Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 3
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “RRC Masa Pemerintahan Mao Zhedong Hingga Xi Jinping” dengan
tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Sejarah Asia Timur yang telah memberikan
kepercayaannya kepada penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II : Pembahasan
A. Kesimpulan......................................................................................................... 29
B. Saran................................................................................................................... 30
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergantian dinasti memberikan kesan, bahwa gerak sejarah China
merupakan siklus pemerintahan dinasti. Satu dinasti berdiri, berkembang,
mencapai puncak kejayaan kemudian mengalami keruntuhan. Dinasti
Manchu merupakan dinasti yang terakhir dan dinasti ini mengalami
keruntuhan karena gerakan revolusi China yang pecah pada 10 Oktober
1911. Pada tanggal 1 Januari 1912, berdirilah Republik China yang
merupakan republik yang berbentuk pemerintahan demokrasi pertama di
Asia. Namun, pada tanggal 1 Oktober 1949 negara China
pemerintahannya berubah menjadi berlandaskan ideologi Komunis.
Mao Zhedong merupakan pemimpin yang menerapkan ideologi
Komunis di Republik China. Ideologi tersebut sangat kuat dan terikat
dengan masyarakat yang ada di Tiongkok. Revolusi budaya Mao pada
tahun 1960-an, menjadi fakta nyata adanya proses doktrin komunis
melalui buku merah.
Kebijakan Mao dilanjutkan hingga penerusnya kelima yaitu Xi
Jinping. Tiap pergantian kepemimpinan pastinya terdapat kebijakan yang
berbeda-beda. Pada makalah ini akan membahas mengenai pemerintahan
Republik Rakyat China yang dimulai dari masa pemerintahan Mao
Zhedong hingga kepemimpinan Xi Jinping sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Mao Zhedong?
2. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Liu Shaoqi?
3. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Li Xiannian?
4. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Yang Shangkun?
5. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Jiang Zemin?
6. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Hu Jintao?
7. Bagaimana pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Xi Jinping?
8. Seperti apa kontrol media yang dilakukan Xi Jinping?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Mao
Zhedong.
2. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Liu Shaoqi.
3. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Li Xiannian.
4. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Yang
Shangkun.
5. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Jiang Zemin.
6. Menjelaskan pemerintahan RRC masa kepemimpinan Hu Jintao.
7. Menjelaskan pemerintahan Republik Rakyat China pada masa
Pemerintahan Xin Jinping.
8. Menjelasakan bagaimana pemerintah RRC melakukan kontrol
media.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Revolusi Kebudayaan
A. Karier politikus
Yang tetap di penjara sampai Mao meninggal dan Deng Xiaoping naik
ke tampuk kekuasaan, pada tahun 1978. Setelah Deng menguasai militer
Yang dia ingat, mengangkat dia ke posisi umum, dan memberi Yang
tanggung jawab modernisasi militer Tiongkok, yang Deng dianggap
terbelakang dan lebih besar dari yang diperlukan. Deng mengangkat Yang
ke posisi Wakil Ketua Komisi Militer Pusat untuk memberikan Yang
kewenangan untuk menyelesaikan reformasi ini (Deng adalah Ketua).
Pada tahun 1982 Yang diangkat ke Politbiro.
B. KePresidenan
1. Bidang ekonomi
Hu Jintao memiliki visi untuk mengurangi kemiskinan di daerah
China yang mengalami keterbelakangan, meningkatkan upah para pekerja,
dan menjanjikan transparansi dan disiplin partai yang lebih tinggi.
2. Bidang politik
Hu Jintao dikenal sebagai pemimpin yang sering memperhatikan
penderitaan rakyat jelata. Gaungan mencapai masyarakat harmonis pun
terus disuarakan oleh Hu Jintao dalam menjembatani kesenjangan. Dalam
pemerintahannya, Pidato Hu Jintao juga menyerukan "scientific
development", sebuah dorongan untuk kebijakan yang menyeimbangkan
pentingnya kesejahteraan sosial di samping pertumbuhan ekonomi.
3. Bidang sosial dan budaya
Pada tahun 2006, Hu Jintao mengeluarkan ideologi moral yang
bertujuan untuk mengingatkan masyarakat perbedaan antara hal yang
benar dan hal yang salah di dalam Eight Do’s and Don’ts (juga dikenal
dengan istilah Eight Honors and Disgraces, Eight Worthies and Shames).
Ideologi moral ini kemudian dipopulerkan melalui kebijakan-kebijakan Hu
Jintao di antaranya dengan meminta musisi (baik dari sipil maupun militer)
untuk menciptakan lagu dan mempopulerkan ideologi moral Hu Jintao di
segala level masyarakat.
G. RRC Masa Xi Jinping
Xi Jinping lahir 15 Juni 1953 usia 67 tahun merupakan Sekretaris
Jenderal Partai Komunis, Presiden ke-7, serta Kepala Komisi Militer
Sentral Republik Rakyat Cina. Dia pula jadi Sekretaris Jenderal Komite
Senantiasa Politburo PKT. Pada 15 November 2012, sehabis suatu
pemungutan suara dalam pertemuan parlemen di Beijing, dia terpilih
selaku Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina.
Jinping dikenal perilaku kerasnya terhadap korupsi serta
keterbukaannya menimpa reformasi politik serta ekonomi pasar di RRT.
Letaknya di kancah perpolitikan Cina buatnya jadi penerus kelima,
mengambil alih Hu Jintao, selaku Sekretaris Jenderal serta pemimpin
paling tinggi dari Partai Komunis Cina.
Xi Jinping melaporkan kalau kepemimpinannya ini hendak
digunakannya buat memajukan kembali perekonomian Republik Rakyat
Cina, bersama dengan 6 anggota papan atas partai yang lain, tercantum
anggota baru Li Keqiang serta Wang Qishan.
1) Kebijakan Xi Jinping
Kebangkitan China di lakukan Xi Jinping dengan bercita cita dapat
membawa dampak baik bagi negara berkembang lainnya, upaya yang di
lakukan Xi Jinping dalam hal tersebut salah satu nya membangun program
Satu Sabuk Satu Jalur (Yidai Yilu). Program tersebut mengandung arti
dua agenda besar Pembangunan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur
Sutra Maritim abad 21, Rancangan pembangunan Sabuk Ekonomi proyek
pembangunan jalur sutra ini akan menciptakan jalur kereta api, jalan dan
pelabuhan-pelabuhan yang akan menghubungkan Cina dengan Eropa, Asia
Tengah, Asia Barat, Asia Selatan, dan Afrika, seperti yang tertuang di
dalam The New Silk Road yang diluncurkan pemimpin China ini pada
tahun 2013 untuk membangun kerja sama antar negara.
Xi Jinping juga membangun program Master Plan. Master Plan
adalah program yang ditetapkan Xi Jinping yang bertujuan untuk membuat
masyarakat China makmur dengan meningkatkan pendapatan perkapita
hingga $10.000 pada tahun 2021 atau bersamaan dengan perayaan 100
tahun Partai Komunis Tiongkok, dan program Master Plan ini ternyata
bukan hanya membangun kekuatan ekonomi saja tetapi juga kekuatan
militer dan mengenal kan nilai-nilai budaya China kepada dunia luas serta
menumbuhkan budaya olahraga salah satunya sepak bola.
Seiring perkembangan zaman media sekarang berpengaruh besar pada
politik negara begitu juga yang disadari oleh Xi Jinping berlandaskan
negara yang berfaham komunis, sehingga Xi jinping mulai
memperlihatkan kediktatoran nya yaitu mulai menekan kebebasan pers
terdapat media meskipun sebelum nya sudah ada kebijakan tersebut, tetapi
sebelum Xi Jinping berkuasa kebebasan pers tidak terlalu di batasi.
H. Kontrol Media Tiongkok
Sadar dengan potensi besar dari media di bidang politik ini, Tiongkok
sebagai negara dengan ideologi komunis selalu menjaga kontrol terhadap
media. Kontrol terhadap media di Tiongkok memang sudah ada sejak
dulu, namun kebebasan pers yang tadinya sudah sedikit terlihat kini
kembali ditekan. Sebagai buktinya, menurut Aljazeera, Tiongkok
mengalami dua kali kondisi pers yang lebih longgar daripada biasanya,
yaitu sebelum peristiwa protes di lapangan Tiananmen pada tahun 1989,
dan pada Olimpiade Beijing tahun 2008. Akan tetapi, pada rezim presiden
Xi Jinping, “the fourth estate” ini kembali diperketat. Pada kunjungannya
ke tiga media utama pemerintah Tiongkok, yaitu koran People’s Daily,
agensi berita Xinhua, dan lembaga penyiaran China Central Television
(CCTV).
Xi meminta kepada para editor dan reporter dari perusahaan media
tersebut untuk menjanjikan kesetiaan mutlak kepada Partai Komunis serta
berkiblat pada kepemimpinan presiden dalam hal ide, pandangan politik,
dan tindakan.
Media sosial yang banyak berasal dari negara lain pun juga di batasi
rakyat China hanya boleh menggunakan platform media sosial yang hanya
di sediakan oleh pemerintah, seperti Sina, Weibo, WeChat dan lain-lain.
Dengan adanya fenomena ini menunjukan bahwa kontrol Pemerintah
Tiongkok melalui Partai Komunis China sangat memiliki keterlibatan
penuh dalam pengontrolan media Tiongkok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Cina memiliki sejarah yang panjang karena banyaknya dinasti
dengan sistem kekaisaran yang pernah memerintah. Pemerintahan
kekaisaran yang terakhir yaitu Dinasti Qing. Sistem pemerintahan
kekaisaran berakhir setelah terjadi revolusi pada tahun 1911 yang
dipimpin oleh Sun Yat-sen. Pada tanggal 12 Februari 1912 Republik Cina
resmi berdiri di bawah pimpinan Sun Yat-sen yang kemudian mendirikan
partai nasionalis yang disebut Kuomintang.
Pada awalnya Partai Nasionalis (Kuomintang) dan Partai Komunis
(Kun Chang Tang) bersatu dan saling bekerja sama. Pada tahun 1927
terjadi perselisihan yang yang menyebabkan perpecahan antara Partai
Nasionalis dan Komunis. Perselisihan dimenangkan oleh kaum komunis
sehingga Pada tanggal 1 Oktober 1949 Mao Zedong resmi
memproklamasikan Republik Rakyat Cina.
Saat pemerintaha Mao muncul gerakan politik, yaitu “Gerakan Seratus
Bunga”, di mana seperti zaman kuno di mana “seratus aliran” atau
berbagai pandangan ilsafat bermunculan di China dan semuanya saling
berdebat secara terbuka namun tetap damai untuk memberikan masukan
kepada para penguasa negara, Mao berharap bahwa kaum intelektual di
China baru yang ia dirikan ini mampu memberikan kritik dan saran yang
berguna bagi pemerintahan yang ia jalankan dan Partai Komunis yang
menjadi penguasa di China.Terdapat enam kebijakan pokok terkait
pembangunan daerah dalam RLT, yakni (1) memberikan prioritas pada
pengembangan sumber daya dan proyek-proyek infrastruktur dan secara
bertahap meningkatkan dukungan keuangan untuk daerah tengah dan
barat; (2) mengalihkan industri pengolahan sumber daya dan industri
padat karya ke bagian tengah dan barat; (3) merasionalisasi harga produk
sumber daya untuk meningkatkan kemampuan pengembangan diri di
wilayah tengah dan barat; (4) memperbaiki iklim investasi di daerah
tengah dan barat dan mengarahkan lebih banyak investasi asing ke
kawasan-kawasan ini; (5) memperkuat kerjasama ekonomi antara daerah
timur dengan daerah tengah dan barat; (6) mendorong provinsi-provinsi
di daerah timur untuk berinvestasi lebih banyak di daerah tengah dan
barat. Hu Jintao juga menekankan pada pejabat-pejabat tinggi China
terhadap visi utama mereka yakni masyarakat yang harmonis, dan untuk
menjalankan misi mereka yakni untuk menerapkan peraturan sesuai
hukum yang ada, memperkuat standar moral masyarakat, mempromosikan
aspirasi ideologis kepada seluruh masyarakat, mengembangkan
mekanisme pembuatan kebijakan yang demokratis untuk menjaga
hubungan baik antara masyarakat dan pemerintahan,
B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya
banyak kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah
bagaimana makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati kata sempurna
dan dapat mencakup substansi materi yang ingin disampaikan sehingga
tujuan pembelajaran pun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami
selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala kritik, saran, dan
pengayaan yang bersifat membangun dan dapat teori yang akan kami
tambahkan demi kesempurnaan kami di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, S., Leo. 2018. Sejarah Asia Timur 2. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Lubis, Hafnita Sari Dewi. 2020. Sejarah Asia Timur. Medan: Unimed Press.
Wicaksono, Michael. 2017. Republik Rakyat Cina Dari Mao Zedong sampai Xi
Jinping. Jakarta: PT. Gramedia.