Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE SOSIOANTROPOLOGI

DISUSUN OLEH :

Nama : LILIS PUTRI SIMAMORA


Kelas : B Reguler 2022
Nim : 3222421002
Dosen pengampuh:Ika Purnamasari, S. Pd, M. Si
Matakuliah : Sosioantropologi

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena melimpahkan berkatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan Rekayasa Ide tentang Kriminal Sosial. Rekayasa Ide ini telah saya susun
dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan Rekayasa Ide ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua yang telah berkontribusi dalam. Pembuatan Rekayasa Ide ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki Rekayasa Ide ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dalam
Rekayasa Ide ini. Semoga Rekayasa Ide sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun pembacanya.
Sekiranya Rekayasa Ide ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang membacanya.
Sekian dan terimakasih.

Medan, 31 OKTOEBER 2022

LILIS PUTRI SIMAMORA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kriminalitas merupakan segala tindakan atau sesuatu yang dilakukan individu, kelompok, ataupun
komunitas yang melanggar hukum atau suatu tindakan kejahatan. Sehingga mengganggu
keseimbangan atau stabilitas sosial dalam masyarakat. Tindakan criminal diatas tentunya disebabkan
oleh beberapa faktor yang terjadi pada individu ataupun kelompok. Criminal ini tentunya samgat tidak
baik di lingkungan masyarakat karna dapat menyebabkan ketidaknyamanan di masyarakat, korban
jiwa dan korban berupa harta benda. Kriminalitas sendiri sering digunakan orang-orang untuk
memaksa mencapai keinginannya. Sedangkan menurut ahli yaitu Susilo, Kriminalitas adalah suatu
perbuatan yang merugikan parakorban, juga masyarakat karena fenomena ini menghilangkan
ketentraman dan ketertiban. Kriminalitas sendiri sudah sangat lazim terjadi di tengah-tengah
masyarakat.

B. Masalah Rumusan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari kriminalitas?


2. Apa saja ciri-ciri kriminalitas?
3. Apa saja penyebab kriminalitas?
4. Apa saja dampak kriminalitas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penyusunan laporan rekayasa ide ini di antaranya:

1. Untuk mengetahui pengertian dari kriminalitas.


2. Untuk mengetahui ciri-ciri kriminalitas.
3. Untuk mengetahui penyebab kriminalitas.
4. Untuk mengetahui dampak kriminalitas.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta menambah wawasan kita
mengenai “Kriminal”, dan untuk memenuhui salah satu penugasan dari KKNL

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriminalitas

Kriminalitas merupakan asalnya dari kata “crimen” yang artinya kejahatan, tindak kriminal, atau juga
diartikan suatu tindakan kejahatan, sehingga merupakan tindakan yang bersifat negatif. Seringkali,
tindakan ini akan merugikan banyak pihak dan pelaku tindakannya disebut sebagai seorang kriminal.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Kriminal merupakan segala tindakan atau sesuatu
yang dilakukan individu, kelompok, ataupun komunitas yang melanggar hukum atau suatu tindakan
kejahatan,

Sehingga mengganggu keseimbangan atau stabilitas sosial dalam masyarakat. Adapun penjelasan
mengenai kriminalitas, dalam pandangan para ahli adalah sebagai berikut:

- Susilo : Definisi kriminalitas dalam pandangannya merupakan suatu perbuatan yang


merugikan parakorban, juga masyarakat karena fenomena ini menghilangkan
ketentraman dan ketertiban
- Kartono : Pengertian kriminalitas mencakup segala aktivitas yang dilawan atau tidak
disetujui oleh Masyarakat karena melanggar aturan agama, sosial, dan hukum, juga
merugikan secara Psikologis maupun ekonomis.
- Bonger : Menurut Bonger, kriminalitas adalah perilkau antisosial yang dipraktikkan
secara sadar maupun tidak sadar yang dilakukan oleh individu, kelompok ataupun
komunitas.
- Sahetapy Dan B. Mardjono Reksodipuro : Kriminalitas yakni kejahatan, setiap
perbuatan yang diberi sanksi berupa pidanan dan dilarang oleh masyarakat karena
melanggar norma-norma yang disepakati oleh masyarakat dalam kehidupan.

B. Ciri-ciri Kriminalitas

Adapun ciri awal dari kriminalitas yang terjadi di masyarakat ialah:

- Sistem Yang Tidak Adil : Secara naluriah, manusia adalah pencemburu, terutama
dalam hal kekayaan dan kekuasaaan. Oleh sebab itu, kesenjangan yang lahur diikuti
oleh aksi-aksi kriminal untuk menyetarakan atau mengimbanginya. Suasana Atau
Lingkungan Yang Individualis Seseorang individu yang dari lingkungan individualis
akan terjun bebas menjadi seorang kriminal.karena seseorang individualis tadi kurang

4
perhatian dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena, lingkungan tadi mengarahkannya
untuk egois dan menomersatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.

- Kemiskinan Yang Di Derita : Problem klasik dalam kehidupan dari ciri-ciri kriminal
adalah alasan kemiskinan. Seringkali dilontarkan sebagai tameng dan pembenaran
dari setiap pelaku kriminal yang tertangkap dan berharap mendapat keringanan dari
jeratan hukum.

- Nafsu Yang Tidak Terkendali : Ketika individu menggebu-gebu untuk mendapatkan


sesuatu, beragam cara rela ditempuhi untuk memenuhi nafsu tadi, bahkan dengan
menghalalkan segala cara. Misalnya saja, individu tadi melakukan mencuri atau
pencurian untuk memenuhi atau karena nafsunya.

- Rasa Benci : Tindakan kriminal atau menyimpang yang dilakukan terpancing karena
rasa benci di dalam hati seseorang atau kelompok pada seseorang, kelompok atau
komunitas yang lain. Hal ini, secara nyata telah banyak terjadi di dalam kehidupan
masyarakat.

C. Penyebab terjadinya Kriminalitas

Dibawah ini merupakan penyebab-penyebab terjadinya kriminalitas:

Urbanisasi Serta Industrialisasi : Keadaan yang diakibatkan dari urbanisasi dan industrialisasi di
suatu Negara, misal Negara berkembang, pasti berada dalam posisi dilema perpindahan. Hal ini
karena akan mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menjadi penyebab naiknya tingkat
kriminalitas.

Kondisi -Kondisi Sosial : Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang merugikan
kehidupan manusia. Misalnya, beragam kemiskinan yang makin menjamur, kondisi lingkungan yang
mendukung individu melakukan kejahatan, kepincangan sosial, tekanan mental serta kebencian.

Moral : Kunci dari individu atau kelompok melakukan atau tindakan melakukan kriminalitas adalah
karena moralitas. Oleh karena, moral atau moralitas tentang opini seseorang mengenai sesuatu. Dalam
hal ini, kriminalitas terjadi bukan karena ada celah, namun dari penilaian baik atau buruk dari
seseorang.

Degradasi Mental : Penyebab ini lahir dari tingkat stres, depresi, serta tidak menemukan tempat
untuk Melampiaskan atau sebagai pelampiasan rasa kesal. Oleh sebab itu, membuat seseorang
Melakukan kriminalitas supaya meredam degradasi mentalnya. Dengan kata lain, tindakan itu Adalah
wujud katarsisnya.

5
Tingkat Pendidikan : Pendidikan yang masih mahal, sampai saat ini, juga belum bisa sepenuhnya
mereta disebagian daerah menyebabkan terjadinya kriminalitas. Hal ini karena, mereka tidak memiliki
pendidikan sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan.

Gengsi Yang Tinggi : Kemajuan berjalan sangat cepat, setiap detiknya ada terjadi kemajuan,
termasuk di bidang teknologi. Hal ini membuat sebagian sulit mengikutinya, namun ada yang dengan
berlomba lomba terus mengikuti perkembangan padahal secara nyata individu itu tidak mampu.
Tindakan ini sebagai pemantik dari penyebab kriminalitas, karena demi gengsi sampai nekat
merampok.

Kurangnya Lapangan Pekerjaan : Hal ini merupakan salah satu penyebab criminal, kurangnya
lapangan pekerjaan akan menyebabkan banyak orang yang pengangguran dan tidak mempunyai
penghasilan apa-apa, hal ini akan memicu seseorang untuk melakukan kriminalitas atau kejahatan
supaya bisa makan dan bertahan hidup.

6
BAB III

REKAYASA IDE

A. Studi Kasus

Dari hasil penelitian yang peneliti dapatkan di Desa Sidodadi, kurang adanya. Solidaritas atau kerja
sama antar petani di Desa Sidodadi, peneliti mendapatkan informasi melalui informan Pak Suwadi.
Peneliti mengambil sebuah masalah yaitu dimana menurut pendapat dari pak Suwadi bahwasanya,
petani di Desa Sidodadi kurang adanya kerja sama dan gotong royong antar sesama petani, dimana
antar sesama petani kurang mencampuri urusan kelompok pribadi. Dan jika dicampuri maka akan
timbulah sebuah konflik antar petani di Desa Sidodadi.

Hal inilah yang menarik peneliti, untuk mencari sebuah solusi dari permasalahan tersebut dan
mengangkatnya sebagai hasil dari tugas rekayasa ide “Pengantar Sosiologi”, dengan judul
“Lunturnya Solidaritas Sosial Petani Di Desa Sidodadi dan Solusi Untuk Meningkatkan
Solidaritas Antar Petani di Desa Sidodadi”.

B. Ide Rekayasa

Melalui studi kasus yang peneliti dapatkan melalui hasil mini riset, informan berpendapat bahwasanya
antar petani di Desa Sidodadi kurang adanya solidaritas sosial antar petani dan kurang adanya kerja
sama dan gotong royong.

Berdasarkan studi kasus tersebut peneliti menemukan beberapa solusi untuk kepala desa, antar sesama
petani di Desa Sidodadi. Agar solidaritas antar petani terbentuk khususnya di Desa Sidodadi, dan
meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar sesama petani tnis Jawa di Desa Sidodadi.

Beberapa solusi yang peneliti berikan untuk studi kasus tersebut: Akan lebih mudah mengingat.
Apalagi yang kita dengar dari penutur aslinya yang. Memang sudah fasih dalam menggunakan bahasa
daerah tersebut.

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap bangsa dimanapun berada memiliki kebudayaan, kebudayaan dimanapun itu selalu dalam
keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan sederhana yang terisolir atau tertutup yang
jauh dari berbagai perhubungan dengan masyarakat yang lainnya. Perubahan ini, selain karena jumlah
penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru,
khususnya teknologi dan inovasi. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut ada faktor
yang berasal dari dalam dan faktor yang berasal dari luar masyarakat. Selain faktor-faktor ada pula
jenis jenis perubahan peristiwa-peristiwa kebudayaan seperti Cultural Lag, Cultural Survival, Cultural
Conflict (Pertentangan Kebudayaan), Cultural Shock (Guncangan Kebudayaan).

B. Saran

Sebagai warga Negara yang baik, seharusnya kita menghargai setiap perubahan kebudayaan yang ada.
Meskipun dalam kebudayaan tersebut sering terjadi perubahan perubahan dalam pemahaman
masyarakat budaya itu sendiri. Biarlah perubahan perubahan yang terjadi dalam kebudayaan tersebut
bisa menjadi batu loncatan untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakat, bukan menjadi batu
sandungan dalam kebudayaan itu sendiri. Namun, kita jangan langsung menerima perubahan yang
datanganya dari luar melainkan kita harus memilah dan memilih perubahan-perubahan yang masuk ke
dalam kebudayaan kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/

Anda mungkin juga menyukai