ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai merupakan satu kesatuan yang unsur-unsur utama nya terdiri dari
lahan, air, tanah, vegetasi, dan mahluk hidup, DAS Air Bengkulu merupakan salah satu DAS
yang berada di dua wilayah mencakup daerah seluas 51.500 ha berlokasi di kabupaten
Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. RAP-DAS Air Bengkulu saat ini menunjukkan indeks
keberlanjutan Eco-DAS dimensi ekonomi 61,8%, sosial 50,7%, ekologi 48,3%, hukum
kelembagaan 50.6%, dan teknologi 48.4%. Berdasarkan indikator dimasing-masing dimensi
melalui analisis MDS menunjukkan status keberlanjutan dengan rata-rata indeks 51,96
dikategorikan cukup berlanjut. Dibandingkan dengan status keberlanjutan Monte Charlo
memperoleh indeks dimensi ekonomi 60,9 sosial 49.9, ekologi 47,6, hukum kelembagaan
49,7, dan teknologi 47,5 dikategorikan cukup berkelanjutan. Sebab status keberlanjutan yang
berpangaruh terhadap pengelolaan lingkungan tangkapan Air DAS Air Bengkulu memiliki
nilai stress berdasarkan analisis MDS dan monte charlo dimensi ekonomi 12,26%, social
10,05%, ekologi 09,58%, hukum kelembagaan 10,02%, dan tekjnologi 09,58%. sehingga
keakuratan status berkelanjutan teridentifikasi dimasing-masing dimensi rata-rata Ekonomi
0,732, Sosial 0,490, Ekologi 0,451, Kelembagaan 0,451, dan Teknologi 0,490. berdasarkan
indeks dari kedua parameter tersebut dapat disimpulkan bahwa status keberlanjutan
pengelolaan lingkungan tangkapan Air DAS Air Bengkulu dikategorikan cukup didasarkan
dari nilai MDS 51,96, Monte Charlo 51,12, Stress 10.29%, dan R2 0,5 kategori cukup
berkeLanjutan. Oleh karena itu dalam 15 (lima belas) faktor/ atribut yang sensitif diperlukan
kerjasama secara kolaboratif dan terpadu antar pemangku kepentingan (pemerintah, swasta,
dan masyarakat) didaerah tangkapan air DAS Air Bengkulu.
Kata Kunci: Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, Kelembagaan, MDS, Monte Charlo, Indeks
keberlanjutan
PENDAHULUAN
dan industri, yang berasal dari bantaran air dirancang untuk memulihkan kondisi
sungai. hutan dengan cara penanaman persemaian
Tahun 1984 tercatat 22 DAS kritis bibit permanen seperti sengon, kayu
kemudian bertambah menjadi 39 DAS bawang, ketapang, cemara, dll tergantung
pada tahun 1992, 59 DAS pada tahun dengan keragaman masing-masing daerah,
1998, dan 62 DAS pada tahun 2003, (BPDAS Ketahun Bengkulu, 2015)
sedangkan tahun 2006 terdapat 282 DAS Pendekatan pembangunan
kritis di Indonesia (Kaban, 2008). berkelanjutan melalui konsep
Menurunnya kualitas dan kuantitas air pembangunan DAS Air Bengkulu yaitu
sungai dapat dilihat dari bertambahnya Sustainable Development didasarkan
jumlah DAS yang mengalami kekritisan dalam lima dimensi yaitu Ekonomi, Sosial,
sehingga menimbulkan masalah diwilayah Ekologi, Kelembagaan, dan Teknologi
tangkapan air salah satunya daerah melalui Social Engineering dengan proses
tangkapan DAS Air Bengkulu seluas pendekatan kolaboratif antar pemangku
±51.500 ha berlokasi di Bengkulu Tengah kepentingan dalam mengidentifikasi status
dan Kota Bengkulu berbatasan dengan DAS Air Bengkulu dengan menganalisa
DAS Tanjung Aur dan DAS Babat keberlanjutan pengelolaan lingkungan
disebelah Timur dan Samudera Hindia dengan teknik formulasi jenis kegiatan
disebelah Selatan, DAS Air Hitam dan Air berdasarkan atribut setiap dimensi.
Lemau disebelah Barat dan DAS Musi Sehingga dapat memperkirakan nilai yang
disebelah Utara. melingkupi tiga Sub-Das mempengaruhi keberlanjutan DAS Air
yaitu; DAS Rindu Hati, DAS Kemumu, Bengkulu.
dan DAS Susup berada diwilayah Hulu Permasalahan yang dirumuskan yaitu:
dialiri oleh enam anak sungai yaitu sungai 1. Bagaimana status keberlanjutan pengel-
Susup, sungai Rindu Hati, sungai olaan DAS Air Bengkulu berdasarkan
Kemumu, Pasemah, Sialang, dan Muara dimensi Ekonomi, Sosial, Ekologi,
Kurung (BPDAS Ketahun, 2016). Hukum Kelembagaan, dan Teknologi?
Kekritisan tersebut muncul dipengaruhi 2. Atribut-atribut apa saja dari setiap
oleh aktifitas industri dan pemukiman di dimensi yang berpengaruh terhadap sta-
kawasan DAS Air Bengkulu hulu seperti tus keberlanjutan pengelolaan DAS Air
pertambangan batu bara yaitu PT. Danau Bengkulu saat ini.
Mas Hitam (DMH), PT. Inti Bara Perdana
(IBP), PT. Bukit Sunur (BS), dan PT. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk:
Emerat Trenden Agency (ETA). Selain itu 1. Menganalisis status keberlanjutan
terdapat aktivitas industri pengolahan pengelolaan DAS Air Bengkulu
sawit seperti Agri Sawit Indo (ASI), PT. berdasarkan dimensi Ekonomi, Sosial,
Palma Mas (PALMA), PT. Citra Sawit Ekologi, Hukum Kelembagaan, dan
Lestari (CSL), termasuk industri Teknologi.
pengolahan karet seperti PT. Bukit 2. Mengidentifikasi atribut-atribut pada
Angkasa Makmur (BAM) dan PT. Batang setiap dimensi yang berpengaruh ter-
Hari Bengkulu Pratama (BBP) mencakup hadap status keberlanjutan pengelolan
aktivitas masyarakat yang membuang DAS Air Bengkulu di setiap dimensi
limbah domestik ke Air Bengkulu sebagai
penyebab degradasi DAS Air Bengkulu Masalah akan dibatasi dengan:
hilir yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota 1. Sasaran lokasi adalah area tangkapan
Bengkulu untuk kebutuhan air bersih. air DAS Air Bengkulu dengan luas
Program berkelanjutan fungsi DAS dan keseluruhan (±51.500) ha di Kabupaten
hutan lindung berupa rehabilitasi hutan Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.
dan lahan serta konservasi tanah termasuk
studi pustaka berupa Data kondisi DAS multidimensional, dan penyajian yang
Air Bengkulu, Peta DAS Air Bengkulu. digunakan seperti model matematis dan
Peta kawasan hutan area tangkapan air algoritma pokok analisis serta struktur
DAS Air Bengkulu, dan Data tata guna. informasi.
Penelitian dilaksanakan dengan teknik
pembentukan pernyataan dalam kuisioner. Pengolahan Data
menentukan lokasi, observasi, wawancara Dikumpulkan dan dianalisis seperti An-
dan berkoordinasi dengan lembaga terkait alisis deskriptif, Analisis keberlanjutan
sesuai dengan data dan dokumen. untuk masing-masing dimensi, Analisis
leverage, Analisis prospektif, dan Analisis
Analisis Multidimensional Scalling kebutuhan pemangku kepentingan.
Teknik peubah ganda digunakan untuk
menentukan nilai kemiripan, (Kholil et al, Analisis Kebutuhan Pemangku Kepent-
2014) untuk menggambarkan obyek dan ingan
mengidentifikasi dimensi dari responden Mengetahui faktor sensitif yang ber-
(Ginanjar, 2008). Untuk memberi skor pengaruh untuk mengembangkan area
persepsi sesuai dengan interpretasi pen- tangkapan DAS Air Bengkulu untuk di-
skalaan seperti analisis para pakar untuk jadikan masukan secara kolaboratif dalam
mengetahui kekuatan dan kelemahannya. menjaga kondisi area tangkapan DAS Air
Konsep dasar MDS (Djaelani, 2013) Bengkulu dengan cara wawancara dan kui-
adalah pemetaan analisis penskalaan sioner untuk diformulasikan dan
multidimensional merupakan sistem dideskripsikan sebagai faktor kunci dalam
penyajian persepsi dan preferensi pemenuhan kebutuhan pemangku kepent-
responden secara spasial berdasarkan ingan dimasa yang akan datang.
hubungan antara stimulus yang
ditunjukkan antara titik-titik koordinat, HASIL DAN PEMBAHASAN
(Nasution, 2013). Berdasarkan skala
pengukuran dari data kemiripan, melalui Gambaran Umum Kondisi DAS Air
MDS berskala metrik, MDS bersakala Bengkulu (Tabel 1).
non-metrik, statistik, Penskalaan
50,6 48,3
Kelembagaan Ekologi
Gambar 2. Diagram Layang (Kite Diagram) Status Keberlanjutan Area Tangkapan Air
DAS Air Bengkulu
sosial (50.7%), ekologi (48.3%),
Keberlanjutan Pengelolaan Lingkungan kelembagaan (50.6%), dan teknologi
DAS Air Bengkulu (48.4%). dengan nilai stress (S) antara
RAP-DAS saat ini menunjukkan indeks (09.58-12.26) dan nilai determinasi (R2)
yaitu dimensi ekonomi (61.8%), dimensi antara (0.451-0.732).
Tabel 2. Nilai MDS, Monte Carlo, Stress dan Korelasi Analisis Keberlanjutan DAS Air
Bengkulu.
Dimensi MDS Monte Stress (%) (R2)
Charlo
Ekonomi 61.8 60.9 12.26% 0.732
Sosial 50.7 49.9 10.05% 0.490
Ekologi 48.3 47.6 09.58% 0.451
Kelembagaan 50.6 49.7 10.02% 0.490
Teknologi 48.4 47.5 09.58% 0.451
Indeks Keberlanjutan 51.96 51.12 10.29% 0.5
Parameter tersebut menunjukkan status berarti data yang ada semakin Akurat.
keberlanjutan pengelolaan area tangkapan berdasarkan indeks kedua parameter
air DAS Air Bengkulu cukup baik tersebut disimpulkan status keberlanjutan
berdasarkan perbandingan indeks pengelolaan lingkungan tangkapan Air
keberlanjutan Eco-DAS melalui analisis DAS Air Bengkulu dikategorikan cukup
Multidimensi rata-rata (51.96) dan monte berkelanjutan didasarkan penjumlahan dari
charlo rata-rata (51.12) selang (50,00– nilai rata-rata MDS 51.96, Monte Charlo
75,00) kategori cukup berkelanjutan 51.12, nilai stress 10.29%, dan R2 0.5
dengan nilai Stress (10.29%) skala (10) adalah 113.87 : 5 = 22.774 X % = 2.277
kategori cukup sesuai karena nilai (R2) (cukup berlanjut).
menunjukkan (0.5) dan mendekati satu
20
61.8
0 BAD GOOD
020406080100120
-20
-40
DOWN
-60
Usaha 0,76
Ekonomi 1,79
Harga Komoditas
Hasil Pertanian
20
Other Distingishing
50.7
0 BAD GOOD
020406080100120
-20
-40
DOWN
-60
60
UP
40
20
Other Distingishing
48.3
0 BAD GOOD
0 20 40 60 80 100120
-20
-40
DOWN
-60
Pertanian 4,08
Other Distingishing 20
0 50.6
BAD GOOD
0 20 40 60 80 100 120
-20
-40
DOWN
-60
20
48.4
0 BAD GOOD
020406080100120
-20
-40
DOWN
-60
1,80
TOKOH
1,60 MASYARAKAT
1,40 LEGISLATIVE DINSOS
BKSDA
BAPEDA
pretive Structural Modeling
1,20 BPDAS
PU-PR KELOMPOK TANI
1,00
-
- 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50