Anda di halaman 1dari 82

ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

POTENSI KEBUN RAYA CIBODAS SEBAGAI TEMPAT HIDUP BERBAGAI JENIS


TANAMAN
THE POTENTIAL OF CIBODAS BOTANICAL GARDEN AS A PLACE OF LIVING
VARIOUS SPECIES OF PLANTS
Aulia Setya Lestari 1), Ditha Khoirul Ummah 1), Mutia Aisyatur Rido 1), Riskialdi 1),
Syafira Aulia Nur Syahrudin 1), Ode Sofyan Hardi 2).

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi 2016 Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

Abstract

Cibodas Botanical Garden as an ex situ conservation area has a wide collection of


plants and has an important role in maintaining and developing the potential of existing
plants. The aims of this research to understanding the potential of Cibodas Botanical
Garden as a place of living various species of plants and understanding the condition
of the physical environment in the Cibodas Botanical Garden. The method used
descriptive instruments to direct observation. Based on the research results known that
the potential of cibodas botanical garden is very qualified for planting crops with
different character of each plant that is adapted to the physical environment conditions
in the area of cibodas botanical garden.

Keyword: cibodas botanical garden, place of living plants, physical environment

abstrak

Kebun Raya Cibodas sebagai kawasan ex situ yang memiliki koleksi berbagai jenis
tumbuhan dan memiliki peranan penting dalam mempertahankan dan
mengembangkan potensi tanaman yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui
potensi Kebun Raya Cibodas sebagai tempat hidup berbagai jenis tanaman dan
mengetahui kondisi lingkungan fisik di Kebun Raya Cibodas. Metode yang digunakan
adalah deskriptif dengan menggunakan instrumen observasi langsung . Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa potensi kebun raya cibodas sangat mumpuni untuk
ditanaminya tanaman dengan berberda karater masing-masing tanaman yang
disesuai dengan komdisi lingkungan fisik di wilayah Kebun Raya Cibodas.
Kata Kunci: kebun raya cibodas, tempat hidup tanaman, lingkungan fisik

1
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PENDAHULUAN
Di dalam biosfer, setiap makluk hidup menempati lingkungan yang sesuai dan
cocok untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup tumbuhan dipengaruhi
oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan
perkembangbiakan. setiap jenis flora berbeda-beda karakter dalam syarat tumbuh
kembang tanaman. Dalam hal ini agar suatu jenis tanaman mampu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan karakternya, harus ditanam pada lahan yang memiliki
persyaratan tumbuh yang paling sesuai dengan informasi yang
diperoleh. Persyaratan tumbuh tersebut meliputi ketinggian tempat penanaman, sifat-
sifat lahan penanaman, serta ketersediaan air dan kondisi lingkungan fisik.

Kebun Raya Cibodas (KRC) adalah kawasan konservasi tumbuhan ex situ yang
memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi
taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan
kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan (PP RI No. 93
Tahun 2011). KRC berlokasi di kecamatan Cipanas, kabuaten Cianjur, Bogor, Provinsi
Jawa Barat yang luasnya hampir 80 hektar dan memiliki topografi lapangan yang
bergelombang serta berbukit. Berdirinya Kebun Raya Cibodas ini karena adanya bibit
kina dari negeri Belanda yang hendak ditanam di Pasir Tjibodas dan tiba di Kebun
Raya Bogor.

Pada awal perkembangannya, Kebun Raya Cibodas merupakan salah satu


cabang Kebun Raya Bogor yang ditujukan untuk mengoleksi tanaman dataran tinggi
beriklim basah daerah tropis dan tanaman sub-tropis dan sebagai tempat aklimatisasi
jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang penting dan bernilai ekonomi yang tinggi,
lalu KRC berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang
Balai Kebun Raya Cibodas. Mulai tahun 2002 status KRC menjadi lebih mandiri
sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di
bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam Kedeputian Ilmu
Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebagai lembaga
konservasi ex situ. KRC berperan besar dalam melestarikan dan mendayagunakan
flora khususnya dari dataran tinggi basah dan sebagai zona penyangga bagi kawasan
Cagar Biosfer Cibodas.

Sampai saat ini, Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi sebanyak 11.002
spesimen, terutama jenis tumbuhan langka dan tumbuhan yang bernilai ekonomi.
Jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas merupakan hasil eksplorasi di hutan
Indonesia, pertukaran koleksi dengan kebun raya lain ataupun sumbangan.

2
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kebun raya cibodas sebagai
tempat hidup berbagai jenis flora atau tumbuhan.. Penelitian ini dilakukan pada hari
Rabu, 22 November 2017 di Kebun Raya Cibodas, Desa Cimacan, Kecamatan
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan pengamatan atau observasi
secara langsung suasana dan kondisi lingkungan Kebun Raya Cibodas dengan
mendengarkan pemaparan langsung dari pemandu yang menjelaskan kondisi tanah,
klim, suhu, kelembapan, jenis-jenis flora serta manfaat tanaman tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebun Raya Cibodas berada di kabupaten Cianjur kecamatan Cipanas dengan


kelurahan Sindangjaya . Kebun raya cibodas merupakan tempat konservasi ex situ
untuk ±1.600 jenis tumbuhan dengan luas lahan ± 8 Ha, konservasi ini terletak di
kabupaten cianjur, Jawa Barat. Kebun Raya Cibodas merupakan kebun raya tertua
ke-2 di indonesia setalah Kebun Raya Bogor yang berusia 160 tahun. Kebun Raya
Cibodas merupakan lahan konservasi sekaligus tempat penelitian tentang biologi
untuk tumbuhan. Penelitian yang berada di Kebun Raya Cibodas dinaungi oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pengelolaan, penganalisis, dan
penelitian dilakukan oleh LIPI untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Wilayah Kebun Raya Cibodas berada pada bagian pembangunan WP Cianjur
Utara Cianjur Utara secara geografis terletak di kaki Gunung Gede yang
sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi pegunungan dan sebagian lagi
merupakan areal perkebunan dan persawahan, dengan ketinggian sekitar 2.962 m di
atas permukaan laut. Wilayah Cianjur utara ini terbagi ke dalam 3 wilayah yaitu
meliputi Kawasan Puncak dengan ketinggian sekitar 1.450 meter, wilayah
perkotaan Cipanas (Kecamatan Pacet dan Sukaresmi) dengan ketinggian sekitar
1.110 m serta Kota Cianjur dengan ketinggian sekitar 450 m di atas permukaan laut.
Konservasi yang dilakukan oleh Kebun Raya Cibodas merupakan konservasi
dengan memberikan habitat yang baru untuk tumbuhan- tumbuhan yang berasal dari
luar daerah lokal. Konservasi dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tumbuhan-
tumbuhan dengan tingkat kelangkaan maupun untuk kepentingan penelitian.

3
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Gambar 1. Peta Administasi Jawa Barat

1. Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Dudal dan
Soepraptohardjo (1957 – 1961), untuk daerah klasifikasi untuk daerah Kebun Raya Cibodas
yang berada di Kecamatan Cipanas dengan kabupaten Cianjur termasuk karakteristik tanah
yaitu :
1.Tanah Latosol, adalah tanah yang terbentuk pada zona tropis maupun ekuatorial lembab.
Jenis tanah latosol sering juga disebut dengan tanah laterit. Ciri-ciri tanah latosol antara lain
sebagai berikut:
a. Tidak berlangsungnya dekomposisi kimia maupun mekanis batuan induk, karena kondisi
kelembaban serta panas.
b. Silika hampir seluruhnya tercuci (terlepas) dari tanah.
c. Sesquioxides dari besi dan aluminium terakumulasi di tanah sebagai bahan residu
melimpah dengan sifat permanen.
d. Sedikitnya kandungan humus karena kurangnya aktivitas bakteri pada suhu hangat.
Tanah berwarna kemerahan karena adanya sesquioxides dari besi.

Jenis tanah latosol sangan cepat kehilangan sifat kesuburannya karena pelindian yang
berlebihan telah menghilangkan nutrisi tanaman di semua lapisan tanahini, namun tanah
latosol menguntungkan bai pertumbuhan hutan hujan tropis yang luas, kawasan hutan lebat
yag sangat berhubungan dengan rezim basah- kering tropis.
2.Tanah Grumusol, adalah jenis tanah yang terdapat di daerah yang memiliki rata-rata curah
hujan tahunan antara 1.000 mm sampai dengan 2.000 mm. Tanah grumusol dapat
dimanfaatkan untuk tanaman padi, jagung, kapas, dan kedelai.

4
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

3.Tanah Regosol, adalah jenis tanah yang terdapat di daerah iklim beragam dengan
permukaan yang bergelombang. Tanah regosol terbentuk dari abu vulkanik dan pasir
pantai.Tanah regosol dapat dimanfaatkan untuk tanaman tembakau, kelapa, sayuran, dan
tebu.
4.Tanah Andosol, adalah jenis tanah yang terdiri atas abu vulkanik yang memiliki
kandungan organik tinggi dan sensitif terhadap pengaruh erosi. Tanah ini cocok untuk
tanaman kopi, teh, kina, pinus, dan sayuran.

Jadi, tanah yang berada di kebun raya Cibodas sangatlah banyak, perbedaan jenis
tanah itulah yang membuat setiap tanaman diberi kesesuain habitanya atau tempat hidunya
di kebun raya cibodas.

2. Iklim
Curah hujan rata – rata berkisar antara 1.000 – 1.500 mm/tahun, dengan curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan jumlah harian hujan efektif selama 1 tahun adalah
100 – 150 hari, namun demikian cuaca di Kabupaten Cianjur khususnya dan di Indonesia
pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini disebabkan oleh pemanasan global (global
warming) yang merupakan fenomena alam yang belakangan menjadi isu yang diisyaratkan
dan dipertimbangkan dalam pengembangan dan pembangunan wilayah di seluruh
dunia. Dalam konteks Kabupaten Cianjur, dampak pemanasan global cenderung akan
terasa di wilayah selatan yang berbatasan dengan Samudra Indonesia. Peningkatan muka
air laut dan tidak menentunya cuaca, merupakan salah satu dampak pemanasan global,
berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan dan petani dalam menentukan musim
tanam, bersuhu udara 17- 27 derajat.

3. Topogafi
Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit- bukit dengan ketinggian 1.275
mdpl, menurut Us Soil survey kemiringan lereng sekitar 14 – 20 % dengan beda tinggi 50-
200 meter. Untuk klasisfikasi panjang lereng merupakan lereng yang panjang menengah.

BEBERAPA TANAMAN YANG TERDAPAT DI KEBUN RAYA BOGOR

1. Kupa landak

Kupa landak (Eugenia edulis) adalah tanaman buah asal Brasil yang mempunyai
banyak cabang, sepintas penampilan buahnya mirip anggur hitam. Bentuk, warna, dan
tekstur dagingnya memang mirip. Buah matang berkulit ungu pekat kehitam-hitaman
dengan kulit tipis tapi kencang dan buah muda berwarna hijau. Kulit tipis yang membungkus
daging putih bening itu terasa lembut jika dikulum. Di Brasil kulit yang dikeringkan digunakan
sebagai obat diare, asma, atau radang .

5
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tanaman kupa landak dapat tumbuh dan berkembang baik di kebun Raya Cibodas di
ketinggian 1300-1425 m di atas permukaan laut. Induk kupa landak yang ada di Kebun Raya
Cibodas diperkirakan ditanam dengan usia lebih dari 50 tahun yang berada di vak I.G. 14-
14a. Dari induk kupa landak tersebut kini telah berkembang menjadi jutaan tanaman hasil
perkembangbiakan dari biji yang tersebar ke berbagai pelosok daerah khususnya di Jawa
Barat.

Kupa landak Jaboticaba dalam pertumbuhannya membutuhkan sinar matahari


langsung atau daerah yang agak ternaungi, dan dapat tumbuh dan berbuah dengan baik
pada jenis tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6,5. Tanaman ini toleran
terhadap angin tapi tidak tehadap udara asin laut

Kupa Landak sangat baik digunakan sebagai bahan bonsai, tanaman hias dan penghasil
buah, sehingga banyak diminati untuk dipelihara. Tanaman kupa landak mempunyai nilai
ekonomis tinggi dan terbukti dapat menyejahterakan masyarakat khususnya komunitas
petani bunga yang berada di sekitar Kebun Raya Cibodas.

2. Tanaman paku-pakuan

Tumbuhan paku merupakan sekelompok tumbuhan berpembuluh yang dalam istilah


botani dikenal sebagai Pteridophyta. Tumbuhan paku memiliki batang, daun, dan akar,
tetapi tidak mempunyai biji dan bunga namun menghasilkan spora sebagai alat
reproduksinya. Jenis tumbuhan paku dapat hidup di berbagai macam habitat yang sangat
luas, dari pegunungan terpencil hingga padang pasir.

Sampai saat ini Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi sebanyak 74 jenis paku-pakuan
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa manfaat tumbuhan paku antara
lain sebagai bahan pangan, tanaman hias dan kerajinan tangan. Paku-pakuan di Indonesia
telah lama digunakan masyarakat sebagai bahan baku obat tradisional, sebagai contohnya
adalah rambut-rambut halus pada paku kidang [Dicksonia blumei (Kunze) Moore] dan paku
simpai [Cibotium barometz (L.) J. Sm.] yang dipercaya sebagai obat luka untuk
menghentikan pendarahan.

3. Tanaman obat di kebun raya cibodas

Berbicara tentang obat mungkin akan identik dengan penyakit. Ada jenis obat yang
herbal dan ada juga yang tidak. Berbicara tentang obat herbal sebenarnya banyak orang
yang belum mengetahui bahwa masih banyak tanaman yang ada disekitar kita yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal. Kebun Raya Cibodas selain mengkoleksikan tanaman
keras juga mengkoleksikan berbagai tanaman obat. Nah di Kebun Raya inilah pengunjung
akan dapat menemui berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal yang
dikoleksikan di dalam sebuah satu petak kebun. Kebun ini mulai dibangun dan diresmikan
6
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

pada tahun 2005 atas Inisiator dari Mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kebun Raya
Cibodas Didin Ahmad Nurdin, S.Si. (alm.). Kebun ini memiliki luas ± 3000 m 2 dan dibangun
untuk mengoleksikan berbagai tanaman obat yang berasal dari berbagai daerah. Sampai
saat ini terdapat ± 164 jenis tanaman obat yang dikoleksikan di Kebun Raya Cibodas.

Berbagai contoh tanaman obat yang ada di Cibodas adalah Centella asiatica (L). Urb
atau yang sering kita kenal dengan pegagan atau antanan konon katanya dapat digunakan
sebagai obat peningkat daya ingat. Tanaman ini tumbuh liar di dekat sawah atau di dekat
selokan-selokan. Pegagan dapat dimakan secara langsung dapat juga untuk lalapan atau
campuran pembuatan asinan. Perbanyakan tanaman ini sangat mudah dilakukan yaitu
melalui stek akar.

Selain tanaman pegagan ada juga Euchresta horsfieldii (Lesch.) atau sering kita kenal
dengan Ki Jiwo ini termasuk ke dalam family Fabaceae. Euchresta horsfieldii atau sering
kita kenal dengan nama Ki Jiwo ini termasuk kedalam keluarga Polong-polongan. Tanaman
ini merupakan tanaman perdu yang umumnya tumbuh di hutan sekunder dan lereng gunung
dengan ketinggian 1300-2000 m dpl. Tanaman ini kebanyakan ditemukan di pegunungan
Tengger dan cara perbanyakannya juga mudah yaitu melalui biji dan stek batang. Ki Jiwo
memiliki biji yang berbentuk lonjong dan dipercaya dapat untuk mengobati batuk darah,
aprodisiak, pelancar air seni, mengurangi keputihan dan mengencangkan daerah
kewanitaan serta mempertahankan stamina.

4. Tanaman Sakura

Berdasarkan data dari index kwensis ternyata didunia ini ada 308 jenis Sakura, tetapi
menurut Kepala Seksi Konservasi ex-situ Nanang Suryana, S.S., di Kebun Raya Cibodas
baru memiliki 7 jenis Sakura yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus
yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus sp, Prunus arborea dan Prunus costata. Di Sakura
Garden untuk sekarang ini baru terdapat 5 jenis Sakura yaitu Prunus cerasoides,
Prunusyedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana dan Prunus sp, sedangkan jenis
yang dikoleksikan untuk saat ini ada tiga jenis yaitu Prunus arborea dari Java, Prunus
costata dari Irian / Papua dan Prunus cerasoidesdari Himalaya. Prunus cerasoides adalah
jenis Sakura tertua yang terdapat di Cibodas yaitu ditanam pertama kali tanggal 13 Mei
1971 sedangkan untuk Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus
sp berasal dari Hatta pada tahun 2002. Sakura Garden sendiri dibuat pada Maret 2007 –
Desember 2007 dengan luas 6.647 m2 dan dibuat untuk memperkaya taman tematik yang
ada di Kebun Raya Cibodas
Saat ini Kebun Raya Cibodas memiliki lebih sekitar 435 pohon baik yang koleksi
maupun yang non koleksi. Sakura berbunga 2 kali dalam satu tahun di Indonesia Menurut
kurator Rosaceae, disebabkan karena Kebun Raya Cibodas memiliki ketinggian yang
hampir sama dengan habitat asli dari Sakura. Selain itu kontur tanah dan cara perawatan

7
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

serta iklim itu juga yang mungkin menyebabkan terjadinya pembungaan Sakura bisa terjadi
2 kali dalam satu tahun. Sakura ternyata bias berbunga 2 kali dalam satu tahun yaitu sekitar
bulan januari- februari dan juli-angustus. Bungan ini mekarnya bias bertahan sekitar 4 hari,
masa yang diperlukan sejak tumbuh kuncup hingga gugur bunga adalah sekitar 1 minggu
5. Kantung semar

Kantong semar hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang
miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi. Tanaman ini bisa
hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, dan hutan gambut.
Karakter dan sifat kantong semar berbeda pada tiap habitat. Beberapa jenis kantong
semar yang hidup di habitat hutan hujan tropik dataran rendah dan hutan pegunungan
bersifat epifit, yaitu menempel pada batang atau cabang pohon lain. Pada habitat yang
cukup ekstrim seperti di hutan kerangas yang suhunya bisa mencapai 30º C pada siang
hari, kantong semar beradaptasi dengan daun yang tebal untuk menekan penguapan air
dari daun. kaki Gunung Gede-Pangrango merupakan habitast asli Nepenthes gimnafora.
(nama ilmiah) Kemampuannya untuk melumat serangga dan hewan kecil menjadi daya tarik
tersendiri bagi banyak orang.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa potensi
kebun raya cibodas sangat mumpuni untuk ditanami berbagai jenis tanaman dimana
tanaman yang memiliki perbedaan karakter mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan
fisik di wilayah kebun raya cibodas. Dimana kondisi lingkungan fisik di wlilayah Kebun Raya
Cibodas memiliki berbagai jenis tanah seperti latosol, grumusol,regosol dan andosol, iklim
yang memilki curah hujan rata-rata 1000-1500 mm/tahun dan topografi yang bergelombang
dan berbukit-bukit.

8
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Efendi,Muhammad. Puspitasari ,Dwi Novia. Lestriani,Yetty. Tatang. 2016. Pendataan Jenis


Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Cibodas untuk Materi Pelayanan Pendidikan
Lingkungan.Volume10,No.2(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah/article/view/5209/
pdf). di akses pada tanggal 15 Desember 2017

Imam Surya, Muhammad.Lailati, Masfiro, dkk. Oktober 2013.Konservasi Tumbuhan di


Kebun Raya Cibodas sebagai Penyelamat Keanekaragaman Hayati Pegunungan di
Indonesia. (file:///C:/Users/Tania/Downloads/2013Suryaetal.LokakaryaKLH.pdf). di akses
pada tanggal 16 Desember 2017

Taufik. 2016.Geomorfologi. Universitas Gajah Mada (http://taufik.staff.ugm.ac.id/wp-


content/uploads/Bahan-3-PJ Geomorfologi.pdf) di akses pada tanggal 17 Desember 2017

Juo , et al, 2003, tropic of cancer. Di akses pada tanggal 16. Desember Taufik. 2016.
Geomorfologi. Universitas Gajah Mada. (http://.www.mengenal-jenis-jenis-tanah-di-
indonesia.html)

Cibodas Botanic Gardens. 2009-2017. Koleksi tanaman obat.


(http://www.krcibodas.lipi.go.id/tanamanobat.php). di akses pada tanggal 16 Desember
2016
Bakosurtanal, 2009, Peta Administrasi Kabupaten Cianjur

BNPB Cianjur 2013, karakteristik Kabupaten Cianjur


Cibodas Botanic Gardens. 2009–2017. Taman Sakura di Kebun Raya Cibodas
(http://www.krcibodas.lipi.go.id/sakura.php).di akses pada tanggal 17 desember 2017
Cibodas botanic Gardens. 2009-2017. Koleksi Paku-Pakuan di Kebun Raya Cibodas
(http://www.krccibodas.lipi.go.id/pakuPakuan.php). di akses pada tanggal 16 Desember
2017

9
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

AKLITIMATISASI TANAMAN KINA DI KEBUN RAYA CIBODAS


ACCLIMATIZATION OF QUININE PLANTS IN CIBODAS BOTANICAL GARDEN

Alfira Putri Ghaisani1), Anis Sakinah Aryuningka1), Dimas Putrapangestu1), Geraldo


Bangun Apriandi1), Messy Govinda Marhaenis1), Rizky Fani Syahrahma 1), Ode
Sofyan Hardi2).
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail: geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT
The quinine tree, which has a Latin name Cinchona calisaya, is a rare tree.
Generally, one of these herb plants can be found in the tropical rainforests. We know
that Indonesia is the one of the place that are still planted with quinine trees because
of its location in Equator which indicates Indonesia is a tropical region. More than a
century and a half ago 1852, in Cibodas, Cianjur the first herbaceous cinnamon
(Cichona calisaya Wedd) tree in Indonesia has planted by Johannes Ellias Teysmann.
The location was originally part of the Bogor Botanical Garden as an acclimatization
area (climate adjustment) for the types of plants imported from abroad that can not
grow well in Bogor. Then the acclimatization area was developed into a Botanic
Garden named Bergtuin te Tjibodas or Cibodas Mountains Garden.
Keywords : Ecosystem, Quinine Tree, Climate, Cibodas.

ABSTRAK

Pohon kina yang mempunyai nama latin Cinchona calisaya,adalah termasuk


pohon yang telah langka. Umumnya, satu tanaman herbal ini mampu ditemukan di
hutan hujan tropis. Seperti yang diketahui, Indonesia menjadi salah satu tempat yang
masih banyak ditanami pohon kina karena letaknya di Ekuator, yang menandakan
Indonesia adalah wilayah tropis. Lebih dari satu setengah abad yang lalu, tepatnya
pada tahun 1852, di Cibodas, Cianjur, ditanam salah satu pohon herbal yaitu kina
(Cichona calisaya Wedd) yang pertama di Indonesia. Penanaman kina tersebut
dilakukan oleh Johannes Ellias Teysmann. Lokasi tersebut mulanya adalah bagian

10
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dari Kebun Raya Bogor sebagai areal aklimatisasi (penyesuaian terhadap iklim) untuk
jenis-jenis tanaman yang didatangkan dari luar negeri yang tidak dapat tumbuh baik
di Bogor. Kemudian areal aklimatisasi tersebut dikembangkan menjadi Kebun Botani
yang diberi nama Bergtuin te Tjibodas atau Kebun Pegunungan Cibodas.

Kata Kunci : Ekosistem, Pohon Kina, Iklim, Cibodas.

PENDAHULUAN
Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan ex situ yang memiliki koleksi
tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion,
tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi,
penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan (PP RI No. 93 Tahun 2011).
Berdirinya Kebun Raya menandai tegaknya kekuasaan Belanda dengan
dimulainya kegiatan ilmu pengetahun Biologi, terutama bidang botani di Indonesia
secara terorganisasi. Pada awal perkembangannya, Kebun Raya Cibodas (KRC)
merupakan salah satu cabang Kebun Raya Bogor yang ditujukan untuk mengoleksi
tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan tanaman sub-tropis di mana awal
mula tanaman yang ditanam di kebun raya cibodas ialah kina.
Tanaman kina (Chincona spp.) merupakan tanaman perkebunan agro-industri yang
memiliki nilai ekonomis. Kulit ina sejauh ini masih dibutuhkan dunia, terutama sebagai
bahan obat malaria. Walaupun penyakit malaria kini dinyatakan tak begitu banyak di dunia,
namun berbagai produk yang membutuhkan kina sebagai bahan dasarnya masih banyak,
misalnya sebagai bahan baku obat penyakit jantung, minuman ringan, garam kina,
campuran bahan peledak, kosmetika, dan lain-lain (Santoso et al., 2004).

Keberadaan pohon kina (sebagai obat malaria) di negeri ini memiliki perjalanan yang
cukup panjang. Tanaman kina pertama kali di Pulau Jawa berasal dari kiriman kebun
percobaan di Leiden, Belanda. Pada tahun 1852, bibit pohon kina tersebut dibawa ke Pulau
Jawa. Namun karena lama di perjalanan, bibit tersebut tiba dalam keadaan sudah layu.
Seorang hortulanus (pengawas) Kebun Raya bernama Teysman berhasil mengambil
steknya dan akhirnya berhasil tumbuh. Pohon itu merupakan pohon kina pertama yang
tumbuh di luar Amerika Latin.(sebelumnya Inggris dan Perancis telah mencoba di negeri
jajahan Afrika, namun karena iklimnya tidak cocok, maka tak sebatangpun bibit kina yang
tumbuh). Konon, pohon kina berasal dari sebuah negara di Amerika Latin bernama Peru.
Sejarah penanaman kina di Nusantara tidak terlepas dari sejarah kedatangan orang-
orang Eropa ke Nusantara. Kina memiliki peran amat penting bagi mereka yang bekerja di
daerah baru beriklim tropis, dimana banyak di antara mereka terserang penyakit malaria
akibat hutan-hutan dibabat untuk dijadikan perkebunan, sehingga nyamuk-nyamuk
kehilangan habitatnya. Di Nusantara budi daya tanaman kina dirintis oleh Frans Wilhem
Junghuhn, seorang dokter dan peneliti berkebangsaan Jerman yang bertugas di Hindia
11
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Belanda. Kulit kina yang dijadikan bahan baku obat malaria, pertama kali didatangkan ke
Eropa pada tahun 1632. Dalam kurun waktu setengah abad kemudian, perannya sebagai
obat menjadi sangat penting.
Dalam hal proses penanaman kina, dilatarbelakangi dengan adanya hal yang perlu
dikaji didalamnya seperti kelembapan dan tekstur tanah. Dua hal tersebut penting untuk
pertumbuhan tanaman, terkait dengan ketersediannya air bagi tanaman dan perkembangan
akar tanaman. Dengan diketahuinya karakteristik lahan ini akan mampu memudahkan
pemilihan dan penetapan komoditas yang sesuai untuk di kembangan di suatu wilayah.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara tanaman kina
menyesuaikan diri di wilayah Kebun Raya Cibodas, yang terletak di Kompleks Hutan
Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur. Penelitian ini dilakukan pada
hari Rabu, 22 November 2017.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini ialah metode observasi atau
pengamatan langsung di wilayah Kebun Raya Cibodas. Sampel dari penelitian ini adalah
tanaman kina yang berada di Kebun Raya Cibodas. Wilayah Kebun Raya Cibodas tersebut
merupakan wilayah yang cocok untuk melakukan penelitian tentang aklimatisasi tanaman
kina. Kami melakukan pengamatan langsung ke lapangan serta mendengarkan pemaparan
yang disampaikan oleh pemandu yang terdiri dari tiga pemandu untuk masing-masing
kelompok (tiga kelompok), yang memberi arahan dan penjelasan mengenai tanaman kina
yang terdapat di Kebun Raya Cibodas. Penelitian ini selain bersumber pada hasil
pengamatan langsung di lapangan, juga bersumber dari buku serta jurnal yang diakses
melalui internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebun Raya Cibodas terletak di kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa
Cimacan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tepat berada di kaki Gunung
Gede Pangrango, dengan ketinggian 1.275 mdpl. Luasnya mencapai 84,99 hektar. Kebun
raya ini didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann sebagai cabang dari
Kebun Raya Bogor yang memiliki curah hujan 2.950mm per tahun dengan temperature rata-
ratanya sekitar 17-27 derajat Celcius sehingga kebun botani ini dikhususkan untuk
tumbuhan dataran tinggi basah tropic. (R. Subekti. 2009)

12
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(Gambar Peta Topografi Gn. Gede Pangrango)


Sumber: http://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-topografi-gunung-
gede.html

Karena dari kondisi alamnya yang masih alami serta lokasinya yang berada di dekat
gunung membuat Kebun Raya Cibodas juga merupakan lembaga konservasi flora ex-situ
dimana banyak tumbuhan yang dari luar negeri ditanam serta dilestarikan di Kebun Raya
Cibodas, dengan daerahnya yang masih asri dan alami membuat tempat ini sangat nyaman
untuk beristirahat sambil menikmati keindahan berbaai jenis flora yang berasal dari
Indonesia dan negara lain, salah satunya tanaman kina.
Kina merupakan tanaman yang pertama kali ditanam di Kebun Raya Cibodas pada
tahun 1852, tanaman tersebut berasal dari lereng Pegunungan Andes yang terletak di
sekitar Peru dan Ekuador wilayah Amerika Selatan. Oleh sebab itu, tanaman kina sangat
khas hidup di wilayah hutan hujan tropis. Wilayah Kebun Raya Cibodas sendiri salah satu
lahan yang iklimnya sama dengan hutan hujan tropis karena wilayahnya yang selalu
diguyuri hujan sepanjang tahun sehingga merupakan daerah yang sejuk.

(klasifikasi iklim junghuhn)


Sumber: siswapedia.com

13
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tanaman kina memiliki beberapa karakteristik sebagai syarat untuk tumbuh, yakni
tanaman tersebut memerlukan penyinaran matahari yang tidak terlalu terik dan hanya
tumbuh pada temperature berkisar 13 sampai 21 derajat celcius dengan curah hujan yang
ideal adalah 2.000 sampai 3.000 mm pertahun merata sepanjang tahun. Tinggi tajuk kina
dapat mencapai 17 m seiring dengan pelestariannya dan kondisi lingkungannya baik. Di
daerah yang terdapat angin kencang tanaman ini tidak dapat tumbuh karena angina yang
kencang dapat merusak cabang dan daunnya menjadi gugur. Selain itu tanah yang cocok
untuk tanaman kina ialah tanah yang gembur, subur, banyak mengandung bahan organic,
tidak bercadas serta berbatu. Keasaman tanah yan dimiliki kina antara 4,6 sampai 6,5
dengan Ph optimum 5,8. (Solihat. 2013)

Perbandingan antara keduanya dapat dilihat bahwa ada kesamaan pada iklim
tanaman kina terhadap iklim di wilayah Kebun Raya Cibodas sehingga proses penanaman
kina dapat terus berjalan walaupun pada awal mulanya harus mengalami pembiasaan atau
penyesuaian kina di wilayah Cibodas.

Perjalanan tumbuhnya kina di Kebun Raya Cibodas tentunya tidak langsung berhasil
tumbuh. Berdasarkan pada pernyataan sebelumnya bahwa kina saat pertama kali ditanam
mengalami kegagalan dalam proses pertumbuhannya, hal itu disebabkan karena kondisi
fisiologis kina pada saat dibawa ke Indonesia oleh Frans Wilhem Junghuhn mengalami layu.
Pada akhirnya penanaman kina tetap dilanjutkan oleh seseorang bernama Teysmann yang
mengambil stek dari batang kina, maka penanaman dilakukan dengan cara stek sambung
Perawatan dan budi daya kina dengan stek sambung ada dua cara, yaitu pada
batang kina yang bernama batang bawah succi dan batang bawah ledger. Adapun batang
bawah succi berasal dari batang muda atau tunas-tunas dari bekas tebangan. Bukan dari
cabang. Bahan stek diambil setelah tunas berumur 8 sampai 12 bulan dan mempunyai
ukuran sebesar pensil. Kemudian batang atas ledger dipilih dari klon yang dianjurkan.
Pohon induk ditanam pada jarak 1,25 x 1,25 cm. lokasi kebun dipilih datar dekat dengan
pembibitan pohon induk yang siap diambil. (Ragam. 2015)

Adapun beberapa macam kina antara lain ada dua jenis tanaman, yaitu Cinchona
succirubra Pavon et Klot dan Cinchona lederiana moens yang sudah dijabarkan bagaimana
cara stek sambung pada kina di kedua jenis tersebut. pada jenis C. ledgeriana paling
banyak ditanam karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, hal itu di sebabkan kina memiliki
manfaat yang penting bagi kesehatan dan merupakan obat dari berbagai penyakit yang
tentunya paling terkenal penyakit malaria. Selain mengatasi malaria manfaat ekstrak dari
kina dapat meredakan gangguan pencernaan, mengatasi flu, menyehatkan jantung,
membantu dalam pengobatan penyakit kanker, mengatasi gangguan pembuluh darah, dan
sebagainya. khasiat tersebut yang membuat produksi kina hingga sekarang masih terus
dilakukan. (Adelia. 2017)

14
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SIMPULAN
Kebun Raya Cibodas yang memiliki atmosfir udara sejuk dan berada di bawah kaki
Gunung Gede Pangrango membuat daerah ini menjadi tempat konservasi flora ex-situ dari
berbagai keanekaragaman hayati. Keanekaragaman baik dari Indonesia maupun luar
negeri yang salah satunya ialah tanaman kina yang dijuluki sebagai ‘bule Junghuhn’, karena
pada awalnya Kebun Raya Cibodas ingin dijadikan tempat perkebunan kina namun karena
mengalami hambatan pada saat proses mobilisasi sehingga kina yang didatangkan dari
Amerika Selatan tidak dapat tumbuh. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara
penanaman stek sambung berdasarkan latar belakang dari iklim daerah asal tanaman kina
terhdap iklim di Kebun Raya Cibodas, keduanya memiliki kesamaan dalam kondisi iklim.
Sehingga proses penanaman dapat terus berjalan walaupun pada awal mulanya tanaman
kina tidak langsung berhasil tumbuh di Indonesia.

15
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA
Abraham dan Aryupti. 2010. Penetapan kelembapan, Tekstur Tanah, dan Kesesuaian
Lahan untuk Tanaman Kina (Cinchona spp.) di Sub Das Cikapundung Hulu Melalui Citra
Satelit Landsat-TM Image. Bandung: Jurnal Agrikultura. Vol. 21,No.1: 85-92.

Imron dan Tahadi. 2005. Pengaruh NAA dan IBA Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tunas Kina (Cinchona Succirubra). Bogor: Jurnal Bioteknologi Pertanian.
Vol. 10, No. 2: 45-50.
Purwantoro, Subekti. 2009. Kebun Raya Cibodas: 11 April 1852-11 April 2000. LIPI. Bogor.
Nofrizal. 2012. Analisis dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid dari Tanaman Kina. Jambi:
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Vol. 14, No. 2: 59-64.

Petanihebat. 2014. Mengenal Tanaman Kina. Diambil dari:


www.petanihebat.com/2014/10/mengenal-tanaman-kina.html (diakses pada 3 Desember
2017).
Artikelpopuler. 2010. Diawali dengan Penanaman Pohon Kina, Kebun Raya Cibodas,
Prakarsa Ahli Botani Belanda. Diambil dari: www.lipi.go.id/berita/diawali-dengan-
penanaman-pohon-kina-kebun-raya-cibodas-prakarsa-ahli-botani-belanda/5530 (diakses
pada 16 Desember 2017)
Matanasi, Petrik. 2017. Si Bule Junghuhn, Kawah Putih, dan Kina. Diambil dari:
www.tirtio.id/si-bule-junghuhn-kawah-putih-dan-kina-cvjv (diakses pada 6 Desember 2017)
Solihat, Kodar. 2013. Indonesia Raja Kina. Diambil dari:
www.disbun.jabarprov.go.id/index.php/artikel/detailartikel/27 (diakses pada 16 Desember
2017)
Budidayapetani. 2013. Budi Daya Kina. Diambil dari: www.budidaya-
petani.com/2013/kina.html (diakses pada 17 Desember 2017)
Ragam. 2015. Pohon Kina. Diambil dari: www.jurnalasia.com/ragam/pohon-kina (diakses
pada 17 Desember 2017)
Marista, Adelia. 2017. Mengenal Pohon kina, Tanaman Hebat dengan Segudang Manfaat.
Diambil dari: www.msn.com (diakses pada 17 Desember 2017)
Sriyadi. 2006. Komunikasi Pribadi. Pusat Penlitian Teh dan Kina. Gambung. Bandung

Santoso. 1988. Tuntunan Budidaya Kina. Balai Penelitian Teh dan Kina. Gambung. 70 hlm

16
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

MACAM RAGAM TUMBUHAN PAKU-PAKUAN DI KEBON RAYA CIBODAS


VARIOUS KINDS OF PLANTS PTERIDOPHYTA IN KEBON RAYA CIBODAS

Alfiyatus Salimah1), Galang Rizki Alfitroh1), Ilyas Darniz Darsono1), Kurrota A’yun
Oktaviani1), Nur Khalizah1), Pratiwi Trianingtias1), Ode Sofyan Hardi1).

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT

Cibodas Botanical Garden (KRC) as an ex-situ conservation area has a collection of


plants one of which is a medicinal plant. Cibodas Botanical Gardens (KRC) with an area
of 124 Ha. Kebun Rya Cibodas was founded by Ellias Teysman on April 11, 1852. We
conducted a study to find out the nail plants in Cibodas Botanical Garden. The method
used in this research is field survey and data analysis descriptively. Cibodas Botanical
Gardens has collected 27 tribes, 59 genera, 100 species, 136 numbers and 162
specimens of ferns and lycophyte in the thematic collection of ferns. The tribe with the
highest number is Dryopteridacae, Polypodiaceae and Pteridaceae. While other types of
nails are also widely found in KRC such as Asplenium, Adiantum, Huperzia, and others.
Characteristic spikes in KRC differ from each other from rizom, leaf type, ukel, and
substrate. Most types of packs in the KRC have the potential to be ornamental, and some
are potentially medicinal plants.
Keywords: diversity, Pteridophyta, description, Cibodas Botanical Garden

ABSTRAK

Kebun Raya Cibodas (KRC) sebagai kawasan konservasi ex-situ memiliki berbagai
koleksi tumbuhan salah satunya tumbuhan obat. Kebun Raya Cibodas (KRC) dengan
luas area 124 Ha. Kebun Rya Cibodas didirikan oleh Ellias Teysman pada tanggal 11
April 1852. Kami melakukan penelitian untuk mengetahui tumbuhan paku yang ada di
Kebun Raya Cibodas. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah survei
lapangan dan analisa data secara deskriptif. Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi 27
suku, 59 marga, 100 jenis, 136 nomor dan 162 spesimen paku pakuan dan lycophyte di
koleksi tematik paku pakuan. Suku dengan jumlah terbanyak adalah Dryopteridacae,
Polypodiaceae dan Pteridaceae. Sedangkan jenis paku yang lain juga banyakdijumpai di

17
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KRC seperti Asplenium, Adiantum, Huperzia, dan lain-lain.Karakteristik paku di KRC


berbeda satu sama lain mulai dari rizom, tipe daun,ukel, dan substrat. Kebanyakan jenis
pakua - pakuan di KRC berpotensi sebagaitanaman hias, dan beberapa berpotensi
sebagai tanaman obat.
Kata kunci: keanekaragaman, Pteridophyta, deskripsi, Kebun Raya Cibodas

PENDAHULUAN
Kebun Raya cibodas (KRB) resmi berdiri pada 11 April 1952, dengan penanaman
awal tumbuhan ialah kina. Kina dianggap tanman yang dapat menghasilkan ekonomi
yang tinggi. Dahulu Kebun Raya Cibodas bernama Pasir Cibodas, nama tersebut
merupakan nama yang diberikan oleh negara Bolivia dan Prancis. Akan tetapi pada
zaman junghun tumbuhan kina tidak cocok lagi di tanam di dataran rendah, kemudian
tumbuhan kina tersebut dipindahkan ke Bandung.
Letak Kebun Raya Cibodas ini berada di desa Cimacan kota Cianjur, berada dikaki
gunung Gede Pangrango Jawa Barat. Adapun di Kebun Raya Cibodas ini mengolah
tumbuhan dengan konsep eksitu, dimana tanaman yang ada di kebun raya cibodas
berasal dari luar dan diaklitimasi atau penyesuaian tumbuh pada tumbuhan agar dapat
tumbuh di tempat yang berbeda.

Kebun Raya Cibodas mempunyai luas kurang lebih 84,99 Ha, dengan koleksi
tanaman mencapai 1400 jenis tanaman. Rata-rata curah hujan dikebun Raya Cibodas
ialah 2000 ml/th, kelembaban 80%, suhu udara 18 0C dengan ketinggian 1300-14425
mdpl. Kebun Raya Cibodas sering dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan, kawasan
pwriwisata dan kawasan jasa lingkungan, dengan demikian dapat dicirikan bahwakebun
raya cibodan mempuyai ciri yang berbeda dengan Kebun Raya yang lain. Pada Kebun
Raya Bogor jenis tamanan cenderung rendah, sedangkan di kebun raya cibodas jenis
tanamnanya cenderung tinggi, berbeda pula dengan Kebun Raya di Purwodadi yang
berada di dataran rendah dengan jenis tanaman kerdil dan berbeda juga dengan Kebun
Raya Eka karya di Bali yang berada di dataran tinggi tetapi kondisi suhu dan kelembaban
cenderung kering.

18
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragam tanaman paku-pakuan
yang ada di Kebun Raya Cibodas yang terletak di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu Tanggal 22
November 2017. Dilakukan di KawasanKebun Raya Cibodas, Bogor, Jawa Barat. Metode
penelitian yang dipakai menggunakan metode penelitian deskriptif dan observasi di
daerah Kawasan Kebun Raya Cibodas dan sekitarnya.

Populasi dari penelitian ini adalah Tanaman Paku-Pakuan yang ada di Kawasan
Kebun Raya Cibodas. Sampel dari penelitian ini adalah Tanaman Paku-Pakuan yang ada
di Kawasan Kebun Raya Cibodas.Paku-Pakuan yang ada di Kawasan Kebun Raya
Cibodas sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Tidak hanya melakukan metode
penelitian deskriptif, kami juga melakukan pengamatan langsung atau Observasi di
wilayah Kebun Raya Cibodas dengan terjun langsung kelapangan dan melakukan
pengamatan keadaan sekitar khususnya mengamati Tanaman Paku-Pakuan dan juga
mendengarkan pemaparan langsung yang disampaikan oleh pemandu atau petugas
Kebun Raya Cibodas yang memberikan bimbingan, petunjuk dan penjelasan mengenai
Kawasan Kebun Raya Cibodas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tumbuhan paku merupakan sekelompok tumbuhan berpembuluh yang dalam


istilah botani dikenal sebagai Pteridophyta. Tumbuhan paku memiliki batang, daun, dan
akar, tetapi tidak mempunyai biji dan bunga namun menghasilkan spora sebagai alat
reproduksinya. Jenis tumbuhan paku dapat hidup di berbagai macam habitat yang sangat
luas, dari pegunungan terpencil hingga padang pasir. Koleksi tanaman paku-pakuan yang
ada di Kebun Raya Cibodas terletak di vak.
Sampai saat ini Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi sebanyak 74 jenis (Mei
2013) paku-pakuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa manfaat
tumbuhan paku antara lain sebagai bahan pangan, tanaman hias dan kerajinan tangan.
Paku-pakuan di Indonesia telah lama digunakan masyarakat sebagai bahan baku obat
tradisional, sebagai contohnya adalah rambut-rambut halus pada paku kidang [Dicksonia
blumei (Kunze) Moore] dan paku simpai [Cibotium barometz (L.) J. Sm.] yang dipercaya
sebagai obat luka untuk menghentikan pendarahan.

Koleksi Paku-pakuan Kebun Raya Cibodas melalui penelusuran database Sistem


Informasi Registrasi Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi sebanyak 27 suku, 59 marga,
100 jenis, 136 nomor koleksi dan 162 spesimen paku-pakuan dan Lycophyte di Koleksi

19
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tematik paku-pakuan. Suku dengan jumlah koleksi terbanyak adalah Dryopteridaceae,


Polypodiaceae, dan Pteridaceae.

Sekitar 20 persen dari paku-pakuan yang terdapat di Pulau Jawa telah dikoleksi di
Kebun Raya Cibodas (Backer dan Posthumus 1939). Koleksi saat ini didominasi oleh
paku-pakuan dari kawasan Jawa Barat, koleksi lainnya berasal dari Pulau Sumatera,
Sulawesi dan Papua. Koleksi merupakan hasil eksplorasi maupun sumbangan.
Koleksi tertua ditanam pada tahun 1930, antara lain Diplazium Bantamense,
Deparia Petersenii, dan Dipteris Conjugata. Koleksi paku-pakuan tua lainnya ditanam
pada tahun 1942, 1963, dan 1988. Koleksi termuda ditanam pada tahun 2013. Pada tahun
2013 terjadi penambahan koleksi yang cukup signifikan karena adanya pemindahan
paku-pakuan di lath house dijadikan sebagai koleksi tematik paku-pakuan. Sebelumnya
paku-pakuan di lath house bukan merupakan koleksi tematik kebun raya. Pengelolaan
koleksi paku-pakuan berada di bawah Kasie Konservasi Eks Situ melalui PUP Tematik
dan Pembibitan. Pemeliharaan dan perawatan koleksi dilakukan oleh 1 orang pemelihara
kebun, 1 orang perawat koleksi dan 1 orang pengawas tematik.

Untuk memelihara koleksi yang semakin bertambah perlu dilakukan penambahan


personel terutama untuk pemelihara kebun. Jika ditinjau dari asal koleksi penanaman
koleksi luar Pulau Jawa perlu ditingkatkan agar mewakili paku-pakuan yang ada di
kawasan Indonesia bagian barat.

Koleksi paku-pakuan yang ada saat ini didominasi oleh paku-pakuan terestrial.
Kebun Raya Cibodas belum memiliki tempat khusus untuk koleksi paku epifit sehingga
koleksi paku epifit masih sangat sedikit. Suku-suku yang dominan di koleksi memang
memiliki marga dan jenis yang banyak. Di seluruh dunia diperkirakan sekitar ada 40-45
marga dan 1700 jenis suku Dryopteridace, Polypodiaceae sekitar 56 marga dan 1200
jenis, serta Athyriaceae sekitar 15 marga dan 700 jenis (Smith et al. 2006). Koleksi paku
epifit yang ada saat ini ditanam bersama koleksi terestrial dengan melakukan modifikasi
tempat tumbuh. Beberapa koleksi ditanam pada batang paku tiang dalam kebun koleksi.
Sebagian lagi ditanam di tanah yang telah diberi cacahan pakis sebagai alas.

Potensi terbesar dari paku-pakuan adalah sebagai tanaman hias (Hoshizaki dan
Moran 2001). Pemanfaatan lainnya masih sangat sedikit. Untuk kawasan di sekitar Kebun
Raya Cibodas selain sebagai tanaman hias, pemanfaan paku-pakuan adalah sebagai
media tanam. Akar paku tiang (Cyatheaceae) dan Asplenium nidus banyak dipakai
sebagai media tanam anggrek atau tumbuhan epifit lainnya.
Kebun Raya Cibodas telah berhasil memperbanyak paku-pakuan melalui spora,
yaitu dua jenis paku pohon Cyathea contaminans dan Dicksonia blumei. Kebun Raya
Cibodas juga melakukan kegiatan konservasi Dicksonia blumei dengan melakukan
20
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

penguatan populasi (Reinforcement) dan pendidikan lingkungan di Kawasan Gunung


Tangkuban Perahu. Sebagian hasil perbanyakan juga ditanam di sekitar kawasan.
Keberadaan paku pohon di alam sangat penting karena selain manfaat ekonomi (Ong
2003), paku tiang secara ekologis merupakan habitat satwa dan tumbuhan serta sebagai
penahan erosi.

Paku-pakuan yang tumbuh liar di Kebun Raya Cibodas memiliki keragaman yang
tinggi. Lebih dari 20 Persen jika dibandingkan dengan total jumlah jenis di Pulau Jawa,
sekitar 500 jenis (Backer dan Posthumus 1939). Jenis-jenis paku liar didominasi paku
epifit. Tumbuhan epifit mendominasi kawasan tropis, diperkirakan sebesar 25 persen dari
tumbuhan berpembuluh (Nieder et al. 2001). Menurut Wolf dan Flamenco (2003)
sebagian besar tumbuhan epifit berada di hutan hujan pegunungan dan dataran tinggi.
Ketersediaan pohon inang berupa tanaman koleksi maupun pohon sisa diduga
mendukung hal ini.

Keberadaan paku liar didukung juga dengan adanya kawasan berhutan atau
remnant forest di dalam kebun raya mencakup sekitar 10 persen dari luas kawasan
(Mutaqien dan Zuhri 2011). Secara umum gangguan terhadap jenis-jenis liar di Kebun
Raya Cibodas sangat minim. Hal yang menjadi catatan bagi manajemen kebun raya
adalah pada saat kegiatan pemeliharaan kebun agar tidak membuang atau membabat
paku liar yang ada dalam kawasan. Potensi paku liar epifit ini dapat dimanfaatkan untuk
menambah koleksi paku-pakuan kebun Raya Cibodas.
Potensi terbesar dari paku-pakuan liar adalah sebagai tanaman hias. Potensi
lainnya sebagai obat-obatan dan pangan. Paku liar sebagai tanaman hias diantaranya
Asplenium nidus, Drynaria pleuridioides dan Pteris biaurita. Jenis-jenis paku tersebut
banyak diperdagangkan masyarakat sekitar Kebun Raya sebagai tanaman hias. Jenis
paku tiang (Cyatheaceae) juga merupakan paku dengan sejumlah potensi termasuk
sebagai tanaman hias outdoor. Lycophyte yang berpotensi sebagai obat adalah Huperzia
dari suku Lycopodiaceae (Ma 2005). Secara liar ditemukan 4 jenis dari suku ini di Kebun
Raya yaitu Huperzia phlegmaria, Huperzia squarrosa, Huperzia gnidioides, dan
Lycopodiella cernua. Kandungan senyawa Huperzine dapat mengobati penyakit
alzheimer dan berbagai penyakit terkait syaraf dan otak. Kebun Raya Cibodas
merupakan habitat yang sesuai bagi paku-pakuan dan Lycophyte. Kebun Raya Cibodas
telah mengonservasi secara ex situ 140 nomor koleksi paku-pakuan di Koleksi Paku
Kebun Raya Cibodas.
Potensi terbesar paku-pakuan di Kebun Raya Cibodas adalah sebagai tanaman
hias. Paku epifit mendominasi paku-pakuan yang tumbuh liar sedangkan paku-pakuan
koleksi didominasi oleh paku teresterial. Penambahan koleksi baru bagi Kebun Raya
Cibodas dapat dilakukan dengan pembangunan koleksi khusus paku epifit. Dengan
21
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

demikian penambahan koleksi baru akan signifikan karena masih banyak paku epifit yang
belum dikoleksi. Hutan sisa (remnant forest) di dalam kawasan perlu dipertahankan
karena menyimpan keanekaragaman jenis paku-pakuan yang tinggi sehingga secara
tidak langsung Kebun Raya Cibodas telah berkontribusi dalam konservasi in situ
pakupakuan.

Hasil observasi:
1. Tumbuhan paku (cyateacontaminan)

1. Wilayah asal flora


Wilayah asal tumbuh ialah Indonesia, kebanyakan tumbuhan paku tumbuh
di indonesia memiliki empat musim dan penyinaran matahari sepanjang tahun
dan curah hujan yang cukup baik sehingga tumbuhan paku banyak yang
tumbuh di wilayah indonesia.

2. Habitat tumbuhan
Tumbuhan paku hidup disegala tempat yang lembab di tempat kering dan
terbuka berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan
sejati karena mempunyai akar, batang dan daun oleh karena itu tumbuhan paku
termasuk kormophyta berspora. Secara anatomi tumbuahn pauku dapat
melakukan fotosintesis degan baik seperti xilem dan floem untuk mengangkut air
dan garam dari akar ke batang sampai ke daun.
Habitat tumbuhan paku ada yang didarat ada pula yang tumbuh di air dan ada yang
menempel pada tumbuhan lain. Saat masih muda tumbuhan paku biasanya
daunnya menggulung dan bersisik.
Tumbuhan paku bereda dengan tanaman lainya yang tumbuh langsung dari
biji, akan tetapi tumbuhan paku tumbuh dari spora. Tumbuhan paku merupakan
tumbuhan kuno, konon fosil tumbuhan paku yang pertama ada sekitar 360 juta
tahun yang lalu, jauh lebih tuadaripada dinasaurus.
Tumbuhan paku mempunya ukuran yang bervariasi dari mulai 2 cm,
misalnya pada tumbuhan paku yang tumbuh di air, sampai degan tumbuhan paku

22
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

di darat yang bisa mencapai ukiran 5 meter contohnya paku tiang (Sphaeropteris).
Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai
tinggi 15 meter. Brntuk tumbuhan paku bervariasi seperti, berbentuk lembaran,
perdu atau pohon, dan tanduk rusa.
Siklus hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau
metagenesis antara fase gametofit dan fase spororfit, kedua fase ini berlangsung
secara bergantian. Sporofit pada tumbuhan paku adalah tumbuhan paku itu sendiri
yang menghasilkan spora pada daunnya,sporofit meripakan fase dominan pada
proses pergiliran keturunan tumbuhan paku, sedangkan spora yang dihasilkan
akan tumbuh apabila jatuh ditempay yang lembab dan basah.

3. Zona Geografi Tumbuhan

Tumbuhan paku berada pada zona paleotropical region

4. Manfaat

Manfaat tumbuhan paku diantaranya ialah:

• Tumbuhan paku dapat dijadikan obat herbal


• Sebagai hiasan atau tanaman hias

2. Paku gajah

Kingdom: Plantae (tumbuhan)


Divisi :pteridopyta (paku-pakuan)
Kelas : Marattiopsida
Ordo :Marattiales
Famili : Marattiaceae
Genus : angiopteris
Spesies :angiopteris Avecta
23
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

a. Asal wilayah
Wilayah asal tumbuh ialah Indonesia, kebanyakan tumbuhan paku tumbuh
di indonesia memiliki empat musim dan penyinaran matahari sepanjang tahun dan
curah hujan yang cukup baik sehingga tumbuhan paku banyak yang tumbuh di
wilayah indonesia.

b. Habitat tumbuhan
Habitat Angiopteris Avecta adalah hutan primer – sekunder di daerah tropis
dan sub tropis. Jenis ini sering terdapat di dekat sungai yang ternaung , tempat
miring, sepanjang jalan kecil ditempat terbuka dihutan. Ditemukan mulai ketinggian
0-1.200 mdpl, tersebar luas didaerah tropis mulai Madagaskar dan Asian Tropis,
sepanjang Asia tenggara sampai australia.

c. Zona geografi tumbuhan


Zona tumbuhan ini berada pada zona paleotropical region

d. Siklus hidup
Dalam siklus hidup pteridopyta jugater dapat perganitian generasi.
Perkembangbiakan Angiopterus Avecta sama dengan tumbuhan paku lainnya
yaitu dengan menggunakan spora. Individu yang menghasilkan gamet disebut
gametofit dan merupakan generasi yang haploid. Setelah terjadi fertilisasi akan
membentuk zigot yang merupakan permulaan dari keturunan generasi yang
haploid. Kemudian dari sini terbentuk individu yang diploid dan diberi nama
sporofit. Sporofit merupakan individu yang menghasikan spora melalui
pembelahan reproduksi. Jadi spora ini merupakan permulaan dari generasi yang
haploid. Dari spora ini kan dapat terbentuk protalium (protalus) melalui
perkecambahan dari spora.

Manfaat tanaman
Di Ambon daun mudanya dapat dimakan, selain itu juga dapat digunakan sebagai
obat tradisional seperti menghentikan pendarahan setalah melahirkan. Obat beri-beri,
batuk, demam, sakit maag, obat bisul, selain di gunakan sebagai obat penggunaannya
sebagai tanaman hias juga telah dilakukan.

24
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SIMPULAN
Tanaman paku-pakuan merupakan salah satu tanaman yang berada di kawasan
Kebun Raya Cibodas. Tanaman ini adalah salah satu tanaman yang di lindungi. Dan juga
salah satu fungsinya adalah sebagai tanaman hias. Terdapat 2 jenis paku-pakuan yaitu
tumbuhan paku dan paku gajah. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Dan juga bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Oleh karena itu, kita
harus tetap melestarikan dan merawat tumbuhan ini agar tidak mengalami kepunahan

25
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA
http://www.researchgate.net “upaya konservasi exsitu dan insitu paku-pakuan
pegunungan di kebun raya bogor”.
Lipi. http//:www.krcibodas.lipi.go.id/pakuPakuan.php “tumbuhan di krc”.
AlKhasana,Assifa.
http://www.academia.edu/9963937/Inventarisasi_tumbuhan_paku_pteridophyta_di_kebo
n_raya_cibodas_jawa_barat “inventarisasi tumbuhan paku”. 21 September 2017.

Apriliani, Rinta. http://www.delovta.blogspot.co.id/2015/03/makalah-paku.html?m=1


“makalah paku”. 7 Maret 2015.

Taufikurrahman. 2015. “upaya konservasi ex situ dan in situ paku-pakuan pegunungan


di kebon raya cibodas”. Cianjur. Diakses 15.01

Djaafarer, R, 1987, Kaktus-kaktus yang Mempesona dalam trubus, Jakarta. (XVIII) : 214
– 220.

Efendi, Muhammad, dkk, (2017), Pendataan Jenis Tumbuhan Koleksi Kebun Raya
Cibodas Untuk Materi Pelayanan Pendidikan Lingkungan,
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah/article/view/5209. Diakses tanggal 15
Desember 2017

Hayati, Mardhiah, (2008), Respon Tunas Kaktus (Mammillaria myriacantha) Dalam


Berbagai Konsenstrasi NAA dan BAP Secara In Vitro,
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/floratek/article/view/110. Diakses tanggal 16 Desember
2017

Isnaini, Yupi Hendriyai, Ema, Nurfadilah, Siti, Konservasi In Vitro Dan Perbanyakan
Anggrek Alam Di Kebun Raya Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Konservasi
Tumbuhan Tropika : Kondisi Terkini dan Tantangan Ke Depan, 7 April 2011

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya
Subik R, Kunte L (2003). The Complete Encyclopedia of Cacti. Rebo Publisher

Tim Trubus, 2001. Kebun Dragon Fruit Punya Clongsin dalam Trubus. Jakarta. (XXXII) :
30 – 35.

26
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

HUBUNGAN CURAH HUJAN DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI


TERHADAP FLORA DATARAN RENDAH DI KEBUN RAYA CIBODAS
THE RELATIONSHIP OF RAINFALL AND THE INTENSITY OF SUNLIGHT TO
LOWLAND FLORA AT THE CIBODAS BOTANICAL GARDEN

Bagus Wahyudiyanto1), Divyana Sudiro1), Etrica Ika Putri1), Shafira Adelia Pratiwi1),
Shalma Meilani1), Ode Sofyan Hardi2).

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT

Cibodas botanical garden is the conservation of ex situ area which located in Biosphere
Reserves, Cibodas, West Java. As part of this biosphere reserves, this Cibodas Botanical
Garden works as conservation, research, tourism, and education especially about the
flora. There are 1700 species of the flora in Cibodas Botanical Garden. The flora consist
is not just from the highland but also there are from subtropical climate. This is what
causes the adjustment to the place where the flora lives. Either from temperature
adjustment, humidity, the need for water, the intensity of the sun and the soil. Cibodas
Botanical Garden is known for the highland areas. So this adjustment aims for conserve
the flora which from sub tropical climate in order to stay alive and thrive in the area of
Cibodas Botanical Garden.
Keywords: Flora tropical, Flora sub-tropical, Rainfall, The Intensity Of Sunlight,
Conservation area, Cibodas Botanical Garden.

ABSTRAK

Kebun Raya Cibodas merupakan kawasan konservasi ek-situ yang terletak di Cagar
Biosfer Cibodas Jawa Barat. Sebagai bagian dari Cagar Biosfer Cibodas, Kebun Raya
Cibodas ini berfungsi sebagai kawasan untuk konservasi, penelitian, pariwisata dan
pendidikan khususnya tentang flora. Terdapat 1700 spesies flora di Kebun Raya
Cibodas. Flora tesebut tidak hanya terdiri dari flora yang berasal dari dataran tinggi tetapi
juga terdapat flora yang berasal dari dataran rendah. Hal ini yang menyebabkan
27
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dilakukannya penyesuaian dengan tempat hidup flora tersebut. Baik dari penyesuaian
suhu, kelembapan, kebutuhan akan air, intensitas matahari maupun tanah. Kebun raya
cibodas dikenal dengan wilayah dataran tinggi. Sehingga penyesuaian ini bertujuan untuk
melestarikan flora-flora yang berasal dari dataran rendah agar tetap dapat hidup dan
tumbuh subur di kawasan Kebun Raya Cibodas .
Kata kunci : Flora tropis, Flora sub-tropis, Curah hujan, Intensitas Cahaya Matahari,
Kawasan Konservasi, Kebun Raya Cibodas .

PENDAHULUAN

Kebun Raya Cibodas adalah kawasan konservasi dengan luas 84,99 hektar
yang digunakan untuk melestarikan berbagai jenis flora. Baik flora yang berasal dari
daerah dataran tinggi maupun flora yang berasal dari daerah dataran rendah. Kebun
Raya Cibodas terletak di Cagar biosfer Cibodas yang memang merupakan kawasan
cagar alam dunia. Lebih tepatnya Kebun Raya Cibodas ini berada di Komplek Hutan
Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat.
Suhu udara di kawasan Kebun Raya Cibodas berkisar antara 18 – 20o C, tingkat
kelembapan sekitar 80 – 90% dan berada pada ketinggian 1300 – 1425 mdpl. Kebun
Raya Cibodas ini terdapat di wilayah dataran tinggi dan merupakan daerah terbasah
di Jawa Barat. Curah hujan yang terdapat di Kebun Raya Cibodas ini berkisar 2950
mm/tahun (personal communication, 22 Nov 2017).
Sejarah berdirinya Kebun Raya Cibodas (KRC) bermula dari Johannes Ellias
Teijsmann, botanis asal Belanda yang mendirikan Kebun Raya Cibodas ini pada
tanggal 11 April 1852. Pada awalnya Kebun Raya Cibodas ini hanya dimaksudkan
sebagai tempat aklitimasi atau penyesuaian tumbuh jenis-jenis tumbuhan dataran
rendah yang mempunyai nilai penting dalam aspek ekonomi, salah satunya adalah
pohon kina (Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kebun
Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas.
Mulai tahun 2003 status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai
Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah
Pusat Konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu
Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (Darmawan, Agus.
2009. http://www.krcibodas.lipi.go.id/sejarah.php, 13 Desember 2017)
Kebun Raya Cibodas memiliki 4 fungsi antara lain konservasi, pariwisata,
pendidikan lingkungan dan penelitian. Kebun Raya Cibodas merupakan kawasan
strategis sebagai salah satu daerah jalur distribusi dan serapan air di Cagar Biosfer
Cibodas khususnya untuk wilayah Kabupaten Cianjur. Keutuhan ekosistem yang

28
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

terdapat didalamnya perlu dijaga untuk mendukung kepada kesuksesan fungsi


ekologis dan ekonomi kawasan.
Kebun raya Cibodas (KRC) sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai
berbagai nama yaitu “Bergtuin te Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas)”, “Taman
Wisata Cibodas”, dan “Taman Firdaus versi Asia”. Namun pada akhirnya lebih
dikenal dengan Kebun Raya Cibodas. Pendirian Kebun Raya Cibodas ini diawali
dengan penanaman pohon kina (Cinchona calisaya). Tetapi ternyata pohon kina
tersebut tidak cocok ditanam di Kebun Raya Cibodas. Hal tersebut disebabkan oleh
berbagai faktor khususnya curah hujan dan intensitas cahaya matahari yang
terdapat pada Kebun Raya Cibodas, sehingga penanaman pohon kina dipindahkan
ke Pengalengan, Bandung. Pada daerah dataran tinggi Kebun Raya Cibodas curah
hujannya tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang rendah sedangkan curah
hujan sedang dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi terjadi pada daerah
dataran rendah. Hal ini disebabkan sering terjadinya hujan orografis di daerah
dataran tinggi Kebun Raya Cibodas. Hujan orografis dapat terjadi ketika udara yang
mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan, sehingga terjadi
penurunan suhu, terkondensasi dan akhirnya turun hujan di lereng gunung yang
berhadapan dengan datangnya angin. (Ance Gunarsih,2012:14) Hujan orografis ini
memberikan efek terhadap gunung dan dataran tinggi untuk mengubah kondisi
cuaca nya, khususnya peningkatan curah hujan.
Banyaknya hujan, khususnya yang jatuh di suatu daerah selama setahun,
merupakan suatu faktor yang sangat penting, karena curah hujan menentukan
ketersediaan air untuk pertumbuhan dan proses-proses vital lainnya. Dengan
ketersediaan air inilah terdapat kesesuaian yang besar dengan vegetasi dan jumlah
setahunnya merupakan sifat yang paling penting untuk pohon. (Nicholas
Polunin,1990:113)
Perbedaan curah hujan dan intensitas cahaya matahari antara daerah asal
flora (dataran rendah) dengan daerah yang diusahakan untuk flora tersebut hidup
(dataran tinggi) tentunya akan menyebabkan perbedaan terhadap perkembangan
dan pertumbuhan flora tersebut.
Hukum dan zat makanan lain yang terdapat pada tanah di daerah yang
bercurah hujan tinggi, pada waktu hujan akan mengalami dua alternative,
dihanyutkan oleh air hujan ke daerah yang lebih rendah atau diserap lapisan di
bawah permukaan tanah. Zat makanan yang meresap ke dalam tanah akan
ditangkap oleh akar tanaman, terutama tanaman yang memiliki akar dalam dan pada
waktu tertentu akan dikembalikan lagi ke dalam proses atau lingkaran pembentukan

29
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

tanah melalui proses pelapukan daun atau ranting yang berjatuhan ke atas tanah.
Proses ini akan berlangsung dari waktu ke waktu. (Ance Gunarsih,2012:30)
Pengelolaan suatu kawasan merupakan salah satu cara terpenting untuk
menjamin sumberdaya alam agar selalu lestari, sehingga sumberdaya alam
khususnya flora yang ada di Kebun Raya Cibodas dapat tetap hidup dan tumbuh
subur. Salah satu cara dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut adalah
dengan cara konservasi ek-situ. Menurut Oot (2015), “konservasi ek-situ adalah cara
dan alat untuk melindungi spesies tanaman, satwa liar, dan organisme mikro, serta
varietas genetik di luar habitat atau ekosistem aslinya. Pembangunan Kebun Raya
Cibodas merupakan salah satu bentuk dari konservasi ek-situ.” Dengan adanya
Kebun Raya Cibodas inilah berbagai macam flora yang berbeda habitat atau
ekosistem nya dapat tumbuh dengan baik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai perbedaan


perkembangan maupun pertumbuhan flora daerah dataran rendah yang mempunyai
curah hujan sedang dan intensitas cahaya matahari tinggi terhadap daerah dataran
tinggi yang mempunyai curah hujan tinggi dan intensitas cahaya matahari rendah
yang disebabkan karena sering terjadinya hujan orografis. Selain itu, penelitian ini
bertujuan juga untuk mengetahui hubungan antara flora dataran rendah yang hidup
di daerah dataran tinggi. Penelitian ini dilakukan di Kompleks Hutan Gunung Gede
Pangrango, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, Tanggal 22 November 2017. Dilakukan di
kawasan Kebun Raya Cibodas , Cianjur, Jawa Barat.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dan pengamatan langsung di daerah kawasan Kebun Raya Cibodas.
Populasi dari penelitian ini adalah flora dataran rendah yang terdapat di Kebun Raya
Cibodas. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi. Wilayah Kebun
Raya Cibodas tersebut merupakan wilayah yang sudah sesuai dengan tujuan
penelitian sehingga wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai sampel penelitian.
Tidak hanya itu, kami melakukan pengamatan langsung ke wilayah Kebun Raya
Cibodas dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati keadaan sekitar
wilayah Cagar Alam tersebut dan mendengarkan pemaparan langsung yang
disampaikan oleh pemandu perjalanan yakni salah satu petugas Kebun Raya
Cibodas yang memberi bimbingan, petunjuk serta penjelasan mengenai berbagai
informasi flora yang terdapat di Kebun Raya Cibodas.

30
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketika kalian baru pertama sampai di Kebun Raya Cibodas kalian akan
disambut oleh flora-flora dengan berbagai keunikan dan keindahannya. Flora-flora
tersebut berasal dari berbagai daerah. Baik flora daerah dataran tinggi maupun flora
dataran rendah yang harus melakukan penyesuaian terlebih dahulu. Flora dataran
rendah yang biasanya hidup di daerah dengan curah hujan sedang dan intensitas
cahaya matahari yang tinggi ketika di letakkan di Kebun Raya Cibodas harus
menyesuaikan diri dengan curah hujan yang tinggi dengan intensitas cahaya
matahari rendah yang disebabkan karena sering terjadi hujan orografis pada
dataran tinggi tersebut.
Hasil survei menyebutkan bahwa di Kebun Raya Cibodas yang merupakan
dataran tinggi terdapat beberapa flora yang berhabitat di dataran rendah. Flora
dataran rendah pertama adalah kayu manis (Cinnamomum verum). Kayu Manis
merupakan tumbuhan yang berasal dari dataran rendah, tetapi ketika kita
mengunjungi Kebun Raya Cibodas (dataran tinggi) terdapat tumbuhan tersebut.
Kayu manis dapat tumbuh hingga 2000 mdpl. Namun lebih baik ditanaman di
ketinggian 500 - 1500 mdpl. Kayu manis dapat tumbuh dengan hujan yang merata
sepanjang tahun dengan jumlah curah hujan yang cukup sekitar 2000 - 2500
mm/tahun. Kayu manis akan tumbuh dengan baik di suhu rata-rata 25o C dan
maksimal 27o C, suhu ini berbeda dengan suhu yang ada di Kebun Raya Cibodas,
sehingga perlu adanya penyesuaian suhu. Kelembapan yang dibutuhkan kayu
manis untuk tumbuh dengan baik pada kelembapan 70 – 90%, semakin tinggi
kelembapan semakin baik pertumbuhan tanaman kayu manis . (Yusarman. 2016,
http://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/966-mengenal-
kayu-manis ,15 desember 2017). Di Kebun Raya Cibodas memiliki kelembapan
yang sangat tinggi karena terletak di kaki gunung Gede Pangrango, berarti kayu
manis sangat cocok untuk ditanam di Kebun Raya Cibodas. Hanya saja penyinaran
matahari di Kebun Raya Cibodas sangat rendah, sedangkan kayu manis
membutuhkan penyinaran matahari yang tinggi sekitar 40–70 %. Waktu yang tepat
untuk penanaman kayu manis adalah pada saat musim hujan. Hal ini karena kayu
manis selama beberapa bulan setelah tanam membutuhkan banyak air.
Perbedaan kayu manis yang hidup pada dataran rendah dan dataran tinggi
terlihat di ketebalan kulit pohon dan aromanya. Pada dataran rendah kulit pohon
kayu manis lebih tebal dan aromanya lebih terasa menyengat, sedangkan pada

31
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dataran tinggi kulit pohon kayu manis tidak terlalu tebal dan aromanya tidak terlalu
menyengat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan faktor-faktor seperti curah hujan,
suhu, dan penyinaran matahari antara dataran rendah dengan dataran tinggi.
Flora dataran rendah selanjutnya adalah Pohon Rotan (Calameae). Pohon
Rotan merupakan jenis tanaman yang tumbuh di daerah yang beriklim subtropis
maupun tropis seperti Indonesia. Habitat tumbuhnya sendiri pada umumnya berupa
daerah tanah berawa, tanah kering hingga pegunungan. Tumbuhan ini pada
umumnya tumbuh pada daerah yang memiliki ketinggian 300 - 1000 mdpl. Semakin
tinggi suatu tempat, tumbuhan ini semakin jarang ditemukan. Pohon Rotan sendiri
tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan 2000 – 4000 mm/tahun. Menurut
tipe iklim Schmidt dan Ferguson, tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah beriklim
basah dengan suhu udara 24oC – 30oC. (Siti Sutarmi,1985: 32)
Perbedaan habitat pohon rotan di dataran rendah dengan dataran tinggi
terlihat dari tingkat pertumbuhan batangnya. Pada dataran rendah pertumbuhan
batang nya lebih cepat sehingga batang pohon rotan pada dataran rendah lebih
panjang, sedangkan pada dataran tinggi pertumbuhan batang nya sangat lambat
dan menyebabkan batang pohon rotan pada dataran tinggi lebih pendek. Perbedaan
pertumbuhan batang ini disebabkan oleh perbedaan intensitas cahaya matahari, jika
di dataran rendah intensitas cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan
lebih besar dan curah hujan sedang, sedangkan pada dataran tinggi intensitas
cahaya rendah dan curah hujan nya tinggi yang disebabkan oleh hujan orografis
karena Kebun Raya Cibodas terdapat di kaki gunung Gede Pangarango. (Larasati,
Mega Dinda. 2017, https://foresteract.com/rotan/, 15 Desember 2017)
Flora lain yang habitat aslinya di dataran rendah namun dapat tumbuh di
Kebun Raya Cibodas adalah Pohon Kondang. Pohon Kondang yang memiliki satu
warna daun lebih mudah dibudidayakan dari pada yang jenis variegata.
Dengan curah hujan yang tinggi di Kebun Raya Cibodas maka pohon
kondang harus berjuang untuk bisa bertahan hidup di daerah pegunungan (habitat
asli di hutan dataran rendah) karena pohon kondang tidak boleh menerima
kelebihan air , apabila pohon kondang menerima terlalu banyak air maka tanaman
ini akan mengalami kerontokan daun, sehingga pada dataran tinggi Kebun Raya
Cibodas yang curah hujannya tinggi pohon kondang tidak memiliki daun yang lebat,
sedangkan pada dataran rendah dengan curah hujan sedang pohon kondang
memiliki daun yang lebat.
Pohon Kondang (Ficus variegate) sendiri adalah sebuah pohon yang tidak
dapat diketahui bahwa pohon tersebut termasuk pohon Kondang atau bukan,
karena ia dapat diketahui sebagai Kondang (Ficus variegate) setelah pohon tersebut

32
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

berbunga dan berbuah dengan melakukan analisis beberapa ciri-ciri fisik dari pohon
Kondang (Pohon Kondang dapat berkembang biak dengan cara mengelupaskan
sebagian dari buahnya yang kemudian biji yang dikeluarkan akan dapat menyebar
dengan sendirinya ataupun dengan bantuan angin dan dengan cara terbawa oleh
kaki hewan karena bekas termakan oleh hewan tersebut. (Rindang, Darka. 2012,
rindangdarka.blogspot.com.Tanaman-Ornamental-Ficus-html,16 Desember 2017)

SIMPULAN

Kebun Raya Cibodas terletak di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang
bersuhu dan berintensitas cahaya matahari rendah. Flora yang terdapat di Kebun
Raya Cibodas mayoritas dataran tinggi, namun ada beberapa flora dataran rendah
yang terdapat di Kebun Raya Cibodas. Flora dataran rendah ini dapat tumbuh di
Kebun Raya Cibodas yang bertempat di dataran tinggi , namun flora tersebut tidak
tumbuh sempurna selayaknya di habitat aslinya. Flora dataran rendah biasanya
membutuhkan curah yang sedang dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi,
sedangkan mereka harus tumbuh dan berjuang di daerah dataran rendah, walaupun
flora tersebut dapat tumbuh namun morfologi flora tersebut tidak tumbuh dengan
sempurna.

33
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, Ance Gunarsih. 2012. Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah


dan Tanaman. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1985. Botani Umum 2. Bandung: Angkasa Bandung.
Polunin, Nicholas, dan Gembong Tjitrosoepomo (penterjemah). 1990. Pengantar
Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hotimah, Oot. 2015. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Kota” dalam
SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 13. (hal 50 - 56).
Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Rindang, Darka. 2012. “Tanaman Ornamental Ficus”,
rindangdarka.blogspot.com/2012/04/Tanaman-Ornamental-Ficus-html, diakses
pada 16 Desember 2017 pukul 12.33.
Yusarman. 2016. “Mengenal Kayu Manis”,
http://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/966-
mengenal-kayu-manis , diakses pada 15 desember 2017 pukul 09.43.
Darmawan, Agus. 2009. “Sejarah Kebun Raya Cibodas”,
http://www.krcibodas.lipi.go.id/sejarah.php, diakses pada 13 Desember 2017
pukul 19.45.
Larasati, Mega Dinda. 2017. “Rotan: Morfologi, Jenis, Sebaran, Habitat, dan
Manfaat”, https://foresteract.com/rotan/, diakses pada 15 desember 2017 pukul
20.09.
Nugroho, Ilham. 2010. “Karakteristik dataran rendah”,
http://ilhamnugrohosp.blogspot.co.id/2010/11/karakteristik-dataran-rendah.html ,
diakses pada 12 Desember 2017 pukul 21.10.
Fatma, Desy. 2016. “Pengertian Dataran Tinggi – Ciri-ciri dan Jenisnya”,
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/pengertian-dataran-tinggi ,
diakses pada 12 Desember 2017 pukul 21.23.

34
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KARAKTERISTIK TANAMAN CEMARA DI KEBUN RAYA CIBODAS


CHARACTERISTICS EVERGREEN PLANT IN CIBODAS BOTANICAL GARDEN
CIBODAS
Azkia Hanifah , Qisthia Nabilla P , Ridho Aulia M.H1), Rita Julia1), Tri Desti Handayani1)
1) 1)

Ode Sofyan Hardi2).

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.comm, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT
Cibodas Botanical Gardens has a long history in the effort of ex situ conservation
activities of Indonesian mountain forest. The type of plant collection of cibodas botanical
garden is the result of exploration in Indonesian forest, exchange collection with other
botanical gardens or donations. The collection of plants is laid out according to the
taxonomic, bioregion, thematic or combination pattern of those taxonomies for
conservation, research, education, tourism and environmental services (Presidential
Regulation No. 93 of 2011) this cibodas botanical garden is one of the reforestation areas
where many diverse plants live in it. These plants are deliberately planted in the purpose
of conservation. In the botanical garden cibodas many kinds of plants that are preserved
and dikembangbiakan, one of which is a cypress. Pine Tree is a tall plant that lives in the
tropics and is an ornamental plant as well as herb plants. In this garden there are a variety
of cypress plants that have different characteristics. Crops tend to grow tall and the leaves
are needle-shaped. However, this plant is not included in the Gymnospermae because
this plant has flowers. Pine trees are evergreen tree species, meaning the leaves rarely
dry and change color or fall in autumn. In addition, cypress trees that can reach an age
of up to hundreds or even thousands are scattered in the southern hemisphere. These
types of plants belong to the family (family) cupressaceae.
Keywords: Botanical Garden Cibodas, characteristics, greening, spruce.

ABSTRAK
Kebun raya Cibodas memiliki sejarah panjang dalam upaya kegiatan konservasi ex situ
tumbuhan hutan pegunungan Indonesia. Jenis tanaman koleksi kebun raya cibodas
merupakan hasil eksplorasi di hutan Indonesia, pertukaran koleksi dengan kebun raya
lain ataupun sumbangan. Koleksi tumbuhan tersebut ditata mengikuti pola klasifikasi

35
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi pola-pola tersebut untuk kegiatan


konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan (peraturan presiden
Nomor 93 tahun 2011). kebun raya cibodas ini merupakan salah satu kawasan
penghijauan dimana banyak beranekaragam tumbuhan hidup didalamnya. Tumbuhan-
tumbahan ini sengaja ditanam dalam tujuan konservasi. Di kebun raya cibodas banyak
sekali jenis-jenis tanaman yang di lestarikan dan dikembangbiakan, salah satunya adalah
cemara. Pohon Cemara merupakan tanaman tinggi yang hidup di daerah tropis dan
merupakan tanaman hias sekaligus tanaman penghjauan. Di kebun ini terdapat
beranekaragam tanaman cemara yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Tanaman cemara cenderung tumbuh tinggi dan daunnya berbentuk jarum. Namun,
tanaman ini bukan termasuk dalam Gymnospermae karena tanaman ini memiliki
bunga.Pohon cemara adalah jenis pohon evergreen, artinya daun-daunnya jarang
mengering dan berubah warna ataupun rontok di musim gugur. Selain itu, pohon cemara
yang bisa mencapai usia hingga ratusan bahkan ribuan tersebar di belahan bumi selatan.
Jenis-jenis tanaman ini termasuk dalam keluarga (family) cupressaceae.

Kata Kunci: Kebun Raya Cibodas, karakteristik, penghijauan, pohon cemara

Pendahuluan

Kebun Raya Cibodas (Cibodas Botanical Garden), terletak di Kompleks Hutan


Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur. Topografi lapangannya
bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1.275 m dpl, bersuhu udara 17 - 27
derajat Celcius. Dengan curah hujan 2.380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat
Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran tinggi basah
tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakua.
Kebun Raya Cibodas (KRC) dimaksudkan sebagai tempat koleksi ex situ (di luar
habitat) bagi tumbuh-tumbuhan tropis basah dataran tinggi. Termasuk dalam koleksinya
adalah berbagai jenis pohon besar yang dilindungi seperti tusam dan tumbuhan runjung,
tumbuhan paku pegunungan, hutan kaliandra, hutan alam dan terdapat pula air terjun.
Dari pintu masuk ke lokasi air terjun berjarak 750 meter. Koleksi yang paling khas dari
KRC adalah Taman Lumut Cibodas yang memiliki 216 jenis lumut dan lumut hati dari
berbagai sudut Indonesia dan dunia. Dengan luas 2500 m 2, taman ini diklaim sebagai
satu-satunya di dunia yang terletak di luar ruangan dan memiliki koleksi terbanyak.
“Kebun raya merupakan institusi tempat berbagai koleksi tumbuh-tumbuhan hidup yang
didokumentasikan untuk tujuan penelitian ilmiah, konservasi, pameran, dan pendidikan
(Wyse Jackson dan Shuterland 2000)”. “Kebun raya memegang peranan yang unik bagi

36
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

sektor holtikultur dengan kontribusinya dalam seleksi dan propagasi dari varietas baru
tumbuhan (Dosman and Del Tredici 2003; Anderson et al. 2006)”, “konservasi dari jenis-
jenis terancam atau bernilai ekonomi, pendidikan pada masyarakat umum dan rekreasi
(Maunder 1994; Muller 1994; Maunder et al 2001; Waylen 2006)” pada beberapa kasus,
kebun raya juga memiliki arti penting dalam sejarah dan budaya. Bagaimanapun,
berbeda dengan filosofinya saat ini kebun raya, kepentingan perniagaan, perdagangan
serta kompetisi diantara kekuatan-kekuatan kolonial di abad 18 dan 19 mendorong
pembangunan kebunraya di daerah tropis (Heywood1987)”.”Kebun Raya di kawasan
tropis memegang peranan yangpenting dalam distribusi, naturalisasi dan penyebaran
tumbuhan asing ke seluruh dunia (Dawson et al. 2008)”.

Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman hayati /biodiversitas
dari Cibodas yang terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan,
Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada hari
Rabu, Tanggal 22 November 2017. Dilakukan di kawasan Kebun Raya Cibodas, Cianjur,
Jawa Barat.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian deskriptif dan pengamatan langsung (observasi) di daerah kawasan Kebun
Raya Cibodas, Cianjur, Bogor. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi
Wilayah zona Kebun Raya Cibodas tersebut merupakan wilayah yang sesuai dengan
tujuan penelitiab sehinggan keseluruhan wilayah tersebut menjadi sampel penelitian.
Tidak hanya itu, kami melakukan pengamatan langsung ke wilayah Kebun Raya Cibodas
dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati keadaan sekitar wilayah Kebun
Raya Cibodas tersebut, selain itu kami juga mendengarkan pemaparan langsung yang
disampaikan dari salah satu tim pelayanan jasa ilmiah yaitu dari Bapak Effendi yang
memberi bimbingan, petunjuk serta menjelaskan mengenai tumbuhan yang ada di
kawasan Kebun Raya Cibodas.

Hasil dan Pembahasan


Kebun Raya Cibodas (KRC) didirikan pada tahun1866 oleh J. E. Teysmann,
curator Kebun Raya Bogor pada saat itu. “Kebun ini diperuntukkan bagi berbagai jenis
tumbuhan yang tidak tahan iklim panas Bogor; terutama tumbuhan-tumbuhan yang
dikoleksi dari kawasan dataran tinggi koloni Belanda, tempat ini juga diperuntukan bagi
tumbuhan yang diimport dari kawasan subtropik untuk kepentingan ekonomi dan hias
(Dakkus1926)”.

37
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Hingga tahun 2010, KRC memiliki koleksi 6.764 individu dari 1.270 jenis dari 204
suku tumbuhan. Peruntukkan KRC saat ini berubah berdasarkan SK Kepala LIPI
No:1017/M/2002 tanggal 17 Juni 2002 KRC adalah sebagai lembaga konservasi
tumbuhan ex situbagi jenis-jenis tumbuhan yang berasal dari kawasan dataran tinggi
basah bagian barat Indonesia. Namun konsep peruntukkan awal KRC sebagai tempat
mengintroduksi jenis-jenis tumbuhan asing masih sangat kuat terepresentasikan oleh
koleksinya, setidaknya 42% tumbuhan yang dikoleksi KRC merupakan jenis tumbuhan
asing, terutama koleksi-koleksi tua (Data registrasi KRC2011).

“Beberapa jenis tumbuhan asing koleksi KRC tersebut tergolong kedalam jenis
tumbuhan asing invasive dimana KRC diketahui sebagai salah satu sumber utama
penyebaran jenis tumbuhan asing invasive di Pulau Jawa (Backer 1936; Whitten
1996)“Kebun raya merupakan institusi tempat berbagai koleksi tumbuh-tumbuhan hidup
yang didokumentasikan untuk tujuan penelitian ilmiah, konservasi, pameran, dan
pendidikan (Wyse Jackson dan Shuterland2000)”.
“Kebun raya memegang peranan yang unik bagi sektor holtikultur dengan
kontribusinya dalam seleksi dan propagasi dari varietas baru tumbuhan (Dosman and
Del Tredici 2003; Anderson et al. 2006)”, “konservasi dari jenis-jenis terancam atau
bernilai ekonomi, pendidikan pada masyarakat umum dan rekreasi (Maunder 1994;
Muller 1994; Maunder et al 2001; Waylen 2006)” pada beberapa kasus, kebun raya juga
memiliki arti penting dalam sejarah dan budaya.
“Bagaimanapun, berbeda dengan filosofinya saat ini, kebun raya, kepentingan
perniagaan, perdagangan serta kompetisi diantara kekuatan-kekuatan kolonial di abad
18 dan 19 mendorong pembangunan kebunraya di daerah tropis (Heywood1987)”.
“Kebun Raya di kawasan tropis memegang peranan yang penting dalam distribusi,
naturalisasi dan penyebaran tumbuhan asing ke seluruh dunia (Dawson et al. 2008)”.

Pelayanan Pendidikan Lingkungan (Pepeling) merupakan salah satu program


Kebun Raya Cibodas untuk mendukung fungsi kebun raya dalam bidang pendidikan.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan Pepeling antara lain penyuluhan, pengenalan
tumbuhan koleksi dan penanaman tumbuhan hasil perbanyakan di Kebun Raya Cibodas.

Di Kebun Raya Cibodas ini ada 106 jenis tergolong ke dalam 53 suku tumbuhan
yang dimanfaatkan untuk kegiatan Pepeling. Anggota suku Zingiberaceae paling banyak
dimanfaatkan dalam kegiatan Pepeling, yakni sebanyak delapan jenis. Suku-suku
berikutnya yaitu Acanthaceae, Cupressaceae, Lamiaceae dan Myrtaceae, masing-
masing lima jenis. Berdasarkan hasil wawancara, teknik perbanyakan tumbuhan yang

38
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

banyak dilakukan untuk tumbuhan yang digunakan dalam kegiatan Pepeling


menggunakan stek, terutama stek daun.

Dalam kebun raya cibodas terdapat beberapa jenis tumbuhan cemara yang merupakan
family Casuarinaceae dan Cupressaceae. Kerajaan (Kingdom) : Plantae, Divisi (Division)
: Magnoliophyta, Kelas (Class) : Magnoliopsida, Ordo : Fagales, Famili (Family) :
Casuarinaceae

Cemara merupakan tumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka
sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum,
dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk
Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga
betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.

Sebagai salah satu jenis tumbuhan hijau abadi, pohon cemara tidak
menggugurkan seluruh daunnya secara serentak pada suatu musim atau kondisi
lingkungan tertentu. Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang biasanya ditumbuhi oleh
jenis tumbuhan abadi termasuk pohon cemara. Sementara itu, di daerah beriklim sedang,
hutan tumbuhan runjung mendominasi hutan hijau abadi.

Pohon cemara adalah jenis pohon evergreen, artinya daun-daunnya jarang


mengering dan berubah warna ataupun rontok di musim gugur. Selain itu, pohon cemara
yang bisa mencapai usia hingga ratusan bahkan ribuan tersebar di belahan bumi selatan
yang meliputi wilayah Amerika Selatan, Afrika Selatan, Australia hingga ke Selandia
Baru. Sedangkan di wilayah khatulistiwa, pohon cemara bisa ditemukan, salah satunya
di Indonesia.

Tumbuhan cemara termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji


atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok
tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji
merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Tumbuhan Cemara yang terdapat di Kebun Raya Cibodas tergolong sedikit.


Tumbuhan ini dapat hidup di berbagai ikim mulai dari salju, tropis yang panas, ataupun
musim-musim lainnya.Menurut Muhammad Efendi, dkk pada tahun 2017 dalam hasil
penelitiannya yang berjudul “plant inventarization of cibodas botanical garden collection

39
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

to enrich environmental education services material” mengumkakan terdapat jenis


cemara yang termasuk family Casuarinaceae yaitu Casuarina equisetifolia L, Casuarina
junghuniana Miq sedangkan yang termasuk family Cupressaceae yaitu Callitris
rhomboidea R. Br. ex Rich. & A. Rich, Cupressus arizonica Greene, Cupressus
cashmeriana Royle ex Carrière cemara hujan , Cupressus goveniana Gordon, Libocedrus
formosana Florin.

Klasifikasi Cemara

1. Casuarina equisetifolia L atau Cemara Laut

(Daun Cemara Laut)

Cemara laut (Casuarina equisetifolia) merupakan tanaman dengan banyak


manfaat (multipurpose). Sebagai tanaman hias, tanaman ini memiliki nilai ekonomi dan
estetika yang tinggi. Selain itu, tanaman ini merupakan tanaman yang potensial untuk
dikembangkan dalam upaya konservasi kawasan pesisir, sebagai penahan angin dan
abrasi air laut seperti dikawasan konservasi Taman Wisata Pantai.
Umumnya cemara lautberkembang biak secara generatif menggunakan biji.Biji
berukuran sangat kecil dandibungkus oleh selaput tipis, sehingga mudah diterbangkan
oleh angin. Biji cemara lautmemiliki embrio dengan daya kecambah yang rendah. Sangat
penting untuk dilakukan upaya penyelamatan embrio cemara laut agar dapat tumbuh dan
berkembang sehingga mampu melestarikan kawasan konservasi Taman Wisata Pantai.
Casuarina equisetifolia adalah pohon cemara, dioecious atau monoecious 6-
Tinggi 35 (60) m, dengan mahkota bercabang halus. Bentuk mahkota awalnya berbentuk
kerucut namun cenderung merata seiring bertambahnya usia. Batang lurus, silindris,
biasanya tidak bercabang sampai dengan 10 m, sampai 100 (maks. 150) cm, sesekali

40
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dengan penopang. Kulit Kayu berwarna coklat keabu-abuan, halus pada batang muda,
kasar, tebal, berkerut dan mengelupas pada potongan pohon panjang; kulit kayu bagian
dalam coklat kemerahan atau dalam kotor, astringen.
Cabang-cabangnya gugur, melorot, mirip jarum, terete tapi dengan tulang rusuk
menonjol, 23-38 cm x 0,5-1 mm, hijau keabu-abuan, panjang artikel 5-8 mm, glabrous
hingga padat puber, dimorfik, baik gugur maupun persisten. Ranting gugur, seluruhnya
hijau atau hijau hanya pada tip mereka.Bunga uniseksual; perianth tidak ada, diganti
dengan 2 bracteoles. Bunga Jantan di terminal, lonjakan sederhana dan memanjang, 7-
40 mm, terbawa masuk whorls dengan 7-11,5 whorls / cm spike, dengan stamen tunggal.

(Bunga, pohon cemara laut)

Perbungaan betina pada cabang cabang lateral pendek, berbentuk silindris,


berbentuk kerucut atau globose, 10-24 x 9-13 mm; bracteoles lebih akut, kurang lebih
menonjol dari permukaan kerucut. Iklim di alam berkisar setengah kering sampai
subhumid. Di sebagian besar wilayah ada periode kering yang berbeda 4-6 bulan,
Meskipun musim ini menurun menuju khatulistiwa di Asia Tenggara dan di bagian selatan
jangkauannya di Indonesia Australia.
C. equisetifolia biasanya terbatas pada jalur sempit yang berdekatan dengan
pantai berpasir, jarang sampai ke dataran rendah ke perbukitan, seperti di Fiji Ditemukan
di bukit pasir, di pasir di sepanjang muara dan di belakang bukit pasir dan lereng lembut
di dekat laut. Mungkin berada di tepi terdepan vegetasi bukit pasir, tunduk pada
semprotan garam dan genangan air laut pada pasang sangat tinggi.
C. equisetifolia mungkin satu-satunya spesies kayu yang tumbuh di atas penutup
tanah rumput gundukan dan toleran garam
tumbuhan berdaun lebar; itu juga bisa menjadi bagian dari asosiasi pohon dan semak
yang lebih kaya yang secara kolektif disebut Indo-Pasifik untai flora. Tanaman ini hidup
pada ketinggian 0-1 400 m, Suhu rata-rata tahunan: 10-35 derajat. C, Curah hujan
tahunan rata-rata: 200-3 500 mm.

41
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Jenis tanah: Tanah selalu dikeringkan dengan baik dan agak kasar, terutama pasir
dan pasir. Spesies mentolerir tanah berkapur dan sedikit basa tapi tidak tahan terhadap
genangan air yang lama dan mungkin gagal pada orang miskin. pasir dimana kondisi
kelembaban bawah tanah tidak memuaskan.

Manfaat Cemara Laut


“Dommergues (1995) menggambarkan keberadaan Cemara laut sebagai
tanaman yang mempunyai potensi sebagai tanaman campuran dengan jenis tanaman
hutan lainnya karena tahan terhadap angina”. Cemara laut digunakan secara luas untuk
menstabilkan bukit pasir di pantai, serta penahan angin untuk melindungi perkebunan.
Pada beberapa sistem agroforestry dataran rendah di daerah tropis, Cemara lautditanam
di perkebunan bersama tanaman kopi, jambu mete, kelapa, kacang tanah, wijen dan
legume berbiji lainnya.
Selain itu C. equisetifoliadan hibridnya sering digunakan sebagai tanaman hias
untuk mempercantik daerah perkotaan, taman dan tempat peristirahatan di tepi laut.
Cemara laut dapat dikatagorikan sebagai jenis pohon serbaguna atau Multi Purpose Tree
Species (Syamsuwida, 2005). Multi purpose tree species adalah jenis pohon yang
ditanam untuk memenuhi lebih dari satu manfaat (fungsi) pada suatu areal.
Sebagai contoh, petani dapat memanfaatkan baik kayu maupun non kayu dari satu
pohon yang sama. Manfaat utama jenis ini berupa kayu yang sangat tinggi kualitasnya
sebagai bahan bakar (arang), kayu gelondongan untuk pancang, tonggak dan pagar.
Sesuai Syamsuwida, 2005, cemara laut mempunyai potensi yang baik seebagai bahan
kayu bakar terbaik di dunia. Namun di daerah-daerah yang sangat kekurangan kayu
seperti Cina bagian tenggara, menurut Dommerques, 1983 kayu dari pohon cemara
dapat digunakan untuk tiang rumah dan perabotan sederhana. Selain itu Cemara lautbisa
dimanfaatkan untuk konservasi tanah dan rehabilitasi lahan, jalur hijau penahan angin
dan kayu konstruksi (Syamsuwida, 2005).

42
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2. Casuarina junghuniana Miq atau cemara geseng/gunung

Cemara geseng/gunung)
Nama ilmiah : Casuarina junghuniana . Tumbuhan Casuarina junghulniana Miq.
atau cemara gunung termasuk ke dalam suku Casuarinaceae. Tumbuhan ini memiliki ciri
morfologi antara lain habitus pohon berukuran 25 m, berumah 2, ranting hijau beralur 5-
12, kerap kali persegi 8, tebalnya kurang dari 1 mm. Helai daun berbentuk jarum dan
tersusun berhadapan atau berseling dengan braktea bersatu.
Daun pelindung buah berbentuk segitiga terbalik, lebar 0,5 mm dengan ujung duri tempel.
Bunga dalam lingkaran 10 karangan bunga terdiri dari 7-8 bunga dan dalam 14-16 baris
yang membujur. Buah kering berukuran 5-6 mm x 2-3 mm dengan ujung segitiga lancip,
sayapnya berupa selaput, Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut,
strobilus betina berbentuk bulat, terletak aksilaris. Suku : casuarinaceae. Berdaun semu
yang sebenarnya merupakan ranting-ranting hijau. Kegunaannya sebagai Obat penyakit
beri-beri, dan tidak teratur datang bulan.

3. Cupressus goveniana Gordon atau Cemara California

(Cemara California)

Cupressus goveniana Gordon ini ada dalam Daftar Merah IUCN dari spesies yang
terancam punah. Hesperocyparis goveniana adalah pohon cemara dengan bentuk

43
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

kerucut berbentuk bulat telur berbentuk bulat telur, berukuran sangat bervariasi, dengan
pohon dewasa di bawah 1 m (3 kaki 3 inci) di beberapa lokasi, setinggi 50 m (160 kaki)
dalam kondisi ideal.
Dedaunan tumbuh dalam semprotan lebat, berwarna hijau tua hingga berwarna
kuning kehijauan. Daunnya berskala serempak, panjangnya 2-5 mm (0,08-0,20 in), dan
diproduksi pada tunas bulat (tidak rata).

Kerucut benih berbentuk bulat sampai lonjong, panjangnya 11-22 mm (0,43-0,87),


dengan skala 6 sampai 10, hijau pada awalnya, coklat tua atau abu-abu coklat sekitar
20-24 bulan setelah penyerbukan. Kerucut tetap tertutup selama bertahun-tahun, hanya
dibuka setelah pohon induknya terbunuh dalam bahaya , sehingga memungkinkan benih
untuk menjajah tanah kosong yang terbuka oleh api. Kerucut jantan berumur 3-5 mm
(0,12-0,20 in), dan melepaskan serbuk sari pada bulan Februari / Maret. Biasanya,
kerucut H. goveniana lebih kecil dari pada H. macrocarpa . Taksonomi Cupressus
goveniana oleh beberapa ahli botani, meliputi:

• Cupressus goveniana var. goveniana - direklasifikasi menjadi Hesperocyparis


goveniana Monterey County, sangat pesisir, berjarak 3 km (1,9 mi) dari pantai dan
di bawah ketinggian 200 m (660 kaki). Daun hijau tua, tidak kasar, dengan ujung
daun tidak menyebar; kerucut globose.
• Cupressus goveniana var. pigmaea direklasifikasi sebagai Hesperocyparis
pygmaea - cypress Mendocino (spesies rentan). Daerah Mendocino dan Sonoma,
pesisir, berjarak 10 km (6,2 mil) dari pantai dan di bawah ketinggian 500 m (1.600
kaki).
• Cupressus goveniana var.abramsiana, direklasifikasi sebagai Hesperocyparis
abramsiana - Santa Cruz cypress (spesies yang terancam punah). Santa Cruz dan
San Mateo, di pegunungan Santa Cruz 10-20 km (6.2-12,4 mi) dan ketinggian 300-
760 m (980-2,490 kaki). Dengan dedaunan kuning-hijau sedikit kasar bertekstur
dari tip daun yang akut dan sedikit menyebar; kerucut sering oval .

44
ARTIKEL BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Simpulan
Dalam Kebun Raya Cibodas terdapat beberapa jenis tumbuhan Cemara yang merupakan
family Casuarinaceae dan Cupressaceae.Tumbuhan ini tergolong sedikit di kebun raya
Cibodas. Pohon cemara adalah jenis pohon evergreen, artinya daun-daunnya jarang
mengering dan berubah warna ataupun rontok di musim gugur. Tumbuhan cemara
termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta
(Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki
ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal
dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga
akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Manfaat tumbuhan Cemara scara umum adalah sebagai tumbuhan penghijauan dan
tumbuhan hias. Di Kebun Raya Cibodas terdapat beberapa jenis tumbuhan cemara
diantaranya : Casuarina equisetifolia L atau Cemara Laut, Cupressus goveniana Gordon
atau Cemara California, Casuarina junghuniana Miq atau cemara geseng/gunung

45
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Daftar Pustaka
Atmanto, W.D dkk. (2012). Karakteristik Morfologi dan Pembentukan Bintilakar Pada
Cemara Udang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 9, 155-163. Diakses pada 8
Desember 2017 pukul 20.07 WIB

Efendi, Muhammad dkk. (2017). Pendataan Jenis Tumbuhan Koleksi Kebun Raya
Cibodas Untuk Materi Pelayanan Pendidikan Lingkungan. Journal of
Biology, 10(2), 124-132. Diakses pada 8 Desember 2017 pukul 19.40 WIB

Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


(http://www.krcibodas.lipi.go.id/ ) Diakses pada 16 Desember 2017 pukul 09.00

Klasifikasi dan Ciri-ciri Morfologi Cemara (Kipas http://www.materipertanian.com)


Diakses pada 15 Desember 2017 pukul 08.30

Marlin, Yulian, M, Bambang Gonggo. 2010. Kulture Immature-Embryo Cemara Laut


(causarina equisetifolia) pada Beberapa Konsentrasi Hara Makro Secara In Vitro.
Bengkulu: Universitas Bengkulu. Diakses pada 10 Desember 2017 pukul 06.20
Mutaqien, Zaenal.Zuhri, Musyarofah.Tresnanovia, Maria.Penyebaran Tumbuhan Asing di
Hutan Warnojiwo Kebun Raya Cibodas, Cianjur : Jawa Barat:UPI. Diakses pada
16 Desember 2017 pukul 07.00

Nurahman, Y, M. Yamien dan Endah Suhaendah.2007.Teknis PerbanyakanTanaman


Cemara Laut (causarina equisetifolia) Pada Media Pasir Balai Besar Penelitian
Bioteknologi dan Pemulihan Tanaman Hutan, 5, 1-7. Diakses pada 9 Desember
2017 pukul 19.00

Priyo. 2015, Cemara Laut, Mengubah Pantai Berpasir yang Marjinal menjadi Potensial,
Badan Litbang dan Inovasi (http://www.fordamof.org) Diakses pada 15
Desember 2017 pukul 08.45
Putro, Harmoko. 2013. Cemara Gunung (casuarina junghuniana)
http://mashamok0.blogspot.co.id Diakses pada 10 Desember 2017 pukul 06.00

Rahmansyah & Bahri, S. (2015). Pembuatan Bio Oil dari Cemara (causarina
Lequisetifolia L) dengan Teknologi Pirolisis Menggunakan Katalis Ni/NZA.
JOM FTEKNIK, 2,1-6.Diakses pada 9 Desember 2017 pukul 05.50 WIB
Windyanti, R.K. 2013. Karakteristik Tanaman Cemara Udang (casuarina equisetifolia)
dan Pengurangan Kecepatan Angin di Pantai Gua Cemara Yogyakarta
[skripsi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Diakses pada 9 Desember 2017
pukul 07.

46
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KONSERVASI TANAMAN KAKTUS DI KEBUN RAYA CIBODAS


Conservation of Cactus Species in Cibodas Botanic Garden

Athaya Irfan1), Ranti Puttri Pramesti1), Rindi Antika Sari1), Ronaldo Dwi Prasetyo1), Ode
Sofyan Hardi M.Pd, M.Si 2)
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

Abstract

One of the conservation areas of flora ex-situ is Cibodas Botanical Garden which
is also made as one of the leading places for tourism. As one of the places of plant
conservation, the flora of Cibodas Botanical Gardens should be kept protected to be
protected and extinction and damage by way of preservation. One type of collection of
plants in the Botanical Garden Cibodas namely Cactus. Cactus is a crop of adaptation
originating and desert areas and has distinctive characteristics Cactus has benefits to the
wider community such as food crops, ornamental plants and traded with high economic
prices. The cultivation of plants by creating climatic conditions in accordance with the
place of origin of the cactus is laminated, as part of the development, research and
conservation of the plant to grow. The research method used is observation of species
through observation and studiliterature method. The purpose of this research is to collect
the collection and potency of cactus as well as to educate the community about the
utilization of cactus plants.
Keywords: Cibodas Botanical Garden, Conservation Area, Cactus

Abstrak
Salah satu kawasan konservasi flora secara ex-situ yaitu Kebun Raya Cibodas
yang juga dijadikan sebagai salah satu tempat unggulan untuk berwisata. Sebagai salah
satu tempat konservasi tumbuhan, flora di Kebun Raya Cibodas harus dipelihara serta
dilindungi agar terhindar dari kepunahan dan kerusakan dengan cara pelestarian. Salah
satu jenis koleksi tumbuhan yang ada di Kebun Raya Cibodas yaitu Kaktus. Kaktus
merupakan tanaman hasil adaptasi yang berasal dari daerah gurun serta memiliki
47
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

karakteristik yang khas. Kaktus memiliki manfaat kepada masyarakat luas diantaranya
yaitu sebagai obat, pangan, tanaman hias serta diperjual belikan dengan harga ekonomis
yang tinggi. Pembudidayaan tanaman kaktus dilakukan dengan menciptakan kondisi iklim
yang sesuai dengan tempat asal kaktus tersebut berada (aklimatisasi), hal ini sebagai
bagian dari pengembangan, penelitian dan konservasi bagi tanaman tersebut untuk
tumbuh. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengamatan spesies melalui metode
observasi dan studi literature. Tujuan dari penelitian ini adalah mendata koleksi sekaligus
potensi yang dimiliki kaktus, serta sebagai bentuk edukasi masyarakat tentang
pemanfaatan tanaman kaktus.

Kata kunci: Kebun Raya Cibodas; Kawasan Konservasi; Kaktus

PENDAHULUAN
Kebun Raya Cibodas didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias
Teijsmann, dengan nama Bergtuin Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas). Pada
awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri
yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah Pohon Kina
(Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor
dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Pada tahun 2003 status Kebun Raya
Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Cibodas. Kebun Raya Cibodas berada pada ketinggian 1.300-
1.425 meter di atas permukaan laut dengan luas 120 hektar. (Kebun Raya Cibodas, 2014)
Salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan di dalam Kebun Raya Cibodas yaitu
Kaktus. Kaktus merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Cactaceae, tanaman
holtikultura yang satu ini sebagian besar berasal dari Benua Amerika meliputi Amerika
Utara, Selatan dan Tengah. Kaktus dapat tumbuh pada wilayah yang kering dan dan
sedikit air. Habitat asli dari kaktus ini berupa daerah-daerah yang kering seperti gurun,
padang rumput kering, hutan meranggas atau padang rumput (Subik R, Kunte L, 2003).
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari masyarakat
karena penampilannya yang unik dan khas (Djaafarer dan Budiatmaja, 1987). Tanaman
kaktus ini ternyata tidak hanya dikenal sebagai tanaman hias saja. Kaktus juga biasa
menghasilkan buah yang dikenal dengan prickly pear cactus yang nikmat rasanya dan
dikonsumsi dalam bentuk segar atau dikeringkan (Tim Trubus, 2001)
Saat ini Kebun Raya Cibodas telah memiliki 95 jenis kaktus, dari 37 marga dengan
880 spesimen . Jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas merupakan hasil eksplorasi
di hutan Indonesia, pertukaran dengan koleksi kebun raya lain ataupun sumbangan.
Koleksi tumbuhan tersebut ditata mengikuti pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik

48
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

atau kombinasi pola-pola tersebut untuk kegiatan, konservasi, penelitian,


pendidikan,wisata dan jasa lingkungan (Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011).

Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan


persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang
besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang
gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di
malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari,
kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk
digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).

Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri
tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap
herbivora.. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau
areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga. (Subik R, Kunte
L, 2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konservasi dan penyesuaian tanaman
kaktus terhadap kesesuaian iklim di Kebun Raya Cibodas serta jenis-jenis kaktus yang
telah mampu dikembangkan dan dibudidayakan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dan pengamatan langsung di daerah Kebun Raya Cibodas, Kompleks Hutan Gunung
Gede Pangrango, Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Teknik pengumpulan
data melalui penjelasan dari petugas yang membimbing dari Kebun Raya Cibodas,
observasi,serta dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah tanaman Kaktus yang
merupakan salah satu tanaman asing yang dapat di aklimatisasi melalui rumah kaca di
Kebun Raya Cibodas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebun Raya Cibodas berada di lokasi dataran tinggi dengan iklim basah.curah
hujan rata-rata tahunan mencapai 3000 ml per tahun. Dengan kondisi seperti ini sangat
tidak mungkin bagi tanaman kaktus yang merupakan tanaman di iklim kering untuk
bertahan di lokasi beriklim basah. Terdapat penyesuaian khusus yang dilakukan lebih
dulu ketika mendatangkan tanaman tersebut dari negara asalnya di benua Amerika.
Biasanya tanaman yang baru didatangkan akan melalui proses aklimitasi.
Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu
49
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya. Tanaman yang
diaklimitas akan menyesuaikan dengan suhu di unit pengemangan khusus sebelum
dibawa ke Kebun Raya.
Kaktus merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Cactaceae yang terdiri
daeri 2000 varietas yang berbeda warna serta bentuknya. Tanaman ini termasuk dalam
tanaman sukulen karena batang, akar adan daunya mampu untuk menyimpan air untuk
bertahan hidup. Kaktus adalah tanaman yang memiliki bentuk serta cara hidup yang
berbeda dengan tanaman yang lain. Oleh karena itu, kaktus disebut tanaman yang khas.
Tanaman yang di penuhi dengan duri dibagian luarnya ini dapat hidup di daerah beriklim
tropis hingga subtropis. Tanaman kaktus merupakan salah satu tanaman iklim kering
yang dibudidaya di dalam Kebun Raya Cibodas. Tanaman ini di kembangbiakan dalam
sebuah rumah kaca yang mana hal ini bertujuan untuk mengelola tanaman dengan
kondisi suhu yang sama dengan keadaan di alam. Rumah kaca ini juga digunakan
sebagai penelitian, konservasi, peragaan, dan pendidikan. Koleksi tanaman rumah kaca
Kebun Raya Cibodas salah satunya adalah kaktus yang merupakan tanaman berasal dari
daerah gurun. Koleksi tanaman kaktus pada rumah kaca ini sebanyak 98 jenis. Salain itu
di rumah kaca ini juga ada tanaman anggrek. Di dalam rumah kaca ini juga berfungsi
sebagai pembibitan yang bertujuan untuk menambah koleksi tanaman.
Kaktus dikenal memiliki banyak duri dyang mengelilingi batangnya, duri tersebut
tak lain adalah daunnya. Daun kaktus tumbuh dari struktur khusus yang disebut aerole.
Daun yang berupa duri ini bertujuan untuk meminimalisir penguapan air yang berlebih.
Ukuran dari duri kaktus ini bervariasi dan bisa mencapai 15 cm. sebagian duri kaktus
berwarna terang hal ini berfungsi untuk memantulkan kembali sinar matahari sehingga
tanaman cepat dingin. Pertumbuhan bunga pada tanaman kaktus terkenal lambat karena
membutuhkan waktu selama 2 tahun untuk tanaman ini dapat mekar dengan sempurna.
setelah bunga kaktus mekar, bunga ini hanya dapat bertahan hidup beberapa hari saja,
adapula yang hanya dapat hidup selama sehari saja setelah mekar. Lama waktu bunga
kaktus ini mekar juga berbeda, ada bunga yang hanya dapat mekar dimalam hari saja
dan sebagian yang lainya hanya dapat mekar di siang hari.
Akar kaktus juga memiliki keunikan, selain akarnya yang sangat panjang hingga
bisa menyebar ke sekeliling hingga diameter 2 meter yaitu kedalaman akar hanya
mencapai tidak lebih dari 10 cm. hal ini sangat membantu kaktus dalam mencari air tanah
yang berada disekitar kaktus. Kaktus mampu hidup pada kondisi air yang sedikit seperti
gurun pasir, semi gurun dan padang rumput. Hal ini yang menjadikan kaktus unik,
istimewa dan sangat berbeda dengan tanaman yang lainnya.
Di habitat aslinya (Amerika dan Brazil) kaktus lebih cocok tinggal di daerah
subtropics beriklim sedang hingga tropis. Akan tetapi kaktus menyukai daerah dengan
50
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

curah hujan minimal (dibawah 60mm per tahun). Pada kondisi itu udara sangat panas dan
matahari bersinar sepanjang hari (50-80%). Lingkungan yang pas untuk kaktus adalah
bersuhu 16-34 derajat celcius dan kelembapan udara 30-90% (Leo,dkk 2006:14)
Dalam ilmu botani, family Cactaceae bentuknya beragam sehingga perlu adanya
penggolongan. Setiap tribe dibagi dalam beberapa marga dan beberapa marga di bagi
menjadi beberapa jenis (Rismunandar, 1998 dalam Syaiful Annas, 2016)
Kaktus merupakan tanaman yang dapat bertahan hidup terhadap kondisi alam
yang berbeda. Cara kaktus bertahan hidup melalui berbagai macam penyesuaian seperti
ukuran daun mengecil atau bahkan tidak berdaun, cadangan air yang disimpan di dalam
batang bahkan hingga perakaran yang panjang dan tidak terlalu dalam. Pada suhu panas
dan gersang penyesuaian tanaman kaktus berupa kulit tanaman yang tebal serta belapis
lilin serta daun yang berupa duri-duri tajam. Sedangkan pada wilayah yang terlalu banyak
air maka tanaman kaktus akan mati. Di Kebun Raya Cibodas tanaman Kaktus tempatnya
sudah di sesuaikan antar suhu dan kelmbapannya di dalam Rumah kaca, oleh karena itu
tanaman Kaktus dapat tumbuh dengan baik disana.

Beberapa jenis kaktus yang hidup di Kebun Raya Cibodas diantaranya adalah
Kaktus Golden Barell (Kaktus Ball), Kaktus Mixalis, Kaktus Uban, Kaktus Karang, Kaktus
Mammillaria, Kaktus Rhipsalis, Kaktus Ekor Tupai, Kaktus Opuntia (centong) dan lain-
lain. Berikut adalah penjelasan beberapa jenis tanaman Kaktus yang ada di Kebun Raya
Cibodas :
a. Kaktus Golden Barell (Kaktus Bulat) - Echinocactus grusonii Hildm.
Kaktus ini berasal dari daratan Meksiko yang tumbuh di daerah semi-gurun
Matorral, antara batuan vulkanik atau tanah berkapur pada daratan yang
memiliki lereng curam. Usia tumbuh spesies ini bisa mencapai 10 tahun. Saat
ini Kebun Raya Cibodas telah mampu mengembangbiakkan dengan metode
stek dan biji. Echinocactus grusonii di alam jumlahnya semakin menurun.
Menurut data IUCN pada 2017 statusnya kini terancam punah akibat perburuan
ilegal. Pemanfatannya digunakan sebagai tanaman hias dan dikonsumsi
batang nya oleh manusia sebagai sumber air.
Tanaman ini hanya dapat tinggal di daerah panas dan tropis. Daunya
berupa duri-duri tajam. Bunganya berbentuk bulat dan besar mirip dengan buah
semangka. Pada tanaman bagian atas (pucuk) terdapat bulu berwarna kuning.
Bulu kuning ini berasal dari bunga kaktus yang berada di tengah lingkaran,
berukuran empat hingga lima sentimeter.

51
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Kaktus Golden Barell (Kaktus Bulat) - Echinocactus grusonii Hildm


Sumber : Kebun Raya Cibodas, 2017

b. Kaktus Uban (Chepalocereus senilis)


Dalam bahasa inggris disebut juga sebagai old man cactus. Kaktus ini biasa
digunakan sebagai tanaman hias. Yang unik dari kaktus ini adalah tubuhnya
yang diselimuti bulu halus berwarna putih yang menyerupai uban.

Kaktus Uban (Chepalocereus senilis)


Sumber : Kebun Raya Cibodas, 2017

c. Cleistocactus samaipatensis (cardenas)


Pada bulan Oktober 2013 salah satu jenis kaktus berhasil dikembangkan yaitu
Cleistocactus samaipatensis (cardenas) yang berada di Vak IV.CB.1 rumah
kaca. Kaktus jenis ini termasuk famili Cactaceae, genus Cleistocactus, spesies
Samaipatensis. Cleistocactus samaipatensis merupakan tanaman kaktus yang
berasal dari Bolivia. Kaktus ini memiliki bunga berwarna jingga dan di Kebun
Raya Cibodas hanya bisa bertahan hanya beberapa hari saja karena proses
pembungaannya dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor cuaca.

52
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Cleistocactus samaipatensis (cardenas)


Sumber : Kebun Raya Cibodas

d. Cereus hildmanniaus K.Schum


Kaktus jenis ini memiliki nama umum Hedge Cactus. Termasuk dalam phylum
Tracheophyta dan keluarga Cactaceae. Berdasarkan data IUCN, Beberapa
jumlah subpopulasi Cereus hildmannianus telah menurun dan terus berkurang
terutama karena hilangnya habitat asal. Namun, hal itu terjadi di wilayah yang
luas dan di kawasan lindung. Oleh karena itu spesies tumbuhan ini terdaftar
sebagai Least Concern atau tidak diprioritaskan. Spesius kaktus yang belum
diketahui pemanfaatannya untuk apa, namun telah dikembangbiakkan dengan
cara; vegetative melalui stek dan generatif melalui biji.

Cereus hildmanniaus K.Schum


Sumber : https://goo.gl/images/fzxb9b

e. Mammillaria columbiana Salm-Dyck

53
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Mammillaria columbiana adalah tanaman holtikultura asal Meksiko. Spesies ini


tersebar di wilayah yang luas dengan jumlah populasi sedikit yang terisolasi
dengan densitas rendah. IUCN mencatat spesies ini telah ditemukan di
Kolombia, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, Jamaika, Meksiko, Panama dan
Venezuela, pada ketinggian antara 0 dan 2.800 m diatas permukaan laut
(Ponce and Trujillo 1991, Hunt et al . 2006, Hunt 2008). Di Meksiko, spesies ini
ditemukan di negara bagian Chiapas, Oaxaca, Yucatán di sub-populasi
terisolasi tunggal. Spesies kaktus yang biasanya dimanfaatkan sebagai
tanaman hias, telah dikembangbiakkan dengan cara di stek.

\
Mammillaria columbiana Salm-Dyck
Sumber : www.mammilarias.net/photos/mammillariacolumbianassp.jpg

f. Kaktus Opuntia- kaktus centong (opuntia ficus-indica)


Jenis kaktus yang dibudidayakan untuk diambil buahnya. Tanaman ini berasal
dari meksisko dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan
tanaman obat.

Kaktus Opuntia- kaktus centong (opuntia ficus-indica)


Sumber : dreamstime.com
54
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

g. Kaktus Rhipsalis
Disebut juga kaktus batang, epifit atau semiepifit. Ciri khas dari kaktus ini
adalah berbentuk batang, tidak mempunyai duri dan hidupnya menumpang
pada tanaman lain. Habitat aslinya berada di alam hutan tropis dan menempel
pada pohon-pohon hutan tropis lembab di Amerika. Mereka tumbuh semak,
yang terdiri dari silider tipis atau flat daun-hijau batang. Bunga berwarna putih
atau kuning dan ukurannya kecil.

Kaktus Rhipsalis
Sumber : https://worldofsucculents.com/?common-names=spagetti-cactus

SIMPULAN
Kaktus merupakan tanaman iklim kering yang tergolong dalam family Cactaceae,kaktus
memiliki ciri dan karakteristik yang unik dan istimewa hal ini merupakan bentuk adaptasi
terhadap suhu dan kelembapan serta iklim. Di Kebun Raya Cibodas kaktus di tempatkan
di dalam rumah kaca yang disesuaikan suhu dan kelembapannya agar kaktus dapat
bertahan hidup, proses ini merupakan proses aklimitasi kaktus. Aklimitasi merupakan
suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu
lingkungan baru yang akan dimasukinya.

55
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA
Djaafarer, R, 1987, Kaktus-kaktus yang Mempesona dalam trubus, Jakarta. (XVIII) : 214
– 220.
Efendi, Muhammad, dkk, (2017), Pendataan Jenis Tumbuhan Koleksi Kebun Raya
Cibodas Untuk Materi Pelayanan Pendidikan Lingkungan,
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah/article/view/5209. Diakses tanggal 15
Desember 2017

Hayati, Mardhiah, (2008), Respon Tunas Kaktus (Mammillaria myriacantha) Dalam


Berbagai Konsenstrasi NAA dan BAP Secara In Vitro,
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/floratek/article/view/110. Diakses tanggal 16 Desember
2017

Isnaini, Yupi Hendriyai, Ema, Nurfadilah, Siti, Konservasi In Vitro Dan Perbanyakan
Anggrek Alam Di Kebun Raya Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Konservasi
Tumbuhan Tropika : Kondisi Terkini dan Tantangan Ke Depan, 7 April 2011
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya

Subik R, Kunte L (2003). The Complete Encyclopedia of Cacti. Rebo Publisher


Tim Trubus, 2001. Kebun Dragon Fruit Punya Clongsin dalam Trubus. Jakarta. (XXXII) :
30 – 35.
Annas Syaiful, 2016. Pengaruh Persilangan Buatan Terhhadap Pembentukan Buah dan
Kualitasnya pada Kaktus Apel. Universitas Negeri Sebelas Maret. Solo.
P,Braun.J, Larocca M, Machado, dan N.P.Taylor. (2017), Cereus hildmanniaus,
http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T152594A655087.en Diakses pada
tanggal 17 Desember 2017
Guadalupe Martínez, J., Sánchez , E. dan Gómez-Hinostrosa, C (2013), Echinocactus
grusonii, http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T40962A2947851.en Diakses
pada tanggal 17 Desember 2017

Nassar, J., Ishiki, M., Hammel, B., Hernández, H.M. & Durán, R. (2017), Mammillaria
Columbiana, http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T152832A121623899.en
Diakses pada tanggal 17 Desember 2017

56
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

RAGAM KOLEKSI GENUS RHODODENDRON DI KEBUN RAYA CIBODAS

GENUS RHODODENDRON COLLECTIONS IN BOTANICAL GARDEN CIBODAS

Anna Majida Aprilia1), Ayi Qurratul1), Eva Reshinta Fitri1), Fikri Ramadhan1), Nada
Kamilah1), Maulana Malik1), Ode Sofyan Hardi2).
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT

Until now the various types of Rhododendron plant genus has not been widely known.
Natural studies can provide knowledge about Rhododendron plants to know the diversity
of its species. Rhododendron itself is a bush type plant. Cibodas botanical garden is a
place where there is a Rhododendron park in it. In Rhododendron park itself there are
various types from various regions in Indonesia as well as from other countries. There is
even a result of a cross that is done directly at the Botanical Garden Cibodas of different
rhododendron species. Flower Rhododendron Javanicum made icon Cibodas Botanical
Garden because the original comes from Java. Cibodas Botanical Garden which is an ex
situ conservation area for the flowers Rhododendron, it takes the similarity of temperature
in the original habitat. Rhododendron species in the world is very much but only part of
which can be planted in Cibodas Botanical Garden because the climate is very decisive.
Keywords: Rhododendron, Cibodas Botanical Garden, Ex Situ Area, Type Diversity

ABSTRAK

Hingga saat ini berbagai jenis genus tanaman Rhododendron belum banyak diketahui.
Studi alam dapat memberikan pengetahuan tentang tanaman Rhododendron untuk
mengetahui keberagaman jenisnya. Rhododendron sendiri merupakan tanaman jenis
semak-semakan. Kebun raya cibodas merupakan tempat yang terdapat taman
Rhododendron di dalamnya. Di taman Rhododendron itu sendiri terdapat berbagai jenis
dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari negara lain. Bahkan ada yang hasil
persilangan yang dilakukan langsung di Kebun Raya Cibodas dari jenis Rhododendron
57
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

berbeda. Bunga Rhododendron Javanicum dijadikan ikon Kebun Raya Cibodas


dikarenakan asli berasal dari Jawa. Kebun Raya Cibodas yang merupakan kawasan
konservasi ex situ bagi bunga Rhododendron, maka diperlukan kesamaan suhu pada
habitat aslinya. Jenis Rhododendron di dunia sangatlah banyak tetapi hanya sebagian
yang dapat ditanam di Kebun Raya Cibodas karena iklim sangat menentukan.
Katakunci : Rhododendron, Kebun Raya Cibodas, Kawasan Ex Situ, Keragaman
Jenis

PENDAHULUAN
Rhododendron adalah sebuah genus dari 1,024 spesies tumbuhan berkayu dalam
keluarga Ericaceae, baik tumbuhan hijau abadi atau tumbuhan peluruh dan utamanya
ditemukan di Jepang, China, Amerika. Rhododendron atau orang sering menyebutnya
dengan Azalea ini merupakan tanaman berbentuk semak dengan ketinggian di bawah 1
meter, meskipun terdapat species yang mampu tumbuh hingga 30 meter, daunnya kecil
berwarna hijau. Yang paling menawan dari Rhododendron adalah bunganya. Bunga
Rhododendron mempunyai aneka warna sesuai dengan spesiesnya. Struktur bunganya
pun cantik dan tahan rontok hingga satu minggu meskipun telah dipotong. (Putri. D.M.S
2011)
Kebun Raya Cibodas berada di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa
Cimacan, Pacet, Cianjur. Topografi lapangannya sendiri bergelombang dan berbukit
dengan ketinggian 1,275m dpl dan bersuhu udara 17-27 derajat Celcius. Kebun Raya ini
didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann sebagai cabang dari Kebun
Raya Bogor yang berada di kaki Gunung Gede. Memiliki curah hujan 2,380mm per
tahunnya dan suhu rata-rata 18 derajat Celcius, kebun Bontani ini dikhususkan bagi
koleksi tumbuhan dataran tinggi basah tropika.
Kebun Raya Cibodas dimaksudkan sebagai tempat koleksi di luar habitat bagi
tumbuh-tumbuhan trpois dataran tinggi lainnya. Beberapa koleksinya yang termasuk
jenis pohon besar dilindungi seperti tusam dan tumbuhan runjung, hutan kaliandra,
tumbuhan paku pegunungan, dan hutan alam yang terdapat di air terjun. Jaraknya sekitar
750meter lokasi dari pintu masuk ke air terjun. Koleksi yang paling khas disini adalah
Taman Laut Cibodas yang memiliki 216 jenis lumut dan lumut hati dari berbagai penjuru
di Indonesia. Dengan luasnya yang 2500m persegi taman ini diakui sebagai satu-satunya
yang memiliki koleksi dan terbanyak.
Di dalam Kebun Raya ini, udaranya sangat sejuk dan bersih langsung membuat
paru-paru kita bisa bernafas dengan lega. Menghilangkan kepenatan selama hidup di
kota besar yang penuh dengan polusi udara, kebisingan dan kesibukan sehari-hari. Di
58
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

sini pula anda akan menjumpai beberapa taman-taman. Seperti Rhododendron Garden,
taman yang berlokasi berbukit-bukit ini mempunyai beberapa pondokan yang bisa
digunakan untuk istirahat. Indah sekali tanaman yang ada disini. Lalu anda juga akan
menjumpai taman yang memiliki landscape bernuansa Jepang terdapat di jembatan
untuk menyeberangi sungai kecil yang mengalirkan air jernih dan dingin.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam jenis tanaman genus
Rhododendron yang terdapat di Kebun Raya Cibodas. Kebun Raya Cibodas ini sendiri
terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan Kecamatan
Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 22
November 2017, terletak di kawasan Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan
pengamatan langsung di dalam kawasan Kebun Raya Cibodas. Sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh populasi tanaman Rhododendron yang terdapat di kawasan Kebun
Raya Cibodas. Untuk melengkapi data penelitian, kami melakukan pengamatan langsung
ke kawasan Kebun Raya Cibodas. Selama penelitian kami mengamati langsung bentuk
tanamannya, lalu mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh
pemandu kami pada saat itu. Selain pengamatan langsung, kami juga melengkapi hasil
penelitian dengan cara mengambil beberapa referensi dari buku, artikel, jurnal dan
internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebun Raya Ciodas (Cibodas Botanical Garden), jika dilihat secara letak
geografisnya terletak S: 6044’17’’ dan E: 10700’58’’. Berdasarkan wilayah administratiif
pemerintahan terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan,
Cipanas, Cianjur. Memilki ketinggian kurang lebih 1.300 – 1.425 meter di atas permukaan
laut dan luas 84,99 hektar dengan keadaan topografi yang bergelombang. Temperatur
rata-rata 20,06 °C, kelembaban 80,82 % dan rata-rata curah hujan 2.950 mm per
tahun.Kebun. Jaraknya tidak begitu jauh, sekitar ±100 KM dari Jakarta dan ± 80 KM dari
Bandung.
Kebun Raya Cibodas terlihat sangat indah dan sejuk alamnya karena didukung oleh
koleksi pepohonannya yang banyak sekali jenis dan variannya. Kebun botani inipun
dimaksudkan sebagai tempat koleksi ex situ (di luar habitat) bagi tumbuh-tumbuha tropis

59
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

basah dataran tinggi yang di dalamnya tercatat ada sekitar 5.831 contoh tanaman dari
1.206 jenis yang dikelompokkan pada Taman Sakura, Taman Lumut, koleksi paku-
pakuan, koleksi tanaman obat, dan Taman Rhododendron. Tumbuhan-tumbuhan
tersebut juga didatangkan dari berbagai negara yang memiliki iklin yang berbeda dari
Indonesia, khususnya Cibodas. Jika Anda bertanya : mengapa bisa tanaman luar negeri
yang berbeda iklim dapat tumbuh subur di Cibodas? Hal itu dapat terjadi karena tanaman-
tanaman tersebut telah mengalami proses aklimatisasi, yaitu suatu upaya penyesuaian
fisiologis atau adaptasi dari suatu orgnisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan
dimasukinya.

Keindahan Kebun Raya Cibodas sudah terkenal sejak lama dan menjadi tujuan
wista domestik maupun mancanegara. Ahli fisiologi tumbuhan, Dr.F.W. Went
menggambarkan keindhan Kebun Raya Cibodas sebagai salah satu sorga dunia. Bahkan
ada yang menjulukinnya sebagai Taman Firdaus di Asia.
Salah satu keindahannya yaitu terdapat pada Taman Rhododendron. Taman yang
dibangun dan diresmikan pada tahun 2002 atas inisiator dari Mantan Kepala Kebun Raya
Cibodas, Drs. R. Subekti Purwantoro yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kepala
Kebun Raya Cibodas dengan luas ±5.000 m2 . taman ini dibangun dengan maksud un
tuk mengoleksi berbagai tanaman hias Rhododendron yang bersal dari berbagai daerah
dan negara.
Bunga Rhododendron adalah sebutan lain dari bunga Azalea, Saliyah, atau bunga
Kadudampit yang merupakan tanaman berbentuk semak dengan ketinggian kurang lebih
satu meter dan hidup ditempat yang beriklim sedang di ketinggian antara 800-2400 mdpl.
Namun sayangnya banyak orang mengenal bunga ini berasal dari China, Jepang, dan
Amerika. Hanya sedikit yang tahu bahwa Indonesia memiliki banyak spesies
Rhododendron yang tumbuh alami bahkan endemik d beberapa daerah. Bunga ini sangat
cocok bila tumbuh di daerah dengan cuaca yang dingin (iklim sedang). Rhododendron
sendiri merupakan genus tanaman berbunga dengan 800-an jenis spesies yang tumbuh
alam maupun hibrida. Pohon Rhododendron berbentuk semak dengan tinggi rata-rata 30
meter. Daunnya kecil berwarna hijau dengan beragam warna bunga sesuai dengan
spesiesnya. Struktur bunganya pun cantik dan tahan rontok meskipun telah di potong.
(Efendi et al. 2017)
Saat ini Kebun Raya Cibodas sendiri memiliki tujuh jenis tanaman Rhododendron
yang di tanam, yaitu Rhododendron javanicum dari Jawa, Rhododendron macgregoriae
dari Papua, Rododendron mucronatum dari Jepang, Rhododendron sessilifolium dari
Sumatera, Rhododendron zoelleri dari Papua, Rhododendron phoeniceum dari Jepang,

60
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

serta Rhododendron cibodas dan Rhododendron jaka yang merupakan hasil persilangan
buatan di Cibodas.
Rhododendron macgregoriae (Papua)

Merupakan salah satu jenis yang langka. Bunganya berbentuk tabung kecil dan
setiap perbungaannya memiliki 7-15 kuntum. Memiliki warna bunga yang bervariasi dari
kuning hingga merah. Namun yang lebih banyak ditemukan ialah warna kuning atau
oranye (John at all, 1999). Rhododedron jenis ini hampir berbunga sepanjang tahun, yaitu
pada bulan Januari hingga Oktober. Jenis Rhododendron asli Indonesia dan New Guinea
ini tumbuh subur pada ketinggia 500 meter sampai 3.350 meter. Semak ini akan tumbuh
hingga 1,5 meter dengan ukuran daun 4 cm -14 cm x 2 cm – 5 cm.
Rhododendron javanicum (Jawa)

Jenis ini merupakan salah satu dan sedikit tetumbuhan yang mampu melawan gas
yang penh belerang dari kawah. Memiliki bunga yang lebih besar dari umumnya,
berwarna merah muda hingga oranye danmemiliki sedikit toleransi terhadap sulfur

Rhododendron zoelleri (Papua)


Termasuk jenis Rhododentron tropis yang sangat indah dengan warna bunga
oranye, kuning lemon, salmon, emas dan oranye jeruk yang mana jenis ini terdapat di
hutan hujan dataran tinggi New Guinea. Daun berbentuk oval berwarna hijau gelap dan
disetiap musimnya dan tampak mengkilap. Jenis ini cocok ditanam pada tanah gembur
dan pada pH yang rendah (asam). Biasanya ditemukan tumbuh di tebing berlumut yang
merupakan epifit serta tumbuh di atas batang pohon yang tinggi. Cocok ditanam pada
tanah yang gembur serta lembab, berpH asam, drainase yang baik serta kandungan
bahan organik yang terbilang baik. jenis ini emiliki tinggi tanaman 0,9 meter - 4,6 meter
dengan lebar 1,2 meter – 2,4 meter.

Rhododendron phoeniceum (Jepang)


Jenis Rhododendron yang memiliki warna bunga hijau yang tumbuh pada tanah
yang asam. Kncup bunga akan berkembang ketika m usim panas dan bunga akan mekar
pada musim semi berikutnya. Memiliki tinggi dan lebar sekitar 1,8 meter – 2,4 meter.
Cocok ditanam pada tekstur tanah loam dan pasir dan berpH asam. Serta warna daun
dan buah hijau.

61
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Rhododendron jaka (Cibodas)

Jenis Rhododendron hasil persilangan yang berwarna merah ini memiliki ukuran
bunga 4-4,3 cm x 3.6-4,8 cm, warna tagkai merah hingga hijau serta memiliki jumlah
lobus sebanyak lima dan setiap perbungaan memiliki 13-14 kuntum. Daun yang berwarna
merah ketika mash muda dan akan berwarna hijau dengan permukaan yang mengkilap.
Bentuk daunnya yaitu epilik memanjang dengan ukuran sekitar 10,9-13,1 cm x 2,6-3,8
cm.
Rhododendron mucronatum (Jepang)
Rhododendron mucronatum adalah spesies yang biasanya tumbuh pada
ketinggian 2.800 meter – 4.500 meter. Semak jenis ini memiliki tinggi 1 meter – 2 meter
tergantung dari usia tanaman itu sendiri. Memiliki warna bunga yang bervariasi seperti
merah muda, putih dan merah gelap serta ukuran daun 2 cm – 6 cm x 0,5 cm – 1,8 cm.

Dari beberapa jenis Rhododendron yang hidup di Di Kebun Raya Cibodas ada
salah satu jenis Rhododendron yang dijadikan ikon Kebun Raya Cibodas karena
tanaman itu asli berasal dari Jawa. Nama tanaman tersebut adalah Rhododendron
javanicum (Azalea Jawa). Jenis ini di tanam pertama kali di Cibodas pada tanggal 30
Januari 2005 dan termasuk jenis tanaman endemik di Jawa, Indonesia.

Membonsai Rhododendron

Sayangnya Azalea atau Rhododendron hanya akan mekar bunganya bila tumbuh
di daerah tinggi yang bersuhu rendah. Bila ditanam di daerah rendah sulit mengeluarkan
bunganya. Tanaman ini tumbuh dengan sinar matahari cukup dan pH tanah agak masam,
sekitar 5, 5 – 6.

Membonsai tanaman ini tidak sulit. Ia dapat ditanam melalui setek atau
cangkokan.dengan metode setek ini, akar akan tumbuh setelah tanaman berukuran 4
minggu dan bila melalui cangkok ia dapat dipisahkan dari tanaman induk setelah 2 – 3
bulan. Lantas bibit ini ditanam dalam pot atau polibag dengan media yang terdiri dari
humus 50%, tanah 20%, dan pasir 30%. Komposisi media ini di ambil karena azalea tidak
suka pada kekeringan, serta azalea juga tidak suka jika akarnya tergenang air. Karena
itu penyiraman diakukan sesuai dengan keadaan.

Ketika azalea sudah cukup besar, Anda dapat mengarakhan ujung-ujung


tunasnya pada kawat agar lebih kokoh . Pemupukan yang teratur diperlukan oleh azalea

62
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(Rhododendron). Meskipun ia sebenarnya tidaklah tanaman yang ‘rakus’ hara. Bila


tanaman sudah berbunga baik dan menyebabkan tunas-tunas baru (15 – 20 cm),
pemupukan telah dapat dikurangi. Unsur hara yang diperlukan sama dengan juga juga
juga juga juga juga tanaman lain yaitu N, P, dan K.

SIMPULAN
Rhododendron atau azalea ini merupakan tanaman berbentuk semak dengan ketinggian
di bawah satu meter dan hidup di tempat yang beriklim sedang di ketinggian antara 800-
2400 mdpl. Di Kebun Raya Cibodas sendiri terdapat tujuh jenis tanaman Rhododendron
yang di tanam, yaitu Rhododendron mucrunatum dari Jepang, Rhododendron sessifolium
dari Sumatera, Rhododendron zoelleri dari Papua, Rhododendron phoeniceum dari
Jepang, serta Rhododendron Cibodas dan Rhododendron jaka yang merupakan hasil
persilangan buatan di Cibodas. Salah satu jenis tanaman azalea ini ada yang dijadikan
ikon Kebun Raya Cibodas karena tanaman itu berasal dari Jawa, yaitu Rhododendron
Javanicum (Azalea Jawa) yang ditanama pertama kali di Kebun Raya Cibodas pada
tanggal 30 Januari 2005 dan termasuk jenis tanaman endemik di Jawa, Indonesia.
Namun tanaman Rhododendron ini mulai dijadikan Taman di kebun Raya Cibodas pada
tahun 2002 karena jenis-jenis nya sudah mulai banyak dikoleksi di Kebun Raya Cibodas
dan merupakan salah satu tanaman hias terkenal di dunia. Jadi, Taman Rhododendron
ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung yang datang ke Kebun Raya Cibodas.

63
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Putri, D.M.S. (2011, Agustus). Fenologi Rhododendron spp. (Subgenus Vireya) Koleksi
Kebun Raya Eka Karya Bali. Jurnal Kebun Raya Eka Karya Bali-LIPI, 21(3), 232-224.
Wiguna,Rahman. (2015, Januari). Kriteria Penentuan Spesies Prioritas Rhododendron
spp. Terancam Kepunahan Untuk Konservasi Secara Ex Situ Di Indonesia. Buletin
Kebun Raya, 18(1), 31-39.
Dyan,M.S. I,Nyoman,Sudianta. (2009, Juni). Aplikasi Penggunaan ZPT Pada
Perbanyakan Rhododendron Javanicum Secara Vegetatif (Setek Pucuk). Jurnal Biologi,
13(1), 17-20.
Efendi,Muhammad. Puspitasari, N.D. Lestriani,Yetty. Tatang. (2017). Pendataan Jenis
Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Cibodas Untuk Materi Pelayanan Pendidikan
Lingkungan. Al-Kauniyah:Jurnal Biologi, 10(2), 124-132.
Sung, F.H and Y.S. Chang. 2001. Rhododendron mucronatum G.Don Grown in
Subtropical Taiwan Does not Manifest Endodormancy. Botanical Bull. of Academia
Sinica. 42(2), 187-191.
Mulyana,Yusup. “Tempat untuk Dikunjungi dan 9 Tips Jika Berlibur di Taman Cibodas”.
Diakses 12 Desember 2017. Pukul 15:10 WIB. http://mandalawangicibodas.com/taman-
cibodas/
Gardenia, “Rhodendron mucronulatum ‘Cornell Pink’”,
https://www.gardenia.net/plant/Rhododendron-Mucronulatum-Cornell-Pink (Diakses 14
Desember 2017, Pukul 15:10 WIB)
Learn 2 Grow, “Rhododendron zoelleri”,
http://www.learn2grow.com/plants/rhododendron-zoelleri/ (Diakses 14 Desember 2017,
Pukul 15:12 WIB)
Learn 2 Grow, “Rhododendron (Phoeniceum Group)”,
http://www.learn2grow.com/plants/rhododendron-phoeniceum-group/ (Diakses 14
Desember 2017, Pukul 15:10 WIB)
Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, “Taman Rhododendron
dan Sejarah”, https://krcibodas.lipi.go.id (Diakses 13 Desember 2017, Pukul 16:23 WIB)

64
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KOLEKSI DAN KHASIAT TANAMAN OBAT DI KEBUN RAYA CIBODAS


COLLECTION AND EFFICACY OF MEDICINAL PLANTS AT CIBODAS BOTANICAL
GARDEN
Anisa Esa Safitri1), Herlina Salimah1), Mar’atush Sholichah Nurbaitina1), Muhammad

Muhtar1), Raden Roro Anggita Putri Faisal1), Ode Sofyan Hardi2), Muzani2).
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT
Cibodas Botanical Garden is a park located in Mount Gede Pangrango Forest
Complex, Cimacan Village Cipanas District Cianjur District with an area of about 80
hectares. Cibodas Botanical Garden has many collections of trees with various types and
variants. In KRC stored collection of hundreds of trees old and young, there are recorded
5831 plants from 1206 species of life here. In KRC there are greenhouses in which there
are many different types of cactus, orchids and rare plants. In addition to the Cibodas
Botanical Garden has a Medicinal Garden with various types of Lamiaceae Tribe that has
a number of potential drugs. Some of them are used for medical treatment and
maintenance.
Keywords : Medical Plants, Cibodas Botanical Garden, Efficacy

ABSTRAK
Kebun Raya Cibodas atau Cibodas Botanical Garden merupakan sebuah taman
yang terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan Kecamatan
Cipanas Kabupaten Cianjur dengan luas sekitar 80 hektar. Kebun Raya Cibodas memiliki
banyak koleksi pepohonannya dengan beragam jenis dan variannya. Di KRC tersimpan
koleksi ratusan pepohonan yang tua maupun muda, tercatat ada 5.831 tanaman dari
1.206 jenis hidup disini. Di KRC terdapat rumah kaca yang di dalamnya terdapat banyak
jenis kaktus, anggrek dan tanaman langka yang beraneka ragam. Selain itu pada Kebun
Raya Cibodas memiliki Taman Tumbuhan Obat dengan berbagai jenis dari Suku
Lamiaceae yang memiliki sejumlah potensi obat. Beberapa diantaranya dimanfaatkan
untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan.

65
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Kata Kunci : Tanaman obat, Kebun Raya Cibodas, Khasiat

PENDAHULUAN
Kebun Raya Cibodas terletak di Cagar Biosfer Cibodas yang merupakan kawasan
cagar alam dunia. Daerah ini merupakan kawasan terbasah di Jawa Barat. Suhu udara
di Kebun Raya Cibodas berkisar 18-200C, tingkat kelembaban 90% dan berada pada
ketinggian 1300-1450 m dpl.
Berbicara tentang obat pasti identik dengan penyakit. Ada jenis obat yang herbal
dan ada juga yang tidak. Kebun Raya Cibodas selain mengkoleksikan tanaman keras
juga mengkoleksikan berbagai tanaman obat. Nah di Kebun Raya inilah
pengunjung akan dapat menemui berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
herbal yang dikoleksikan di dalam sebuah satu petak kebun. Kebun ini memiliki luas ±
3000 m2 dan dibangun untuk mengoleksikan berbagai tanaman obat yang berasal dari
berbagai daerah. Sampai saat ini terdapat ± 164 jenis tanaman obat yang dikoleksikan di
Kebun Raya Cibodas (Dwi Novia P.).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koleksi dan khasiat tanaman obat di
Kebun Raya Cibodas, yang terletak di Desa Cimacan Kecamatan Cipanas, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 22 November 2017.
Dilakukan di Kawasan Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dan pengamatan
langsung di Kebun Raya Cibodas. Populasi dari dari penelitian ini adalah seluruh wilayah
di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi. Wilayah Kebun Raya Cibodas tersebut merupakan wilayah yang sudah sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga keseluruhan wilayah tersebut menjadi sampel
penelitian.
Informasi tentang koleksi dan khasiat tanaman obat ini melalui pemaparan langsung
oleh salah satu tour guide atau petugas di Kebun Raya Cibodas yang membimbing kami
dan memberikan penjelasan tentang koleksi tanaman di Kebun Raya Cibodas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebun Raya Cibodas atau Cibodas Botanical Garden merupakan sebuah taman
nan indah yang terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan
Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dengan luas sekitar 80 hektar. Kebun Raya
Cibodas atau yang dapat disingkat menjadi KRC memang berada tepat di bawah kaki
66
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Gunung Gede Pangrango dengan ketinggian 1.275 mdpl, kelembaban sekitar 80,8%,
curah hujan sekitar 2.950 mm pertahun dan suhu di KRC rata-rata 17-27oC sehingga
disana terasa segar dan sejuk udaranya. Topografi di Kebun Raya Cibodas ini yaitu
bergelombang-gelombang dan berbukit-bukit, inilah salah satu daya Tarik wisatawan
untuk datang ke Kebun Raya Cibodas ini untuk berfoto di bukit-bukit hijau yang ada di
KRC ini.
Menurut beberapa sumber, Kebun Raya Cibodas didirikan pada 11 April 1852 oleh
Johannes Elias Teijsmann seorang ahli Botani Belanda. Pada awalnya beliau mendirikan
KRC ini untuk dijadikan perkebunan kina, namun sayangnya tanah yang ada di Cibodas
ini tidak cocok untuk perkebunan kina disana. Uniknya setiap tanggal 11 April Kebun
Raya Cibodas ini gratis bagi para pengunjung untuk merayakan hari jadinya itu. Mulanya
Kebun Raya CIbodas ini hanya dijadikan sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor, namun
seiring berjalannya waktu Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri dan berganti
menjadi Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di
bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu
Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kebun Raya Cibodas memiliki banyak koleksi pepohonannya dengan beragam jenis
dan variannya. Di KRC tersimpan koleksi ratusan pepohonan yang tua maupun muda,
tercatat ada 5.831 tanaman dari 1.206 jenis hidup disini. Di KRC terdapat rumah kaca
yang di dalamnya terdapat banyak jenis kaktus, anggrek dan tanaman langka yang
beraneka ragam. Selain itu pada Kebun Raya Cibodas memiliki Taman Tumbuhan Obat
dengan berbagai jenis dari Suku Lamiaceae yang memiliki sejumlah potensi obat.
Beberapa diantaranya dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan. Berikut adalah jenis-jenis tanaman obat tersebut.

Lavandula angustifolia Mill (Lavender)


Lavandula angustifolia biasanya tumbuh pada ketinggian 100-800 mdpl. Awal-awal
dari penyebaran tanaman ini yaitu di daerah Mediterania. Lavandula angustifolia dikenal
sebagai minyak lavender yang merupakan sumber minyak yang memiliki banyak khasiat
pengobatan. Khasiat dari minyak lavender ini yaitu bisa digunakan sebagai obat pereda
sakit, inflamasi dan sebagai terapi bagi orang yang sulit untuk tidur. Ekstrak Lavandula
angustifolia memiliki khasiat untuk terapi stress, depresi, meningkatkan produktivitas
karyawan, meningkatkan konsentrasi dan tingkat pembelajaran, kemampuan menulis,
emosi, kognitif, dan daya ingat.

67
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Mentha arvensis L. (Daun Mint, Daun Poko, Janggut)


Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 150-1200 mdpl, Mentha arvensis tumbuh di
daerah bertemperatur yang rendah. Tetapi dapat juga tanaman ini tumbuh di daerah
tropis namun tidak berbunga. Masyarakat sekitar Cibodas memanfaatkan daun mint
untuk mengobati batuk, sesak nafas, dan diare. Pemakaian daun mint untuk pengobatan
batuk, sesak nafas, dan diare tersebut dengan merebus seluruh bagian Mentha arvensis.
Namun selain itu khasiat dari Mentha arvensis yaitu dapat dijadikan sebagai bahan
pewangi, hiasan pada makanan, bahan baku obat dan minyak essensial. Daunnya
digunakan untuk mengobati ayan, bronchitis, batuk, masuk angin, gangguan haid dan
radang lambung.

Mentha piperita L.(Peppermint)


Dapat kita ketahui bahwa Mentha piperita L. Atau Peppermint digunakan untuk
perasa permen karet, pasta gigi dan juga teh. Tapi ternyata tak hanya itu, khasiat dari
peppermint ini juga dapat mengatasi sakit perut dan masalah pencernaan. Pada
gangguan pencernaan ini, peppermint berperan menenangkan otot perut dan
meningkatkan kinerja empedu sehingga pencernaan dapat berlangsung dengan sangat
cepat. Selain itu daun Mentha piperita ternyata memiliki kandungan antioksidan yang
sangat tinggi, terutama pada daun yang segar. Sedangkan untuk pengobatan batuk dan
pilek, peppermint ini berperan sebagai dekongestan dan ekspektoran sehingga dapat
meringankan dan melegakan tenggorokan serta batuk kering dengan baik.
Orthosiphon aristatus (Blume) Miq (Kumis Kucing)

Tanaman ini tumbuh di alam belukar, berumput, sepanjang tepi hutan atau
pinggiran jalan. Saat di areal terbuka tanaman ini dapat tumbuh sampai dengan
ketinggian 1000 mdpl, namun pada umumnya tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 5-
900 mdpl dengan ketinggian tanaman ini sekitar 25-200 cm. Orthosiphon aristatus atau
yang dapat kita sebut sebagai kumis kucing sudah terkenal dengan khasiatnya sebagai
tanaman obat karena tanaman ini bersifat diuretic dan mengobati berbagai gangguan
ginjal. Untuk mengobati penyakit kuning, daun Orthosiphon aristatus dicampurkan
dengan daun Blumea balsamifera dan Phyllanthus fraternus dan rimpang Curcuma
xanthorrhiza. Sedangkan untuk pengobatan penyakit diabetes, daun Orthosiphon
aristatus dicampurkan dengan daun Andrographis paniculata. Daun Orthosiphon
aristatus bersifat diuretic, mengobati radang selaput lendir hidung, radang ginjal, batu
ginjal, batu empedui, arteriosclerosis, rematik, kencing manis, tekanan darah tinggi,

68
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

radang amandel, ayan, gangguan haid, kencing nanah, albuminuria, sipilis dan juga
dapat berkhasiat untuk mengobati hipertensi, diabetes, dan sakit maag. Kumis kucing ini
ternyata terdistribusi dari India, Indo-Cina, Thailand, Malaysia, sampai dengan Australia.

Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br (Jawer Kotok)


Tanaman ini tersebar ke India, Myanmar, Indo-Cina, Thailand, Taiwan hingga utara
Australia. Ternyata tanaman ini berupa tanaman herba atau belukar yang ada di tempat
terbuka seperti dipinggiran jalan dan tepi sungai dengan beraromatic dan berakar umbi.
Di Asia Tenggara, tanaman ini dimanfaatkan untuk bahan pengobatan luka,
pembengkakan, luka bakar, gigitan serangga, wasir, ams, bronchitis, batuk, gangguan
pencernaan, diare dan analgesic. Penggunaan daun Plenctranthus scutellarioides di
masyarakat Sunda yaitu sebagai obat setelah melahirkan, daunnya ditumbuk dan
ditempelkan ke vagina pada wanita yang baru melahirkan. Lain halnya dengan
masyarakat Sulawesi Utara, campuran antara daun Plenctranthus scutellarioides dan
daun Piper betle, madu dan kuning telur digunakan untuk terapi penyembuhan penyakit
malaria. Akar Plectranthus scutellarioides juga dapat dimanfaatkan untuk penyakit dalam
yang mengatasi diare dan kolik, mengobati cacingan, serta penyakit saluran kencing.

Pogostemon cablin (Blanco) Benth. (Nilam)

Pogostemon cablin dikenal sebagai sumber minyak atsiri yang cukup banyak
dimanfaatkan. Habitus ini berupa terna, tegak atau memanjat dan tingginya antara 30-
75cm. Ciri-ciri dari tanaman ini yaitu batang berkayu, daun menyirip, dan bunganya
berwarna putih. Khasiat dari tanaman ini yaitu pada bagian akarnya dapat dimanfaatkan
sebagai pencahar. Sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk
membuat deodoran, menyembuhkan luka, wasir, disentri, kejang perut, penyakit
empedu, gangguan haid dan peluruh haid.
Rosmarinus officinalis L. (Rosmeri)

Rosmarinus officinalis dijadikan sebagai bahan bumbu dalam masakan. Namun


selain itu dapat juga dijadikan sebagai anti bakteri terutama terhadap strain bakteri
Escherichia coli, sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan sejumlah penyakit
yang ditimbulkan akibat bakteri, misalnya pada gangguan saluran pernafasan,
pencernaan, saluran kencing, kulit, maupun untuk peralatan di rumah sakit. Hasil
penelitian dari Wang et al, minyak essensial dari Rosmarinus officinalis merupakan anti
oksidan terhadap radikal bebas.

69
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb (Senggugu)


Tumbuhan ini merupakan tumbuhan perdu kecil yang memiliki tinggi sekitar 100-
300cm, batang dari tumbuhannya ini berkayu namun tidak bercabang dengan daun
berhadapan. Pada masyarakat India, tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional
untuk penyakit pernafasan, luka luar, luka bakar, reumatik dan demam terutama demam
yang disertai dengan penyakit malaria. Tanaman ini juga dapat menyembuhkan beragam
penyakit seperti sesak nafas, batuk dan luka luar. Tanaman ini umumnya tumbuh di
daerah Jawa dari daerah Pantai sampai ketinggian 1700 mdpl.

Scutellaria discolor (Colebr) (Ki pait, amperu lemah)


Scutellaria discolor merupakan jenis terna tahunan yang memiliki ketinggian sekitar
10-100cm dan tumbuh di ketinggian antara 500-2400 mdpl serta dapat ditemukan di
sekitar pinggiran hutan serta tepi jalan yang ternaungi. Ekstrak akar S. Discolor dapat
mengobati penyakit rematik, dan seluruh bagian tanaman atau daun yang ditumbuk
dengan halus itu dapat digunakan sebagai penyembuh luka luar.
Scutellaria javanica Jungh

Ciri-ciri tanaman ini yaitu tumbuh pada ketinggian 500-3200 mdpl ditempat yang
teduh, terna tahunan ini memiliki tinggi 10-100cm dan tanaman ini merupakan jenis
tanaman cosmopolitan. Hasil penelitian dari Fahrurozi (2014), masyarakat Cibodas
memanfaatkan daun S. javanica yaitu dengan mengeringkan daun tersebut dan setelah
itu merebus nya setelah itu dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sakit
pinggang dan diabetes.
Artemisia vulgaris (Lokatmala)
Tanaman ini memiliki khasiat untuk mencegah keguguran, memperlancar proses
persalinan dan memperbesar payudara. Tanaman ini berada di daerah dataran rendah
maupun tinggi. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli pada daerah iklim sedang di
Eropa, Asia, Afrika Utara dan Alaska serta bernaturalisasi di Amerika Utara.
Centella asiatica (Pegagan)

Tanaman ini memiliki khasiat sebagai obat alzaimer dan juga bagus untuk ibu yang
telah melahirkan serta bisa meredakan pegal linu. Centella asiatica tanaman liar yang
banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini
merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia Tropik yang tersebar di wilayah

70
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia. Sejak zaman dahulu,
pegagan telah digunakan sebagai obat kulit (misalnya keloid), gangguan syaraf dan
memperbaiki peredaran darah. Manfaat pegagan lainnya yaitu untuk meningkatkan
sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises dan salah urat, meningkatkan
daya ingat, mental dan stamina tubuh serta menurunkan gejala stress dan depresi.
Dalam penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya yaitu
dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.

Dari berbagai jenis tanaman obat yang ada di Kebun Raya Cibodas tersebut, jenis
yang biasanya digunakan untuk pengobatan yaitu Orthosiphon aristatus, Plectranthus
scutellarioides, Scutellaria discolor dan Scutellaria javanica. Pemanfaatan jenis tanaman
obat tersebut sebagai bahan baku obat belum terlalu sering dilakukan, padahal cukup
banyak potensi obat yang dapat diolah dari jenis-jenis tumbuhan tersebut. Jenis
Lavandula angustifolia dan Pogostemon cablin lebih dikenal sebagai sumber minyak
essensial. Sebagian besar jenis tersebut memiliki sifat diuretik yang artinya jenis-jenis ini
berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan berbagai gangguan pada saluran
kencing. Perlu adanya kajian lanjutan mengenai teknik penyulingan minyak essensial
yang dikandung oleh tanaman-tanaman obat seperti Lavandula angustifolia, Pogostemon
cablin, Mentha arvensis, Mentha piperita dan Rosmarinus officinalis. Jenis Lavandula
angustifolia dan Pogostemon cablin lebih dikenal sebagai sumber minyak essensial,
sedangkan Mentha arvensis lebih banyak digunakan sebagai tanaman pangan atau
lalapan. Namun pada hasil penelitian Fahrurozi (2014), Mentha arvensis dapat juga
mengobati batuk, sesak nafas dan diare pada masyarakat sekitaran Cibodas.

SIMPULAN
Tugas utama dibentuknya Kebun Raya Cibodas-LIPI yaitu untuk melakukan
inventarisasi, eksplorasi, koleksi, penanaman, dan pemeliharaan tumbuhan pegunungan
khususnya kawasan barat Indonesia yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan potensi
ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk kebun botani, serta melakukan pendataan,
pendokumentasian, pengembangan, pelayanan jasa dan informasi, pemasyarakatan
ilmu pengetahuan di bidang konservasi, introduksi, dan reintroduksi tumbuhan. Salah
satu tanaman yang dibudidayakan disini adalah tanaman-tanaman obat, yang mana
tanaman-tanaman obat ini memiliki khasiat dan manfaaat untuk mencegah dan
menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Berbagai contoh tanaman obat yang ada di Cibodas adalah Centella asiatica (L).
Urb atau yang sering kita kenal dengan pegagan atau antanan konon katanya dapat
digunakan sebagai obat peningkat daya ingat. Tanaman ini tumbuh liar di dekat sawah

71
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

atau di dekat selokan-selokan. Pegagan dapat dimakan secara langsung dapat juga
untuk lalapan atau campuran pembuatan asinan. Perbanyakan tanaman ini sangat
mudah dilakukan yaitu melalui stek akar.

DAFTAR PUSTAKA

Cibodas, Pangrango Camp,


Diakses pada 14 Desember 2017 pukul 20:02

Definisi Tanaman Obat dan Penggunaan,


Diakses pada 16 Desember 2017 pukul 23.15

Effendi, Muhammad.dkk. Pendataan Jenis Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Cibodas


untuk Materi Pendidikan Lingkungan. Journal of Biology.
Diakses 8 Desember 2017 pukul 23.15
Handayani, Aisyah. 2015. Keanekaragaman Lamiaceae berpotensi obat koleksi Taman
Tumbuhan Obat Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat,
Diakses pada 8 Desember 2017 pukul 22.13
Handayani, Aisyah.2015. Pemafaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat
sekitar Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat.
Diakses pada 12 Desember 2017 pukul 20.53

Kebun Raya Cibodas, Wisata Cibodas Com


Diakses pada 14 Desember 2017 pukul 22:57

Koleksi Tanaman Obat Kebun Raya Cibodas LIPI, Dwi Novia P.,
Diakses pada 12 Desember 2017 pukul 18:47

Komalasari, Oom.dkk.2017. Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada


Masyarakat Suku Muna di Permukiman Kota Wuna.
Diakses pada 15 Desember 2017 pukul 18.32
Quarta, Intani, Lailaty.dkk.2017. Potensi Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Cibodas
Sebagai Obat Antimalaria Masa Depan.
Diakses pada 8 Desember 2017 pukul 22.47

Tanaman Obat dan Khasiatnya, Herbal,


Diakses pada 14 Desember 2017 pukul 21:25

72
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

73
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JENIS JENIS TANAMAN HIAS DI KEBUN RAYA CIBODAS


THE TYPES OF DECORATIVE PLANTS IN CIBODAS BOTANICAL GARDENS

Citra Jadwa Izzati1), Errina Gita Pramadhani1), Fiqih Akmalia Hussein1),


Kurniawati Dewi1), Welly Sasongko1), Ode Sofyan Hardi2).

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta
E-mail : geografiunj16a@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT

Indonesia as a tropical country certainly has a lot of diversity of flora species.


One of the plants that we can find in Indonesia especially in Cibodas Botanical Garden
is a diversity of ornamental plants which certainly can captivate anyone who saw it,
both from the shape and color of his flowers, unique fruit, charming canopy shape,
beautiful leaf color, or the overall beauty of the ornamental plant. The purpose of this
study is to find out the various types of ornamental plants located in the Cibodas
Botanical Garden. Data collection using direct observation method. Based on
observations, Cibodas Botanical Garden has 1,851 collections of plants and many of
them are ornamental plants which are used by the community as economic
supporters.
Key word : Decorative Plants, Economics Supportes, Cibodas Botanical Garden
ABSTRAK

Indonesia sebagai negara beriklim tropis tentu memiliki banyak sekali


keanekaragaman jenis flora. Salah satu tanaman yang dapat kita jumpai di Indonesia
khususnya di Kebun Raya Cibodas ialah beraekaragam tanaman hias yang tentunya
dapat memikat siapa pun yang melihatnya, baik dari bentuk dan warna bunga nya,
buahnya yang unik, bentuk tajuk yang menawan, warna daun yang asri, ataupun
keindahan secara keseluruhan tanaman hias tersebut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui berbagai jenis tanaman hias yang berada di Kebun Raya Cibodas.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi langsung. Berdasarkan hasil
pengamatan, Kebun Raya Cibodas memiliki 1.851 koleksi tumbuhan dan banyak
diantara nya merupakan jenis tanaman hias yang oleh masyarakat sekitar
dimanfaatkan sebagai penunjang ekonomi.
Kata kunci : Tanaman hias, Penunjang Ekonomi, Kebun raya Cibodas

74
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PENDAHULUAN
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat,
semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen
taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau
sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai
tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari
pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang
dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan
oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang,
bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh,
beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di
ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi
pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah
habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya.
Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta
tanaman penaung (di ruang terbuka).Karena tanaman hias dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran,
tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.
Jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas merupakan hasil eksplorasi di
hutan Indonesia, pertukaran koleksi dengan kebun raya lain ataupun sumbangan.
Koleksi tumbuhan tersebut ditata mengikuti pola klasifikasi taksonomi, bioregion,
tematik atau kombinasi pola-pola tersebut untuk kegiatan konservasi, penelitian,
pendidikan, wisata dan jasa lingkungan (Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011).
Kebun Raya Cibodas, sebagai kawasankonservasi ex situ, menyimpan
keanekaragaman jenis tumbuhan Indonesia terutama dataran tinggi basah dan hasil
pertukaran koleksi dengan negara lain seperti Brazil, Australia, China dan Jepang.
Kebun Raya Cibodas terletak di kaki Gunung Gede Pangrango pada ketinggian 1.300
sampai 1.425 m dpl dengan luas mencapai 84,89 ha. Total koleksi mencapai 7.000
spesimen terdiri atas 1.198 berbiji dan72 jenis tumbuhan paku. Beberapa bagian dari
KRC merupakan remnant forest Jurnal Bumi Lestari, dengan karakteristik vegetasi
mirip dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada 22 November 2017 dengan metode yang digunakan


adalah observasi langsung dan studi literatur yakni merupakan metode pengumpulan
data melalui pengamatan fisik langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung
di lapangan atau lokasi penelitian di Kebun Raya Cibodas.

75
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber daya keanekaragaman tumbuhan berperan penting dalam kerangka


pembangunan yang berkelanjutan karena memiliki beberapa fungsi pendukung
diantaranya adalah sebagai sumber alternatif (komplementer) untuk pangan, obat,
tanaman hias, bahan baku industri dan lain-lain. Keanekaragaman tumbuhan tersebut
perlu dikelola dan dikonservasi baik secara in situ maupun ex situ. Dengan adanya
ancaman deforestasi dan kepunahan yang mengancam keberlangsungan jenis-jenis
tumbuhan asli Indonesia, konservasi in situ dan ex situ menjadi benteng terakhir
pertahanan terhadap risiko kepunahan tumbuhan.
Kebun Raya Cibodas (KRC) pada awal berdirinya merupakan tempat
aklimatisasi tumbuhan dataran tinggi yang didatangkan dari luar negeri. Tugas pokok
dan fungsinya sebagai lembaga konservasi tumbuhan ex situ, KRC melakukan
kegiatan eksplorasi dan penelitian flora dataran tinggi basah. Kawasan yang menjadi
fokus kegiatan eksplorasi KRC adalah dataran tinggi basah di Indonesia bagian barat
termasuk diantaranya adalah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas merupakan hasil eksplorasi di
hutan Indonesia, pertukaran koleksi dengan kebun raya lain ataupun sumbangan.
Koleksi tumbuhan tersebut ditata mengikuti pola klasifikasi taksonomi, bioregion,
tematik atau kombinasi pola-pola tersebut untuk kegiatan konservasi, penelitian,
pendidikan, wisata dan jasa lingkungan (Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011).
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat banyak jenis tanaman hias yang
berada di Kebun Raya Cibodas, baik yang berasal dari Indonesia atau pun dari Luar
Negeri. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan
berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Dalam pengamatan, tanaman hias ini
tidak menutup kemungkinan bahwa tanaman sayuran, tanaman obat atau tanaman
buah merupakan tanaman hias.

Tabel 1. Jenis Tumbuhan dan Pemanfaatan


No. Nama Ilmiah Nama Lokal Manfaat Tumbuhan
1. Castanopsis javanica Saninten Kulit batang untuk pewarna
kain
2. Macadamia Macadamia Biji sebagai pangan
3. Centela asiatik Pegagan Daun untuk lalapan
4. Cinnamomum burmanii Kayu Manis Kulit Kayu untuk bumbu masak
5. Prunus carasoides Sakura Bahan Kosmetik, pewangi
6. Ficus fariagata Kondang Pucuk daun untuk lalapan

76
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

7. Melaleuca cayuputi Kayu Putih Minyak Gosok


powell
8. Agathis borneensis Damar Getah untuk bahan baku ban
9. Cyatea cyontaminan Pohon Paku Tanaman Hias
10. Chidantera explodean Timun landak Daun sebagai lalapan
11. Cereus hildmannianus K. Kaktus Tanaman Hias
Schum
12. Echinocactus grusonii Kaktus Tanaman Hias
Hildm
13. Casuarina equisetifolia L Cemara Tanaman Hias
14. Dikranopteris linearis Paku Tanaman Hias
15. Jasminum sambac Melati Tanaman Hias
16. Rosa sp. Rubiaceae Mawar Tanaman Hias
17. Lygodium sp. Paku hata Tanaman Hias
Schrphulariaceae
18. Aloe Vera (L) Burm.f Lidah Buaya Tanaman Hias, obat
19. Camellia japonica L Camellia Tanaman Hias
20. Ixora javanica Soka Tanaman Obat
21. Dacrycarpus imbricatus Cemara Tanaman Hias
22. Schima wallichii Choisy Puspa Tumbuhan Hutan
23. Piper betle L. Sirih Tanaman Obat
Plantaginaceae
24. Ficus carica L. Myrtaceae Buah tin Tanaman Obat
25. Syzygium Jambu Obat, tanaman Hias
acuminatissimum
26. Taxus sumatrana Taxus Tanaman Obat
27. Begonia glabra Begonia Tanaman Hias
28. Clerodendrum Azalea Tanaman Hias
thomsoniae
29. Aeschynanthus Radicans Bunga Lipstik Tanaman Hias
Sumber : Lembar Pengamatan Geografi Tumbuhan – Kebun Raya Cibodas

Tumbuhan dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang biasanya didasarkan


pada karakter bentuk, warna pada bunga dan helaian daun serta perawakannya. Jenis
tumbuhan dengan warna bunga yang mencolok antara lain mawar, begonia, camellia
sehingga menarik dijadikan sebagai tanaman hias. Jenis bunga lipstik dan azelia
memiliki warna tepal yang mencolok dan bunga bentuk terompet, juga banyak

77
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dijadikan sebagai tanaman hias (Rahayu et al., 2015; Rahman, 2015). Aroma wangi
pada bunga juga menjadi daya tarik tumbuhan sebagai tanaman hias, seperti pada
melati dan magnolia.

1. Bunga Mawar (Rosa sp.


Rubiaceae)
Bunga bernama latin Rosa sp.
Rubiaceae ini banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai
tanaman hias. Karena bentuk
bunga nya yang indah, dan warna
nya yang beragam. Orang
memanfaatkan bunga mawar ini
sebagai bunga yang
melambangkan symbol tanda kasih
sayangi dan juga cintai. Bunga
mawar ini sering disebut dengan nama bunga berduri sebab batangnya ini yang
memiliki duri yang begitu tajam. Ciri khusus bunga mawar yang paling
menonjol yaitu terdapat pada mahkota bunganya. Ini memang menjadi suatu
symbol apabila ada orang yang melihatnya. Bunga mawar ini memang memiliki
beraneka ragam warna, yaitu warna merah, pink, kuning, putih dan juga hitam.
Bunga ini sangat cocok tumbuh di daerah tropis sehingga di indonesia bunga
ini sangat mudah untuk dijumpai. Termasuk bunga yang dapat mendorong
ekonomi masyarakat karena bunga ini bernilai jual yang tinggi.

2. Tanaman Begonia (Begonia glabra)


Tanaman jenis ini berasal dari
keluarga tanaman Begoniaceae
yang memiliki sekitar 200 jenis
tanaman yang terdapat di
Indonesia. Tanaman ini biasa
tumbuh di daerah hutan basah
serta tempat tempat dengan
kelembaban yang tinggi.
Tanaman ini dijadikan tanaman
hias karena bentuk daun nya
seperti lidah, dan mempunyai
bulu bulu daun yang halus dan
tebal seperti sutera dan warna

78
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dari berbagai jenis tanaman


begonia ini juga sangat beragam.

3. Bunga Camellia (Camellia


japonica L)
Bunga Camellia termasuk dalam
keluarga Theaceae. Yang
menjadikan bunga ini menjadi
tanaman hias adalah kelopaknya
yang pendek dan lebar, membuat
mahkota bunga ini tampak unik
dengan bentuk yang membulat.
Warna dari bunga ini juga indah,
ada yang berwarna merah, putih
dan pink. Sehingga bunga ini
banyak disukai oleh penggemar
tanaman dan bernilai ekonomis tinggi untuk dijual.

4. Bunga Azalea (Clerodendrum thomsoniae)


Bunga Azalea adalah jenis
tanaman berbunga dari keluarga
Ericaceae dan genus
Rhododendron yang tumbuh di
wilayah beriklim sedang. Azalea
tumbuh di sebagian besar Asia
Timur dan Amerika Utara.
Bunganya berkembang pada awal
musim panas di bulan Juni dan
pada musim gugur menggugurkan
dedaunannya, terutama pada
spesies Amerika. Spesies Azalea
Asia memiliki daun yang hijau sepanjang tahun. Warna bunga yang populer
adalah merah muda sedang yang lain adalah putih, merah dan ungu. Ada juga
yang tipe bunga dua warna yaitu putih dengan tepi merah muda, merah muda
dengan tepi putih. Azalea dikembangkan sebagai tanaman hias yang populer.

5. Bunga Melati (Jasminum sambac)


Melati merupakan tanaman hias yang hidup menahun. Termasuk kedalam
keluarga tanaman semak, hal ini dikarenakan ciri khusus bunga melati dari
batangnya yang berbentuk kecil dan mempunyai tinggi tidak lebih dari lima

79
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

meter, selain itu melati juga termasuk tanaman yang tumbuh bergerombol. Dan
saat sedang mekar, bunga nya dapat mengeluarkan wangi yang semerbak, ini
adalah salah satu alasan mengapa bunga melati dijadikan tanaman hias
pekarangan rumah oleh masyarakat indonesia.

6. Bunga Lipstik (Aeschynanthus Radicans)

Tanaman ini dijadikan tanaman hias gantung di Indonesia, bunga berwarna


merah dengan bentuk yang benar benar menyerupai lipstick ini tahan mekar
hingga 2 minggu lamanya, dedaunannya seakan merambat dan menjuntai
kebawah keranjang. Bunga ini sangat indah untuk menghias rumah rumah.

7. Bunga Cempaka (Magnolia


Liliiflora)
Bunga cempaka merupakan
tanaman pohon kecil yang aslinya
berasal dari Sichuan dan Yunnan di
Cina. Di Indonesia bunga ini sering
disebut bunga kantil merah,
tanaman ini sangat populer untuk
dijadikan tanaman hias karena
aroma nya yang lembut, wanginya
tercium seperti pisang. Tinggi
tanaman ini sekitar 4 meter dan berbunga banyak ketika musim hujan tiba.
Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang populer di kalangan
masyarakat Indonesia untuk dijadikan tanaman hias yang terdapat dalam koleksi
Kebun Raya Cibodas. Informasi
potensi pemanfaatan dan teknik
perbanyakan yang telah dilakukan di
Kebun Raya Cibodas dapat
diaplikasikan dalam masyarakat
untuk pemanfaatan berkelanjutan
terutama jenis-jenis tumbuhan yang
bernilai ekonomi.

80
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SIMPULAN

Tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanaman hortikultura. Terdapat banyak sekali jenis jenis tanaman yang ada di Kebun
Raya Cibodas, tak hanya tanaman obat, tanaman langka tetapi juga terdapat jenis
jenis tanaman hias yang dapat dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan
keindahan yang dimunculkan oleh tanaman hias tersebut. Selain bunga (warna dan
aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang
dimanfaatkan. Tanaman hias juga dapat kita gunakan sebagai penghias ruangan
ataupun penghias rumah, juga berguna untuk menunjang kegiatan ekonomi
masyarakat sekitar kaki Gunung Gede – Pangrango karena disana banyak sekali
diemukan kedai kedai yang menjual tanaman hias untuk pengunjung. Bagian yang
Jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas merupakan hasil eksplorasi di hutan
Indonesia, pertukaran koleksi dengan kebun raya lain ataupun sumbangan. Koleksi
koleksi tanaman hias yang ada di Kebun Raya Cibodas dikelola dengan baik agar
kelestariannya terjaga dan tetap menghiasi Kebun Raya Cibodas.

81
ARTIKEL PENELITIAN BIOGEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Heywood, V.H dan Wyse Jackson, P.S. 1991. Tropical Botanic Gardens:
Their Role in Conservation and Development. San Diego. Academic Press
Inc.

Lestriani, Yetty. 2014. “Tanaman Berduri Berbunga Jingga”,


(http://www.krcibodas.lipi.go.id/artikel_detail.php?id=97,) di akses pada 15
Desember 2017 pukul 06.52 WIB

Normasiwi, Suluh. 2016. “Keragaman dan Potensi Ardisia Koleksi Kebun


Raya Cibodas”,
(https://www.researchgate.net/publication/315097180_KERAGAMAN_DAN_P
OTENSI_ARDISIA_KOLEKSI_KEBUN_RAYA_CIBODAS,) di akses pada 15
Desember 2017 pada 06.00 WIB.

Lailati, M dan Indriani Ekasari. 2015. “Biji-Biji Menarik dan Unik Koleksi Kebun
Raya Cibodas”. Halaman 1328. Cianjur.
(http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M0106/M010612.pdf,) di akses pada 17
Desember 2017 pada 14.30 WIB

Sudamiyatun, Sri. 2012. “Budidaya Tanaman Hias. Jakarta”.


(http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikelEBF00E99280D8F52A0AABCF
A05E3EEBB.pdf,) Di akses pada 9 Desember 2017 pukul 07.37 WIB
Di akses pada 23 Desember 2017 pukul 20.52 WIB

Mulyana,Yusup. “Tempat untuk Dikunjungi dan 9 Tips Jika Berlibur di Taman


Cibodas”. Diakses 12 Desember 2017. Pukul 15:10 WIB.
http://mandalawangicibodas.com/taman-cibodas/
Gardenia, “Rhodendron mucronulatum ‘Cornell Pink’”,
https://www.gardenia.net/plant/Rhododendron-Mucronulatum-Cornell-Pink
(Diakses 14 Desember 2017, Pukul 15:10 WIB)
Learn 2 Grow, “Rhododendron zoelleri”,
http://www.learn2grow.com/plants/rhododendron-zoelleri/ (Diakses 14
Desember 2017, Pukul 15:12 WIB)
Learn 2 Grow, “Rhododendron (Phoeniceum Group)”,
http://www.learn2grow.com/plants/rhododendron-phoeniceum-group/
(Diakses 14 Desember 2017, Pukul 15:10

82

Anda mungkin juga menyukai