
2.332

0 0 6.699

213
0 2018 2019 2020
Padalarang 54.856 119.896 60.392
2018 2019 2020
Cipatat 123.485 182.938 224.907
Padalarang 6.505 7.895 0
Saguli ng 0 0 6.699
Cipatat 2.332 2.760 213
Padalarang Cipatat Saguli ng
Padalarang Cipatat
Sumber: Disparbud KBB, 2021 Sumber: Disparbud KBB, 2021

Jumlah Wisnus yang datang ke kawasan geopark pada Tahun 2019 sekitar 4,74 % dari wisatawan yang
datang ke KBB , sedangkan Wisman sebesar 7,38 %, hal ini dikarenakan destinasi geopark banyak
dilakukan dari wisatawan sekolah, perguruan tinggi yang melakukan penelitian ataupun pembelajaran
Untuk dapat berkembangnya wisatawan ke geopark Rajamandala maka diperlukan promosi dan
pemasaran serta membuat konektivitas destinasi yang ada di KBB, sehingga diharapkan jumlah
wisatawan geopark mencapai 15% – 20 % pertahuan
Profil Wisman ke KBB
Asal Kegiatan Wisata Sumber Pengeluarn Rata-Rata Bila dilihat dari profil wisatawan
Negara Informasi manca negara tujuan wisata
Malaysia Belanja (64%) Internet (60%) Per kunjungan: US$ 709 terbesar yang masuk Indonesia
Berkeliling (41%) Teman/relasi Per hari: US$ 134 adalah wisatawan dengan
Mengunjungi teman/relasi (50%) Lama kunjung: 5,13 hari kegiatan belanja dan menikmati
(22%) Televisi (16%) pantai, dibanding kegiatan
Kuliner (27%) wisata budaya ataupun
Eropa Belanja (58%) Internet (74%) Per kunjungan: US$ 1.890 geowisata
(Belanda) Berkeliling (56%) Teman/relasi Per hari: US$ 125 Untuk menangkap peluang
Pantai (57%) (39%) Lama kunjung: 15,14 hari tersebut, maka KBB perlu
Menikmati acara budaya (33%) Buku (22%) mengembangkan promosi dan
Jepang Belanja (63%) Internet (72%) Per kunjungan: US$ pemasaran dengan lebih baik
Berkeliling (43%) Teman/relasi 1.137,58 sehingga Wisman yang masuk ke
Pantai (44%) (36%) Per hari: US$ 168,59 arah geopark bisa meningkat
Menikmati acara budaya (32%) Majalah (20%) Lama kunjung: 6,75 hari hingga 10%-15 % pertahun
Kesehatan dan kecantikan (34%)
Korea Belanja (71%) Internet (78%) Per kunjungan: US$
Selatan Berkeliling (49%) Teman/relasi 1.137,58
Pantai (44%) (38%) Per hari: US$ 168,59
Menikmati acara budaya (31%) Majalah (12%) Lama kunjung: 6,75 hari
Kesehatan dan kecantikan (29%)
Timur Belanja (66%) Internet (69%) Per kunjungan: US$ 1.569
Tengah Berkeliling (38%) Teman/relasi Per hari: US$ 211
(Arab MICE (36%) (58%) Lama Kunjung: 7,42 hari
Saudi) Kuliner (28%) Majalah (8%)
Media Komunikasi Pemasaran Pariwisata di KBB

Media Komunikasi
Pariwisata
Kabupaten Bandung
Barat

Daring Luring

Facebook:
Website: Dinas Pariwisata dan Instagram: Youtube: Melakukan promosi
http://disbudpar.band Kebudayaan disparbudbandung TikTok Disparbud Bandung langsung pada event
ungbaratkab.go.id/ disparbud.kbb
Kabupaten Bandung barat Barat di luar daerah
Barat

Media pemasaran yang dilakukan secara luring (offline), produk wisata ditawarkan langsung di tempat
usaha pariwisata (hotel, gerai biro perjalanan, restoran/rumah makan, daya tarik wisata) di Makassar,
Lombok, Samarinda, dan Bali hal ini dapat dikembangkan di KBB sebagai salah satu promosi untuk
geopark Rajamandala
4
RENCANA PENGEMBAGAN

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2021
Potensi & Permasalahan Geopark Rajamandala
POTENSI PERMASALAHAN
§ Geopark Rajamandala merupakan salah satu § Belum optimalnya pengelolaan geopark Rajamandala.
geopark di Jawa Barat sebagai Zona Tangkuban § Masih minimnya informasi keberadaan Geopark
Perahu, Citatah dan Saguling. Rajamandala sebagai salah satu destinasi wisata
§ Terdapat sekitar 23 situs geodiversity, 6 situs § Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung
biodiversity dan 22 situs culturdiversity keberadaan Geopark Rajamandala
§ Keberadaan geopark Rajamandala sebagai § Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai geoheritage,
salah satu destinasi wisata yang dapat budaya dan sejarah di sekitar situs geopark .
dimanfaatkan sebagai Pendidikan/ penelitian, § Belum sinerginya pengelolaan dan pemasaran geopark
konservasi dan peningkatan ekonomi lokal sebagai destinasi wisata dan konservasi.
masyarakat sekitar. § Minimnya andil masyarakat dalam pengelolaan, konservasi
§ Jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya dan pemanfaatan geopark Rajamandala
§ Terdapatnya social budaya masyarakat di lokasi § Pencemaran udara dan lingkungan yang terjadi di kawasan
situs geosites Citatah yang dapat mengakibatkan situ sekitar
pertambangan tidak dapat menjadi geopark
§ Masih rendahnya ekonomi masyarakat sekitar situs geosites
§ Kurangnya keberadaan air bersih di kawasan kars Citatah
§ Berada pada daerah rawan bencana Gerakan tanah dan
gempa
§ Kepemilikan lahan di situs geosite masih dikuasai oleh
masyarakat
Isu Strategis Geopark Rajamandala

ISU STRATEGIS
§ Geopark Rajamandala merupakan salah satu Geopark di
Jawa Barat dengan keanekaragaman situs
§ Belum optimalnya pengelolaan dan peran masyarakat
dalam pengembangan geopark Rajamandala.
§ Geowisata Rajamandala sebagai salah satu bentuk
pengurangan kemiskinan masyarakat sekitar dengan
pelibatan masyarakat dalam geoproduk dan geosuvenir
§ Keberadaan Geopark Rajamandala sebagai salah satu
destinasi wisata yang perlu didukung oleh sarana dan
prasarana
§ Jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya di KBB
yang dapat diintegrasikan ke kawasan geopark.
§ Pencemaran udara dan lingkungan disekitar zona citatah
akibat adanya pertambangan
§ Keberadaan social budaya yang masih terjaga menjadi
bagian dari daya tari geowisata
§ Kepemilikan lahan menjadi permasalahan pengembangan
di zona inti situs
Konsep Pengembangan Geopark
GEOPARK RAJAMANDALA PARIWISATA

GEODIVERSITY WISATA ALAM/SITUS


EKOWISATA/ GEOPARK
BIODIVERSITY
GEOWISATA
WISATA BUATAN

CURTURAL DIVERSITY WISATA BUDAYA

KONSERVASI PENDIDIKAN ATRAKSI AMENITAS


PERTUMBUHAN EKONOMI
AKSESIBILITAS
LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN GEOPARK SEBAGAI GEOWISATA
Geowisata merupakan salah
satu bentuk wisata sekali
jalan yang tidak
membutuhkan waktu
BUSINESS
Jalur Geowisata Geotour tinggal
Pengembangan
geoproduk Menciptakan tour
di kawasan
Geopark
Jalur Wisata di
Rajamandala
Kawasan Geipark
dengan lokasi-
Rajamandala
lokasi yang
ditentukan

Geokuliner Geohomestay Dengan adanya geoproduk


Menciptakan
Geokuliner di masing-
Menciptakan
geohomestay
pada geowisata diharapkan
masing situs yang
dikunjungi dengan Geosouvenir sebagai bagian
dari paket
wisatawan memiliki waktu
lebih lama untuk tinggal
memanfaatakan Membuat perjalanan
partisipasi masyarakat Geosouvernir geowisata
berbasis kearifan
lokal masyarakat
Geopark
Rajamandala sehingga kebearadaan
setempat
tersebut dapat
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat
VISI DAN MISI Geopark Rajamandala
Visi
GEOPARK RAJAMANDALA SEBAGAI GEOPARK NASIONAL YANG
BERSINERGI DENGAN EKOWISATA LAIN DI KBB Tujuan

Menciptakan Geopark Rajamandala


Misi Sebagai Salah Satu Destinasi Prima
1. Mengembangkan geowisata Rajamandala sebagai bagian wisata dengan Dukungan Infrastruktur dan
Pendidikan, wisata alam dan peningkatan kesejahteraan Pemasaran Yang Handal
masyarakat.
2. Meningkatkan daya saing melalui peningkatan sarana dan
prasarana geowisata dan kualitas produk geowisata.
3. Melakukan pemasaran yang efektif (cost effective) dan sesuai
dengan pengembangan produk geowisata.
4. Meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan dan
wilayah sekitar.
5. Peningkatan kualitas SDM dalam pengembangan geowita.
VISI DAN MISI Geopark Rajamandala
Kebijakan & Strategi 3. Pengembangan Promosi dan Pemasaran dalam menunjang
geowisata Rajamandala
1. Pengembangan Destinasi Geowisata Rajamandala Bersinergi a. Mengembangkan informasi intrepretif pada setiap daya tarik
dengan Destinasi Lain di KBB wisata berbasis keragaman geologi, keanekaragaman hayati
a. Mengembangkan destinasi geowisata dengan ekowisata dan kekayaan budaya, yang sesuai dengan tema jalur
sebagai bagian dari pengembangan pariwisata KBB. geowisata
b. Pengembangan geowisata kreatif, edukatif, dan petualangan b. Mengembangankan target pasar di setiap jalur geowisata yang
pada sumber daya dan daya tarik wisata berupa keragaman sesuai dengan karakteristik fisik daya tarik wisata
geologi, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya c. Mengembangkan pasar wisatawan nasional dan mancanegara
c. Mengembangakan jalur geowisata tematik untuk berdasarkan keunggulan geologi
memadukan keragaman geologi, keanekaragaman hayati,
dan kekayaan budaya 4. Pengembangan Sistem kelembagaan yang handal
a. Mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha,
akademisi,serta media massa dan elektronik dalam
2. Pengembangan Infrastruktur dan industry pariwisata yang prima penyediaan informasi interpretatif tentang keragaman
dalam mendukung pengembangan dan kemajuan geowisata geologi, budaya dan keanekaragaman hayati, produk dan
Rajamandala usaha yang dikembangkan.
a. Mengembanganka pusat pelayanan primer dan sekunder b. Mengembangkan mekanisme insentif bagi dunia usaha dan
pariwisata Geopark Rajamandala dengan didukung fasilitas media yang menginisiasi upaya konservasi alam dan budaya
pariwisata dan fasilitas umum c. Meningkatkan pelatihan dan pendampingan program
b. Mengembangankan usaha mikro kecil dan industri mikro pariwisata kreatif, edukatif dan petualangan kepada
kecil, masyarakat yang mendukung pengembangan produk- masyarakat dan dunia Pendidikan
produk kreatif pariwisata Geopark d. Mengembangkan lembaga pengelolaan pariwisata di desa-
c. Mengembangan sarana dan prasarana pendukung desa yang mampu menggerakkan potensi masyarakat, SDA
geowisata di seluruh situs dan budaya dalam mendukung pembangunan destinasi
geowisata berdaya saing dan berkelanjutan
Rencana Struktur Perwilayahan Pengembangan Kegiatan
Kota Bandung, Pusat Primer di Padalarang merupakan pintu masuk utama menuju Kawasan
Jakarta, dan Wilayah Geopark Rajamandala, sedangkan pusat sekunder di Cipatat, Saguling, dan
Sekitar Cipongkor merupakan pintu masuk sekunder menuju masing-masing area
geowisata atau masing-masing destinasi

Pusat Primer
Berfungsi sebagai simpul transportasi, pusat pelayanan akomodasi, pusat
pelayanan sarana dan prasarana

Pusat Sekunder
Berfungsi sebagai pelayanan fasilitas penunjang wisata dan pelayanan
akomodasi skala Kawasan
Cluster Geowisata Area Geowisata Pusat Layanan Geowisata Daya tarik
Primer Sekunder geowisata
Karst Citatah Citatah-Gunung Padalarang Citatah Geosite:9
dskt. Masigit Hayati: 2
Budaya: 2
DTW: 4
Pabeasan-Ciburuy Geosite: 2
Hayati: 5
Budaya:3
DTW: 3
Citarum Purba Rajamandala Saguling Geosite: 7
Saguling dskt. Kulon Cipongkor Hayati: 2
Budaya:-
DTW: 6
Saguling- Geosite: 5
Cipongkor Hayati:-
Budaya: 1
DTW: 7
Rencana Pengembangan Cluster dan Destinasi Wisata
1. Cluster Karst Citatah, meliputi Kecamatan Padalarang dan
Kecamatan Cipatat
Tema Utama : Geowisata Kars CITATAH
Sub Tema :
• Edukasi & Budaya Gua Pawon
• Petualangan Tebing Karst

Destinasi yang dikembangkan:


• Wisata Alam : Gua Pawon, Kolam Air Panas Rajamandala,
Cluster Karst Citatah Sanghyang Heuleut, Sanghyang Poek, Sanghyang Tikoro, Stone
Garden, Wisata Hamock Gunung Hawu, Danau Cinta, Kebun
Widji Kopi Cipatat, dll
• Wisata Buatan : Arum Jeram, Indiana Camp, Sanghyang Kenit,
Theme Park dan Waterpark Kota Baru Parahyangan,
Pemancingan Ratu Mas ayu, dll
• Wisata Budaya : Situ Ciburuy, Bale Seni Barli dan PUSPS IPTEK
SUNDIAL, dll

2. Cluster Citarum Purba Saguling, meliputi Kecamatan Saguling


dan Kecamatan Cipongkor
Cluster Citarum Tema Utama : Wisata Water Spot SAGULING
Purba Saguling Sub Tema :
• Petualangan Geowisata Citarum Purba
• Edukasi Hayati Kars Saguling

Destinasi yang dikembangkan:


• Wisata Alam : Agrowisata Pertanian, Sungai Cikahirupan, dll
• Wisata Buatan : Agrowisata dan Sirkuit Motor Cross, Jajaway
Waterpark, Wisata Air Cicangkanghilir, Bendungan Waduk
Saguling, Parahyangan Golf, dll
• Wisata Budaya : Wisata Religi Makom Karomah Syech
Muhammad Syafe’I, dll
Strategi Pengembangan Sub Cluster/Area Geowisata
Cluster 1: Tema Utama Cluster Karst Citatah
1. Area Geowisata Citatah-Gunung masigit
Sub Tema Edukasi & Budaya Gua Pawon
a. Mendorong pengembanggan destinasi wisata pada bagian tengah terutama pada
geosite stone garden, Tebing Karang Penganten, dan Gua Pawon.
b. Meningkatkan jalur lokal sebagai jalur wisata menuju destinasi wisata
c. Pengembangan dan optimalisasi trayek transportasi publik pendukung kawasan
geopark.
d. Mendorong pengembangan sarana dan prasarana penunjang pada jalur geosite.
e. Mewujudkan infrastruktur prima dalam menunjang kegiatan seperti: Persampahan, air
bersih, sanitasi, jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan homestay.
f. Mengembangkan informasi interaktif pada setiap daya tarik wisata berbasis
keragaman geologi, keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya, yang sesuai
dengan tema jalur geowisata
g. Menciptakan dan mendorong ekonomi kreatif masyarakat sedkitar geowisata sebagai
bagian geoproduk
h. Membangun layanan perencanaan melaui website dan penjadwalan perjalanan wisata
online
i. Pengembangan pusat galeri dan workshop hasil kerajinan tangan masyarakat lokal

2. Area Geowisata Pabeasan-Ciburuy


Sub Tema Petualangan Tebing Karst
a. Mendorong pengembanggan destinasi wisata pada bagian selatan dengan
menangkap peluang pengembangan Tebing Citatah 48, Tebing 90, Tebing 125,
Gunung Puter dan Gunung Hawu
b. Mengembangkan dan meningkatkan informasi interaktif pada jalur pendakian yang
ramah lingkungan
1. Cluster Karst Citatah, meliputi Kecamatan c. Meningkatkan jalur lokal sebagai jalur pendakian
d. Mengembangkan jalur pendakian yang terintegrasi dengan lingkungan masyarakat
Padalarang dan Kecamatan Citatah e. Mewujudkan infrastruktur prima dalam menunjang pendakian seperti: Persampahan,
air bersih, sanitasi, jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan tempat singgah.
f. Membangun layanan perencanaan melaui website dan penjadwalan perjalanan
wisata online
Strategi Pengembangan Sub Cluster/Area Geowisata
Cluster 2: Tema Utama Wisata Water Spot SAGULING
1. Area Geowisata Rajamandala Kulon
Sub Tema Petualangan Geowisata Citarum Purba
a. Mendorong pengembanggan destinasi wisata pada bagian selatan dengan menangkap
peluang pengembangan Grand Canyon Saguling, Sanghyang Tikoro, Sanghyang
Kenit, Curug Cukang Rahong, Curug Pangulaan dan Curug Hawu
b. Pengembangan dan optimalisasi trayek transportasi publik pendukung kawasan
geopark.
c. Mendorong pengembangan sarana dan prasarana penunjang pada jalur geosite.
d. Mewujudkan infrastruktur prima dalam menunjang kegiatan seperti: Persampahan, air
bersih, sanitasi, jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan homestay.
e. Mengembangkan informasi interaktif pada setiap daya tarik wisata berbasis
keragaman geologi, keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya, yang sesuai
dengan tema jalur geowisata
f. Mengembangakan ekonomi kreatif masyarakat sekitar geowisata sebagai bagian dari
geoproduk.
g. Membangun layanan perencanaan melaui website dan penjadwalan perjalanan wisata
online
h. Pengembangan pusat galeri dan workshop hasil kerajinan tangan masyarakat lokal

2. Area Geowisata A
Sub Tema Edukasi Hayati Kars Saguling
a. Mendorong pengembanggan destinasi wisata pada bagian selatan dengan
menangkap peluang pengembangan Sanghyang Heuleut, Curug Jawa, Curug Bedil
dan Curug Hawu, makam
b. Mengembangkan dan meningkatkan informasi interaktif dalam mendukung edukasi
kars
c. Meningkatkan jalur lokal sebagai jalur wisata
d. Mengembangkan jalur wisata yang terintegrasi satu dengan situs lainnya dengan
lingkungan masyarakat
e. Mewujudkan infrastruktur prima dalam menunjang destinasi seperti: Persampahan,
air bersih, sanitasi, jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan tempat singgah.
2. Cluster Citarum Purba Saguling, meliputi f. Membangun layanan perencanaan melaui website dan penjadwalan perjalanan
Kecamatan Saguling dan Kecamatan Cipongkor wisata online
g. Mengembangkan pusat edukasi kars Saguling di sekitar Waduk Saguling
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana
Rencana Pengembangan Sarpras Pendukung Geowisata Skala
Regional
• Pengembangan Sarana Kesehatan, Pendidikan, peribadatan, social
dan Perdagangan Jasa di Pusat Perkotaan Padalarang
• Pengembangan pusat Akomodasi Wisata di Perkotaan Padalarang
• Pengembangan sarana perekonomian dan perbankan di seluruh
Delineasi Kawasan
Pusat • Pengembangan moda transportasi dan perangkutan
Pengembangan • Pengembangan Pelayanan Telekomunikasi, Listrik dan Air
Pengembangan
Sarana dan Minum/Bersih di seluruh Delineasi Kawasan
Pelayanan Sarana
Prasarana Skala • Pengembangan Pelayanan Pengelolaan Sampah dan Air Limbah di
dan Prasarana
Regional seluruh Delineasi Kawasan
Skala Kawasan
Pendukung
Kegiatan
Rencana Pengembangan Fasilitas di Lokasi Geosite atau
Geowisata
Destinasi Wisata
Pengembangan dan Peningkatan sarana wisata berupa agen wisata,
pusat informasi, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan, pemadam
kebakaran, hydrant, pemandu wisata, papan informasi, fasilitas
ticketing, fasilitas kebersihan (persampahan), fasilitas sanitasi,
fasilitas listrik, fasilitas telekomunikasi, fasilitas jalur evakuasi dan
pos penanganan bencana
Rencana Pengembangan Industri Pariwisata
a. daya tarik wisata, terdiri dari: f. penyediaan akomodasi, terdiri dari: h. penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi,
• 1Peninggalan Museum; • hotel meliputi; dan pameran, terdiri dari:
• Pengelolaan Peninggalan Sejarah Purbakala; 1. hotel bintang; dan • usaha penyelenggaraan pertemuan;
• pengelolaan pemandian air panas alami; 2. hotel non bintang. • usaha perjalanan insentif;
• pengelolaan gua; • Pondok wisata; • usaha konferensi; dan
• Wisata Agro; • Bumi perkemahan; • usaha pameran.
• pengelolaan permukiman dan/atau lingkungan adat; • persinggahan karavan; i. jasa informasi pariwisata;
• pengelolaan objek ziarah; dan • villa; j. jasa konsultan pariwisata;
b. kawasan pariwisata; • kondominium hotel; k. jasa pramuwisata;
c. jasa transportasi wisata, terdiri dari: • apartemen servis; l. wisata tirta, terdiri dari:
• angkutan jalan wisata; • rumah wisata; • wisata arung jeram;
• angkutan wisata dengan kereta api; • jasa manajemen hotel; dan • wisata dayung;
• angkutan sungai dan danau. • hunian wisata senior/lanjut usia. • wisata olah raga tirta;
d. jasa perjalanan wisata, terdiri dari: g. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, terdiri dari: • wisata memancing; dan
• agen perjalanan wisata; dan • sanggar seni; • dermaga wisata.
• biro perjalanan wisata. • jasa impresariat/promotor; m. SPA.
e. jasa makanan dan minuman, terdiri dari: • galeri seni;
• restoran; • gedung pertunjukan seni;
• rumah makan; • rumah bilyard; Rencana Pegembangan Industri Pariwisata
• jasa boga;
• pusat penjualan makanan
• lapangan golf;
• gelanggang bowling;
disesuaikan dengan 13 jenis usaha
• bar/pub; • gelanggang renang; pariwisata dengan Permenpar No. 10
• kafe; • lapangan sepak bola/futsal;
• lapangan tenis;
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Perijinan
• wisata olahraga minat khusus; Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
• wisata petualangan alam;
• taman bertema; Sektor Wisata
• taman rekreasi;
• kelam malam;
• diskotik;
• kakraoke;
• arena permainan;
• panti/rumah pijat.
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif
Jenis-jenis peluang ekonomi kreatif : Peluang ekonomi kreatif disesuaikan kondisi Rencana Pengembangan Ekonomi
1. Pengembangan Permainan wilayah dan diangkat dengan aspek berikut ini: Kreatif diarahakn dengan Tema
2. Arsitektur 1. Keragaan Budaya Geopark Rajamandala
3. Desain Interior 2. Permintaan Pasar
4. Musik 3. Kreatifitas
5. Seni Rupa 4. Infrastruktur
6. Desain Produk 5. Peraturan perundangan
7. Feysen
8. Kuliner
9. Film, Animasi, Video
10. Fotografi
11. Desain Komunikasi Visual
12. Televisi dan Radio
13. Kriya
14. Periklanan
15. Seni Pertunjukan
16. Penerbitan
17. Aplikasi
Rencana Pengembangan Aksesibilitas
Rencana Pengembangan Aksesibilitas
• Peningkatan kualitas dan pelayanan moda transportasi dari dan menuju titik
pintu masuk regional (Bandara Husein Sastra Nagara, Stasiun Padalarang, dan
Terminal Damri Ciburuy dan Sub Terminal Padalarang)
• Peningkatan kualitas jalan Kolektor Primer, Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan
yang dapat mencapai ke lokasi geowisata atau destinasi wisata

Rute dan Simpul Aksesibilitas


di Dalam Kawasan Geopark Rajamandala Pintu Masuk Regional Menuju Kawasan
Rencana Pengembangan Geotrail

Rencana Pengembangan Geotrail di adalarang-citatah


Dengan tema Geotrail Karst Citatah (ada 9 stop dan 3 viewpoint)
Promosi dan Pemasaran Geopark Rajamandala
Geopark Rajamandala pelu dilakukan Desain Kemasan dan
Branding sebagai salah satu produck yang akan dilakukan
promosi dan pemasaran

Media Komunikasi Pariwisata


Kabupaten Bandung Barat

Daring Luring

Facebook:
Website: Dinas Pariwisata Melakukan Promosi ke
Instagram: Youtube: promosi langsung Sekolah/PT, Tavel,
http://disbudpar.b
dan Kebudayaan disparbudbandun TikTok Disparbud
andungbaratkab.go disparbud.kbb pada event di Komunitas, Mall,
.id/ Kabupaten g barat Bandung Barat
Bandung Barat luar daerah dll

Kemasaran Produk Geopark dapat dilakukan promosi dan pemasaran melalui Digital Marketing ataupun
Marketing Konvensional/event
Target Wisatawan
Target Karakteristik Wisatawan Berdasrkan WTO (World Tourism Target Pasar Wisatawan berdasarkan hasil analisis
Organisation) • Wisman : Malaysia, Eropa (Belanda), Jepang, Korea Selatan, dan
• Free Spirits Traveler : segmen psikologis wisatawan yang memiliki Timur Tengah (Arab Saudi).
pikiran terbuka dan berjiwa sosial. Memiliki jiwa yang petualang, dan • Wisnus : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten
menyukai aktivitas wisata yang dapat dijadikan acuan untuk berbagi
kepada orang lain dan sosial media
Ciri-ciri : Terbuka, Petualang, Fun Loving, dan Terarah
• Cultural Explorer : segmen psikologis wisatawan yang menghargai
pembelajaran dan pengalaman otentik sepanjang perjalanan menuju dan
di Destinasi. Mereka tidak ingin disebut sebagai turis/wisatawan, lebih ingin
berbaur dan sangat menghindari tour perjalanan dalam bentuk group
Ciri-ciri : Terbuka, Antusias, dan Kreatif
• No Hassel Travelers : segmen psikologis wisatawan yang melakukan
perjalanan teroganisir dan aman. Memilih destinasi yang sudah siap secara
atraksi dan amenitas. Perjalanan dilakukan dengan rute dan kenyamanan
paling mudah
Ciri-ciri : menyukai perjalanan singkat dan nyaman
• Family Traveller : segmen psikologis wisatawan yang umumnya
melakukan perjalanan bersama keluarga spesifik untuk rekreasi yang
menghibur
Ciri-ciri : menyukai perjalanan singkat dan nyaman
• Group Traveller : segmen psikologis wisatawan yang umumnya
melakukan perjalanan bersama group/kelompok, secara terjadwal dan
teroganisir
Ciri-ciri : menyukai jarak perjalanan yang Jauh tetapi Terorganisir
Keanggotaan Kelembagaan
KEANGGOTAAN BAN
PENGELOLA

PEMERINTAH AKADEMISI MEDIA MASA


§ Sekretaris Daerah § Ahli Geologi § Kompas, PR, Tribune, dll
§ RCTI, Trans TV, TV One, SCTV, dll
§ Kepala BAPPEDA § Ahli Pariwisata § Radio PR, Radio Mara, dll
§ Kepala Dinas Pariwisata § Ahli Ekonomi dan Pembangunan
§ Kepala Dinas PU § Ahli Sosial Budaya
§ Kepala Dinas Lingkungan Hidup § Ahli Geowisata
§ Kepala Dinas Perindusterian dan § Ahli Biologi
Perdagangan § Ahli Infrastruktur
§ Kepala Dinas Penanaman Modal § Ahli Pendidikan
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

KELOMPOK MASYARAKAT
SWASTA
§ Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
§ Tokoh Masyarakat
ASOSIASI PARIWISATA
§ BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah)
§ PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran)
§ Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Bentuk Kelembagaan :
§ Himpunan Pariwisata Indonesia
§ Himpunan Pramuwisata
1. Satuan Pelaksanaa (UPTD) yang beranggotakan OPD didaerah. Kelembagaan ini memiliki klemahan terkait focusing
§ Kelompok Usaha Pariwisata dimana terdapat dualism tugas antara kegiatan harian di pemerintahan dan kegiatan dalam pengelolaan Geopark.
§ Perhimpunan Sekolah Pariwisata 2. BUMD, model pengelolaan ini akan memberatkan keuangan daerah terlebih baru terbentuk.
§ Perhimpunan Taman Rekreasi 3. Badan Pengelola Geopark (BP) yang merupakan badan yang menangani khusus diluar dari OPD di daerah akan tetapi
OPD sebagai penasihat dan melibatkan asosiasi ataupun pemerhati geopark
Rencana Kelembagaan Geopark Rajamandala
Bentuk Pengelolaan adalah :
Badan Pengelola Geopark
Rajamandala (BPGR)
PENANGGUNG JAWAB
Bupati

DEWAN PENASEHAT GENERAL MANAGER

DEWAN PAKAR

SEKERTARIS DEWAN PELAKSANA HARIAN

DIVISI PERENCANAAN DIVISI PENGEMBANGAN DIVISI PROMOSI DAN


DIVISI KONSERVASI
DAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN PEMASARAN
MASYARAKAT
Peran dan Tugas Kelembagaan Geopark Rajamandala

GENERAL MANAGER DEWAN PENASEHAT DEWAN PAKAR


Bertugas sebagai penanggung jawab
Tugas Dewan Pengurus adalah Tugas Dewan Pakar adalah membantu
penyelenggaraan organisasi yang memberi masukan dan usulan tentang melakukan pengembangan, penelitian
diangkat dari pejabat yang memiliki pengembangan dan pemecahan dan pemecahan masalah yang timbul
kaitan dengan pengembangan masalah yang timbul pada pada pengembangan Geopark
pariwisata, dan dibantu oleh Dewan penyelenggaraan Geopark
Pelaksana Harian

Divisi Perencanaan dan Divisi Pengembangan&


DEWAN PELAKSANA HARIAN
Pengembangan, mempunyai Pemberdayaan Masyarakat
Bertugas sebagai penyelenggaraan tugas dan kewajiban merencanakan mempunyai tugas dan kewajiban
organisasi sehari hari yang dipilih kegiatan pengembangan Geopark ke pemberdayaan masyarakat serta
berdasarkan seleksi yang ketat (baik depan termasuk evaluasinya meningkatkan kepedulian
dari asosiasi ataupun praktisi) dan masyarakat setempat guna
dibantu oleh empat Divisi Teknis Divisi Konservasi mempunyai mendukung pengembangan geopark
yang anggotanya dipilih sama tugas dan kewajiban memberi yang berkelanjutan
dengan ketua harian yaitu melalui rekomendasi terhadap warisan
seleksi yang terdiri dari tenaga geologi, warisan biologi dan warisan Divisi Promosi dan
professional di bidangnya budaya yang ada di dalam kawasan Pemasaran, mempunyai tugas dan
Geopark, yang perlu dijaga, kewajiban melakukan promosi dan
dilindungi dan dilestarikan pemasaran Geopark di tingkat lokal,
keberadaannya regional, nasional dan internasional,
Pembiayaan Pengembangan Geopark Rajamandala

Pembiayaan Pengembangan Geopark


Rajamandala Bersumber dari APBD/APBN
akan tetapi dapat bersumber diluar dari
pembiayaan yang baku

ALTERNATIF PEMBIAYAAN
PENGEMBANGAN GEOPARK

Lembaga Trust Found


Geoproduct & Geoservice Pinjaman Hibah
(GEF & KEHATI)

Transnsver Fiskal Berbasis Kerjasama Antar


Ekologis Daerah/Masyarakat/Swasta
Tahapan Pengembangan • Monitoring dan Evaluasi
Pengembangan wisata
• Pemeliharaan fasilitas
wisata
• Pemeliharaan aksesibilitas
1 Tahun Pertama dan sarana prasarana
umum
• Penyiapan pengelolaan Start
Kawasan 5 tahun Selanjutnya
• Perencanaan dan
Pengkajian Kawasan
• Sosialisasi dan
Pelatihan

1 Tahun Kelima
1 Tahun Kedua 1 Tahun Ketiga dan Keempat
• Pemeliharaan fasilitas
• Pembangunan Destinasi Wisata wisata
• Pengembangan Pemberdayaan • Pengembangan dan Peningkatan
fasilitas wisata • Pemeliharaan aksesibilitas
masyarakat dan sarana prasarana
• Peningkatan aksesibilitas dan • Pengembangan event, atraksi,
dan program umum
sarana prasarana umum
pendukung termasuk akomodasi • Pengembangan paket-paket
wisata wisata
Indikasi Program Geopark Rajamandala
Pembiayaan Pengembangan Geopark Rajamandala
Indikasi Program Geopark Rajamandala
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai